POHON ARA DI TENGAH KEBUN ANGGUR
*Pohon Ara di Tengah Kebun Anggur*
Pdt Petrus Agung Purnomo
Pendahuluan
Yom Kipur dimulai saat matahari terbenam, dan berakhir saat matahari terbenam di hari berikutnya. Hari minggu ini masih Yom Kipur, umat muslim merayakan Idul Adha, dan umat Kristen menerima perjamuan kudus. Bagi umat Yahudi yang dikorbankan Ishak, bagi umat Muslim yang dikorbankan Ismael, bagi umat Kristen yang dikorbankan adalah Yesus Kristus. Tiga agama besar sedang merayakan pengorbanan di hari yang sama dalam versi masing-masing. Ismael adalah sulung anak Abraham secara daging, Ishak adalah anak perjanjian Abraham, di dalam Kristus kita termasuk keturunan Abraham. Minta lawatan dan keselamatan bagi semua anak Abraham.
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Gal 3: 29)
Pesan Tuhan saat p Agung KKR di sorong
Ada beberapa model/ bentuk Firman Tuhan yang Tuhan beri pada anak-anakNya:
Firman yang menguatkan, menghibur, atau menegur.
Tuhan mengajar, membuat kita mengenal pribadi dan cara kerja Tuhan lebih dalam.
Pesan yang berisi perintah yang harus segera dikerjakan. Ini artinya Tuhan memberikan mandat yang harus kita lakukan.
Beberapa hari yang lalu p Yusak di Bekasi. Subuh ada suara memanggil p Yusak supaya menghadap. Tuhan berkata bahwa waktu tidak lama lagi, kita hanya bisa menyelesaikan tugas jika cara pelayanan kita berubah, harus seperti cara Tuhan melayani di muka bumi 2000 tahun yang lalu.
Dalam pelayanan di dunia Yesus tidak pernah mengeluh tentang uang, dan tidak pernah hidup pas-pasan. Contoh: Begitu lahir disumbang emas, kemenyan, mur. Bukan bedak atau popok bayi.
Tapi hari ini terjadi sebaliknya: yang dikejar adalah materi, dan yang paling kekuarangan juga materi.
Cara hidup dan pelayanan gereja harus diubah: harus mengikuti cara Tuhan, maka ayat ini berlaku
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6: 33)
Dasar Firman
Luk 13: 6-9
1. Tuhan mau beri kita anugerah yang besar
Secara manusia, menanam pohon ara ditegah kebun anggur adalah sebuah kebodohan. Pohon ara adalah jenis pohon pinggiran jalan: tidak perlu dirawat, bisa tumbuh dimana-mana. Sementara anggur adalah tanaman perkebunan, tidak bisa ditanam di sembarang tempat, perlu tanah yang subur, perlu sinar matahari yang cukup, perlu perawatan. Pohon Ara juga menyerap unsur hara di tanah.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15: 5)
Akan tiba saatnya anak-anak Tuhan seperti pohon ara yang ditanam di tengah kebun anggur.
Semua yang terbaik bagi anggur, akan Tuhan berikan pada pohon ara, supaya bisa menghisap, makan, dan menikmati yang terbaik. Tuhan berikan semua yang terbaik itu dengan sukacita, tapi Tuhan menuntut adanya buah.
Kesaksian.
P Agung dan p Yusak pergi pelayanan ke Sorong, lalu ke Raja Ampat. P Yusak bertanya apakah wisata itu adalah kehendak Tuhan yang sempurna atau tidak. P Agung menjawab ini bukan kehendak Tuhan yang sempurna, tapi seijin Tuhan. P Agung tidak biasa snorkling, tapi tetap mencebur ke air untuk melegakan hati anak-anaknya. Jika p Agung tidak masuk ke laut, anak-anaknya akan kecewa.
Hati Bapa juga seperti itu: suka menyenangkan hati anak-anakNya
Karena itulah Tuhan berkali-kali ber-Firman: mintalah, maka akan Tuhan berikan, karena Tuhan adalah Bapa yang baik. Dan Tuhan ingin anak-anakNya mencapai destiny mereka.
Tuhan tanam kita di tempat yang terbaik, menikmati semua fasilitas yang harusnya untuk anggur, walau sebenarnya kita tidak layak. Tanaman jalanan dipindah, masuk ke kebun yang elit.
2. Jangan jadi batu sandungan bagi orang lain
Kebun anggur butuh sinar matahari yang cukup. Pohon ara daunnya rimbun, sehingga bisa menghalangi sinar matahari mengenai tanaman anggur.
Tuhan meletakkan banyak anak Tuhan seperti pohon ara ditanam di kebun anggur. Tapi mereka malah menghalangi Tuhan menyentuh dunia: menghalangi sinar kebenaran Tuhan dengan melarang pengajaran-pengajaran tertentu karena dianggap sesat, menghalangi berkat bagi orang lain, dan jadi batu sandungan. Akibatya banyak tanaman anggur yang membusuk.
Daun berbicara tentang kesombongan, sebenarnya yang dikhawatirkan adalah kepentingan sendiri.
Jika kita diberkati: jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Kerugian menanam pohon ara di tengah kebun anggur:
Unsur hara yang seharusnya adalah jatah tanaman anggur disedot oleh pohon ara.
Sinar matahari tidak bisa mengenai kebun anggur secara langsung.
Ada luasan tertentu dikorbankan, yang seharusnya jatah bagi beberapa tanaman anggur.
Semua berkat dan kehormatan yang Tuhan berikan kepada kita, jangan sampai merugikan kerajaanNya. Apapun yang Tuhan beri adalah anugerah.
Kesaksian
P Agung selalu ingatkan dirinya bahwa di dunia ada banyak yang lebih baik dan berkualitas dibanding p Agung. Bahkan di awal pelayanan, p Agung disarankan teman-temannya untuk belajar dari hamba Tuhan lain yang lebih hebat: pintar khotbah, pintar memimpin pujian, pintar teologi, dll.
Jika hari ini posisi kita ajaib: sebenarnya kita menggusur 1 orang yang lebih berkualitas dari kita, tapi Tuhan tetap berikan posisi itu bagi kita. Kita semua tidak layak, tapi dilayakkan.
Hanya orang sakit membutuhkan tabib. Orang ke gereja artinya menyatakan diri sebagai orang yang berobat dan bertobat, membutuhkan Yesus sebagai tabib segala tabib. Kita tidak bisa datang ke Yesus dan merasa sebagai golongan paling benar.
Ilustrasi:
Di satu bangsal ada penderita: belek (mata keluar kotorannya), AIDS, TBC, flu burung, ebola. Penderita penyakit yang lebih parah menghina dan takut ketularan penyakit yang lebih ringan.
Yang hebat hanya dokternya, yaitu Yesus, Dia tidak ketularan.
Kita sering menghakimi dan merasa lebih baik dari orang lain. Seharusnya kita sadar dan rendah hati, Jika sadar diri, kita tak akan saling menghakimi, apalagi hanya karena iri, dengki, ambisi.
Tuhan beri kita status sebagai orang kudus. Tuhan berikan semua yang terbaik bagi kita. Yang Tuhan harapkan dari kita adalah berbuah, dan jangan menghalangi kebenaran Tuhan sampai kepada anak-anakNya yang lain.
Dalam perumpamaan dikatakan pohon ara tidak berbuah selama 3 tahun, dan kemudian ditambah 1 tahun lagi. Ini artinya waktu Tuhan maksimal 4 tahun.
Yesus melayani hanya 3 1/2 tahun, dan buahNya kekal.
Hal yang harus kita dikerjakan
Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yangberjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. (Kis 10: 37-38)
Mandat yang harus kita kerjakan, sehingga kita bisa hidup dan melayani seperti Yesus:
1. Melakukan kebaikan
Hal yang bisa menghasilkan efek bola salju: berbuat kebaikan.
Kesaksian:
Saat ke Inggris, di Glasgow sore hari, tim makan di sebuah restoran steik. Di depan restoran ada pengemis duduk menghadap ke restoran. Saat hidangan awal keluar (roti + butter), Yoshua Cipto menemui manajer restoran sambil membawa rotinya. Kemudian roti itu diserahkan pada si pengemis, sambil memberitakan Injil pada pengemis itu. Ada orang yang menyaksikan pemandangan ini, lalu ikut memberikan sedekah. Sesaat kemudian si manajer memerintahkan anak buahnya membeributter kepada si pengemis. Beberapa saat kemudian pelayan yang lain keluar memberi minum.
Dalam beberapa menit, satu kebaikan dibuat, akhirnya menjadi seperti efek bola salju.
Satu orang menolong orang lain dengan tulus, itu ternyata menggerakkan orang-orang yang lain juga untuk ikut menolong.
