Salib Vs Kutuk
Diatas Kayu Salib Semua Kutuk Di Hancurkan
Melalui peringatan kematian Yesus, kita diajak untuk kembali melihat dasar, fondasi iman & keyakinan kita.
1. Seluruh umat manusia & bahkan seluruh makhluk ciptaan jadi hidup di dalam kuasa kutuk gara-gara manusia pertama jatuh dalam dosa (Kej 3:15-19, Rom 5:12-21)
2. Semua upaya yang manusia lakukan untuk dapat menyingkirkan efek dari kutuk/ dosa yang membelenggu dirinya telah menghasilkan berbagai tindak keagamaan. Semua ritual keagamaan tidak akan pernah bisa menghapuskan dosa/ kuasa kutuk yang mengikat hidup manusia; pelanggaran yang manusia lakukan adalah pelanggaran terhadap sang Pencipta, Raja atas seluruh alam semesta. Jadi hanya jika sang Raja berkenan untuk melepaskan pengampunanNya, maka manusia barulah akan mendapatkan pengampunan.
3. Selama sekian waktu lamanya, murka dari sang Pencipta hanya 'sekedar diredam' melalui korban penyembelihan darah binatang (Ibr 9:6-10 10:1-4) tapi murka akibat dosa & pemberontakan yang dilakukan manusia hanya bisa dihapuskan saat Yesus mempersembahkan darahNya sendiri saat ada diatas kayu salib (Ibr 9:24-28)
4. Melalui karya Roh Kudus atas kehidupan kita sebagai orang yang percaya, korban Kristus diatas kayu salib telah menjadi 'media pertukaran' antara kita yang seharusnya menerima penghukuman, dengan Dia yang telah berkorban bagi kita - menjadi korban yang sempurna untuk penghapusan dosa kita (Ibr 10:10, 14-18)
Diatas kayu salib, semua kutuk telah dihancurkan..! Every curse has been crush on the cross!
5. Kematian Kristus diatas kayu salib adalah merupakan pintu masuk untuk umat manusia kembali dapat menikmati hubungan yang baru, yang hidup dengan sang Pencipta, Raja segala raja - sama seperti saat manusia masih hidup di Eden (Ibr 9:14-15, 10:14-22) Manusia kembali memiliki hak untuk dapat berdiri di hadapan hadirat Tuhan - 'the right standing before God'
6. Melalui korban Kristus kita kembali menikmati adanya 'pintu yang terbuka' ke ruang tahta; di ruang tahta-lah kita akan menikmati bekerjanya kuasa kebangkitan Kristus (Ibr 4:14-16) Dengan mengalami bekerjanya kuasa kebangkitan Kristus, kita jadi kembali menjalani kehidupan sehari-hari didalam kuasa RohNya.
Tidak ada lagi pergumulan untuk menjalani kehidupan sehari-hari di bumi ini; sebaliknya, di bumi ini, kita jadi menikmati berbagai keistimewaan dalam hidup sehari-hari sebagai anak sang Raja (Ibr 4:9-11)
7. Melalui korban Kristus, Bapa sang Pencipta telah memberikan sebuah permulaan hidup yang baru bagi setiap umat Tebusan - a fresh starting point for those who believe. Setiap orang percaya sudah dianggap 'mati' dari pengaruh dunia ini dan mulai menikmati kehidupan baru didalam RohNya (Rom 5:17-21) Kehidupan umat Tebusan secara otomatis dibawa oleh Roh untuk hidup dalam dimensi yang berbeda - hidup dalam ke-Ilahi-anNya, bukan lagi didalam segala keterbatasan yang secara lahiriah kita miliki (Rom 8:1-17) #AkuCintaTuhan
Bersama seluruh team kerja Daily Devotion Ps Steven Agustinus, saya mengucapkan Selamat Paskah, Happy Passover. Gbu (Ps. Steven Agustinus)
Melalui peringatan kematian Yesus, kita diajak untuk kembali melihat dasar, fondasi iman & keyakinan kita.
1. Seluruh umat manusia & bahkan seluruh makhluk ciptaan jadi hidup di dalam kuasa kutuk gara-gara manusia pertama jatuh dalam dosa (Kej 3:15-19, Rom 5:12-21)
2. Semua upaya yang manusia lakukan untuk dapat menyingkirkan efek dari kutuk/ dosa yang membelenggu dirinya telah menghasilkan berbagai tindak keagamaan. Semua ritual keagamaan tidak akan pernah bisa menghapuskan dosa/ kuasa kutuk yang mengikat hidup manusia; pelanggaran yang manusia lakukan adalah pelanggaran terhadap sang Pencipta, Raja atas seluruh alam semesta. Jadi hanya jika sang Raja berkenan untuk melepaskan pengampunanNya, maka manusia barulah akan mendapatkan pengampunan.
3. Selama sekian waktu lamanya, murka dari sang Pencipta hanya 'sekedar diredam' melalui korban penyembelihan darah binatang (Ibr 9:6-10 10:1-4) tapi murka akibat dosa & pemberontakan yang dilakukan manusia hanya bisa dihapuskan saat Yesus mempersembahkan darahNya sendiri saat ada diatas kayu salib (Ibr 9:24-28)
4. Melalui karya Roh Kudus atas kehidupan kita sebagai orang yang percaya, korban Kristus diatas kayu salib telah menjadi 'media pertukaran' antara kita yang seharusnya menerima penghukuman, dengan Dia yang telah berkorban bagi kita - menjadi korban yang sempurna untuk penghapusan dosa kita (Ibr 10:10, 14-18)
Diatas kayu salib, semua kutuk telah dihancurkan..! Every curse has been crush on the cross!
5. Kematian Kristus diatas kayu salib adalah merupakan pintu masuk untuk umat manusia kembali dapat menikmati hubungan yang baru, yang hidup dengan sang Pencipta, Raja segala raja - sama seperti saat manusia masih hidup di Eden (Ibr 9:14-15, 10:14-22) Manusia kembali memiliki hak untuk dapat berdiri di hadapan hadirat Tuhan - 'the right standing before God'
6. Melalui korban Kristus kita kembali menikmati adanya 'pintu yang terbuka' ke ruang tahta; di ruang tahta-lah kita akan menikmati bekerjanya kuasa kebangkitan Kristus (Ibr 4:14-16) Dengan mengalami bekerjanya kuasa kebangkitan Kristus, kita jadi kembali menjalani kehidupan sehari-hari didalam kuasa RohNya.
Tidak ada lagi pergumulan untuk menjalani kehidupan sehari-hari di bumi ini; sebaliknya, di bumi ini, kita jadi menikmati berbagai keistimewaan dalam hidup sehari-hari sebagai anak sang Raja (Ibr 4:9-11)
7. Melalui korban Kristus, Bapa sang Pencipta telah memberikan sebuah permulaan hidup yang baru bagi setiap umat Tebusan - a fresh starting point for those who believe. Setiap orang percaya sudah dianggap 'mati' dari pengaruh dunia ini dan mulai menikmati kehidupan baru didalam RohNya (Rom 5:17-21) Kehidupan umat Tebusan secara otomatis dibawa oleh Roh untuk hidup dalam dimensi yang berbeda - hidup dalam ke-Ilahi-anNya, bukan lagi didalam segala keterbatasan yang secara lahiriah kita miliki (Rom 8:1-17) #AkuCintaTuhan
Bersama seluruh team kerja Daily Devotion Ps Steven Agustinus, saya mengucapkan Selamat Paskah, Happy Passover. Gbu (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar