DOA
*DOA*
*Pdt Vetri Billy Kumaseh*
Doa
Doa adalah komunikasi dua arah yang didasari suatu hubungan antara hidup kita dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan sendiri. Doa merupakan napas bagi kehidupan rohani orang percaya. Dalam doa, kita menghadap dan menyampaikan sesuatu pada Tuhan, dan sebaliknya doa juga menjadi salah satu sarana bagi Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada kita.
Pengertian doa
Tingkatan hubungan
Dalam doa terdapat beberapa tingkat hubungan:
Umat dengan Allahnya
Setiap orang percaya membangun hubungan dengan Allahnya dalam doa.
Bapa dan anak (Matius 6:8-13; Lukas 11:1-2, 10-13)
Dalam kekristenan, doa bukan sekedar permohonan umat dengan Allahnya, tetapi lebih daripada itu, hubungan anak dengan bapaknya.
Contoh: Hubungan Yesus dengan Bapa tidak pernah putus (Markus 1:35; Yohanes 15:5-8)
Persahabatan (Yohanes 15:15; Mazmur 25:14; 1 Korintus 4:12; Amsal 17:17)
Tingkatan hubungan persahabatan adalah di mana Allah mau mengkomunikasikan kehendak-Nya.
Contoh: Abraham (2 Tawarikh 20:7)
Mempelai
Tingkat paling tinggi di mana kita benar-benar memiliki keintiman dengan Allah.
Prasyarat doa
Doa membutuhkan:
Ruang dan waktu (Daniel 6:11; Matius 6:6)
Iman percaya (Markus 11:24)
Kerinduan akan Tuhan (Mazmur 63:2)
Ketekunan (Kolose 4:2)
Keterbukaan (Filipi 4:6)
Jenis doa
Macam-macam doa:
1. Doa pribadi
Doa pengakuan (1 Yohanes 1:9)
Doa pernyataan (Roma 10:9-10)
Doa permohonan (Filipi 4:6)
Doa ucapan syukur (Filipi 4:6)
Doa pengagungan (Mazmur 18:3-4)
Doa keintiman (Keluaran 33:19-20; Kidung 1:12; Mazmur 63:7-9)
2. Doa syafaat
Doa peperangan rohani ((Efesus 6:10-18)
Doa ratapan (Yesaya 62:1-2, 6-7; Yeremia 9:1; Omel 1:13)
Doa terobosan (Kolose 4:3-4; Kisah 4:31)
Doa nubuatan (Yehezkiel 37:1-14)
Penuaian jiwa-jiwa melalui doa
Salah satu kunci yang diberikan Tuhan untuk menyongsong penuaian jiwa-jiwa adalah dengan menginjak, menduduki, dan mengumpulkan orang untuk berdoa di wilayah tersebut. Dalam penjabaran lebih lanjut, ini mengacu pada pembangunan kubu doa dan menara doa.
Melalui doa-doa di kubu doa dan menara doa, maka kita mulai memenangkan dan mempertahankan suatu wilayah dengan doa:
Melakukan serangan terus-menerus terhadap musuh-musuh rohani yang menguasai suatu daerah/wilayah, melalui kubu-kubu doa.
Memberikan penjagaan 24 jam atas kota/wilayah terhadap serangan musuh, dengan mendirikan menara doa.
Yesaya 62:6-7, Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
*Pdt Vetri Billy Kumaseh*
Doa
Doa adalah komunikasi dua arah yang didasari suatu hubungan antara hidup kita dengan sumber kehidupan yaitu Tuhan sendiri. Doa merupakan napas bagi kehidupan rohani orang percaya. Dalam doa, kita menghadap dan menyampaikan sesuatu pada Tuhan, dan sebaliknya doa juga menjadi salah satu sarana bagi Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada kita.
Pengertian doa
Tingkatan hubungan
Dalam doa terdapat beberapa tingkat hubungan:
Umat dengan Allahnya
Setiap orang percaya membangun hubungan dengan Allahnya dalam doa.
Bapa dan anak (Matius 6:8-13; Lukas 11:1-2, 10-13)
Dalam kekristenan, doa bukan sekedar permohonan umat dengan Allahnya, tetapi lebih daripada itu, hubungan anak dengan bapaknya.
Contoh: Hubungan Yesus dengan Bapa tidak pernah putus (Markus 1:35; Yohanes 15:5-8)
Persahabatan (Yohanes 15:15; Mazmur 25:14; 1 Korintus 4:12; Amsal 17:17)
Tingkatan hubungan persahabatan adalah di mana Allah mau mengkomunikasikan kehendak-Nya.
Contoh: Abraham (2 Tawarikh 20:7)
Mempelai
Tingkat paling tinggi di mana kita benar-benar memiliki keintiman dengan Allah.
Prasyarat doa
Doa membutuhkan:
Ruang dan waktu (Daniel 6:11; Matius 6:6)
Iman percaya (Markus 11:24)
Kerinduan akan Tuhan (Mazmur 63:2)
Ketekunan (Kolose 4:2)
Keterbukaan (Filipi 4:6)
Jenis doa
Macam-macam doa:
1. Doa pribadi
Doa pengakuan (1 Yohanes 1:9)
Doa pernyataan (Roma 10:9-10)
Doa permohonan (Filipi 4:6)
Doa ucapan syukur (Filipi 4:6)
Doa pengagungan (Mazmur 18:3-4)
Doa keintiman (Keluaran 33:19-20; Kidung 1:12; Mazmur 63:7-9)
2. Doa syafaat
Doa peperangan rohani ((Efesus 6:10-18)
Doa ratapan (Yesaya 62:1-2, 6-7; Yeremia 9:1; Omel 1:13)
Doa terobosan (Kolose 4:3-4; Kisah 4:31)
Doa nubuatan (Yehezkiel 37:1-14)
Penuaian jiwa-jiwa melalui doa
Salah satu kunci yang diberikan Tuhan untuk menyongsong penuaian jiwa-jiwa adalah dengan menginjak, menduduki, dan mengumpulkan orang untuk berdoa di wilayah tersebut. Dalam penjabaran lebih lanjut, ini mengacu pada pembangunan kubu doa dan menara doa.
Melalui doa-doa di kubu doa dan menara doa, maka kita mulai memenangkan dan mempertahankan suatu wilayah dengan doa:
Melakukan serangan terus-menerus terhadap musuh-musuh rohani yang menguasai suatu daerah/wilayah, melalui kubu-kubu doa.
Memberikan penjagaan 24 jam atas kota/wilayah terhadap serangan musuh, dengan mendirikan menara doa.
Yesaya 62:6-7, Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
Komentar
Posting Komentar