Jika kita ingin melihat bangsa ini berubah: taburi dengan yang baik, terutama hari-hari ini. Gereja harus tetap doakan bangsa, tapi juga harus taburi kebaikan.
Setiap minggu sepulang gereja: cari peluang untuk melakukan kebaikan di jalan-jalan, di sekitar tempat tinggal, dll. Mari berdoa minta Tuhan memberikan satu kesempatan untuk berbuat baik, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan.
Kesaksian
Sehabis melayani di makasar, sambil menunggu mobil jemputan, p Agung memberikan sedekah kepada si pengemis. Roh Kudus berkata: kurang, pengemis ini butuh sesuatu yang lebih dari sekedar uang. Lalu p Agung tuntun si pengemis terima Tuhan Yesus. Setelah melihat peristiwa ini, pengurus gereja yang dilayani p Agung ikut minta didoakan.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan(Rm12:21)
2. Menjadi saluran kuasa Tuhan
MK diharap masuk ke RS sebulan sekali. Kunjungi, minta ijin mendoakan, hibur. Jika terus dikerjakan, tiba-tiba kuasa kesembuhan Tuhan akan mengalir.
Banyak orang bermimpi dipakai Tuhan, tapi minta diurapi Tuhan lebih dulu, baru mendoakan orang sakit. Urapan sudah Tuhan berikan dalam hidup kita, bagian kita melakukan yang Tuhan mau: secara masal atau pribadi, maka akan terjadi.
Kesaksian
Beberapa tahun yang lalu, ada KKR di semarang. Bu Elis berkata tidak boleh dicantumkan nama hamba Tuhan-nya. Semua panitia berharap bukan mereka yang harus berkhotbah dan mendoakan kesembuhan. Saat akan berangkat ke KKR, Roh Kudus mengingatkan p Agung untuk membawa Alkitab. Lalu Roh Kudus tunjukkan beberapa bagian Alkitab kepada p Agung. Kemudian Roh Kudus menjelaskannya, seolah-olah p Agung yang akan berkhotbah.
Di lokasi KKR, banyak orang sakit, kondisinya mengintimidasi semua hamba Tuhan yang ada. Saat bu Elis datang, dia berkata kepada p Agung bahwa mereka sama-sama tahu: bu Elis bagian bersaksi, p Agung yang mendoakan kesembuhan.
Setelah doa kesembuhan dan meminta yang sembuh maju, sekian detik itu sangat menegangkan bagi p Agung. Yang pertama sembuh adalah bapak yang diangkut menggunakan ambulans. Lalu disambung dengan kesaksian-kesaksian yang lain. P Agung lega, dan sadar bahwa itu bukan karunia p Agung, tapi Tuhan yang bertindak meresponi iman p Agung.
Fungsikan diri kita bagi saluran Tuhan, bagian Tuhan adalah mengisi saluran itu.
Resiko mendoakan orang sakit: kita malu jika si sakit tidak sembuh. Tapi jika kita sudah tidak malu terhadap manusia, maka setan yang akan malu karena Tuhan akan bekerja.
Jangan menunggu didoakan pengemis, tapi doakan mereka, beri pengertian. Perhatian dan pertolongan kita sangat berarti bagi mereka, seperti setetes air di padang gurun.
Yesus keluar dari rumahNya, sehingga ada kesempatan bagi wanita yang pendarahan untuk merangkak dan mendekatiNya, menyentuh jubah Yesus, lalu disembuhkan.
Saat Uzia mati, Yesaya mendapat pengelihatan: ujung jubah Tuhan memenuhi bait Tuhan.
Di Perjanjian Baru Paulus mengungkapkan rahasia: kita adalah bait Roh Kudus.
Ujung jubah Tuhan ada pada hidup kita, maka biarkan orang yang membutuhkan menjamahnya.
Menjelang Tuhan datang kedua kali, 10 orang akan memegang jubah orang Yahudi. Ini bukan orang Yahudi fisik saja, tapi juga Yahudi rohani, yaitu murid-murid Yesus.
Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!" (Za 8: 23)
Tapi ini tidak akan terjadi jika kita tidak pernah membawa jubah Tuhan itu keluar ke orang-orang sekitar kita, membiarkan kuasa Tuhan tersalur kepada mereka.
Obat bangsa ini bukan di politik, atau apapun yang dunia tawarkan. Obatnya hanya ada pada Yesus Kristus Tuhan. Tapi jika kita tidak pernah keluar dengan membawa jubah Tuhan, maka tidak ada yang bisa disembuhkan.
