DIKUDUSKAN
Fire Community Youth Service
Firman Tuhan oleh
Ps. Elyada Adi
Minggu, 15 November 2020
Kemah Daud Ministries Jogja
DIKUDUSKAN
Di dalam yang namanya keselamatan artinya keselamatan tidak hanya menjamin kita masuk ke sorga. Terdapat tiga hal yang kita peroleh di dalam keselamatan yaitu Justification (dibenarkan), Sanctification (dikuduskan), dan Glorification (dimuliakan).
Kali ini kita akan membahas tentang kekudusan. Di dalam kekudusan terdapat tiga fase, yaitu:
1) Positional Sanctification (terjadi pertukaran posisi antara Kristus dengan kita)
Dibenarkan juga bisa berarti dikuduskan yang artinya di hadapan Allah kita menjadi kudus karena kebenaran Kristus ditimpakan kepada kita dan dosa-dosan kita ditimpakan kepada Kristus sehingga Kristus dihukum. Positional Sanctification ada agar kita tidak lagi menjadi pendosa, melainkan posisi kita di hadapan Allah adalah orang benar.
2) Complete Sanctification (dimuliakan bersama dengan Kristus)
Kita sudah dibenarkan oleh Allah dan jiwa kita dalam proses untuk menjadi sempurna tapi tubuh kita akan disempurnakan nanti saat Yesus datang yang kedua kalinya.
3) Progressive Sanctification (proses yang terjadi saat ini pada orang-orang yang mengikut Kristus)
Tidak ada di antara kita yang sama sekali tidak berdosa. Oleh sebab itu, ada yang namanya Progressive Sanctification. Kita adalah orang kudus dan orang berdosa di waktu yang bersamaan. Allah dengan kasih karunia-Nya tidak hanya membuat kita dibenarkan di hadapan Allah tapi Ia juga ingin campur tangan dalam kehidupan kita agar kita menjadi orang benar dan dikuduskan hari demi hari. “Dibenarkan” itu lahir karena ketika kita mendapat karunia yang disebut dengan “lahir baru”. Kelahiran yang baru harus diresponi dengan gaya hidup yang baru sehingga kita harus mengadopsi nilai dan gaya hidup kerajaan Allah.
1 Petrus 1:15 (TB)
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
.
Kerinduan Tuhan adalah kita menjadi orang-orang yang kudus, artinya ada bagian diri kita yang belum benar-benar kudus sehingga harus dikuduskan oleh Allah. Pengudusan adalah kehendak Tuhan, untuk Tuhan, dan untuk menjadi seperti Dia. Ketika kita dikuduskan maka kita menjadi serupa dengan Allah dan itulah yang menjadi tujuan utama dari pengudusan. Lalu apa yang membuat orang mau dikuduskan dan tidak mau dikuduskan? Jika seseorang menganggap keserupaan dengan Kristus menjadi hal yang penting maka ia mau dikuduskan, sebaliknya jika seseorang lebih ingin menjadi serupa dengan dunia maka ia tidak ingin dikuduskan.
Sampai kapan kita dikuduskan? Allah selesai menguduskan kita sampai kita mati karena seumur hidup kita akan diproses oleh Allah agar kita semakin dibenarkan dan semakin serupa dengan Alllah. Oleh sebab itu, penting bagi kita menyadari bahwa Injil itu penting karena Injil ada untuk menjaga kita tetap bertahan di jalan-Nya. Dikuduskan sebuah tindakan yang terjadi secara bertahap, maka dari itu harusnya orang Kristen mengalami perubahan. Jadi, hargailah setiap perubahan-perubahan kecil dalam diri kita selama diproses menjadi serupa dengan Allah. Bersyukurlah kalau kita masih terus diproses oleh Tuhan karena artinya Tuhan masih mengasihi kita. Orang yang sudah dibenarkan pasti juga merindukan untuk dikuduskan karena kekudusan di dalam hidup kita adalah rencana Allah yang terbesar (1 Tesalonika 4:3-8).
Dikuduskan berarti dipisahkan/dikhususkan. Di dalam Alkitab terdapat bangsa yang dipisahkan/dikhususkan sebagai bangsa pilihan Allah, yaitu bangsa Israel. Orang Israel adalah gambaran kita di masa lalu, artinya kita dipilih/dikhususkan oleh Allah.
.
1 Petrus 2:9 (TB)
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Kita dipilih oleh Allah supaya kita menjadi bangsa yang kudus karena kita sangat dikasihi Allah dan supaya dunia tahu perbuatan-perbuatan ajaib yang Allah kerjakan dalam hidup kita. Diantara perbuatan-perbuatan ajaib Allah terdapat perbuatan ajaib paling besar yang Allah lakukan dalam hidup kita yaitu perubahan hati sebab tidak ada satu pun yang bisa memberikan perubahan hati kepada manusia selain Allah.
Kekudusan sangat penting dalam Kekristenan sebab Tuhan itu kudus. Tidak peduli seberapa dekat Yesus dengan pendosa, tetapi itu bukan alasan pendosa untuk tetap berdosa karena semua pendosa yang dihampiri oleh Yesus ujungnya akan mengalami pertobatan. Tidak peduli seberapa umumnya dosa saat ini, sampai kapan pun dosa merupakan hal yang serius di hadapan Allah. Dikuduskan tidak sekedar berarti kita tidak melakukan hal-hal yang salah tetapi dikuduskan berarti kita mulai melakukan hal-hal yang benar. Kekudusan juga artinya kita mentaati kehendak Allah. Tuhan sudah mati dan bangkit melawan maut supaya kita tidak lagi hidup di dalam kekalahan. Jangan mau hidup dipermainkan oleh iblis karena ada kuasa kebangkitan-Nya yang membuat kita terlepas dari kuasa dosa.
Bagaimana praktiknya agar kita dikuduskan?
.
Yohanes 17:17-19 (TB)
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Kunci untuk dikuduskan yaitu membaca Firman setiap hari karena tidak mungkin seseorang menjadi semakin serupa dengan Kristus tanpa membaca Firman. Firman-Nya yang menguduskan kita dan mengingatkan bahwa kita dicintai-Nya. Kita perlu membaca Firman agar kita mengerti apa dikatakan oleh Roh Kudus.
..
Terdapat dua peran kita dalam kekudusan, yaitu peran pasif dan aktif. Peran pasif artinya kita percaya kepada Allah yang telah menguduskan kita. Sedangkan peran aktif artinya kita harus bertanggung jawab memilih sesuatu yang benar. Tapi bagaimana jika kita gagal dan jatuh lagi ke dalam dosa?
Ibrani 10:14 (TB)
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
.
Allah mau menyempurnakan yang sudah Ia kuduskan karena kita adalah orang kudus sekaligus orang berdosa di waktu yang bersamaan. Ketika kita gagal, posisi dan status kita di hadapan Allah tidak berubah. Jika kita gagal bukan berarti Tuhan berhenti mengasihi kita dan membuang kita karena status yang diberikan kepada kita bersifat kekal. Berproseslah dan hargai perubahan-perubahan kecil dalam diri kita untuk menjadi kudus.
Kekuatan kita untuk berjuang setiap hari mengatasi ketidaksempurnaan dalam hidup adalah dengan meyakini bahwa kita sudah disempurnakan. Amin
Komentar
Posting Komentar