Perjalanan Ke Emaus
Perjalanan Ke Emaus
Renungan
Lukas 24:13-16, 30-32 (TB) Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
http://www.bibleforandroid.com/v/63d8f4dc4fb3
Beberapa Minggu yang lalu kita mengadakan Paskah, kita memperingati Tuhan Yesus mati dan dibangkitkan.
Pada masa itu semua murid-muridNya ketakutan dan terpencar pencar. Semuanya ingin selamat, ketika dua orang muridNya berjalan ke Emaus, mereka tidak sadar karena Tuhan menjumpai mereka.
Yang saya tangkap adalah ketakutan mereka sehingga mereka tidak melihat Yesus.
Emaus (bahasa Yunani: Ἐμμαούς; bahasa Latin: Emmaus; bahasa Ibrani: חמת Hamat, artinya "sumber air panas", bahasa Arab: عِمواس, Imwas) adalah sebuah kota kuno yang terletak kira-kira 7 mile (11 km) di barat laut kota Yerusalem sekarang. Injil Lukas (pasal 24) dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen mencatat bahwa Yesus Kristus menampakkan diri kepada dua orang murid-Nya dalam perjalanan sampai ke kota ini pada hari pertama setelah kebangkitan-Nya dari kematian (yaitu pada hari Minggu).[1][2]
Sampai hari ini, salah satu kisah yang diingat atau bahkan dibahas oleh umat Kristiani terkait kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa penampakan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya di jalan menuju ke Emaus. Jika kita mau memahami dan merenungkan apa yang terjadi di kota luar Yerusalem itu maka kita akan menemukan pelajaran-pelajaran penting yang berguna bagi kita yang hidup di saat ini.
Berikut empat hal yang bisa kita petik dari penampakkan Yesus kepada murid-murid-Nya yang sedang berjalan menuju ke Emaus:
1. Jangan tinggalkan persekutuan (Lukas 24:13-20)
Emaus merupakan kampung yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Entah apa alasan sebenarnya kedua murid Yesus menuju ke sana, tetapi yang pasti tindakan kedua orang murid itu justru berlainan dengan sebagai besar murid Yesus yang memilih tinggal di Yerusalem.
Dengan kata lain kedua orang murid ini tidak memahami kebenaran dan berjalan di luar kehendak Tuhan. Oleh sebab itu, kita jangan heran Yesus menegur kebodohan mereka. Dia melakukannya karena murid-murid tersebut tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi, bahwa pada akhirnya Anak Manusia akan bangkit dari maut pada hari ketiga kematian-Nya.
Kebangkitan Yesus adalah kemenangan bukan hanya untuk pihak Allah, tetapi juga untuk kita – orang-orang percaya kepada-Nya. Karena Yesus menang atas maut, maka kita pun pasti bisa menang atas masalah-masalah kita. Oleh sebab itu, jangan pernah lari dari gereja/persekutuan ketika kita mengalami persoalan yang tidak mengenakkan. Sebab, kita pasti mampu keluar dari
2. Pahami Firman dengan benar (Lukas 24:21)
Kedua murid tidak memahami dengan benar apa yang Yesus pernah sampaikan selama masih bersama-sama dengan mereka, mereka pikir Yesus akan memimpin mereka keluar dari penjajahan orang Romawi saat itu, tetapi kenyataannya Yesus malah ditangkap dan dihukum mati. Pemahaman yang salah mempengaruhi kepercayaan mereka sehingga mereka melakukan tindakan yang salah dengan meninggalkan Yerusalem.
Membaca, merenungkan dan memahami Firman Tuhan dengan benar akan membuat kita mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kehidupan kita.
3. Yesus selalu hadir (Lukas 24:15)
Yesus bukan hanya Allah yang maha kasih atau maha kuasa tetapi juga maha hadir, Dia hadir ketika kedua murid sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran mengenai DIA, dan bukan hanya sekedar hadir tetapi Yesus mau berjalan bersama-sama dengan mereka (Lukas 24:15).