Pdt Petrus Agung Purnomo
Pendahuluan
Yom Kipur dimulai saat matahari terbenam, dan berakhir saat matahari terbenam di hari berikutnya. Hari minggu ini masih Yom Kipur, umat muslim merayakan Idul Adha, dan umat Kristen menerima perjamuan kudus. Bagi umat Yahudi yang dikorbankan Ishak, bagi umat Muslim yang dikorbankan Ismael, bagi umat Kristen yang dikorbankan adalah Yesus Kristus. Tiga agama besar sedang merayakan pengorbanan di hari yang sama dalam versi masing-masing. Ismael adalah sulung anak Abraham secara daging, Ishak adalah anak perjanjian Abraham, di dalam Kristus kita termasuk keturunan Abraham. Minta lawatan dan keselamatan bagi semua anak Abraham.
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Gal 3: 29)
Pesan Tuhan saat p Agung KKR di sorong
Ada beberapa model/ bentuk Firman Tuhan yang Tuhan beri pada anak-anakNya:
Firman yang menguatkan, menghibur, atau menegur.
Tuhan mengajar, membuat kita mengenal pribadi dan cara kerja Tuhan lebih dalam.
Pesan yang berisi perintah yang harus segera dikerjakan. Ini artinya Tuhan memberikan mandat yang harus kita lakukan.
Beberapa hari yang lalu p Yusak di Bekasi. Subuh ada suara memanggil p Yusak supaya menghadap. Tuhan berkata bahwa waktu tidak lama lagi, kita hanya bisa menyelesaikan tugas jika cara pelayanan kita berubah, harus seperti cara Tuhan melayani di muka bumi 2000 tahun yang lalu.
Dalam pelayanan di dunia Yesus tidak pernah mengeluh tentang uang, dan tidak pernah hidup pas-pasan. Contoh: Begitu lahir disumbang emas, kemenyan, mur. Bukan bedak atau popok bayi.
Tapi hari ini terjadi sebaliknya: yang dikejar adalah materi, dan yang paling kekuarangan juga materi.
Cara hidup dan pelayanan gereja harus diubah: harus mengikuti cara Tuhan, maka ayat ini berlaku
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6: 33)
Dasar Firman
Luk 13: 6-9
1. Tuhan mau beri kita anugerah yang besar
Secara manusia, menanam pohon ara ditegah kebun anggur adalah sebuah kebodohan. Pohon ara adalah jenis pohon pinggiran jalan: tidak perlu dirawat, bisa tumbuh dimana-mana. Sementara anggur adalah tanaman perkebunan, tidak bisa ditanam di sembarang tempat, perlu tanah yang subur, perlu sinar matahari yang cukup, perlu perawatan. Pohon Ara juga menyerap unsur hara di tanah.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15: 5)
Akan tiba saatnya anak-anak Tuhan seperti pohon ara yang ditanam di tengah kebun anggur.
Semua yang terbaik bagi anggur, akan Tuhan berikan pada pohon ara, supaya bisa menghisap, makan, dan menikmati yang terbaik. Tuhan berikan semua yang terbaik itu dengan sukacita, tapi Tuhan menuntut adanya buah.
Kesaksian.
P Agung dan p Yusak pergi pelayanan ke Sorong, lalu ke Raja Ampat. P Yusak bertanya apakah wisata itu adalah kehendak Tuhan yang sempurna atau tidak. P Agung menjawab ini bukan kehendak Tuhan yang sempurna, tapi seijin Tuhan. P Agung tidak biasa snorkling, tapi tetap mencebur ke air untuk melegakan hati anak-anaknya. Jika p Agung tidak masuk ke laut, anak-anaknya akan kecewa.
Hati Bapa juga seperti itu: suka menyenangkan hati anak-anakNya
Karena itulah Tuhan berkali-kali ber-Firman: mintalah, maka akan Tuhan berikan, karena Tuhan adalah Bapa yang baik. Dan Tuhan ingin anak-anakNya mencapai destiny mereka.
Tuhan tanam kita di tempat yang terbaik, menikmati semua fasilitas yang harusnya untuk anggur, walau sebenarnya kita tidak layak. Tanaman jalanan dipindah, masuk ke kebun yang elit.
2. Jangan jadi batu sandungan bagi orang lain
Kebun anggur butuh sinar matahari yang cukup. Pohon ara daunnya rimbun, sehingga bisa menghalangi sinar matahari mengenai tanaman anggur.
