Kesuaman Rohani
Kesuaman Rohani
By: Pdt. James Alfyn Muaja
Nats: wahyu 3 : 14 – 16; Imamat 6:9,12,13
Bagaimana mengatasi kesuaman rohani?
1. Periksa tempratur rohanimu
3 level kekristenan.
a. Level Panas
Level ini akan mempunyai api dan titik didih dari Tuhan. Mempunyai semangat dan api dari Tuhan sendiri untuk memasuki kegerakanNya, ada Gelora Cinta dari Tuhan sendiri.
Jika kita ingin menjadi kristen yang panas maka kita harus seperti air yang mendidih diatas 70 derajat celcius. Kuman masih hidup pada suhu kurang dari 70 derajat celcius. Iblis tidak mudah menyentuh orang yang memiliki suhu rohani yang tinggi.
b. Level Dingin
kata dingin mempunyai arti menggigil seperti dipegunungan.
Level ini terjadi dimana setiap kuman yang ada didalam hidup kita tidur tidak melakukan aktifitas apapun juga.
Level ini terjadi dimana setiap kuman yang ada didalam hidup kita tidur tidak melakukan aktifitas apapun juga.
c. Level Suam
Level dimana kita sudah menjadi basi, proses pembusukan mulai terjadi, mulai ada rasa kecewa, pahit.
Dari level ini orang mulai menyadari dalam kehidupannya tidak ada tanda – tanda kehidupan dan terasa aneh.
Level Suam ini sepertinya kita stagnan, mandeg, berhenti seperti orang sedang makan tiba – tiba dalam tenggorokannya ada yang nyangkut dan tidak bisa keluar dari tenggorokan.
Kuman akan tidur atau dorman pada saat suhu dingin, kuman akan beraktifitas jika suhu mulai menghangat alias suam – suam.
2. Kenali dan sadari tanda-tanda kesuaman rohani
1). Orang orang yang suam suam kuku datang ke gereja secara teratur.
Karena mereka merasa setiap orang kristen yang baik pasti pergi ke gereja, maka mereka pergi ke gereja juga (Yesaya 29 : 13)
2). Orang orang yang suam suam kuku memberikan uang mereka untuk amal dan gereja, selama hal itu tidak mempengaruhi standar hidup mereka, yakni jika mereka mempunyai uang lebih (dalam catatan ini tidak mempengaruhi gaya hidup & tabungan mereka) mereka akan memberinya dengan sukacita. dan bukankah Tuhan menyukai orang yang memberi dengan suka cita ? (1 Tawarikh 21 : 24 ; Lukas 21 : 1-4)
3). Orang orang yang suam suam kuku akan memilih ‘’apa yang apa yang benar menurut orang banyak’’ ketika mereka berada di dalam konflik.
Mereka ingin diterima di baik di dalam gereja maupun di luar gereja; mereka lebih peduli apa yang orang pikirkan tentang perbuatan mereka (seperti menghadiri gereja dan memberikan persembahan) daripada apa yang Tuhan pikirkan tentang hati dan hidup mereka (Lukas 6 : 26 ; Wahyu 3 : 1 ; Matius 23 : 5 -7)
4). Orang orang yang suam suam kuku sebenarnya tidak ingin diselamatkan dari dosa mereka ; mereka hanya ingin selamat dari hukuman atas dosa yang mereka lakukan.