Sebagai murid Kristus kita harus menyadari dan percaya bahwa Dia Imanuel, Allah beserta kita. Yesus selalu hadir di setiap persekutuan orang percaya, Yesus selalu hadir di setiap saat kita bercakap-cakap dan bertukar pikiran mengenai DIA. Yesus selalu hadir bagi setiap orang yang memanggil nama-Nya. Bahkan Dia rela berjalan bersama dengan kita saat suka maupun duka.
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20) … Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20)
4. Kita harus mengundang Yesus (Lukas 24:28-29)
Lukas 24:28-32 menceritakan bagaimana Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya ketika hampir sampai di Emaus. Tetapi kedua murid mendesak agar Ia tinggal bersama dengan mereka. Akhirnya Yesus pun bersedia, dan malam itu merupakan malam yang penuh berkat karena Yesus mencelikan mata hati mereka yang buta, iman mereka kembali bangkit/berkobar-kobar. Yesus sungguh memberkati mereka.
Jika ingin segala hal di dalam hidup kita diberkati, keluarga, usaha, pekerjaan, pelayanan, dan lainnya, maka kita juga harus ngotot/mendesak agar Yesus selalu bersama-sama dengan kita, kita harus selalu mengundang Dia hadir di dalam segala bidang hidup kita sehingga Kerajaan Allah sungguh nyata di hidup kita.
Penampakkan Yesus kepada murid-murid-Nya yang hendak berjalan menuju ke Emaus bukanlah peristiwa biasa. Kisah ini justru penuh dengan pesan yang berguna bagi kita. Akhir tulisan, mari kita sama-sama berjalan di dalam kebenaran-Nya dan taat senantiasa kepada-Nya.
Perjumpaan dengan Yesus membuat setiap ketakutan lenyap. Ketika Tuhan Yesus mengadakan Perjamuan, memecah roti dan minum anggur perjanjian, maka selubung yang ada di mata muridNya gugur sehingga mereka melihat Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari kematian.
Hati yang berkobar ini dapat di jaga dengan Perjalanan bersama Tuhan secara pribadi. Amin
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Renungan
Lukas 24:13-16, 30-32 (TB) Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
http://www.bibleforandroid.com/v/63d8f4dc4fb3
Beberapa Minggu yang lalu kita mengadakan Paskah, kita memperingati Tuhan Yesus mati dan dibangkitkan.
Pada masa itu semua murid-muridNya ketakutan dan terpencar pencar. Semuanya ingin selamat, ketika dua orang muridNya berjalan ke Emaus, mereka tidak sadar karena Tuhan menjumpai mereka.
Yang saya tangkap adalah ketakutan mereka sehingga mereka tidak melihat Yesus.
Emaus (bahasa Yunani: Ἐμμαούς; bahasa Latin: Emmaus; bahasa Ibrani: חמת Hamat, artinya "sumber air panas", bahasa Arab: عِمواس, Imwas) adalah sebuah kota kuno yang terletak kira-kira 7 mile (11 km) di barat laut kota Yerusalem sekarang. Injil Lukas (pasal 24) dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen mencatat bahwa Yesus Kristus menampakkan diri kepada dua orang murid-Nya dalam perjalanan sampai ke kota ini pada hari pertama setelah kebangkitan-Nya dari kematian (yaitu pada hari Minggu).[1][2]
Sampai hari ini, salah satu kisah yang diingat atau bahkan dibahas oleh umat Kristiani terkait kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa penampakan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya di jalan menuju ke Emaus. Jika kita mau memahami dan merenungkan apa yang terjadi di kota luar Yerusalem itu maka kita akan menemukan pelajaran-pelajaran penting yang berguna bagi kita yang hidup di saat ini.
Berikut empat hal yang bisa kita petik dari penampakkan Yesus kepada murid-murid-Nya yang sedang berjalan menuju ke Emaus:
1. Jangan tinggalkan persekutuan (Lukas 24:13-20)
Emaus merupakan kampung yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem. Entah apa alasan sebenarnya kedua murid Yesus menuju ke sana, tetapi yang pasti tindakan kedua orang murid itu justru berlainan dengan sebagai besar murid Yesus yang memilih tinggal di Yerusalem.
