Home
HOME
7 Oktober 2017
Matius 21:17
Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke
luar kota ke Betania dan bermalam di situ.
Ternyata
tempat yang dianggap home
( 'rumah' dalam pengertian tempat kekeluargaan
dan keakraban, bukan sekedar bangunan)
oleh Yesus 2000 tahun yang Lalu,
bukan Bethlehem-tempat kelahiran-Nya,
bukan Nazaret - tempat Dia dibesarkan,
bukan Mesir - tempat pengungsian-Nya,
bukan juga Yerusalem - tempat yang sering
Dia kunjungi,
melainkan
sebuah kampung kecil yang
bernama " Betania."
Secara rohani
tempat yang dirindukan Yesus
adalah
tempat dimana Ia dapat
mencurahkan kasih-Nya,
dimana kita dapat berfellowship,
mencurahkan kasih kita kepada-Nya
dan membina persekutuan intim
antara kita dengan Dia.
Kerinduan-Nya yang paling dalam,
bukan pelayanan
atau kotbah kita
melainkan
hati yang terbuka kepada hati-Nya,
untuk membangun
suatu jalinan kasih mesra yang kuat
antara kita dengan Dia.
Jangan lupa akan kekasih kita...
Tuhan Yesus Kristus.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja"
oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Copas : Lidia Agustina
7 Oktober 2017
Matius 21:17
Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke
luar kota ke Betania dan bermalam di situ.
Ternyata
tempat yang dianggap home
( 'rumah' dalam pengertian tempat kekeluargaan
dan keakraban, bukan sekedar bangunan)
oleh Yesus 2000 tahun yang Lalu,
bukan Bethlehem-tempat kelahiran-Nya,
bukan Nazaret - tempat Dia dibesarkan,
bukan Mesir - tempat pengungsian-Nya,
bukan juga Yerusalem - tempat yang sering
Dia kunjungi,
melainkan
sebuah kampung kecil yang
bernama " Betania."
Secara rohani
tempat yang dirindukan Yesus
adalah
tempat dimana Ia dapat
mencurahkan kasih-Nya,
dimana kita dapat berfellowship,
mencurahkan kasih kita kepada-Nya
dan membina persekutuan intim
antara kita dengan Dia.
Kerinduan-Nya yang paling dalam,
bukan pelayanan
atau kotbah kita
melainkan
hati yang terbuka kepada hati-Nya,
untuk membangun
suatu jalinan kasih mesra yang kuat
antara kita dengan Dia.
Jangan lupa akan kekasih kita...
Tuhan Yesus Kristus.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja"
oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Copas : Lidia Agustina
Komentar
Posting Komentar