RohKu Mencari-cari
RohKu Mencari-cari
Pst Joseph Hendrik Gomulya
"Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. Apabila aku mengingat Allah, maka aku mengerang, apabila aku merenung, makin lemah lesulah semangatku. S e l a Engkau membuat mataku tetap terbuka; aku gelisah, sehingga tidak dapat berkata-kata. Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala, tahun-tahun zaman dahulu aku ingat. Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari" (Mazmur 77:1-7 TB)
Setiap kita harus selalu mencari-cari apa yang menjadi kehendak Tuhan karena jiwa (pikiran) kita sangat terbatas untuk menyelami sampai kepada yang Tuhan kehendaki. Ketika Roh kita sudah di merdekan, di perbaharui oleh Tuhan dan kepenuhan Roh Kudus maka roh kita akan selalu mencari-cari sampai semakin lama semakin kuat sehingga semakin banyak yang bisa di dapatkan (semakin tajam) dimana Tuhan akan selalu berbicara melalui firman-Nya dengan bantuan Roh Kudus.
Apabila anda tidak pernah membaca firman-Nya maka iblis yang juga adalah roh yang bahkan suaranya bisa menyerupai Tuhan bahkan mengerti setiap isi firman bisa menyesatkan kita. Sangat perlu untuk menyaring apapun yang kita dapatkan apakah itu benar-benar dari Tuhan karena tidak seorang pun yang selalu bisa tepat dan peka 100 %, jadi ujilah dulu itu sebelum menyakininya 100% itu dari Tuhan apalagi menggunakan itu untuk menghakimi orang lain yang pasti sudah pasti itu bukan dari Tuhan.
Kebanyakan apa yang Tuhan perlihatkan apabila itu dari Tuhan itu adalah buat diri kita tetapi apabila anda diperlihatkan tentang seseorang contohnya anda perlu bertanya kepada Tuhan karena belum tentu apa yang Tuhan perlihatkan anda sampaikan kepada orang yang bersangkutan dan justru akan lebih tepat adalah anda mendoakannya. Ketika Roh kita mencari kehendak Tuhan untuk diri kita, atau mencari perubahan apa yang Tuhan inginkan dari diri kita, maka akan sangat berbeda karena biasanya tidak seperti apa yang kita pikirkan. Seorang pendoa, penyembah atau siapapun yang memiliki hubungan keintiman dengan Tuhan harus semakin rendah hati, memiliki penundukan, memiliki ketulusan dan selalu menjaga perkataan yang keluar dari mulutnya.
Sewaktu anda berada di dalam kelemahan, sewaktu roh anda mencari-cari apa yang Tuhan inginkan atau sewaktu anda ingin memutuskan sesuatu ingatlah perbuatan dan karya yang pernah Tuhan buat dalam hidup anda seperti Daud yang mengingat-ingat segala kebaikan yang Tuhan pernah buat dalam hidupnya. Daud menggambarkan keadaan yang dia alami dimana dirinya melakukan hal yang tepat yaitu rohnya selalu mencari-cari.
Sewaktu anda bertekun dan berjalan bersama Tuhan pancangkanlah patok anda, mencari-cari apa yang menjadi kehendak –Nya, berjaga-jaga di dalam Roh dengan memasang patok untuk tidak melakukan yang Tuhan tidak kehendaki (jatuh kedalam dosa) atau memasang tanda di roh anda, contohnya apabila didalam hati anda suka ada pemberontakan dengan pemimpin pasanglah patok atau tanda di situ untuk selalu mengingatkan roh anda dan menundukkan Roh pemberontakan itu dengan selalu melibatkan Roh Kudus.
Anda tidak mungkin melakukan sesuatu yang besar atau sebesar apapun potensi yang anda miliki apabila dalam hal yang kecil anda tidak pernah belajar untuk taat maka Tuhan tidak akan mempercayakan hal yang besar. Apabila Roh anda selalu mencari-cari dan selalu mengingini maka anda akan selalu taat dan memiliki kerendahan hati yang bisa kelihatan mengalir keluar dari Roh dan jiwa anda. Ketika anda memiliki Roh yang tajam ketika melakukan suatu kesalahan yang kecil pun anda akan mendidik diri anda secara Roh sedemikian kuat untuk anda menaruh patok untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Jadi Sebesar apapun potensi yang anda miliki tetapi apabila anda memiliki karakter yang jelek (tidak taat, tidak memiliki kerendahan hati dan penundukan) maka itu tidak ada gunanya.