Tuhan meletakkan banyak anak Tuhan seperti pohon ara ditanam di kebun anggur. Tapi mereka malah menghalangi Tuhan menyentuh dunia: menghalangi sinar kebenaran Tuhan dengan melarang pengajaran-pengajaran tertentu karena dianggap sesat, menghalangi berkat bagi orang lain, dan jadi batu sandungan. Akibatya banyak tanaman anggur yang membusuk.
Daun berbicara tentang kesombongan, sebenarnya yang dikhawatirkan adalah kepentingan sendiri.
Jika kita diberkati: jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Kerugian menanam pohon ara di tengah kebun anggur:
Unsur hara yang seharusnya adalah jatah tanaman anggur disedot oleh pohon ara.
Sinar matahari tidak bisa mengenai kebun anggur secara langsung.
Ada luasan tertentu dikorbankan, yang seharusnya jatah bagi beberapa tanaman anggur.
Semua berkat dan kehormatan yang Tuhan berikan kepada kita, jangan sampai merugikan kerajaanNya. Apapun yang Tuhan beri adalah anugerah.
Kesaksian
P Agung selalu ingatkan dirinya bahwa di dunia ada banyak yang lebih baik dan berkualitas dibanding p Agung. Bahkan di awal pelayanan, p Agung disarankan teman-temannya untuk belajar dari hamba Tuhan lain yang lebih hebat: pintar khotbah, pintar memimpin pujian, pintar teologi, dll.
Jika hari ini posisi kita ajaib: sebenarnya kita menggusur 1 orang yang lebih berkualitas dari kita, tapi Tuhan tetap berikan posisi itu bagi kita. Kita semua tidak layak, tapi dilayakkan.
Hanya orang sakit membutuhkan tabib. Orang ke gereja artinya menyatakan diri sebagai orang yang berobat dan bertobat, membutuhkan Yesus sebagai tabib segala tabib. Kita tidak bisa datang ke Yesus dan merasa sebagai golongan paling benar.
Ilustrasi:
Di satu bangsal ada penderita: belek (mata keluar kotorannya), AIDS, TBC, flu burung, ebola. Penderita penyakit yang lebih parah menghina dan takut ketularan penyakit yang lebih ringan.
Yang hebat hanya dokternya, yaitu Yesus, Dia tidak ketularan.
Kita sering menghakimi dan merasa lebih baik dari orang lain. Seharusnya kita sadar dan rendah hati, Jika sadar diri, kita tak akan saling menghakimi, apalagi hanya karena iri, dengki, ambisi.
Tuhan beri kita status sebagai orang kudus. Tuhan berikan semua yang terbaik bagi kita. Yang Tuhan harapkan dari kita adalah berbuah, dan jangan menghalangi kebenaran Tuhan sampai kepada anak-anakNya yang lain.
Dalam perumpamaan dikatakan pohon ara tidak berbuah selama 3 tahun, dan kemudian ditambah 1 tahun lagi. Ini artinya waktu Tuhan maksimal 4 tahun.
Yesus melayani hanya 3 1/2 tahun, dan buahNya kekal.
Hal yang harus kita dikerjakan
Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yangberjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. (Kis 10: 37-38)
Mandat yang harus kita kerjakan, sehingga kita bisa hidup dan melayani seperti Yesus:
1. Melakukan kebaikan
Hal yang bisa menghasilkan efek bola salju: berbuat kebaikan.
Kesaksian:
Saat ke Inggris, di Glasgow sore hari, tim makan di sebuah restoran steik. Di depan restoran ada pengemis duduk menghadap ke restoran. Saat hidangan awal keluar (roti + butter), Yoshua Cipto menemui manajer restoran sambil membawa rotinya. Kemudian roti itu diserahkan pada si pengemis, sambil memberitakan Injil pada pengemis itu. Ada orang yang menyaksikan pemandangan ini, lalu ikut memberikan sedekah. Sesaat kemudian si manajer memerintahkan anak buahnya membeributter kepada si pengemis. Beberapa saat kemudian pelayan yang lain keluar memberi minum.
Dalam beberapa menit, satu kebaikan dibuat, akhirnya menjadi seperti efek bola salju.
Satu orang menolong orang lain dengan tulus, itu ternyata menggerakkan orang-orang yang lain juga untuk ikut menolong.
Jika kita ingin melihat bangsa ini berubah: taburi dengan yang baik, terutama hari-hari ini. Gereja harus tetap doakan bangsa, tapi juga harus taburi kebaikan.