Mereka sebenarnya tidak membenci dosa dan tidak sungguh menyesal atas dosa dosa mereka ; mereka minta maaf kepada Tuhan hanya karena Tuhan akan menghukum mereka. orang orang yang suam suam kuku sebenarnya tidak percaya bahwa kehidupan baru ini yang Yesus tawarkan jauh lebih baik dari kehidupan lama mereka yang berdosa (Yohanes 10 : 10 ; Roma 6 : 1-2)
5). Orang orang yang suam suam kuku akan tergerak hatinya ketika mereka mendengar kisah kisah tentang orang orang yang melakukan hal hal yang radikal bagi Kristus, tapi mereka sendiri tidak mau melakukan hal hal radikal tersebut. Mereka merasa hal hal tersebut hanya buat ‘’orang orang kristen yang extreme’’ tapi bukan buat orang orang kristen yang biasa. Apa yang Yesus harapkan agar dilakukan oleh semua pengikutNya pasti disebut radikal oleh orang orang yang suam suam kuku (Yakobus 1 : 22 ; Matius 21 : 28 -31)
6). Orang orang yang suam suam kuku jarang sekali bersaksi tentang iman mereka kepada tetangga tetangga mereka, teman teman kerja mereka ataupun teman teman mereka. mereka tidak ingin di tolak, dan mereka tidak ingin membuat orang orang lain tidak nyaman dengan membicarakan sesuatu hal yang privasi seperti agama (Matius 10 : 32 – 33)
7). Orang orang suam suam kuku mengukur moral ataupun kebaikan mereka dengan standar orang orang dunia yang sekuler. mereka merasa puas saat mengetahui bahwa mereka tidak hard-cord untuk Yesus seperti orang orang lain yang mereka tahu. dan mereka tidak lebih buruk daripada seseorang yang sedang tergeletak di jalan (Lukas 18 – 11 -12)
8). Orang orang yang suam suam kuku mengatakan mereka cinta Yesus dan Dia adalah memang sebuah bagian dari hidup mereka. tapi hanya sebuah bagian. Mereka hanya memberi Dia sebagian waktu mereka, uang mereka dan pikiran mereka tapi Dia tidak di perbolehkan untuk menguasai seluruh kehidupan mereka (Lukas 9 : 57-62)
9). Orang orang yang suam suam kuku mengasihi Tuhan, tapi mereka tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan mereka. mereka akan dengan cepat meyakinkan anda bahwa mereka sedang berusaha mengasihi Tuhan dengan sungguh sungguh, tapi pengabdian yang penuh dengan totalitas tidaklah mungkin bagi orang orang kristen biasa ; itu hanya untuk pendeta pendeta, misionaris dan kristen kristen yang radikal. (Matius 22 : 37-38)
10). Orang orang yang suam suam kuku akan mengasihi orang lain tapi mereka tidak akan berusaha untuk mengasihi orang lain seperti mereka mengasihi diri mereka sendiri. Mereka hanya mengasihi orang lain yang mereka pikir akan mengasihi mereka juga, seperti keluarga, teman teman dan orang orang lain yang mereka tahu dan berhubungan dengan mereka. hanya ada sedikit kasih yang tersisa untuk mereka yang tidak dapat mengasihi mereka kembali. Apalagi bagi yang sengaja meremehkan mereka, yang anak anaknya lebih berprestasi daripada anak anak mereka atau dengan orang lain yang mereka merasa canggung dan tidak nyaman saat berbicara (Matius 5 : 43-47) ; Lukas 14 : 12 -14)
11). Orang orang yang suam suam kuku akan melayani Tuhan dan orang lain, tapi mereka akan membatasi sampai sejauh mana mereka akan berkorban, atas waktu, uang dan tenaga mereka (Lukas 18 : 21 -25)
12). Orang orang yagn suam suam kuku akan lebih banyak memikirkan kehidupan di dunia ini daripada memikirkan kehidupan yang kekal di surga. Kegiatan sehari hari mereka akan tertuju apa apa yang akan dilakukan hari ini, jadwal minggu ini dan liburan bulan depan. Jika pernah memikirkan kehidupan yang akan datang, itu pun pasti jarang sekali. tentang hal ini C.S Lewis menulis : Jika anda membaca sejarah anda akan menemukan bahwa orang orang kristen yang paling banyak berbuat sesuatu bagi Tuhan di dunia sekarang ini, justru orang orang kristen paling banyak berpikir tentang dunia yang akan datang. Dikarenakan orang orang kristen mulai berhenti memikirkan dunia yang akan datang ini maka mereka menjadi tidak begitu efektif di dunia ini.(Filpi 3 : 18-20 ; Kolose 3 :2)
13). Orang orang yang suam suam kuku akan bersyukur untuk kemewahan dan kenyamanan mereka, tapi mereka jarang mempertimbangkan untuk memberi sebanyak mungkin kepada orang miskin. Mereka akan dengan cepat mengatakan bahwa Yesus tidak pernah mengatakan bahwa uang adalah akar segala kejahatan, tapi cinta akan uanglah akar segala kejahatan. Tapi tidak terhitung jumlah orang orang yang suam suam kuku yang merasa terpanggil untuk melayani orang orang kaya, tapi hanya sedikit sekali yang merasa terpanggil untuk melayani orang orang miskin (Matius 25 : 34,40 ; Yesaya 58 : 6-7)
14). Orang orang yang suam suam kuku akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjauhi mereka dari rasa bersalah. Mereka ingin melakukan sesuatu seminimal mungkin, menjadi baik tanpa banyak pengorbanan dari mereka. mereka akan bertanya, sampai batas apa hal yang saya lakukan dapat di katakan sebagai sebuah dosa ? daripada ‘’bagaimana saya bisa menjaga diri saya agar tetap murni sebagai bait Roh Kudus ? mereka akan bertanya ‘’berapa banyak yang harus saya berikan ?’’ daripada bertanya berapa banyak yang saya bisa berikan ?’’mereka akan bertanya’’berapa lama saya harus berdoa dan membaca alkitab saya ?’’ daripada berkata oh andaikata saya tidak harus pergi kerja, saya dapat lebih banyak berdoa dan membaca alkitab saya lebih lama (1 Tawarikh 29 : 14 ; Matius 13 : 44 – 46)
15). Orang orang yang suam suam kuku akan terus bermain aman (tidak mau ambil resiko), mereka adalah budak dari ‘’ilah kontrol’’. Karena tujuan mereka yang mau ‘’hidup aman’’ ini akan terus menjauhkan diri mereka untuk berkorban dan meresikokan hidup mereka bagi Tuhan (1 Timotius 6 : 17-18 ; Matius 10 : 28)
16). Orang orang yang suam suam kuku merasa aman karena mereka menghadiri gereja, membuat pengakuan iman saat berumur 12 tahun, di baptis dan berasal dari keluarga kristen. Seperti para nabi di perjanjian lama yang memperingatkan israel bahwa mereka tidak aman hanya karena mereka tinggal di tanah israel, begitu juga kita tidak aman hanya karena kita mengenakan label kristen atau karena beberapa orang terus menyebut kita sebagai negara kristen.(Matius 7 : 21 ; Amos 6 :1)
17). Orang orang yang suam suam kuku tidak hidup oleh iman ; hidup mereka telah mereka atur dengan baik (terstruktur). Mereka tidak harus menaruh kepercayaan mereka kepada Tuhan jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi – karena mereka sudah mempunyai simpanan atau tabungan jika hal itu terjadi. Mereka tidak membutuhkan Tuhan untuk menolong mereka – karena mereka sudah punya rencana buat masa pensiun mereka. mereka tidak sungguh sungguh mencari kehendak Tuhan bagi hidup mereka – karena mereka sudah memikirkan dan menetapkannya sendiri. mereka tidak bergantung kepada Tuhan setiap harinya karena kulkas mereka sudah penuh dan kebanyakan mereka mempunyai kesehatan yang baik. Kebenarannya adalah hidup mereka tidak akan jauh berbeda jika mereka tiba tiba berhenti untuk mempercayai Tuhan (Lukas 12 : 16 -21; Ibrani 11)
18). Orang orang yang suam suam kuku mungkin tidak minum minum dan mengutuk seperti kebanyakan orang pada umumnya, tapi di samping itu mereka sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang orang yang tidak percaya lainnya yang mempunyai moral lumayan baik. Mereka menyamakan hidup mereka yang sebagian bersih ini dengan kekudusan, dan ini kesalahan yang sangat fatal (Matius 23 : 25 – 28)
Terjemahan bebas dari : ‘’Are you lukewarm ? – Francis Chan’’ (di edit seperlunya)
3. Sadari bahaya kesuaman rohani
a. Melarat (Yunani talaiporos).
Kata talaiporos ini digunakan juga dalam Roma 7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Tanda kesuaman rohani pertama berbicara tentang kesedihan yang mendalam (merasa diri celaka) karena hidup dalam cengkeraman kuasa dosa, yaitu maut. Dalam Roma 7:19-25 rasul Paulus merasakan ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidupnya, yakni tarik-menarik antara hukum Allah dan hukum dosa. Di satu sisi ia ingin melakukan hukum Allah untuk berbuat baik/kudus, tapi di sisi lain ada hukum dosa yang cenderung membawanya untuk melakukan apa yang jahat/dosa. Selama hidup kita dalam cengkeraman kuasa dosa dan tidak mengalami kemerdekaan rohani, maka sebenarnya kita merasa diri celaka, hina, sedih dan pahit. Hanya Tuhan Yesus yang sanggup melepaskan kita dari tubuh maut ini.
b. Malang (Yunani eleeinos).
Kata eleeinos ini juga dipakai oleh rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Di hadapan Tuhan, orang-orang yang hanya mempunyai pengharapan secara lahiriah/materi saja adalah orang yang malang. Orang yang hanya orientasi untuk hal-hal lahiriah dan tidak memprioritaskan kerajaan sorga dan kebenaran-Nya akan merasakan kemalangan rohani. Yang Tuhan inginkan kita memiliki pengharapan yang kekal, yakni memerintah bersama Kristus dalam kerajaan-Nya.
c. Miskin (Yunani ptochos).
Orang yang mengalami kesuaman rohani akan mengalami kemiskinan rohani karena orang seperti ini tidak memiliki kekayaan rohani yakni perkara-perkara yang kekal. Karena itu nasihat firman Tuhan dalam Kolose 3:1-4 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Kesibukan setiap hari akan menarik kita dari memikirkan perkara-perkara di atas (rohani), dan akhirnya terjebak dalam rutinitas yang membawa pada kemiskinan rohani.
d. Buta (Yunani tuphlos).
Kata tuphlos ini juga digunakan oleh rasul Petrus untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan kebutaan rohani, ”Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan” (2 Petrus 1:9). Kategori buta secara rohani apabila seseorang tidak memiliki iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan dan kasih (2 Petrus 1:5-7). Karena itu perkara-perkara ini harus ditambah-tambahkan dalam hidup kita agar kita memiliki pandangan yang rohani dan kekal.
e. Telanjang (Yunani gumnos).
Kata gumnos ini juga dipakai dalam Wahyu 16:15 “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.” Telanjang secara rohani berbicara tentang kenajisan hidup akibat dari berbuat dosa. Waktu manusia pertama diciptakan dalam keadaan telanjang, mereka tidak merasa malu satu dengan yang lain (Kejadian 2:25), namun waktu mereka jatuh dalam dosa dan kelihatan telanjang, mereka merasa malu dan takut (Kejadian 3:7-11). Hidup yang suka melanggar firman dan hidup dalam dosa, di hadapan Tuhan kedapatan telanjang (rohani).
4. Temukan dan atasi penyebab kesuaman rohani
1). Tidak peka terhadap isi hati Allah
Lukas 19 : 40 – 44
Kita harus mengamati dan mengobservasi serta kenali Tuhan dan kapan Dia bergerak.
2). Kurang respon terhadap lawatan, kairos, momentum ilahi.
Seringkali kita menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus waspada dan selalu tanya kepada Roh Kudus apa yang Tuhan mau kita lakukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membukakan pintu kesempatan maka sesuatu yang besar akan terjadi dalam hidup kita. Pintu dibukakan bukan hanya bidang pelayanan tetapi segala sesuatu atau semua aspek kehidupan.
3). Jauh dari sumber panas
Di Hieropolis, sepuluh kilometer dari Laodikia, ada mata air panas yang diminum sebagai obat, tetapi Yesus Kristus mengatakan bahwa mereka di Laodikia ‘OUTE PSUKHROS OUTE ZESTOS’, “tidak dingin dan tidak panas”. Air dari mata air panas di Hieropolis mengalir ke arah Laodikia, tetapi jauh sebelum kota Laodikia, air panas itu sudah suam-suam kuku. Penelitian menemukan bahwa air seperti itu justru menimbulkan penyakit perut.
Zakharia 2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.”
Untuk mengikuti Tuhan kita harus seperti Elisa, ia tidak membangun jarak dengan Elia. Elisa selalu mengikuti kemana Elia pergi, sehingga pada saat Elia naik ke surga, Elisa mengetahuinya dan mendapatkan bagian double porsi dari Elia. Kita harus membangun hubungan dengan Tuhan dan tidak membangun jarak dengan Tuhan. Menjaga api dan gairah cinta mengikut Tuhan itu tidak gampang. Kita harus mengetahui hatiNya Tuhan, kita harus tahu apa yang mau kita lakukan dalam kehidupan kita, keluarga kita, kota kita dan bangsa kita.
4). Meninggalkan cinta mula-mula
Kidung Agung 8:6 –Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! 7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Wahyu 2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Biasanya karena lupa akan kasih Tuhan, lupa akan pengorbanan Yesus, lupa akan salib Yesus.
Mat 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
5). Mengisolasi diri dari komunitas pendukung
Ibrani 10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Rom 12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Rom 12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Praktek saling juga hanya bisa dilakukan dalam komunitas
6). Kemalasan rohani
Rom 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Melayani membuat roh kita tetap menyala-nyala
7). Tidak punya impian / visi / target rohani yang baru (pengharapan)
Rom 12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
5. Cara membuat roh kita tetap menyala-nyala
Bersiap bayar harga
Mat 25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Membeli emas yang telah dimurnikan dalam api, agar menjadi kaya. Emas merupakan logam mulia yang berharga dan mahal.
Wahyu 3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
1). Dapatkan ‘tudung’ ilahi
, “apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapus segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar, maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan diatas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu ada kemuliaan Tuhan sebagai tudung” (Yesaya 4:4-5).
Tudung ilahi akan membuat umat-umat Tuhan berada dalam atmosfir rohani yang penuh dengan lawatan kemuliaan Allah. Tudung ilahi hanya bisa kita dapatkan jika kita bertobat membereskan semua dosa dan kenajisan dalam gereja. Tudung ilahi tidak didapatkan dengan program yang hebat-hebat, atau dengan menghadirkan pembicara KKR hamba Tuhan besar
2). Kembalilah kepada ‘cinta’ Anda yang pertama.
“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” (Wahyu 2:4-5)
Pekerjaan pelayanan kita bisa saja menjadi “salah jalur” dalam pengertian bahwa kita melakukan apa yang kita kerjakan sekarang karena kita berpikir bahwa ini adalah suatu kewajiban dan beban semata. Kita lupa bahwa apa yang kita lakukan sekarang ini adalah suatu perwujudan cinta kita kepada TUHAN. Kita bekerja melayani TUHAN karena kita jatuh cinta kepadaNya yang telah terlebih dahulu cinta kepada kepada kita. Inilah “cinta pertama” kita yang hendaknya selalu kita ingat.
Ilustrasi: salah satu alasan suami-istri yang bercerai adalah karena pandangan bahwa pasangan mereka adalah sebuah beban. Mereka lupa bahwa cinta (baca: kasih)-lah yang pada awalnya mempersatukan mereka. Dan kasih itu bukan saja kasih manusia, tetapi juga dipersatukan oleh kasih TUHAN. Kalau pasangan suami-istri lupa akan fondasi ini, maka tidak heran keretakan, bahkan perceraian, dapat terjadi.
Tips cara kembali pada “cinta” Anda yang pertama:
– Ingatlah kasih karunia TUHAN: bagaimana manusia yang begitu berdosa, diselamatkan ALLAH hanya semata-mata karena kasih karuniaNya.
– Apa yang pada mulanya membuat Anda semangat melakukan pekerjaan ini? Apa yang membuat Anda antusias untuk terjun di dalamnya? Ingatlah akan hal-hal tersebut, agar Anda kembali ke jalur Anda semula.
– Apa yang pada mulanya membuat Anda semangat melakukan pekerjaan ini? Apa yang membuat Anda antusias untuk terjun di dalamnya? Ingatlah akan hal-hal tersebut, agar Anda kembali ke jalur Anda semula.
· Ketika kita lahir baru, maka kita kemudian menjadi orang yang bersemangat luar biasa untuk Tuhan.
· Itu dikarenakan kita sedang ”tersengat” oleh cinta mula-mula.
· Nah, salah satu cara paling ampuh untuk membangkitkan gairah rohani kita adalah dengan mengingat kembali, merasakan kembali dan melakukan kembali apa yang dahulu pernah kita lakukan untuk Tuhan!
· Kalau kita bisa mengingat dan merasakan kembali semangat cinta mula-mula, maka kita akan bisa melakukannya kembali sekarang ini!
· Ini seperti kalau orang mengalami trauma. Ketika dia ”bisa” mengingat kembali kejadiannya dulu, maka ia bisa mengalami kembali sensasi itu sekarang ini.(ini contoh negatif). sedang yang kembali ke cinta mula-mula adalah contoh positif!
3). Berilah ”makan” pada roh anda
· Roh atau spirit manusia sama seperti tubuhnya, juga perlu ”makanan”.
· Kalau makanan yang anda berikan pada roh/spirit anda adalah makanan yang bisa membakarnya, maka spirit anda akan terbakar.
· Bagaimana caranya ? Urutannya sebagai berikut :
(a) Head – (dibaca : het) – kepala/pikiran
Ø Anda harus memberi makan pikiran anda hal-hal yang membuat roh anda menyala-nyala. Mis : Membaca buku-buku yang membakar semangat ; mendengar cerita tentang keberhasilan misionaris di daerah dsb.
(b) Heart – (dibaca : hat) – hati/tempat roh kita bersemayam.
Ø Setelah pikiran kita terbakar, lalu hati atau roh kita akan ikut terbakar pula.
(c) Hand (dibaca :hen) – tangan/tindakan
Ø Setelah hati/roh kita terbakar/menyala-nyala maka otomatis tindakan kita akan mengikutinya.
Ø Pada dasarnya tindakan mengikuti suasana hati. Contoh : Orang yang lagi sedih pasti tindakannya loyo. Sebaliknya Orang yang sedang bergembira, tindakannya pasti bersemangat!
4). Bergaul karib dengan Tuhan
Luk 24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”
Baru berjalan bersama dan ngobrol dengan Tuhan dalam sebuah perjalanan saja hati mereka sudah berkobar-kobar, apa lagi jika terus menerus berjalan dengan Tuhan
5). Bergaulah / berkumpul dengan orang-orang yang rohnya menyala dan bergairah bekerja melayani (unity)
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang”. (Amsal 13:20)
“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”. (1 Korintus 15:33)
Amsal 27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
Burung-burung yang beremigrasi jarak jauh selalu terbang berdekatan.
Batu bara tetap panas dalam tungku ketika mereka saling membakar satu sama lain.
Anda pun bisa tetap bersemangat dan bergairah dalam bekerja melayani TUHAN jika Anda bergaul dengan orang yang bergairah pula. Anda bisa lebih bergairah lagi, jika Anda pun akrab bergaul bersama dengan ROH KUDUS.
· Mau jadi apa anda nantinya, salah satunya ditentukan dengan siapa anda bergaul.
· Kalau anda bergaul dengan orang-orang yang bersemangat untuk Tuhan, maka anda akan ketularan bersemangat.
· Jadilah bergaulah dengan mereka-mereka yang rohnya menyala-nayala, otomatis anda akan menjadi sama dengan mereka.
6). Tetap rajin dan setia dalam melayani Tuhan
Persembahkan hidupmu di atas mezbah (Living Sacrifice) (Roma 12:1)
Rom 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kobarkan karunia anda – 2 Tim.1:6
· Zig Ziglar (pembicara dan motivator kristen dunia) mengatakan : ”segala sesuatu di dunia ini kalau tidak digunakan pasti akan cepat rusak!”
· Demikian juga dengan karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita tidak pernah menggunakan karunia/talenta yang Tuhan berikan, maka lama-kelamaan karunia itu akan mati!
· Karunia itu tidak diberikan dalam keadaan “berkembang penuh”, ia membutuhkan proses perkembangan dengan cara “menggunakannya”!
· Ingat : Keahlian terjadi karena pengulangan!
· Karunia (bakat) itu seperti api, kalau tidak terus “dipelihara’-dikobarkan (dengan menyiram dengan bensin) lama-lama akan mati.
7). Bergerak cepat (percepatan rohani)
Bahasa Yunani Kata “rajin” adalah Spuode yang berarti kecepatan atau bergerak cepat.
Pilipi 3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Pilipi 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
Pilipi 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Pilipi 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
Pilipi 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
ZAKHEUS MENGALAMI LAWATAN TUHAN KARENA DIA BERGERAK CEPAT (berlari)
Luk 19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
Luk 19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Luk 19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Luk 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Luk 19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Luk 19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Luk 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Luk 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Tetap semangat. Tetap bergairah. Setialah dalam bekerja melayani TUHAN. [Bacalah bersama-sama 1 Korintus 15:58].
==========
Komentar
Posting Komentar