IKUTI PROSESNYA
SHRK day 1, 3 April 2018
By: Ps. DC
@lannygabriella
Prolog:
Paskah . . .
Seandainya saja Yesus tidak mati dan tidak dibangkitkan, maka kekristenan kita menjadi sia sia belaka, semuanya sia sia.
Seandainya saja iblis tahu dan mengerti, bahwa Yesus mati dan dibangkitkan untuk sebuah Kemenangan mutlak, maka strategi iblis terhadap Yesus tidak demikian adanya. Maka menyesallah iblis.
Hidup kekristenan itu selalu baru. Oleh karena itu jangan sampai ada rasa jenuh, bosan, sebab didalam Yesus selalu baru setiap hari, jadi mana mungkin jenuh, bosan, jika setiap hari baru. Bahkan setiap pagi kita mempunyai kerinduan akan Tuhan bahwa hari ini akan terjadi apa ya dari Tuhan. Hari demi hari dibawa dari kemuliaan ke kemuliaan. Amin\.
“IKUTI PROSES-NYA.”
1. GILGAL
2. BETEL
3. YERIKHO
4. SUNGAI YORDAN
Sebuah contoh pada waktu Elia mau berangkat ke Surga. Elia harus melewati 4 daerah dan ternyata 4 daerah ini mempunyai arti yang sangat luar biasa. Sebelum hidup mencapai kemuliaan yang Tuhan janjikan, maka daerah ini harus dilewati.
1. GILGAL:
2 Raja Raja 2:1
2:1 Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari GILGAL.
Ada sesuatu yang supranatural yang akan terjadi, yang spektakuler, bahkan hanya ada dua orang yang tidak mengalami kematian, Henokh dan Elia. Keduanya spektakuler. Henokh bergaul erat dengan Tuhan sampai ia diangkat; sedangkan Elia sudah mengerti bahwa ia akan diangkat ke Surga.
Kenapa mereka harus berjalan dari Gilgal dan keluar dari GILGAL? Kenapa mereka harus melewati dan keluar dari GILGAL.
GILGAL dalam bahasa aslinya mempunyai arti, mengulung atau gulungan, atau lingkaran, bundaran. Di GILGAL ini dimana bangsa Israel yang dipimpin oleh Yosua, mereka merasakan bahwa Tuhan membawa keluar mereka dari perbudakan. Mereka merasakan kemenangan, janji Tuhan itu ya dan amin. Di GILGAL itu Tuhan itu benar2 dahsyat dan luar biasa dan semuanya terjadi.
Tetapi firman berkata, mereka tidak tinggal di GILGAL, mereka berjalan. Banyak orang sesungguhnya senang tinggal di kenyamanan, janji jadi nyata, firman jadi daging. Berhenti sampai disini saja. Sebab sudah dirasakan hadirat Tuhan, dan memutuskan tinggal. Namun Tuhan berkata, “Jalan nak,” ikuti proses Tuhan.
Selama kita hidup, proses dan didikan Tuhan terus berjalan dan jangan berhenti. Jika berhenti, akan menggerikan.
Orang Kristen yang tidak mau keluar dari GILGAL, maka mereka akan terus berkutat disitu. Tuhan mau kita keluar dari GILGAL, jangan bangga jika pernah mengalami pertolongan Tuhan hanya sekali dua, karena didepan mujizat demi mujizat akan terus terjadi. Jangan mau ditipu setan. Jangan takut ambil resiko. Tuhan sudah berkata, kita orang orang yang lebih dari pemenang. Kemanapun kita pergi keluar sebagai pemenang!
Jika kalah, coba koreksi diri, apakah benar berjalan dengan Tuhan atau nyelonong sendiri? Jujur saja. Sebab rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera.
Setiap orang punya kelemahan, sifat ini yang Tuhan tidak suka, namun tak bisa ditinggalkan. Setiap kali selalu jatuh dititik yang sama. Jatuh ditempat yang sama pula. Bertobat, jalan. . . tetapi jatuh lagi disitu. Itu sedang mutar, bukan jalan. Dipikirnya menerobos, tetapi jatuh ditempat yang sama. Ingat bangsa Israel 40 tahun hanya mutar terus, akhirnya angkatan pertama tidak ada yang masuk Kanaan.
Waspadalah sebagai pelayan Tuhan, apalagi hamba Tuhan, jangan sampai hanya mutar dan jatuh dititik yang sama.
Pada waktu orang Israel ada di Gilgal, Tuhan berkata bahwa ini waktunya Tuhan melepaskan engkau dari perbudakan di Mesir, ini saatnya, bahkan Tuhan menggelindingkan dari perbudakan di Mesir.
Ini waktunya tinggalkan GILGAL, lepaskan semua ikatan yang Tuhan tidak suka dalam hidup kita dan melangkah masuk ke BETEL. Terus berjalan dan harus menang.
Firman itu adalah pedang bermata dua, tetap ikut Yesus dan tidak mundur. Jangan diam untuk terima keselamatan, ikut Yesus harus bergerak dan maju.
Di GILGAL mereka juga di sunat. Jadi bangsa Israel keluar dari Mesir, yang belum di sunat harus di sunat di GILGAL. Dan ini tempat untuk mengambil keputusan, atau tinggalkan Yesus. Tidak tergoyahkan!
Mengikut Yesus harus berani membayar harganya. Jangan jadi orang pengecut, maju terus dan keputusan kita mengiring Yesus, mengikut Yesus.
2. BETEL :
Ay) 2:2 Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke BETEL.
Betel adalah tempat pertemuan Yakub dengan Bapa di Surga. Karena tangga dari surga itu turun, supranatural. Tetapi patut diketahui bahwa sebelum Yakub ketemu dengan Bapa, ia mengalami yang tidak enak, “dirampok” . . . semua miliknya diambil, dirampas.
Pada waktu ia berangkat, orangtuanya memberikan semuanya untuk pergi kerumah Laban, datang kesana jangan dengan tangan kosong dan untuk hidupnya juga. Tetapi ia dirampok, bahkan harusnya ia mati. Tetapi hidup Yakub ini sudah diberikan kepada Tuhan, tidak ada sesuatupun yang bisa menjamahnya.
Begitu pula dengan hidup kita tanpa seizin Tuhan, tidak bisa disentuh. Target Yakub dibunuh, tetapi Elohim buat sesuatu yang lain, belas kasihan turun. Tuhan menguasai pribadi yang mau membunuh Yakub dan saat itu Yakub hanya punya baju yang menempel di badan dan minyak.
Minyak adalah suatu tanda, dimana saat Yakub ketemu Tuhan, batu yang dipakai untuk alas kepalanya, dituangi dengan minyak tersebut.
Jadi untuk ketemu Tuhan bukan sesuatu yang lancar atau tidak ada masalah, tetapi Tuhan janji, apapun masalahnya, Tuhan sudah siapkan jalan keluar. Itulah janji Tuhan.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Firman tidak pernah gagal. Pada waktu hati kita melekat, dalam kondisi apapun, Tuhan tetap dekat dan berkarya. Diluputkan.
Untuk ketemu dengan Tuhan perlu pendidikan, proses, supaya kita bisa kenal siapa Tuhan kita. Bagi kita selalu ada jalan, karena firman-Nya berkata kita lebih dari pemenang. Jika tidak ada jalan, Tuhan buat jalan.
Setiap pribadi pasti mengalami pendidikan Tuhan, jangan protes apalagi marah. Tuhan tidak pernah salah, tetapi semua disiapkan untuk kebaikan kita semua. Didikan itu mengeluarkan airmata, keringat, bahkan darah! Siap dididik !
Minta Tuhan paksakan rencana-MU jadi dalam hidupku, jalani bersama Roh Kudus.
Ada pelangi kasih, kasih setia-Nya tidak pernah beranjak dari kita. Apa yang Tuhan minta sudah diukur, mampu dan bisa. Tetapi keputusan ada ditangan kita. Tuhan selalu ingin memenuhi hidup kita, sukai didikan Tuhan. (nubuatan)
3. YERIKHO:
Ay) 2:4 Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke YERIKHO." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.
Yerikho adalah tempat kelimpahan susu dan madu, segala sesuatu yang kita rindukan itu ada. Yerikho itu kota yang sangat maju dan luar biasa, bahkan kelimpahan luar biasa. Lebar tembok Yerikho sekitar 8 meter; setebal itu bisa runtuh hanya karena ketaatan.
Jika tidak mau ikut ambil bagian untuk berperang, maka tidak akan bisa mendudukinya. Tidak bisa hanya diperkatakan dalam nama Yesus, tetapi harus berperang.
Ketika mereka dapat firman untuk mengitari Yerikho satu kali per hari dengan membawa senjata lengkap, bawa perisai, tombak, pisau dsbnya dengan jalan kaki, mereka lakukan dengan ketaatan dan kesetiaan. Setelah selesai, mereka duduk duduk lagi. Esoknya demikian juga dan hal ini pastinya peperangan bahtin, penundukan diri, ketaatan mutlak. Sementara pasukan Yerikho dari atas tembok melihat dengan mencaci maki mereka dan mengejek, merendahkan, cuma jalan kaki saja bisanya.
Belajar penundukan diri, belajar ketaatan mutlak ini sangat berat, dan semua itu dilakukan seperti yang Tuhan mau, keliling saja dan duduk lagi. Setiap hari hanya mengitari tembok saja dan seperti itu mereka lakukan sampai genap mengitari 13 kali dan rubuhlah tembok itu. Dari pandangan manusia, itu adalah suatu kebodohan. Tetapi hasilnya luar biasa.
Di Yerikho ada sesuatu yang luar biasa, meraihnya harus dengan ketaatan, harus ikut apapun yang Tuhan inginkan, lakukan dengan iman. Jika Tuhan katakan perang, harus perang. Jika disuruh kelilingi, jangan lakukan yang beda.
Di Yerikho juga ada terjadi sesuatu:
Ay) 2:19 Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."
Ayat ini berkata bahwa ada kelimpahan tetapi ada kerugian, tidak langgeng. Ada kerugian2, ada belalang pelahap.
Ay) 2:20 Jawabnya: "Ambillah SEBUAH PINGGAN BARU bagiku dan taruhlah GARAM ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya
Ay) 2:21 Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi.
2:22 Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.
Ternyata yang harus dibereskan dan disiapkan adalah cawan yang baru. Jika mau diberkati melimpah, siapkan wadahnya. Persiapkan pinggan. Jangan sampai ketika berkat itu datang tidak bisa ditampung, sehingga membawa kerugian.
(3.1) Siapkan WADAH yang baru. Anggur baru jangan ditaruh ditempat yang lama. Siapkan wadah. Wadah adalah karakter. Apapun yang diterima bukan untuk pribadi sendiri. Jadilah bendahara yang bisa dipercaya Tuhan. Tanya Roh Kudus karena harus siapkan yang baru, bukan teori2 kita, tetapi sesuai dengan petunjuk Roh Kudus;
Yohanes 10:10
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Yesus sudah bayar semuanya untuk kita, hidup berkelimpahan. Jadi siapkan wadah dan tanya Roh Kudus untuk dipersiapkan. Harta, karunia, nama baik, semua akan Tuhan curahkan. Wadahnya harus siap.
(3.2) GARAM . . . kitalah garam dunia. Gunannya garam untuk masakan, supaya tidak hambar; racun diberi garam jadi netral; ular ada garam, kabur. Garam yang dicampurkan di masakan, berbaur jadi satu dan rasanya akan berubah. Ini yang harus kita lakukan. Bukan kita yang terkenal, tetapi kita siap untuk jadi saksi Tuhan dan hanya nama Tuhan yang dipermuliakan. Hati hati jangan mencuri kemuliaan Tuhan.
Yohanes 3:16 . . . Amin; dan 1Yohanes 3:16 ayat yang dahsyat. . . kita wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara2 kita. Amin.
GKita harus jadi garam bukan untuk kesombongan, tetapi untuk Yesus dipermuliakan. Jadilah rendah hati. Jadilah bendahara2 Tuhan yang menyenangkan hati Tuhan. Selalu latih diri untuk menang dan teruslah latihan, karena mempertahankannya jauh lebih sulit.
4. SUNGAI YORDAN:
Ay) 2:6 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke SUNGAI YORDAN." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.
SUNGAI YORDAN punya arti kematian. Titik yang terakhir yang Tuhan inginkan adalah kita bisa mati daging, bisa untuk Hineni.
Apakah saat ini hidup sudah beralih dari alam sudah mati dan ini tidak mudah. Selesaikan destiny.
Pada waktu mereka melewati Sungai Yordan, kereta itu datang dan menjemput. Artinya kita hidup dalam alam supranatural, hidup dari kemuliaan kepada kemuliaan. Kuncinya adalah Gilgal, Betel, Yerikho dan Sungai Yordan sudah dilewati semuanya. Tuhan begitu mengasihi kita dan kita masih merindukan duniawi. Mari berubah jika kita benar benar mau Surga menyentuh bumi, selesaikan semua destiny.
Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Jika kita dapatkan Yesus, kita pasti dapatkan semuanya. HINENI. Amin.
To God be the Glory.
By: Ps. DC
@lannygabriella
Prolog:
Paskah . . .
Seandainya saja Yesus tidak mati dan tidak dibangkitkan, maka kekristenan kita menjadi sia sia belaka, semuanya sia sia.
Seandainya saja iblis tahu dan mengerti, bahwa Yesus mati dan dibangkitkan untuk sebuah Kemenangan mutlak, maka strategi iblis terhadap Yesus tidak demikian adanya. Maka menyesallah iblis.
Hidup kekristenan itu selalu baru. Oleh karena itu jangan sampai ada rasa jenuh, bosan, sebab didalam Yesus selalu baru setiap hari, jadi mana mungkin jenuh, bosan, jika setiap hari baru. Bahkan setiap pagi kita mempunyai kerinduan akan Tuhan bahwa hari ini akan terjadi apa ya dari Tuhan. Hari demi hari dibawa dari kemuliaan ke kemuliaan. Amin\.
“IKUTI PROSES-NYA.”
1. GILGAL
2. BETEL
3. YERIKHO
4. SUNGAI YORDAN
Sebuah contoh pada waktu Elia mau berangkat ke Surga. Elia harus melewati 4 daerah dan ternyata 4 daerah ini mempunyai arti yang sangat luar biasa. Sebelum hidup mencapai kemuliaan yang Tuhan janjikan, maka daerah ini harus dilewati.
1. GILGAL:
2 Raja Raja 2:1
2:1 Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari GILGAL.
Ada sesuatu yang supranatural yang akan terjadi, yang spektakuler, bahkan hanya ada dua orang yang tidak mengalami kematian, Henokh dan Elia. Keduanya spektakuler. Henokh bergaul erat dengan Tuhan sampai ia diangkat; sedangkan Elia sudah mengerti bahwa ia akan diangkat ke Surga.
Kenapa mereka harus berjalan dari Gilgal dan keluar dari GILGAL? Kenapa mereka harus melewati dan keluar dari GILGAL.
GILGAL dalam bahasa aslinya mempunyai arti, mengulung atau gulungan, atau lingkaran, bundaran. Di GILGAL ini dimana bangsa Israel yang dipimpin oleh Yosua, mereka merasakan bahwa Tuhan membawa keluar mereka dari perbudakan. Mereka merasakan kemenangan, janji Tuhan itu ya dan amin. Di GILGAL itu Tuhan itu benar2 dahsyat dan luar biasa dan semuanya terjadi.
Tetapi firman berkata, mereka tidak tinggal di GILGAL, mereka berjalan. Banyak orang sesungguhnya senang tinggal di kenyamanan, janji jadi nyata, firman jadi daging. Berhenti sampai disini saja. Sebab sudah dirasakan hadirat Tuhan, dan memutuskan tinggal. Namun Tuhan berkata, “Jalan nak,” ikuti proses Tuhan.
Selama kita hidup, proses dan didikan Tuhan terus berjalan dan jangan berhenti. Jika berhenti, akan menggerikan.
Orang Kristen yang tidak mau keluar dari GILGAL, maka mereka akan terus berkutat disitu. Tuhan mau kita keluar dari GILGAL, jangan bangga jika pernah mengalami pertolongan Tuhan hanya sekali dua, karena didepan mujizat demi mujizat akan terus terjadi. Jangan mau ditipu setan. Jangan takut ambil resiko. Tuhan sudah berkata, kita orang orang yang lebih dari pemenang. Kemanapun kita pergi keluar sebagai pemenang!
Jika kalah, coba koreksi diri, apakah benar berjalan dengan Tuhan atau nyelonong sendiri? Jujur saja. Sebab rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera.
Setiap orang punya kelemahan, sifat ini yang Tuhan tidak suka, namun tak bisa ditinggalkan. Setiap kali selalu jatuh dititik yang sama. Jatuh ditempat yang sama pula. Bertobat, jalan. . . tetapi jatuh lagi disitu. Itu sedang mutar, bukan jalan. Dipikirnya menerobos, tetapi jatuh ditempat yang sama. Ingat bangsa Israel 40 tahun hanya mutar terus, akhirnya angkatan pertama tidak ada yang masuk Kanaan.
Waspadalah sebagai pelayan Tuhan, apalagi hamba Tuhan, jangan sampai hanya mutar dan jatuh dititik yang sama.
Pada waktu orang Israel ada di Gilgal, Tuhan berkata bahwa ini waktunya Tuhan melepaskan engkau dari perbudakan di Mesir, ini saatnya, bahkan Tuhan menggelindingkan dari perbudakan di Mesir.
Ini waktunya tinggalkan GILGAL, lepaskan semua ikatan yang Tuhan tidak suka dalam hidup kita dan melangkah masuk ke BETEL. Terus berjalan dan harus menang.
Firman itu adalah pedang bermata dua, tetap ikut Yesus dan tidak mundur. Jangan diam untuk terima keselamatan, ikut Yesus harus bergerak dan maju.
Di GILGAL mereka juga di sunat. Jadi bangsa Israel keluar dari Mesir, yang belum di sunat harus di sunat di GILGAL. Dan ini tempat untuk mengambil keputusan, atau tinggalkan Yesus. Tidak tergoyahkan!
Mengikut Yesus harus berani membayar harganya. Jangan jadi orang pengecut, maju terus dan keputusan kita mengiring Yesus, mengikut Yesus.
2. BETEL :
Ay) 2:2 Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke BETEL.
Betel adalah tempat pertemuan Yakub dengan Bapa di Surga. Karena tangga dari surga itu turun, supranatural. Tetapi patut diketahui bahwa sebelum Yakub ketemu dengan Bapa, ia mengalami yang tidak enak, “dirampok” . . . semua miliknya diambil, dirampas.
Pada waktu ia berangkat, orangtuanya memberikan semuanya untuk pergi kerumah Laban, datang kesana jangan dengan tangan kosong dan untuk hidupnya juga. Tetapi ia dirampok, bahkan harusnya ia mati. Tetapi hidup Yakub ini sudah diberikan kepada Tuhan, tidak ada sesuatupun yang bisa menjamahnya.
Begitu pula dengan hidup kita tanpa seizin Tuhan, tidak bisa disentuh. Target Yakub dibunuh, tetapi Elohim buat sesuatu yang lain, belas kasihan turun. Tuhan menguasai pribadi yang mau membunuh Yakub dan saat itu Yakub hanya punya baju yang menempel di badan dan minyak.
Minyak adalah suatu tanda, dimana saat Yakub ketemu Tuhan, batu yang dipakai untuk alas kepalanya, dituangi dengan minyak tersebut.
Jadi untuk ketemu Tuhan bukan sesuatu yang lancar atau tidak ada masalah, tetapi Tuhan janji, apapun masalahnya, Tuhan sudah siapkan jalan keluar. Itulah janji Tuhan.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Firman tidak pernah gagal. Pada waktu hati kita melekat, dalam kondisi apapun, Tuhan tetap dekat dan berkarya. Diluputkan.
Untuk ketemu dengan Tuhan perlu pendidikan, proses, supaya kita bisa kenal siapa Tuhan kita. Bagi kita selalu ada jalan, karena firman-Nya berkata kita lebih dari pemenang. Jika tidak ada jalan, Tuhan buat jalan.
Setiap pribadi pasti mengalami pendidikan Tuhan, jangan protes apalagi marah. Tuhan tidak pernah salah, tetapi semua disiapkan untuk kebaikan kita semua. Didikan itu mengeluarkan airmata, keringat, bahkan darah! Siap dididik !
Minta Tuhan paksakan rencana-MU jadi dalam hidupku, jalani bersama Roh Kudus.
Ada pelangi kasih, kasih setia-Nya tidak pernah beranjak dari kita. Apa yang Tuhan minta sudah diukur, mampu dan bisa. Tetapi keputusan ada ditangan kita. Tuhan selalu ingin memenuhi hidup kita, sukai didikan Tuhan. (nubuatan)
3. YERIKHO:
Ay) 2:4 Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke YERIKHO." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.
Yerikho adalah tempat kelimpahan susu dan madu, segala sesuatu yang kita rindukan itu ada. Yerikho itu kota yang sangat maju dan luar biasa, bahkan kelimpahan luar biasa. Lebar tembok Yerikho sekitar 8 meter; setebal itu bisa runtuh hanya karena ketaatan.
Jika tidak mau ikut ambil bagian untuk berperang, maka tidak akan bisa mendudukinya. Tidak bisa hanya diperkatakan dalam nama Yesus, tetapi harus berperang.
Ketika mereka dapat firman untuk mengitari Yerikho satu kali per hari dengan membawa senjata lengkap, bawa perisai, tombak, pisau dsbnya dengan jalan kaki, mereka lakukan dengan ketaatan dan kesetiaan. Setelah selesai, mereka duduk duduk lagi. Esoknya demikian juga dan hal ini pastinya peperangan bahtin, penundukan diri, ketaatan mutlak. Sementara pasukan Yerikho dari atas tembok melihat dengan mencaci maki mereka dan mengejek, merendahkan, cuma jalan kaki saja bisanya.
Belajar penundukan diri, belajar ketaatan mutlak ini sangat berat, dan semua itu dilakukan seperti yang Tuhan mau, keliling saja dan duduk lagi. Setiap hari hanya mengitari tembok saja dan seperti itu mereka lakukan sampai genap mengitari 13 kali dan rubuhlah tembok itu. Dari pandangan manusia, itu adalah suatu kebodohan. Tetapi hasilnya luar biasa.
Di Yerikho ada sesuatu yang luar biasa, meraihnya harus dengan ketaatan, harus ikut apapun yang Tuhan inginkan, lakukan dengan iman. Jika Tuhan katakan perang, harus perang. Jika disuruh kelilingi, jangan lakukan yang beda.
Di Yerikho juga ada terjadi sesuatu:
Ay) 2:19 Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi."
Ayat ini berkata bahwa ada kelimpahan tetapi ada kerugian, tidak langgeng. Ada kerugian2, ada belalang pelahap.
Ay) 2:20 Jawabnya: "Ambillah SEBUAH PINGGAN BARU bagiku dan taruhlah GARAM ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya
Ay) 2:21 Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi.
2:22 Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.
Ternyata yang harus dibereskan dan disiapkan adalah cawan yang baru. Jika mau diberkati melimpah, siapkan wadahnya. Persiapkan pinggan. Jangan sampai ketika berkat itu datang tidak bisa ditampung, sehingga membawa kerugian.
(3.1) Siapkan WADAH yang baru. Anggur baru jangan ditaruh ditempat yang lama. Siapkan wadah. Wadah adalah karakter. Apapun yang diterima bukan untuk pribadi sendiri. Jadilah bendahara yang bisa dipercaya Tuhan. Tanya Roh Kudus karena harus siapkan yang baru, bukan teori2 kita, tetapi sesuai dengan petunjuk Roh Kudus;
Yohanes 10:10
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Yesus sudah bayar semuanya untuk kita, hidup berkelimpahan. Jadi siapkan wadah dan tanya Roh Kudus untuk dipersiapkan. Harta, karunia, nama baik, semua akan Tuhan curahkan. Wadahnya harus siap.
(3.2) GARAM . . . kitalah garam dunia. Gunannya garam untuk masakan, supaya tidak hambar; racun diberi garam jadi netral; ular ada garam, kabur. Garam yang dicampurkan di masakan, berbaur jadi satu dan rasanya akan berubah. Ini yang harus kita lakukan. Bukan kita yang terkenal, tetapi kita siap untuk jadi saksi Tuhan dan hanya nama Tuhan yang dipermuliakan. Hati hati jangan mencuri kemuliaan Tuhan.
Yohanes 3:16 . . . Amin; dan 1Yohanes 3:16 ayat yang dahsyat. . . kita wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara2 kita. Amin.
GKita harus jadi garam bukan untuk kesombongan, tetapi untuk Yesus dipermuliakan. Jadilah rendah hati. Jadilah bendahara2 Tuhan yang menyenangkan hati Tuhan. Selalu latih diri untuk menang dan teruslah latihan, karena mempertahankannya jauh lebih sulit.
4. SUNGAI YORDAN:
Ay) 2:6 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke SUNGAI YORDAN." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.
SUNGAI YORDAN punya arti kematian. Titik yang terakhir yang Tuhan inginkan adalah kita bisa mati daging, bisa untuk Hineni.
Apakah saat ini hidup sudah beralih dari alam sudah mati dan ini tidak mudah. Selesaikan destiny.
Pada waktu mereka melewati Sungai Yordan, kereta itu datang dan menjemput. Artinya kita hidup dalam alam supranatural, hidup dari kemuliaan kepada kemuliaan. Kuncinya adalah Gilgal, Betel, Yerikho dan Sungai Yordan sudah dilewati semuanya. Tuhan begitu mengasihi kita dan kita masih merindukan duniawi. Mari berubah jika kita benar benar mau Surga menyentuh bumi, selesaikan semua destiny.
Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Jika kita dapatkan Yesus, kita pasti dapatkan semuanya. HINENI. Amin.
To God be the Glory.
Komentar
Posting Komentar