Setiap minggu sepulang gereja: cari peluang untuk melakukan kebaikan di jalan-jalan, di sekitar tempat tinggal, dll. Mari berdoa minta Tuhan memberikan satu kesempatan untuk berbuat baik, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan.
Kesaksian
Sehabis melayani di makasar, sambil menunggu mobil jemputan, p Agung memberikan sedekah kepada si pengemis. Roh Kudus berkata: kurang, pengemis ini butuh sesuatu yang lebih dari sekedar uang. Lalu p Agung tuntun si pengemis terima Tuhan Yesus. Setelah melihat peristiwa ini, pengurus gereja yang dilayani p Agung ikut minta didoakan.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan(Rm12:21)
2. Menjadi saluran kuasa Tuhan
MK diharap masuk ke RS sebulan sekali. Kunjungi, minta ijin mendoakan, hibur. Jika terus dikerjakan, tiba-tiba kuasa kesembuhan Tuhan akan mengalir.
Banyak orang bermimpi dipakai Tuhan, tapi minta diurapi Tuhan lebih dulu, baru mendoakan orang sakit. Urapan sudah Tuhan berikan dalam hidup kita, bagian kita melakukan yang Tuhan mau: secara masal atau pribadi, maka akan terjadi.
Kesaksian
Beberapa tahun yang lalu, ada KKR di semarang. Bu Elis berkata tidak boleh dicantumkan nama hamba Tuhan-nya. Semua panitia berharap bukan mereka yang harus berkhotbah dan mendoakan kesembuhan. Saat akan berangkat ke KKR, Roh Kudus mengingatkan p Agung untuk membawa Alkitab. Lalu Roh Kudus tunjukkan beberapa bagian Alkitab kepada p Agung. Kemudian Roh Kudus menjelaskannya, seolah-olah p Agung yang akan berkhotbah.
Di lokasi KKR, banyak orang sakit, kondisinya mengintimidasi semua hamba Tuhan yang ada. Saat bu Elis datang, dia berkata kepada p Agung bahwa mereka sama-sama tahu: bu Elis bagian bersaksi, p Agung yang mendoakan kesembuhan.
Setelah doa kesembuhan dan meminta yang sembuh maju, sekian detik itu sangat menegangkan bagi p Agung. Yang pertama sembuh adalah bapak yang diangkut menggunakan ambulans. Lalu disambung dengan kesaksian-kesaksian yang lain. P Agung lega, dan sadar bahwa itu bukan karunia p Agung, tapi Tuhan yang bertindak meresponi iman p Agung.
Fungsikan diri kita bagi saluran Tuhan, bagian Tuhan adalah mengisi saluran itu.
Resiko mendoakan orang sakit: kita malu jika si sakit tidak sembuh. Tapi jika kita sudah tidak malu terhadap manusia, maka setan yang akan malu karena Tuhan akan bekerja.
Jangan menunggu didoakan pengemis, tapi doakan mereka, beri pengertian. Perhatian dan pertolongan kita sangat berarti bagi mereka, seperti setetes air di padang gurun.
Yesus keluar dari rumahNya, sehingga ada kesempatan bagi wanita yang pendarahan untuk merangkak dan mendekatiNya, menyentuh jubah Yesus, lalu disembuhkan.
Saat Uzia mati, Yesaya mendapat pengelihatan: ujung jubah Tuhan memenuhi bait Tuhan.
Di Perjanjian Baru Paulus mengungkapkan rahasia: kita adalah bait Roh Kudus.
Ujung jubah Tuhan ada pada hidup kita, maka biarkan orang yang membutuhkan menjamahnya.
Menjelang Tuhan datang kedua kali, 10 orang akan memegang jubah orang Yahudi. Ini bukan orang Yahudi fisik saja, tapi juga Yahudi rohani, yaitu murid-murid Yesus.
Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!" (Za 8: 23)
Tapi ini tidak akan terjadi jika kita tidak pernah membawa jubah Tuhan itu keluar ke orang-orang sekitar kita, membiarkan kuasa Tuhan tersalur kepada mereka.
Obat bangsa ini bukan di politik, atau apapun yang dunia tawarkan. Obatnya hanya ada pada Yesus Kristus Tuhan. Tapi jika kita tidak pernah keluar dengan membawa jubah Tuhan, maka tidak ada yang bisa disembuhkan.
Komentar
Posting Komentar