Dengan kata lain kedua orang murid ini tidak memahami kebenaran dan berjalan di luar kehendak Tuhan. Oleh sebab itu, kita jangan heran Yesus menegur kebodohan mereka. Dia melakukannya karena murid-murid tersebut tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi, bahwa pada akhirnya Anak Manusia akan bangkit dari maut pada hari ketiga kematian-Nya.
Kebangkitan Yesus adalah kemenangan bukan hanya untuk pihak Allah, tetapi juga untuk kita – orang-orang percaya kepada-Nya. Karena Yesus menang atas maut, maka kita pun pasti bisa menang atas masalah-masalah kita. Oleh sebab itu, jangan pernah lari dari gereja/persekutuan ketika kita mengalami persoalan yang tidak mengenakkan. Sebab, kita pasti mampu keluar dari
2. Pahami Firman dengan benar (Lukas 24:21)
Kedua murid tidak memahami dengan benar apa yang Yesus pernah sampaikan selama masih bersama-sama dengan mereka, mereka pikir Yesus akan memimpin mereka keluar dari penjajahan orang Romawi saat itu, tetapi kenyataannya Yesus malah ditangkap dan dihukum mati. Pemahaman yang salah mempengaruhi kepercayaan mereka sehingga mereka melakukan tindakan yang salah dengan meninggalkan Yerusalem.
Membaca, merenungkan dan memahami Firman Tuhan dengan benar akan membuat kita mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi kehidupan kita.
3. Yesus selalu hadir (Lukas 24:15)
Yesus bukan hanya Allah yang maha kasih atau maha kuasa tetapi juga maha hadir, Dia hadir ketika kedua murid sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran mengenai DIA, dan bukan hanya sekedar hadir tetapi Yesus mau berjalan bersama-sama dengan mereka (Lukas 24:15).
Sebagai murid Kristus kita harus menyadari dan percaya bahwa Dia Imanuel, Allah beserta kita. Yesus selalu hadir di setiap persekutuan orang percaya, Yesus selalu hadir di setiap saat kita bercakap-cakap dan bertukar pikiran mengenai DIA. Yesus selalu hadir bagi setiap orang yang memanggil nama-Nya. Bahkan Dia rela berjalan bersama dengan kita saat suka maupun duka.
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20) … Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20)
4. Kita harus mengundang Yesus (Lukas 24:28-29)
Lukas 24:28-32 menceritakan bagaimana Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya ketika hampir sampai di Emaus. Tetapi kedua murid mendesak agar Ia tinggal bersama dengan mereka. Akhirnya Yesus pun bersedia, dan malam itu merupakan malam yang penuh berkat karena Yesus mencelikan mata hati mereka yang buta, iman mereka kembali bangkit/berkobar-kobar. Yesus sungguh memberkati mereka.
Jika ingin segala hal di dalam hidup kita diberkati, keluarga, usaha, pekerjaan, pelayanan, dan lainnya, maka kita juga harus ngotot/mendesak agar Yesus selalu bersama-sama dengan kita, kita harus selalu mengundang Dia hadir di dalam segala bidang hidup kita sehingga Kerajaan Allah sungguh nyata di hidup kita.
Penampakkan Yesus kepada murid-murid-Nya yang hendak berjalan menuju ke Emaus bukanlah peristiwa biasa. Kisah ini justru penuh dengan pesan yang berguna bagi kita. Akhir tulisan, mari kita sama-sama berjalan di dalam kebenaran-Nya dan taat senantiasa kepada-Nya.
Perjumpaan dengan Yesus membuat setiap ketakutan lenyap. Ketika Tuhan Yesus mengadakan Perjamuan, memecah roti dan minum anggur perjanjian, maka selubung yang ada di mata muridNya gugur sehingga mereka melihat Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari kematian.
Hati yang berkobar ini dapat di jaga dengan Perjalanan bersama Tuhan secara pribadi. Amin
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar