KETEGUHAN HATI
KETEGUHAN HATI
Pernah ada satu kurun waktu dalam hidup Smith Wigglesworth (kurang lebih selama enam tahun lamanya) di mana dia harus bergumul dengan sakit batu ginjal yang tidak kunjung sembuh. Dokter memang sudah menyarankan untuk Smith melakukan operasi untuk mengangkat batu-batu yang ada di ginjalnya, tapi Smith menolak hal tersebut. Sesuai dengan iman yang diyakininya, dia menegaskan kepada sang dokter yang merasa sangat heran dengan keteguhan hati Smith: "Tubuh ini dibuat oleh Tuhan dan sudah saya persembahkan untuk Tuhan, jadi jika ada masalah dalam tubuh ini, adalah urusan Tuhan untuk membereskannya lagi".
Tidak jarang Smith mengalami kesulitan untuk tidur karena sakit batu ginjalnya yang mulai kambuh di tengah malam. Terkadang saking sakitnya, Smith sampai harus terjatuh dari ranjang tempat tidurnya. Bahkan semakin hari, rasa sakit yang ditimbulkan akibat batu ginjal tersebut jadi semakin parah bahkan mengakibatkan terjadinya pendarahan. Berkali-kali, di saat harus melayani orang-orang sakit, dia sendiri harus 'permisi' untuk ke toilet, dan di sana dia mengerang serta bergulat dengan rasa sakitnya.
Meski Smith terus melihat berbagai mukjizat kesembuhan dalam kehidupan orang-orang yang ia layani, sementara dirinya sendiri terus bergumul dengan sakit batu ginjalnya, tidak sekali pun ia meragukan kasih dan kesetiaan Tuhan atas dirinya! Tidak pernah muncul pertanyaan atau keluhan tentang mengapa Tuhan menjamah dan menyembuhkan banyak orang, sementara dirinya sendiri belum juga mengalami kesembuhan. Selama enam tahun, Smith terus bergumul dengan kondisinya dan ada lebih dari seratus batu yang berhasil ia 'keluarkan' dari ginjalnya - tentu dengan disertai pendarahan dan rasa sakit yang sangat hebat.
Keteguhan imannya untuk tetap bergantung kepada Tuhan dalam aspek kesembuhan pada tubuhnya jadi diganjar Tuhan dengan mukjizat yang nyata. Smith betul-betul menaklukkan sakit penyakit di tubuhnya! Dari penggalan pengalaman hidupnya tersebut, saya sungguh belajar arti dari bertekun dalam doa atau berdoa dengan tidak jemu-jemu
Lukas 18:1, 7-8 (TB) (18:1) Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. (18:7) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (18:8) Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Seringkali, dengan mudah iman kita menjadi lemah dan kita sendiri mulai meragukan kasih serta kesetiaan Tuhan kala kita mulai berdoa atau meminta sesuatu dari Tuhan dan sepertinya doa-doa kita tidak segera mendapatkan jawabannya. Tapi melalui kisah hidup Smith Wigglesworth ini, saya mendapatkan suatu penegasan dari Roh Kudus bahwa tidak boleh ada sedikit pun keraguan dalam batin kita jika berkaitan dengan Tuhan dan kedaulatan-Nya dalam menjawab doa-doa kita.
Mungkin dalam Tuhan menjawab doa-doa kita, Dia tidak melakukannya dalam time frame yang kita inginkan, tapi ketetapan hati kita untuk terus bergantung hanya kepada-Nya akan selalu diganjar dengan terjadinya manifestasi kedaulatan kuasa-Nya atas kehidupan kita. Jadi pastikanlah keteguhan iman kita kepada-Nya terus bertumbuh melalui persekutuan setiap hari yang kita jalani bersama Roh dan Firman-Nya. #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar