*“TAHUN 2020, TAHUN DIMENSI YANG BARU! THE YEAR OF A NEW DIMENSION!”*
*MDPJ - 11 Januari 2020*
_Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo_
Kita baru saja meninggalkan tahun 2019 dan tahun 2020. Saya tidak tahu keadaan Saudara di tahun 2019, tetapi apapun keadaan Saudara, dari mulut kita hanya keluar puji-pujian,
🎵
Yesus, Engkau baik
sungguh baik sangat baik
Kasih-Mu tak berkesudahan
Kasih-Mu kekal selamanya
Aku tlah mengenal kasih karuniaMu
Aku tlah mengenal kasih karuniaMu
Kau kaya rela jadi miskin
Supaya aku jadi kaya
Hosana, Hosana
Bagi Yesus Allahku
Bagi Yesus Tuhanku
🎵
Memasuki tahun 2020 Tuhan memberikan tema:
*“TAHUN 2020, TAHUN DIMENSI YANG BARU! THE YEAR OF A NEW DIMENSION!”*
Menurut kalender Ibrani, kita juga sedang memasuki tahun 5780 yang disebutkan dengan Tahun Pey.
‘Pey’ itu artinya 80 yang digambarkan dengan sebuah mulut.
Sejak beberapa waktu yang lalu Tuhan selalu berpesan kepada kita tentang mulut.
*2 Korintus 4:13* _“Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.”_
Memasuki tahun 2020 kita harus mengajar agar jemaat banyak memperkatakan Firman Tuhan karena percaya.
Kalau kita memperkatakan Firman Tuhan karena percaya, maka akan terjadi seperti apa yang kita katakan itu.
Mari kita semua untuk membaca Firman Tuhan bersama-sama:
*1. Ratapan 3:22-23* _“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”_
Berdasarkan ayat ini kita harus percaya bahwa tahun 2020 akan lebih baik dari pada tahun 2019.
Sebab kasih Tuhan selalu baru tiap pagi,
kasih Tuhan selalu baru tiap minggu,
kasih Tuhan selalu baru tiap bulan,
kasih Tuhan selalu baru tiap tahun!
Mari perkatakan bersama “Tahun 2020 akan lebih baik daripada tahun 2019!”
🎵
Kasih Tuhan tak berkesudahan
Tak habis-habisnya rahmatNya
S'lalu baru tiap pagi
Baru tiap pagi
Besar setiaMu Tuhan
Besar setiaMu
🎵
*2. Mazmur 118:8* _“Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.”_
Mazmur 118:8 ini adalah ayat tengah dari Alkitab.
Keadaan kita akan lebih baik kalau kita berlindung dan berharap kepada Tuhan ketimbangberlindung atau berharap kepada manusia.
*Yesaya 40:30-31* _“Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”_
Di situ dikatakan bahwa kepada orang yang berharap kepada (menanti-nantikan) Tuhan akan mendapat satu kekuatan yang baru untuk memasuki tahun 2020.
🎵
Orang yang berharap Tuhan
Diperbah'rui kuatnya
Terbang naik dengan sayap rajawali
Berlari tiada penat
Berjalan tiada lelah
🎵
*3. Mazmur 37:23-24* _“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”_
Orang yang berkenan kepada Tuhan itu adalah orang yang berharap kepada Tuhan. Orang yang berkenan kepada Tuhan bisa jatuh ke dalam bermacam-macam masalah. Tetapi janji Tuhan, tidak sampai tergeletak, sebab tangan Tuhan akan menopang tangan kita!
🎵
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Yang hidupnya berkenan kepada Tuhan
Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak
Sbab Tuhan menopang tangannya
Tangannya, tangannya
Sbab Tuhan menopang tangannya
Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak
Sbab Tuhan menopang tangannya
🎵
*4. Yeremia 17:7-8* _“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”_
Bukan rahasia lagi akan terjadi krisis ekonomi. Tetapi orang yang berharap kepada Tuhan, mau kering, banjir atau apa saja, orang yang berharap tidak akan kuatir.
🎵
Aku percaya berkatMu atasku melimpah
Kebajikan kemurahan selalu mengikutiku
Kupuji-kusembah Kau Tuhan
🎵
*5. Mazmur 42:6* _“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”_
Mungkin ada yang tertekan dan gelisah, tetapi masuk tahun 2020 berharaplah kepada Allah!
Ciri orang yang berharap kepada Tuhan adalah dia selalu mengucap syukur di dalam segala hal.
🎵
Kubersyukur Bapa
Kubersyukur Tuhan
Buat kasih setiaMu
Di dalam hidupku
Kubersyukur
Kubersyukur
Kubersyukur Tuhan
🎵
*1 Tesalonika 5:18* _“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu!”_
Mengucap syukur itu artinya kita setuju apa yang Tuhan berikan kepada kita; baik enak maupun tidak enak menurut kita. Karena setuju, maka kita mengucap syukur.
*KESAKSIAN*
Kalau saya berbicara tentang mengucap syukur, saya selalu teringat waktu dulu saya ada di persimpangan jalan dalam pelayanan saya. Kalau saya tidak mengucap syukur maka saya tidak akan ada di tempat ini hari ini. Saya ingat bagaimana Tuhan memanggil saya menjadi hamba Tuhan dengan cara yang buat saya sangat berat. Orang berkata saya mengalami “ludes…des…” ‘Des pertama’, habis semua di mana harta benda saya semua habis dan ‘des kedua’ditambahi hutang. Bayangkan, sudah habis semua masih ditambahi hutang! Dan Tuhan bilang kepada saya, “Hai Niko, ikut AKU!”
Itulah yang saya takutkan sejak dulu, yaitu jadi Pendeta! Mengapa? Sebab saya melihat ibu saya sering melayani pendeta-pendeta desa di mana mereka itu miskin-miskin kalau ke rumah. Saya selalu bilang, “Pendeta itu kayak begini?” Jadi saya paling takut! Sehingga begitu ada panggilan kepada saya untuk menjadi Pendeta saya berkata, “Waduh…enggak Tuhan…Enggak Tuhan!” Tetapi rencana Tuhan saya harus jadi Pendeta atau hamba Tuhan. Pokoknya dengan segala macam cara yang menurut saya enak maupun tidak enak, saya tetap jadi Pendeta dan itulah yang saya hadapi.
Saudara, saya harus menjadi hamba Tuhan walau tidak pernah mengenyam Sekolah Teologia, belum lagi soal ‘ludes…des’. Awalnya masih menyambut dengan baik, tetapi lama-lama ketika ada di persimpangan jalan, saya tidak tahan! Pada saat itu Tuhan berkata kepada saya, “Niko, dalam keadaan seperti ini hendaknya kamu mengucap syukur.” Saya menangis, Saudara. Saya ingat waktu itu di sebelah saya ada gitar, saya pegang gitar itu dan keluarlah lagu ini,
🎵
S’gala puji syukur hanya bagi-Mu, Tuhan
Sebab Kau yang layak dipuja
Kami mau bersorak tinggikan nama-Mu. Haleluya…
Soraklah haleluya
Soraklah haleluya
🎵
Saudara, saya menangis! Tetapi sekarang saya tahu dan puji Tuhan, waktu saya ada di persimpangan jalan itu saya mengucap syukur! Kalau tidak, saya tahu bahwa saya tidak akan ada di sini dan tidak bisa ketemu dengan Saudara pada tanggal 11 Januari 2020. Dan saya bisa bertemu dengan Saudara itu semua karena kemurahan Tuhan.
Sekarang lagu ini sudah tersebar ke seluruh dunia dalam berbagai bahasa.
*6. Mazmur 91* _“Dalam Lindungan Allah”_
Mazmur 91 sangat relevan dengan kondisi sekarang.
Selama bertahun-tahun saya selalu berbicara kepada Saudara tentang Mazmur 91. Saya setiap hari 2x memperkatakan Mazmur 91, yaitu pagi dan malam.
*Mazmur 91:1-16*
_“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat pelindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. ”Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”_
*7. Amsal 3:9-10* _“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”_
Judul perikop Amsal 3 adalah *Berkat Dari Hikmat*
Ini berbicara tentang ‘buah sulung’. Saya banyak melihat di luar bahwa ini dibuat main-main. Jadi dibuat seolah-olah ini lelucon! Jangan lupa bahwa ‘buah sulung’ ini adalah Firman Tuhan, saya mau katakan kepada mereka yang membuat ini menjadi lelucon, hati-hati! Lelucon itu mungkin sasarannya kepada pendetanya, tetapi ini firman! Ini yang penting dan bukan untuk pendetanya, melainkan buat kita semua! Buah sulung untuk tahun 2020 adalah seluruh penghasilan kita di bulan Januari atau keuntungan kita dan semua kita berikan pada bulan Februari.
*8. Amsal 29:18* _“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”_
Bila tidak ada wahyu (revelation atau visi), menjadi liarlah jemaat.
- Memperkatakan kebenaran Firman Tuhan sesuai dengan standard yang Tuhan berikan.
- Gereja harus punya visi karena Tuhan yang memberikan dan visi itu benar-benar akan dipegang.
Liar itu artinya seenaknya di mana dia akan menjadi serupa dengan dunia sebab tidak ada standardnya, tidak ada pewahyuan, tidak ada visi.
Gereja kita diberikan visi oleh Tuhan. Di tahun 2020 ini gereja kita berumur 32 tahun dan dari awal tahun Tuhan selalu berikan visi kepada kita.
*PENTAKOSTA KETIGA*
Tuhan berikan kepada saya bahwa untuk selanjutnya nanti, masuk tahun 2020 arti Pentakosta ketiga itu akan diperkatakan oleh jemaat dipimpin oleh gembala setelah pastor's message.
Apa Yang Dimaksud Dengan Pentakosta Ketiga?
1. Pentakosta Ketiga adalah *pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman now melebihi yang terjadi di Azusa Street.*
2. Pentakosta Ketiga akan *mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali.*
3. Pentakosta Ketiga akan *membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.*
4. Pentakosta Ketiga *lahir di Indonesia yang bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem.*
5. Pentakosta Ketiga akan *memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.*
Apa arti dari Dimensi
1. Dimensi bicara soal ukuran, panjang, lebar, tinggi, luas, isi. Jadi memasuki *dimensi yang baru bicara ukuran yang baru lebih besar lebih baik dalam seluruh aspek kehidupan kita*
2. *Aspek dari sebuah situasi, masalah atau sesuatu.* Contoh kasus: Tomat hijau yang ditambahkan ini akan memberikan dimensi yang baru pada rasa saos.
Jadi dimensi yang baru berbicara soal keberadaan kita akan membuat situasi yang kondusif dan masalah terpecahkan.
*2 Korintus 3:18*
_Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar._
Kemuliaan Tuhan yang ada pada kita akan semakin besar kalau kita semakin serupa dengan gambaraNya.
Dimensi kemuliaan yang baru dibutuhkan dimensi keserupaan yang lebih besar.
*Ulangan 28:13-14*
_TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."_
Dimensi yang baru dalam berkat secara rohani maupun jasmani.
Pesan Tuhan di tahun 2020
Dimensi yang baru
kita harus menjadi semakin serupa dengan Yesus
kita akan menjadi kepala dan bukan ekor
kita akan tetap naik dan bukan turun
Pada tanggal 1 Januari 2020 kita melihat bagaimana terjadi banjir di Jakarta
Hujan adalah berkat
Tetapi ada berkat yang merusak (banjir)
Jadi kalau nanti diberkati,
jangan sampai merusak hubungan kita dengan Tuhan
Oleh karena itu kuncinya
kita harus semakin serupa dengan gambaran Yesus
Dimensi yang baru dari berkat jasmani mengikuti dimensi yang baru dari berkat secara rohani. Jadi kalau dimensi kemuliaan Tuhan yang Tuhan berikan itu baru, yang artinya semakin besar yang akan membuat kita makin serupa dengan gambarnya maka berkat jasmani yang akan kita nikmati akan memasuki dimensi yang baru.
_Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo_
Kita baru saja meninggalkan tahun 2019 dan tahun 2020. Saya tidak tahu keadaan Saudara di tahun 2019, tetapi apapun keadaan Saudara, dari mulut kita hanya keluar puji-pujian,
🎵
Yesus, Engkau baik
sungguh baik sangat baik
Kasih-Mu tak berkesudahan
Kasih-Mu kekal selamanya
Aku tlah mengenal kasih karuniaMu
Aku tlah mengenal kasih karuniaMu
Kau kaya rela jadi miskin
Supaya aku jadi kaya
Hosana, Hosana
Bagi Yesus Allahku
Bagi Yesus Tuhanku
🎵
Memasuki tahun 2020 Tuhan memberikan tema:
*“TAHUN 2020, TAHUN DIMENSI YANG BARU! THE YEAR OF A NEW DIMENSION!”*
Menurut kalender Ibrani, kita juga sedang memasuki tahun 5780 yang disebutkan dengan Tahun Pey.
‘Pey’ itu artinya 80 yang digambarkan dengan sebuah mulut.
Sejak beberapa waktu yang lalu Tuhan selalu berpesan kepada kita tentang mulut.
*2 Korintus 4:13* _“Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.”_
Memasuki tahun 2020 kita harus mengajar agar jemaat banyak memperkatakan Firman Tuhan karena percaya.
Kalau kita memperkatakan Firman Tuhan karena percaya, maka akan terjadi seperti apa yang kita katakan itu.
Mari kita semua untuk membaca Firman Tuhan bersama-sama:
*1. Ratapan 3:22-23* _“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”_
Berdasarkan ayat ini kita harus percaya bahwa tahun 2020 akan lebih baik dari pada tahun 2019.
Sebab kasih Tuhan selalu baru tiap pagi,
kasih Tuhan selalu baru tiap minggu,
kasih Tuhan selalu baru tiap bulan,
kasih Tuhan selalu baru tiap tahun!
Mari perkatakan bersama “Tahun 2020 akan lebih baik daripada tahun 2019!”
🎵
Kasih Tuhan tak berkesudahan
Tak habis-habisnya rahmatNya
S'lalu baru tiap pagi
Baru tiap pagi
Besar setiaMu Tuhan
Besar setiaMu
🎵
*2. Mazmur 118:8* _“Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.”_
Mazmur 118:8 ini adalah ayat tengah dari Alkitab.
Keadaan kita akan lebih baik kalau kita berlindung dan berharap kepada Tuhan ketimbangberlindung atau berharap kepada manusia.
*Yesaya 40:30-31* _“Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”_
Di situ dikatakan bahwa kepada orang yang berharap kepada (menanti-nantikan) Tuhan akan mendapat satu kekuatan yang baru untuk memasuki tahun 2020.
🎵
Orang yang berharap Tuhan
Diperbah'rui kuatnya
Terbang naik dengan sayap rajawali
Berlari tiada penat
Berjalan tiada lelah
🎵
*3. Mazmur 37:23-24* _“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”_
Orang yang berkenan kepada Tuhan itu adalah orang yang berharap kepada Tuhan. Orang yang berkenan kepada Tuhan bisa jatuh ke dalam bermacam-macam masalah. Tetapi janji Tuhan, tidak sampai tergeletak, sebab tangan Tuhan akan menopang tangan kita!
🎵
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Yang hidupnya berkenan kepada Tuhan
Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak
Sbab Tuhan menopang tangannya
Tangannya, tangannya
Sbab Tuhan menopang tangannya
Apabila ia jatuh tak sampai tergeletak
Sbab Tuhan menopang tangannya
🎵
*4. Yeremia 17:7-8* _“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”_
Bukan rahasia lagi akan terjadi krisis ekonomi. Tetapi orang yang berharap kepada Tuhan, mau kering, banjir atau apa saja, orang yang berharap tidak akan kuatir.
🎵
Aku percaya berkatMu atasku melimpah
Kebajikan kemurahan selalu mengikutiku
Kupuji-kusembah Kau Tuhan
🎵
*5. Mazmur 42:6* _“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”_
Mungkin ada yang tertekan dan gelisah, tetapi masuk tahun 2020 berharaplah kepada Allah!
Ciri orang yang berharap kepada Tuhan adalah dia selalu mengucap syukur di dalam segala hal.
🎵
Kubersyukur Bapa
Kubersyukur Tuhan
Buat kasih setiaMu
Di dalam hidupku
Kubersyukur
Kubersyukur
Kubersyukur Tuhan
🎵
*1 Tesalonika 5:18* _“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu!”_
Mengucap syukur itu artinya kita setuju apa yang Tuhan berikan kepada kita; baik enak maupun tidak enak menurut kita. Karena setuju, maka kita mengucap syukur.
*KESAKSIAN*
Kalau saya berbicara tentang mengucap syukur, saya selalu teringat waktu dulu saya ada di persimpangan jalan dalam pelayanan saya. Kalau saya tidak mengucap syukur maka saya tidak akan ada di tempat ini hari ini. Saya ingat bagaimana Tuhan memanggil saya menjadi hamba Tuhan dengan cara yang buat saya sangat berat. Orang berkata saya mengalami “ludes…des…” ‘Des pertama’, habis semua di mana harta benda saya semua habis dan ‘des kedua’ditambahi hutang. Bayangkan, sudah habis semua masih ditambahi hutang! Dan Tuhan bilang kepada saya, “Hai Niko, ikut AKU!”
Itulah yang saya takutkan sejak dulu, yaitu jadi Pendeta! Mengapa? Sebab saya melihat ibu saya sering melayani pendeta-pendeta desa di mana mereka itu miskin-miskin kalau ke rumah. Saya selalu bilang, “Pendeta itu kayak begini?” Jadi saya paling takut! Sehingga begitu ada panggilan kepada saya untuk menjadi Pendeta saya berkata, “Waduh…enggak Tuhan…Enggak Tuhan!” Tetapi rencana Tuhan saya harus jadi Pendeta atau hamba Tuhan. Pokoknya dengan segala macam cara yang menurut saya enak maupun tidak enak, saya tetap jadi Pendeta dan itulah yang saya hadapi.
Saudara, saya harus menjadi hamba Tuhan walau tidak pernah mengenyam Sekolah Teologia, belum lagi soal ‘ludes…des’. Awalnya masih menyambut dengan baik, tetapi lama-lama ketika ada di persimpangan jalan, saya tidak tahan! Pada saat itu Tuhan berkata kepada saya, “Niko, dalam keadaan seperti ini hendaknya kamu mengucap syukur.” Saya menangis, Saudara. Saya ingat waktu itu di sebelah saya ada gitar, saya pegang gitar itu dan keluarlah lagu ini,
🎵
S’gala puji syukur hanya bagi-Mu, Tuhan
Sebab Kau yang layak dipuja
Kami mau bersorak tinggikan nama-Mu. Haleluya…
Soraklah haleluya
Soraklah haleluya
🎵
Saudara, saya menangis! Tetapi sekarang saya tahu dan puji Tuhan, waktu saya ada di persimpangan jalan itu saya mengucap syukur! Kalau tidak, saya tahu bahwa saya tidak akan ada di sini dan tidak bisa ketemu dengan Saudara pada tanggal 11 Januari 2020. Dan saya bisa bertemu dengan Saudara itu semua karena kemurahan Tuhan.
Sekarang lagu ini sudah tersebar ke seluruh dunia dalam berbagai bahasa.
*6. Mazmur 91* _“Dalam Lindungan Allah”_
Mazmur 91 sangat relevan dengan kondisi sekarang.
Selama bertahun-tahun saya selalu berbicara kepada Saudara tentang Mazmur 91. Saya setiap hari 2x memperkatakan Mazmur 91, yaitu pagi dan malam.
*Mazmur 91:1-16*
_“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat pelindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. ”Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”_
*7. Amsal 3:9-10* _“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”_
Judul perikop Amsal 3 adalah *Berkat Dari Hikmat*
Ini berbicara tentang ‘buah sulung’. Saya banyak melihat di luar bahwa ini dibuat main-main. Jadi dibuat seolah-olah ini lelucon! Jangan lupa bahwa ‘buah sulung’ ini adalah Firman Tuhan, saya mau katakan kepada mereka yang membuat ini menjadi lelucon, hati-hati! Lelucon itu mungkin sasarannya kepada pendetanya, tetapi ini firman! Ini yang penting dan bukan untuk pendetanya, melainkan buat kita semua! Buah sulung untuk tahun 2020 adalah seluruh penghasilan kita di bulan Januari atau keuntungan kita dan semua kita berikan pada bulan Februari.
*8. Amsal 29:18* _“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”_
Bila tidak ada wahyu (revelation atau visi), menjadi liarlah jemaat.
- Memperkatakan kebenaran Firman Tuhan sesuai dengan standard yang Tuhan berikan.
- Gereja harus punya visi karena Tuhan yang memberikan dan visi itu benar-benar akan dipegang.
Liar itu artinya seenaknya di mana dia akan menjadi serupa dengan dunia sebab tidak ada standardnya, tidak ada pewahyuan, tidak ada visi.
Gereja kita diberikan visi oleh Tuhan. Di tahun 2020 ini gereja kita berumur 32 tahun dan dari awal tahun Tuhan selalu berikan visi kepada kita.
*PENTAKOSTA KETIGA*
Tuhan berikan kepada saya bahwa untuk selanjutnya nanti, masuk tahun 2020 arti Pentakosta ketiga itu akan diperkatakan oleh jemaat dipimpin oleh gembala setelah pastor's message.
Apa Yang Dimaksud Dengan Pentakosta Ketiga?
1. Pentakosta Ketiga adalah *pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman now melebihi yang terjadi di Azusa Street.*
2. Pentakosta Ketiga akan *mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali.*
3. Pentakosta Ketiga akan *membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.*
4. Pentakosta Ketiga *lahir di Indonesia yang bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem.*
5. Pentakosta Ketiga akan *memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.*
Apa arti dari Dimensi
1. Dimensi bicara soal ukuran, panjang, lebar, tinggi, luas, isi. Jadi memasuki *dimensi yang baru bicara ukuran yang baru lebih besar lebih baik dalam seluruh aspek kehidupan kita*
2. *Aspek dari sebuah situasi, masalah atau sesuatu.* Contoh kasus: Tomat hijau yang ditambahkan ini akan memberikan dimensi yang baru pada rasa saos.
Jadi dimensi yang baru berbicara soal keberadaan kita akan membuat situasi yang kondusif dan masalah terpecahkan.
*2 Korintus 3:18*
_Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar._
Kemuliaan Tuhan yang ada pada kita akan semakin besar kalau kita semakin serupa dengan gambaraNya.
Dimensi kemuliaan yang baru dibutuhkan dimensi keserupaan yang lebih besar.
*Ulangan 28:13-14*
_TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."_
Dimensi yang baru dalam berkat secara rohani maupun jasmani.
Pesan Tuhan di tahun 2020
Dimensi yang baru
kita harus menjadi semakin serupa dengan Yesus
kita akan menjadi kepala dan bukan ekor
kita akan tetap naik dan bukan turun
Pada tanggal 1 Januari 2020 kita melihat bagaimana terjadi banjir di Jakarta
Hujan adalah berkat
Tetapi ada berkat yang merusak (banjir)
Jadi kalau nanti diberkati,
jangan sampai merusak hubungan kita dengan Tuhan
Oleh karena itu kuncinya
kita harus semakin serupa dengan gambaran Yesus
Dimensi yang baru dari berkat jasmani mengikuti dimensi yang baru dari berkat secara rohani. Jadi kalau dimensi kemuliaan Tuhan yang Tuhan berikan itu baru, yang artinya semakin besar yang akan membuat kita makin serupa dengan gambarnya maka berkat jasmani yang akan kita nikmati akan memasuki dimensi yang baru.
Komentar
Posting Komentar