Amin…
Writer : Untung Bongga Karua
Pst Joseph Hendrik Gomulya
"Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. Apabila aku mengingat Allah, maka aku mengerang, apabila aku merenung, makin lemah lesulah semangatku. S e l a Engkau membuat mataku tetap terbuka; aku gelisah, sehingga tidak dapat berkata-kata. Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala, tahun-tahun zaman dahulu aku ingat. Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari" (Mazmur 77:1-7 TB)
Setiap kita harus selalu mencari-cari apa yang menjadi kehendak Tuhan karena jiwa (pikiran) kita sangat terbatas untuk menyelami sampai kepada yang Tuhan kehendaki. Ketika Roh kita sudah di merdekan, di perbaharui oleh Tuhan dan kepenuhan Roh Kudus maka roh kita akan selalu mencari-cari sampai semakin lama semakin kuat sehingga semakin banyak yang bisa di dapatkan (semakin tajam) dimana Tuhan akan selalu berbicara melalui firman-Nya dengan bantuan Roh Kudus.
Apabila anda tidak pernah membaca firman-Nya maka iblis yang juga adalah roh yang bahkan suaranya bisa menyerupai Tuhan bahkan mengerti setiap isi firman bisa menyesatkan kita. Sangat perlu untuk menyaring apapun yang kita dapatkan apakah itu benar-benar dari Tuhan karena tidak seorang pun yang selalu bisa tepat dan peka 100 %, jadi ujilah dulu itu sebelum menyakininya 100% itu dari Tuhan apalagi menggunakan itu untuk menghakimi orang lain yang pasti sudah pasti itu bukan dari Tuhan.
Kebanyakan apa yang Tuhan perlihatkan apabila itu dari Tuhan itu adalah buat diri kita tetapi apabila anda diperlihatkan tentang seseorang contohnya anda perlu bertanya kepada Tuhan karena belum tentu apa yang Tuhan perlihatkan anda sampaikan kepada orang yang bersangkutan dan justru akan lebih tepat adalah anda mendoakannya. Ketika Roh kita mencari kehendak Tuhan untuk diri kita, atau mencari perubahan apa yang Tuhan inginkan dari diri kita, maka akan sangat berbeda karena biasanya tidak seperti apa yang kita pikirkan. Seorang pendoa, penyembah atau siapapun yang memiliki hubungan keintiman dengan Tuhan harus semakin rendah hati, memiliki penundukan, memiliki ketulusan dan selalu menjaga perkataan yang keluar dari mulutnya.
Sewaktu anda berada di dalam kelemahan, sewaktu roh anda mencari-cari apa yang Tuhan inginkan atau sewaktu anda ingin memutuskan sesuatu ingatlah perbuatan dan karya yang pernah Tuhan buat dalam hidup anda seperti Daud yang mengingat-ingat segala kebaikan yang Tuhan pernah buat dalam hidupnya. Daud menggambarkan keadaan yang dia alami dimana dirinya melakukan hal yang tepat yaitu rohnya selalu mencari-cari.
Sewaktu anda bertekun dan berjalan bersama Tuhan pancangkanlah patok anda, mencari-cari apa yang menjadi kehendak –Nya, berjaga-jaga di dalam Roh dengan memasang patok untuk tidak melakukan yang Tuhan tidak kehendaki (jatuh kedalam dosa) atau memasang tanda di roh anda, contohnya apabila didalam hati anda suka ada pemberontakan dengan pemimpin pasanglah patok atau tanda di situ untuk selalu mengingatkan roh anda dan menundukkan Roh pemberontakan itu dengan selalu melibatkan Roh Kudus.
Anda tidak mungkin melakukan sesuatu yang besar atau sebesar apapun potensi yang anda miliki apabila dalam hal yang kecil anda tidak pernah belajar untuk taat maka Tuhan tidak akan mempercayakan hal yang besar. Apabila Roh anda selalu mencari-cari dan selalu mengingini maka anda akan selalu taat dan memiliki kerendahan hati yang bisa kelihatan mengalir keluar dari Roh dan jiwa anda. Ketika anda memiliki Roh yang tajam ketika melakukan suatu kesalahan yang kecil pun anda akan mendidik diri anda secara Roh sedemikian kuat untuk anda menaruh patok untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Jadi Sebesar apapun potensi yang anda miliki tetapi apabila anda memiliki karakter yang jelek (tidak taat, tidak memiliki kerendahan hati dan penundukan) maka itu tidak ada gunanya.
Amin…
Writer : Untung Bongga Karua
Komentar
Posting Komentar