ANAK PANAH DI TANGAN PAHLAWAN
*ANAK PANAH DI TANGAN PAHLAWAN*
*Ev Joshua Christian*
Mazmur 127:4 (TB) Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Shalom
Saudara kita adalah Anak Pahlawan Ditangan Pahlawan. Ada banyak orang yang berkata kepada saya : Siapakah Saya ini Kak, Saya tidak bisa berkotbah, saya tidak pandai bernyanyi ?
Bagaimana saya bisa menjadi anak panah ditangan Pahlawan ? Aku ini siapa ? Banyak orang yang tidak mau menjadi Anak Panah Ditangan Pahlawan.
Saya waktu itu ditawarkan untuk berkotbah di SHRK, saya disuruh menyampaikan Komik yang saya tulis. Saya di panggung hanya terdiam dan menangis. Saya berkata kepada Bu Iin bahwa saya tidak mau berkotbah lagi. ibu Iin berkata kamu pasti bisa asalkan kamu belajar.
Kotbah kedua saya di Balikpapan dihadapan 300-500 orang Youth, saya dimarahin oleh Hamba Hamba Tuhan karena kotbah begitu singkat nya. Sedangkan mereka datang dari tempat yang jauh.
Saya membiarkan diri saya menjadi supir kakak saya, saya minta agar saya diperbolehkan untuk kotbah di Sekolah Minggu.
Saya terus belajar dan belajar dan belajar lagi. Saya membiarkan hidup saya di tangan Pahlawan. Saya mempercayakan hidup saya sepenuhnya ke Tangan Tuhan.
Mari Biarkan Hidupmu di tangan Tuhan. Mari Biarkan Hidupmu Menjadi Anak Panah Ditangan Pahlawan. Setiap Engkau adalah Anak-Anak Panah ditangan Pahlawan.
Biarkan Tuhan memakai hidupmu secara maksimal. Amin
Penulis Joshua Ivan Sudrajat
Sumber YouTube
*Ev Joshua Christian*
Mazmur 127:4 (TB) Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Shalom
Saudara kita adalah Anak Pahlawan Ditangan Pahlawan. Ada banyak orang yang berkata kepada saya : Siapakah Saya ini Kak, Saya tidak bisa berkotbah, saya tidak pandai bernyanyi ?
Bagaimana saya bisa menjadi anak panah ditangan Pahlawan ? Aku ini siapa ? Banyak orang yang tidak mau menjadi Anak Panah Ditangan Pahlawan.
Saya waktu itu ditawarkan untuk berkotbah di SHRK, saya disuruh menyampaikan Komik yang saya tulis. Saya di panggung hanya terdiam dan menangis. Saya berkata kepada Bu Iin bahwa saya tidak mau berkotbah lagi. ibu Iin berkata kamu pasti bisa asalkan kamu belajar.
Kotbah kedua saya di Balikpapan dihadapan 300-500 orang Youth, saya dimarahin oleh Hamba Hamba Tuhan karena kotbah begitu singkat nya. Sedangkan mereka datang dari tempat yang jauh.
Saya membiarkan diri saya menjadi supir kakak saya, saya minta agar saya diperbolehkan untuk kotbah di Sekolah Minggu.
Saya terus belajar dan belajar dan belajar lagi. Saya membiarkan hidup saya di tangan Pahlawan. Saya mempercayakan hidup saya sepenuhnya ke Tangan Tuhan.
Mari Biarkan Hidupmu di tangan Tuhan. Mari Biarkan Hidupmu Menjadi Anak Panah Ditangan Pahlawan. Setiap Engkau adalah Anak-Anak Panah ditangan Pahlawan.
Biarkan Tuhan memakai hidupmu secara maksimal. Amin
Penulis Joshua Ivan Sudrajat
Sumber YouTube
Komentar
Posting Komentar