Hubungan Bapa dengan Anak Rohani
Hubungan Bapa dan Anak Rohani
MESSAGE INI ADALAH KELANJUTAN DARI MESSAGE KEMARIN...
C. Kita belajar membangun hubungan dengan pemimpin.
Ada 2 prinsip yang saya yakini penting untuk kita pelajari.
Prinsip yang pertama adalah
"Stay Connected" atau terhubung secara rohani.
Sebuah keterhubungan sangatlah menentukan apakah sebuah proses multiplikasi dapat berjalan dengan baik. Roh Kudus adalah pihak yang menginisiasi hubungan antara bapak dan anak rohani (Mal 4:6) dan yang akan menolong, menyertai, membimbing hubungan ini hingga mencapai titik kematangan.
Dengan adanya keterhubungan, anugrah yang bekerja dalam diri pemimpin akan mengalir kepada kita.
Kemenangan yang bapak raih, akan juga menjadi kemenangan bagi sang anak.
Ibarat sebuah smartphone yang memiliki berbagai kemampuan canggih, namun jika batereinya habis, smartphone tersebut menjadi tidak berguna sama sekali.
Namun ketika smatphone tersebut dicharge, dimana ada sebuah kabel yang menghubungkan smartphone dengan sebuah stop kontak listrik.
Maka tiba-tiba Smartphone tersebut akan dapat mulai berfungsi kembali. Demikian pula segala potensi rohani yang Roh Kristus tanamkan dalam diri kita akan mulai bertumbuh dan menghasilkan buah ketika kita terkoneksi secara akurat dengan seorang bapak rohani.
Prinsip kedua adalah "Stay Accurate" atau hidup dalam keakuratan.
Ketika belajar menghubungkan diri dengan seorang pemimpin rohani, pasti kita akan menerima adanya :
1. Arahan dan instruksi, atau
2. Koreksi, atau disiplin
Setiap arahan akan menolong kita, sebagai anak melanjutkan perjalanan iman kita.
Sedangkan sebuah koreksian akan menolong kita untuk hidup akurat (Ibr 12:9-11)
Baik arahan maupun koreksi sangatlah kita butuhkan hingga menjadi pribadi yang lebih utuh dan menjadi lebih baik setiap harinya.
Yang penting di sini adalah SIKAP HATI kita. Apakah kita mau dibentuk dan diarahkan oleh pemimpin.
Ataukah kita hanya akan menganggap arahan pemimpin sebagai sebuah angin lalu belaka.
Jika sikap hati kita akurat, pasti kita akan mulai menghasilkan BUAH KEBENARAN. (Ibr 12:11)
Mintalah roh yang lembut, mudah dibentuk dan mau berubah. Ini akan menolong kita menjalani jalan salib yang sama seperti yang dilalui pemimpin.
#2. Ketika kita dengan tekun menjalankan prinsip di atas, pasti kita akan melihat adanya kemuliaan Tuhan mulai terbangun di dalam hidup kita.
Akan ada suatu takaran anugerah, dan kita akan mulai melihat bagaimana firman yang terus ditabur oleh pemimpin yang sudah jatuh ke tanah hati terbaik, pasti akan mulai berakar dan bertumbuh menjadi sebuah pohon.
Ketika kita dengan tekun menjadi pelaku firman, maka kita akan melihat bagaimana Firman yang kita terima dari pemimpin mulai menjadi Firman yang juga Roh taruh di mulut kita.
Maksudnya Firman yang kita terima atau kita perkatakan tidak berhenti sebagai suatu hafalan atau sebuah pengetahuan belaka, tapi firman tersebut terus bekerja sedemikian rupa dan sudah berubah menjadi daging, mulai tertanam dan mempengaruhi konsep berpikir dan jalan hidup kita sehingga firman yang kita perkatakan sungguh nyata, karena memang sudah kita alami dan kita hidupi.
Prinsip firman yang membangun kehidupan pemimpin, sekarang sudah menjadi firman yang juga membangun kehidupan kita, sehingga ketika kita mulai berdoa, memperkatakan firman, akan mulai menciptakan dampak dan membangun atmosfir rohani yang sama seperti yang dilakukan oleh pemimpin
Saya percaya saat ini pekerjaan Firman dan RohNya sedang terus bekerja di dalam Gereja yang dibangun di dalam keakuratan, yang rela membuang segala agenda pribadinya dan berketetapan mewujudkan Agenda Kerajaan Sorga.
Di Gereja seperti inilah akan terlahir anak-anak rohani di dalam Rumah yang akan terus memposisikan diri secara akurat dengan bapak rohani. Pembangunan Tubuh Kristus akan menjadi nyata di akhir zaman ini. Amin. #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
MESSAGE INI ADALAH KELANJUTAN DARI MESSAGE KEMARIN...
C. Kita belajar membangun hubungan dengan pemimpin.
Ada 2 prinsip yang saya yakini penting untuk kita pelajari.
Prinsip yang pertama adalah
"Stay Connected" atau terhubung secara rohani.
Sebuah keterhubungan sangatlah menentukan apakah sebuah proses multiplikasi dapat berjalan dengan baik. Roh Kudus adalah pihak yang menginisiasi hubungan antara bapak dan anak rohani (Mal 4:6) dan yang akan menolong, menyertai, membimbing hubungan ini hingga mencapai titik kematangan.
Dengan adanya keterhubungan, anugrah yang bekerja dalam diri pemimpin akan mengalir kepada kita.
Kemenangan yang bapak raih, akan juga menjadi kemenangan bagi sang anak.
Ibarat sebuah smartphone yang memiliki berbagai kemampuan canggih, namun jika batereinya habis, smartphone tersebut menjadi tidak berguna sama sekali.
Namun ketika smatphone tersebut dicharge, dimana ada sebuah kabel yang menghubungkan smartphone dengan sebuah stop kontak listrik.
Maka tiba-tiba Smartphone tersebut akan dapat mulai berfungsi kembali. Demikian pula segala potensi rohani yang Roh Kristus tanamkan dalam diri kita akan mulai bertumbuh dan menghasilkan buah ketika kita terkoneksi secara akurat dengan seorang bapak rohani.
Prinsip kedua adalah "Stay Accurate" atau hidup dalam keakuratan.
Ketika belajar menghubungkan diri dengan seorang pemimpin rohani, pasti kita akan menerima adanya :
1. Arahan dan instruksi, atau
2. Koreksi, atau disiplin
Setiap arahan akan menolong kita, sebagai anak melanjutkan perjalanan iman kita.
Sedangkan sebuah koreksian akan menolong kita untuk hidup akurat (Ibr 12:9-11)
Baik arahan maupun koreksi sangatlah kita butuhkan hingga menjadi pribadi yang lebih utuh dan menjadi lebih baik setiap harinya.
Yang penting di sini adalah SIKAP HATI kita. Apakah kita mau dibentuk dan diarahkan oleh pemimpin.
Ataukah kita hanya akan menganggap arahan pemimpin sebagai sebuah angin lalu belaka.
Jika sikap hati kita akurat, pasti kita akan mulai menghasilkan BUAH KEBENARAN. (Ibr 12:11)
Mintalah roh yang lembut, mudah dibentuk dan mau berubah. Ini akan menolong kita menjalani jalan salib yang sama seperti yang dilalui pemimpin.
#2. Ketika kita dengan tekun menjalankan prinsip di atas, pasti kita akan melihat adanya kemuliaan Tuhan mulai terbangun di dalam hidup kita.
Akan ada suatu takaran anugerah, dan kita akan mulai melihat bagaimana firman yang terus ditabur oleh pemimpin yang sudah jatuh ke tanah hati terbaik, pasti akan mulai berakar dan bertumbuh menjadi sebuah pohon.
Ketika kita dengan tekun menjadi pelaku firman, maka kita akan melihat bagaimana Firman yang kita terima dari pemimpin mulai menjadi Firman yang juga Roh taruh di mulut kita.
Maksudnya Firman yang kita terima atau kita perkatakan tidak berhenti sebagai suatu hafalan atau sebuah pengetahuan belaka, tapi firman tersebut terus bekerja sedemikian rupa dan sudah berubah menjadi daging, mulai tertanam dan mempengaruhi konsep berpikir dan jalan hidup kita sehingga firman yang kita perkatakan sungguh nyata, karena memang sudah kita alami dan kita hidupi.
Prinsip firman yang membangun kehidupan pemimpin, sekarang sudah menjadi firman yang juga membangun kehidupan kita, sehingga ketika kita mulai berdoa, memperkatakan firman, akan mulai menciptakan dampak dan membangun atmosfir rohani yang sama seperti yang dilakukan oleh pemimpin
Saya percaya saat ini pekerjaan Firman dan RohNya sedang terus bekerja di dalam Gereja yang dibangun di dalam keakuratan, yang rela membuang segala agenda pribadinya dan berketetapan mewujudkan Agenda Kerajaan Sorga.
Di Gereja seperti inilah akan terlahir anak-anak rohani di dalam Rumah yang akan terus memposisikan diri secara akurat dengan bapak rohani. Pembangunan Tubuh Kristus akan menjadi nyata di akhir zaman ini. Amin. #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar