BATU LONCATAN
*BATU LONCATAN*
*PW PAGI ECCLESIA SION*
*PS NANY SUSANTY SH*
*JUMAT 7 AGUSTUS 2020*
Sumber YouTube : https://youtu.be/gv6dwWLwoJA
Shalom
Untuk Mencapai Ujung Sebuah Destiny ada Batu-batu Loncatan yang harus kita lewati.
*Contohnya Yusuf*
Sebelum Yusuf menjadi Seorang Penguasa di Mesir. Dia harus melewati beberapa Batu Loncatan. Mulai dari Dia Dimasukkan ke dalam Sumur lalu di Jual Jadi Budak dan Dia Dari Rumah Potifar, Yusuf difitnah oleh Tante Potifar, lalu Yusuf dimasukkan ke dalam Penjara. Didalam Penjara Yusuf menjadi wakil kepala penjara kemudian dia dipanggil oleh Fir'aun untuk mengartikan mimpi Raja Firaun, Lalu Yusuf diangkat menjadi Wakil Raja.
*PESAN TUHAN UNTUK SETIAP KITA*
Tuhan memberikan Target Kepada Kita dalam waktu tiga tahun ini kita harus menyelesaikan tugas dan Destiny kita.
*Saya Melihat Tuhan Membukakan Tingkap Langit, Tuhan Yesus mau mencurahkan Berkat Tuhan untuk setiap Usaha Kita Yang Baru Dibidang Pangan.* *Berkat Tuhan Dicurahkan Setelah Rosh Hashanah* *Sekitar Bulan September*
*Setelah September 2020 Tuhan Yesus akan membukakan jalan-jalan yang baru untuk kita*
*Untuk Kita Dapat Mencapai Destiny kita kita harus melompati batu-batu loncatan itu*
*Kita harus mempunyai Roh Keberanian untuk Melompat dan Bertindak*
*Tuhan Yesus katakan Kita Harus Loncat Bukan Jalan*
*Tuhan Yesus memberikan Pernyataan Ketika Kita Melewati dari satu batu ke batu yang lainnya, saya melihat di bawah batu itu ada air, sungai yang deras, bahkan jurang. Jika kita tidak tepat kita akan terpeleset maka kita bisa jatuh ke dalam sungai atau jurang, kita bisa tenggelam.*
Tuhan Yesus berkata *Jangan Takut melewati Batu-batu Loncatan itu, terus memperkatakan Firman Tuhan*
Contohnya : Petrus ketika ia mengalami Mujizat berjalan di atas air. Namun ketika ia melewati angin badai ia ketakutan bersama murid-murid Yesus yang lainnya. Mereka berteriak-teriak ketakutan ketika melihat Tuhan Yesus berjalan di atas air. Mereka berteriak-teriak itu Hantu.
Kita harus belajar untuk Tetap Melekat Erat dengan Tuhan Yesus. Amin
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar