RAHIM PROFETIK
RAHIM PROFETIK
KECENDERUNGAN HATI
Message ini masih melanjutkan pembahasan tentang keberadaan jemaat atau orang-orang percaya bahkan para hamba Tuhan yang dalam menjalani kehidupan sehari-hari terus dibayang-bayangi dengan adanya kecamuk emosi negatif dalam kehidupan mereka.
1. Kekristenan sejati selalu dimulai dari terjadinya keterhubungan kembali antara kehidupan atau keberadaan individu orang percaya dengan keberadaan Bapa yang juga adalah sang Raja segala raja.
2. Dibutuhkan ada 'rahim profetik' guna membawa orang-orang percaya untuk sekali lagi mengalami pengalaman kelahiran baru - menerima limpahan kasih Bapa yang menghapuskan segala bentuk konflik batin, kebencian ataupun berbagai bentuk sifat mementingkan diri lainnya dan menyatakan kasih ilahi tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
3. Dengan mengalami 'dilahirkan kembali' melalui rahim profetik yang dibawa oleh para hamba Tuhan yang memang terhubung dengan realita keberadaan Bapa, maka setiap jemaat akan bisa dibawa untuk kembali hidup hanya bagi Tuhan dan penggenapan rencana-Nya.
Pada saat orang percaya mengalami hidupnya 'dilahirkan kembali' oleh pekerjaan firman dan Roh - ditenggelamkan di dalam kasih Bapa yang membersihkan dirinya dari berbagai emosi negatif, kebencian ataupun sifat mementingkan diri sendiri - sesungguhnya orang percaya yang bersangkutan sudah dibawa 'mati bersama dengan Kristus di atas kayu salib-Nya'. Itulah sudut pandang atau mindset yang seharusnya terus dimiliki oleh setiap orang percaya atau hamba Tuhan.
Roma 6:11 (VMD) Demikian juga dengan kamu; kamu sendiri harus melihat bahwa kamu sudah mati terhadap dosa dan melihat dirimu sendiri sudah hidup untuk Allah melalui Kristus Yesus.
Sudah sewajarnya untuk setiap orang percaya menjalani kehidupan sehari-hari mereka sebagai sebuah pengorbanan bagi Tuhan yang ia lakukan dan wujud cinta-Nya kepada Tuhan. Realita keberadaan Tuhan dalam hidupnya harus terus diupayakan secara sedemikian rupa sehingga selalu mencengkeram pikiran dan hatinya secara nyata!
Perjalanan hidup maupun rutinitas kegiatan sehari-hari yang ia lakukan mengalami perbedaan orientasi. Tidak lagi untuk mengejar kebutuhan pribadi, kesuksesan ataupun ambisi pribadi, namun sudah berfokus untuk mengejar penggenapan agenda dan rencana Bapa di bumi ini!
Sikap hati dan tujuan hidup yang mengutamakan kerajaan sorga serta penggenapan agenda atau rencana Bapa di bumi inilah yang akan mengkondisikan kehidupan sehari-hari orang percaya tersebut 'dibebaskan' dari bekerjanya sistem dunia atau sistem babel yang masih menguasai bumi ini. Orang percaya yang bersangkutan dibawa berpindah untuk hidup dalam sistem kerajaan Sorga sehingga tidak akan pernah ada kekurangan ataupun pergumulan dalam kehidupan sehari-harinya!
Matius 6:31-33 (VMD) Janganlah kamu khawatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan?’ Atau ‘Apakah yang akan kami minum?’ Atau ‘Apakah yang akan kami pakai?’ Semua orang yang tidak mengenal Allah memakai waktunya mencari hal-hal ini. Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu membutuhkan semuanya itu. Jadi, carilah dahulu Kerajaan Allah dan lakukanlah hal-hal yang baik yang dikehendaki-Nya. Sesudah itu semua yang lain yang kamu butuhkan akan diberikan kepadamu.
Uang bukan lagi menjadi sesuatu yang 'utama' dalam kehidupan kita. Realita keberadaan Tuhan telah menjadi 'harta kita' yang paling berharga dalam kehidupan ini sehingga otomatis kita tidak akan pernah menjadi hamba Mamon ataupun menjadi budak dalam sistem dunia yang jahat ini!
Kecenderungan hati yang kita miliki sudah seharusnya terus tertuju dan mengejar realita Tuhan, kebenaran-Nya maupun jalan-jalan-Nya dalam hidup kita! Kecenderungan hati serta orientasi hidup yang akurat ini sebetulnya sudah Bapa tanamkan melalui pekerjaan Roh Kudus-Nya dalam batin kita, pada saat kita mengalami kelahiran baru! Selalu ada damai sejahtera dan luapan sukacita yang bersumber dari pekerjaan Roh dan firman-Nya di dalam batin kita! Kondisi kehidupan seperti inilah yang sedang terus dicoba untuk dirusak oleh si Jahat.
Dengan segala macam cara, Iblis akan coba memanfaatkan sistem dunia yang jahat ini dan orang-orang fasik ataupun kuasa-kuasa kegelapan lain untuk membuat kita kembali 'merasakan gejolak emosi negatif', serta 'terperangkap' di dalam kekuatan energi negatif tersebut untuk direalisasikan melalui ucapan atau tindakan lahiriah kita. Sekali kita mulai mengekspresikan energi negatif tersebut, melalui ucapan atau tindakan - kita sedang mencemari dan memotong jalur keterhubungan yang kita miliki dengan keberadaan Tuhan.
Itu sebabnya Tuhan menegaskan: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari dalam hatimu itulah terpancar kehidupan! (Amsal 4:23)
Teruslah mewaspadai berbagai pemikiran yang melintasi di pikiran kita dan kondisi emosi yang mengalir dalam batin kita!
Filipi 4:4 (TB) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Filipi 4:8 (FAYH) .... Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita.
Kondisi hati dan pikiran seperti ayat di atas menandakan bahwa realita Tuhan sedang terus mencengkeram dan meliputi kehidupan kita. Di luar itu, hanya memberi pertanda bahwa hidup kita sedang ada dalam zona peperangan rohani. Waspadailah hal tersebut dan segeralah mendesak kembali ke dalam realita hadirat-Nya.
Terus praktikkan gerakan "Satu Jam Sekali Menyembah, Memuji dan Membaca atau Mendeklarasikan Firman-Nya!"
#AkuCintaTuhan
Message ini baru akan berakhir dalam Daily Devotion esok hari.
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar