MENGALAHKAN RAKSASA Di Tahun Ayin TET
MENGALAHKAN RAKSASA KEHIDUPAN DI TAHUN BARU AYIN TET 5779
Joshua Ivan Sudrajat Subiarto
Joshua Ivan Sudrajat Subiarto
Dua hari lagi kita akan memasuki Tahun Yang Baru di Tahun Ayin Tet. Mari kita persiapkan diri untuk masuk Rosh Hashanah 5779 dengan kuat. Kita masuk dengan Panggilan Tuhan dalam hidup kita.
Saya disuruh masuk tahun yang baru ini dengan Panggilan Pilar, Imam dan Tentara, hari-hari ini Tuhan memberikan lagu Duduk Dekat Tahta terngiang di telinga saya.
Kesanggupan untuk mengalahkan semua raksasa yang ada di kehidupan saya adalah dengan Panggilan Pilar duduk dekat Tahta Raja dan Ndlosor dihadapan kakiNya.
Raksasa-raksasa yang Tuhan katakan untuk dikalahkan oleh saya adalah Raksasa Kemiskinan, Raksasa Kekuatiran, Raksasa Kegagalan, Raksasa Ketakutan, Raksasa Intimidasi.
Marilah kita mengalahkan raksasa-raksasa di hidup kita dengan cara yang sama seperti Daud mengalahkan Goliat, yaitu dengan memandang kepada Tuhan kita yang senantiasa memberikan kekuatan.
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10)
(1 Samuel 17:32-36, 40, 45-50)
“Berkatalah Daud kepada Saul: “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Tetapi Saul berkata kepada Daud: “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.”
Tetapi Daud berkata kepada Saul: “Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.”
Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.
Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.
Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”
Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu; lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.
Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.”
Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada ‘goliat-goliat’ yang mencoba menjatuhkan kita, baik berupa masalah, godaan, maupun tantangan. Akan tetapi JANGAN TAKUT!!! Tuhan yang sama yang memberi kemenangan kepada Daud, Dia juga sanggup memberikian kemenangan pada kita.
Sekalipun kita menghadapi pertempuran yang tidak seimbang, seolah-olah di luar kemampuan kita sehingga tampaknya semua menjadi tidak mungkin, akan tetapi percayalah situasi dan keadaan itu bisa berubah. Ingat! Bagi TUHAN tidak ada hal yang mustahil. Daud bisa muncul sebagai pemenang, itu sebabnya kita semua juga akan muncul sebagai pemenang. Mari kita belajar dari teladan Daud, bagaimana dia bisa memenangkan pertarungan yang tidak seimbang itu.
1. Daud setia akan hal-hal yang kecil (1 Samuel 16:11, 1 Samuel 17:28,15)
Tiap hari Daud selalu rajin melakukan pekerjaannya sebagai penggembala domba ayahnya, Isai. Bahkan setelah bermain kecapi di kediaman Saul, Daud selalu pulang untuk menggembalakan domba di Betlehem. Padahal kita tau bahwa dombanya hanya 2 hingga 3 ekor saja, akan tetapi Daud tetap setia menggembalakan domba yang sedikit itu. Bila ada binatang buas yang hendak menerkam dombanya, Daud akan melawannya. Akan tetapi, justru melalui hal kecil inilah TUHAN melakukan hal yang luar biasa dalam diri Daud.
Memang Alkitab tidak menjelaskan hal apa saja yang dilakukan Daud saat menggembalakan domba, tapi dapat kita simpulkan bahwa Daud banyak menghabiskan waktunya disana. Bersyukur domba Daud hanya 2-3 ekor saja, dia bisa memiliki banyak waktu untuk bermain musik dan menulis banyak lagu yang kemudian terdapat dalam kitab Mazmur. Bayangkan bila domba Daud mencapai ratusan, tentu Daud akan kerepotan dan tidak sempat melakukan banyak hal. Selain itu, waktu yang banyak juga digunakan Daud untuk berlatih melempar umban. Memang benar TUHANlah yang memberi kemenangan pada Daud sehingga lemparan pertamanya tepat mengenai kepala Goliat. Tetapi dibalik semua itu tentu saja ada latihan melempar yang terus-menerus. Umban itu juga dipakai untuk melindungi domba dari serangan binatang buas.
2. Selektif dalam mendengarkan (1 Samuel 17 : 28, 33, 42-44)
Saat hendak berperang melawan Goliat, Daud banyak mendengar perkataan-perkataan pesimis dan menjatuhkan baik dari kakaknya yang tertua, Eliab, Saul, dan tentu saja dari Goliat lawannya. Goliat begitu marah kepada bangsa Israel karena setelah 40 hari menunggu begitu lama sambil berteriak menantang, bangsa Israel mengirimkan wakilnya yaitu Daud seorang anak kecil yang tidak berpengalaman.
Alkitab memang tidak menjelaskan secara rinci berapakah umur Daud pada waktu itu. Namun, dalam terjemahan bahasa Inggris (NIV) dikatakan bahwa Daud “was only a boy”. Artinya saat itu Daud masih anak-anak, mungkin belasan tahun sekitar 12-14 tahun. Goliat yang merasa terhina, dia mengutuki Daud. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Daud. Dia tetap maju dengan perkataan iman dan tidak sakit hati walaupun banyak perkataan negatif yang menjatuhkan.
3. Daud percaya penuh pada penyertaan TUHAN (1 Samuel 17:34-37;45-47)
Sekalipun Daud kecil, namun dia tidak lemah. Perlu diketahui berduel sudah menjadi tradisi pada saat itu untuk menghindari pertempuran besar yang memakan banyak korban. Saul merupakan orang paling cocok untuk bertarung melawan Goliat, karena ia memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari kaum sebangsanya (1 Samuel 9:2). Akan tetapi bila Saul kalah, maka bangsa Israel bukan hanya kehilangan negaranya tetapi juga kehilangan pemimpinnya. Lalu kemudian munculah Daud, seorang anak kecil yang berani menghadapi kenyataan dan situasi dengan iman dimana pada saat itu semua rakyat Israel takut dan pesimis.
Daud memiliki pengalaman dan kenangan yang baik bersama TUHAN. TUHAN selalu menolong Daud saat ada binatang buas yang hendak menerkam dombanya. Oleh karena itulah Daud selau percaya penuh pada penyertaan TUHAN. TUHAN yang telah melepaskannya dari cakar singa dan beruang, TUHAN jugalah yang akan melepaskannya dari tangan Goliat.
4. Daud aktif dan inisiatif untuk maju. (1 Samuel 17:40;48-51)
Daud berani melakukan terobosan. Terobosan dalam bahasa Inggris disebut‘breakthrough’ , terdiri dari dua suku kata ‘break’ ( menghancurkan) dan ‘through’(menerobos).
Jadi untuk memulai suatu terobosan ada sesuatu yang harus dihancurkan barulah kita bisa menerobos. Seorang petinju tidak mungkin menjadi juara dunia jika hanya berlatih saja. Dia harus bertanding dalam kejuaraan dunia dan mengalahkan lawannya sehingga gelar itu bisa ia peroleh. Seorang pelajar tidak akan lulus jika hanya belajar. Dia tentu harus menggikuti ujian kelulusan dan berhasil baru bisa lulus.
Saat pertempurannya dengan Goliat, Daud aktif dan inisiatif untuk maju. Daud berhasil menghancurkan segala rasa takut dan pesimis. Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui Goliat. Dengan pertolongan TUHAN, Daud berhasil mengalahkan Goliat hanya dengan umban dan batu.
Tahun Ayin Tet saya mempunyai keinginan secara jasmani mempunyai rumah dan tempat usaha untuk warung makan dan tanaman bunga Anggrek dan Adenium. Saya ingin mencapai tujuan hidup saya. Secara rohani saya ingin mempunyai karakter Ilahi dan Buah-buah Roh dalam hidup saya Jiwa saya dipulihkan kembali supaya kita bisa mendekatkan diri kepada Tuhan.
Kiranya renungan saya bisa jadi berkat. Amin
Salam Kemenangan
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar