TUHAN YANG BANGKIT DAN MENANG
TUHAN YANG BANGKIT DAN MENANG
Pdt Petrus Agung Purnomo
Dia, yang kita sembah adalah Tuhan yang bangkit dan Tuhan yang menang.
Seringkali kita berpikir bahwa iblis memiliki sifat yang maha-tahu dan mengerti segala sesuatu. Dan juga seringkali kita bertanya, “Apakah iblis bisa membaca pikiran saya?” Sebenarnya bukan begitu, iblis hanya memasukan sesuatu ke dalam pikiran kita, dan kita menyetujuinya. Kalau kita menggunakan kata “kehebatan”, sebenarnya iblis itu memiliki umur yang lebih panjang dari kita, dia sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dan sepanjang tahun-tahun tersebut, dia mengamati perilaku manusia. Dan dia mempelajari dan mengerti bahwa manusia bisa dijatuhkan dengan tipu daya, bahkan dengan cara yang sama selama berabad-abad. Iblis hanya memberikan umpan, dan umpannya dimakan oleh manusia.
Iblis tidak tahu untuk apa Yesus datang ke dunia 2.000 tahun lalu. Iblis tidak tahu bahwa Yesus akan mati dan bangkit untuk menebus umat-Nya. Kalau iblis tahu, tidak mungkin dia mencoba membunuh Yesus. Bayangkan apabila iblis tahu bahwa kematian Yesus akan menjadi bencana baginya, maka iblis tidak mungkin berniat untuk menyalibkan Yesus. Ada beberapa ayat yang mendukung tentang hal ini dan perlu kita ketahui juga, bahwa di pihak Tuhan, Yesus yang kita sembah, Dia tidak bisa gagal, dan semua rencana-Nya pasti tergenapi dengan sempurna. Yesus adalah pattern ‘model’ kita, pola kemenangan-Nya adalah sama untuk hidup kita. Yusuf pernah berkata bahwa kamu mereka-rekakan yang jahat padaku, tetapi di detik yang sama Tuhan mereka-rekakan yang baik padaku.
Iblis Tidak Mengetahui Rencana Tuhan.
Matius 8:29 (Orang yang kerasukan di Gadara). “Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"”
Ketika Yesus sampai di Gadara dan bertemu dengan orang yang kerasukan roh jahat, maka yang diteriakkan oleh roh jahat adalah, “Apa urusan-Mu dengan kami?” Roh jahat tersebut menebak bahwa Yesus datang ke sana untuk menyiksa mereka sebelum waktunya. Roh jahat tersebut hanya tahu bahwa mereka akan disiksa di neraka selama-lamanya. Mereka berpikir bahwa Yesus yang merupakan musuh besar roh-roh jahat mau merusak pekerjaan mereka, sehingga menimbulkan sebuah rivalitas, sebuah persaingan yang harus dimenangkan. Cara berpikir yang paling negatif dari roh-roh jahat ini adalah, “Yesus mau menyiksa kita lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan.” Pada saat itu, iblis tidak tahu apa-apa tentang penebusan dosa manusia dan tentang rencana Bapa di sorga.
Yohanes 13:1-2 (Iblis membisik kepada Yudas). “Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.”
Iblis tidak mengira bahwa kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk menderita, mati, dan bangkit untuk manusia. Yesus tahu akan saatnya, Yesus mengetahui kehendak dan rancangan Bapa di sorga.
Ini seperti sebuah permainan catur besar dan iblis benar-benar digoblokin oleh Tuhan. Yesus datang bukan untuk meniadakan Taurat tetapi untuk menggenapi Taurat tersebut. Semua yang terjadi di hidup Yesus menggenapi Perjanjian Lama. Yesus lahir ke dunia ini untuk menggenapi perkataan dan nubuatan nabi-nabi. Bahkan kapan Yesus akan disalib, mati, dan kemudian bangkit pun sudah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama. Yesaya pernah mengatakan bahwa Yesus akan mati tanpa tulang yang patah, bahkan tentang pakaian Yesus yang dibagi-bagi pun sudah dinubuatkan. Tanpa disadari, semuanya digiring untuk menggenapkan kehendak Bapa. Mulai hari ini, giring problem-mu untuk menggenapkan rencana Bapa yang penuh dengan kemuliaan bagi hidup kita.
Seandainya iblis tahu akan akibat yang akan dia terima apabila Yesus mati di atas kayu salib, pasti dia tidak akan merencanakan penyaliban tersebut.
Yohanes 13:27, “Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Yudas kerasukan iblis. Kalau kita sudah biasa mendengar bisikan-bisikan iblis, pasti ujungnya iblis tersebut ingin merasuki hidup kita. Yesus tahu bahwa Yudas kerasukan iblis, oleh karena itu Yesus berkata, “Apa yang hendak engkau perbuat, perbuatlah segera.” Yesus berkata seperti itu kepada Yudas dan juga kepada iblis yang merasukinya.
Iblis tidak bisa membunuh Yesus. Tetapi dalam kasus ini, Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Tanpa izin dari Tuhan, tidak ada satupun yang dapat membunuh-Nya. Sebagai contoh, di dalam Yohanes 18:4-6 dikatakan, “Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.” Ketika orang-orang hendak menangkap Yesus, Yesus berkata, “Akulah Dia.” Semua orang saat itu juga jatuh ke tanah. Kalau pada saat itu Yesus berkata, “Tidak ada yang boleh menyentuh Aku!” Maka pada saat itu juga tidak akan ada seorangpun yang bisa menyentuh-Nya. Di dalam Matius 26:53-54 dikatakan, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"” Yesus bisa minta pasukan malaikat membantu-Nya, tetapi Dia menyerahkan diri-Nya untuk menggenapi semua nubuatan yang pernah disampaikan di Perjanjian Lama.
Saat berhasil membunuh Yesus, iblis merasa menang. Padahal itu bukanlah kemenangan yang sebenarnya, tetapi merupakan awal bencana dan musibah bagi iblis dan para pengikutnya hingga hari ini, sedangkan di pihak Tuhan, Dia menang di dalam setiap detik di hidup kita.
Di dalam Perjanjian Lama, setahun sekali, di hari Passover ‘Paskah’ ini, Imam Besar dengan pakaian kebesarannya akan masuk ke dalam ruang Mahakudus, dimana terdapat Tabut Tuhan di sana. Imam Besar tersebut membawa darah anak domba yang disembelih untuk pengampunan dosa kita. Perjanjian Lama adalah shadow ‘bayangan’, sedangkan Perjanjian Baru adalah substance ‘inti’nya. Imam Besar membawa darah setahun sekali, dia masuk ke ruang Mahakudus dan memercik darah tersebut ke Tabut Perjanjian. Dengan pemercikan darah itu, maka secara profetis di Perjanjian Lama, didamaikanlah manusia dengan Tuhan. Perjanjian lama adalah gambaran dan sesungguhnya tidak mungkin manusia bisa ditebus oleh darah binatang.
Selama ini, orang mencari Tabut Perjanjian tersebut. Ada banyak teori yang menyatakan tentang letak Tabut Perjanjian tersebut. Orang Yahudi berkata bahwa Tabut Perjanjian ada di Etiopia. Tetapi pada tahun 1980’an, ada seorang arkeolog yang pernah mempelajari tentang medis, yang bernama Ron Wyatt. Pada awal tahun 1980, Ron pergi ke Israel dan berbicara dengan pejabat pemerintah yang mengurus penggalian benda purbakala. Dia berkata bahwa pada saat mereka berjalan di Garden Tomb, dimana terdapat bukit Golgota di seberangnya, seperti ada refleksi sesuatu yang ilahi, seperti ada tangan yang menunjuk ke sesuatu, pada saat itu daerah itu banyak sekali tumpukan sampah. Ron percaya bahwa Tabut Perjanjian ada di sana.
Sampai saat ini, orang Yahudi Orthodox rindu sekali untuk membangun Bait Allah, namun Bait tidak ada artinya kalau tanpa Tabut Perjanjian. Pada akhirnya, Ron diizinkan untuk menggali di sana. Ron dibantu oleh 2 orang putranya. Namun karena salah satunya jatuh sakit, maka kedua anaknya harus kembali ke Amerika. Untuk itu, penggalian dilanjutkan dengan bantuan dari orang lokal. Sekarang ini, hasil penggalian ini menjadi suatu perbantahan. Tetapi apabila kita membandingkan dengan logika Alkitab, menurut saya ini benar.
Setelah masuk dalam, Ron menemukan sebuah celah yang sempit sekali. Ron merasakan bahwa ada tarikan tertentu untuk masuk ke dalam. Karena Ron tidak bisa masuk, Ron menyuruh orang lokal untuk masuk. Setelah orang lokal tersebut keluar, dia tidak mau kembali ke sana lagi. Ron berkata pasti ada sesuatu di dalam sana. Ron kemudian memperbesar lubangnya, dan kemudian dia masuk ke dalam. Waktu dia masuk, dia melihat sesuatu yang sangat mencengangkan. Dia melihat Tabut Perjanjian ada di sana.
Ron sudah meninggal pada tahun 2008 yang lalu. Sebelum dia meninggal, ada seorang wartawan yang mewawancarainya. Wartawan ini berkata, “Ron, hidupmu mau selesai, boleh aku tanya sesuatu? Sebenarnya penemuanmu itu valid atau hanya sebuah kebohongan belaka?” Ron berkata, “Aku tidak bohong, aku melihat Tabut Perjanjian itu di sana.” Ron sudah berjanji kepada pemerintah Israel bahwa dia tidak akan menceritakan tentang hal ini kepada publik, karena risikonya akan sangat besar sekali. Apabila orang Yahudi ekstrim mengetahui akan hal ini, maka mereka akan mengambil Tabut Perjanjian tersebut dan akan langsung membangun Bait Allah tanpa pikir panjang lagi. Itu artinya pernyataan perang dengan pihak muslim, karena apabila Bait Allah kembali dibangun, lokasinya sedikit bersentuhan dengan mesjid Al-Aqsa. Kalau Bait Allah dipaksakan untuk dibangun, maka otomatis akan merubuhkan mesjid tersebut dan memicu Perang Dunia ketiga.
Kalau orang-orang Yahudi tahu akan hal ini, mereka akan berbondong-bondong berbalik dan percaya kepada Yesus. Kenapa? Karena pada saat Ron masuk ke dalam, dia melihat Tabut Perjanjian dan bertemu dengan 4 malaikat. Yang aneh, di atas Tabut Perjanjian itu, di bagian tutup pendamaian, Ron melihat banyak sekali percikan darah. Ron bertanya-tanya, “Ini darah apa?” Kemudian dilakukanlah penelitian tentang darah tersebut. Darah tersebut bukan darah binatang, bukan darah domba, tetapi darah manusia, namun tidak seperti darah manusia pada umumnya. Darah ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan darah itu masih hidup hingga saat ini.
Kalau kita menerima Tubuh dan Darah-Nya, kita percaya bahwa the life is in the blood and the blood is still alive today ‘ada kehidupan di dalam darah dan darah itu masih hidup hingga hari ini’. Ron kemudian melihat ke atas, ada retakan di bagian atas. Ron tahu bahwa itu bukan retakan alami, tetapi retakan yang diakibatkan karena gempa bumi. Ron kemudian mengukur dengan alatnya dan mencari tahu retakan ini akan berujung hingga kemana. Dia tes dan kemudian dia menemukan bahwa retakan itu sampai keluar. Ron kemudian melihat ke bagian atas, dia menemukan ada sebuah lubang, dan lubang itu pernah digunakan untuk menyalibkan seseorang.
Saat Yesus disalib, ketika Dia mati, bagian bawah Bukit Golgota retak, dan Darah-Nya dicurahkan hingga habis. Terbukti saat lambungnya ditombak, yang keluar bukanlah darah, melainkan air. Darah yang tercurah tersebut masuk ke dalam retakan dan menyentuh tutup pendamaian untuk pertama kalinya, setelah ribuan tahun. Darah profetis yang mendamaikan manusia dengan Tuhan. Dan semuanya sudah tergenapi. Yesus berkata, “Aku tidak meniadakan Hukum Taurat tetapi Aku datang untuk menggenapinya.” Saat Darah Yesus menetes ke tutup pendamaian, maka semuanya sah, dosamu diampuni.
Pada saat itu, iblis tidak tahu. Dia pikir bahwa kematian Yesus adalah kemenangannya. Tetapi di detik Yesus mati, mimpi buruk bagi iblis dan pengikutnya dimulai. Pada saat Darah Tuhan habis tercurah, iblis tertawa dan merasa bahwa dia sudah menang. Padahal Darah-Nya mengucur ke bawah dan menyentuh tutup pendamaian. Pada saat itu, Bapa berkata, “Selesai. Dosa kalian diampuni. Anak-Ku yang membayar semuanya.” Iblis kemudian kaget saat dia sadar bahwa Darah Yesus sampai ke tutup pendamaian. Iblis gemetar dan mimpi buruknya dimulai.
Saat Yesus mati apa yang terjadi?
1 Petrus 3:18-20, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.”
Pada waktu Yesus mati, Roh-Nya pergi kemana? Roh-Nya tidak naik ke sorga. Dia menuju ke dunia orang mati, dimana orang-orang kudus-Nya menanti saat kedatangan-Nya. Untuk orang yang menolak Tuhan, mereka semua dipenjara. Tetapi untuk orang-orang kudus-Nya, mereka menunggu di tempat penantian di hades. Yesus pergi ke dunia orang mati, bukan untuk kotbah, tetapi untuk memproklamasikan tentang apa yang telah dilakukan-Nya. Yesus berkata, “Aku menebus dosa-dosamu. Semuanya sudah digenapi.” Dan orang-orang benar berkata, “Tuhan telah melepaskan kita.”
Matius 27:52-53, “dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.”
Mereka yang dibangkitkan adalah orang-orang benar. Ketika Mesias ‘Juruselamat’ telah datang, maka semua belenggu dilepaskan. Saat Yesus bangkit, mereka semua pun ikut bangkit dari kuburnya.
Mengapa semua belenggu bisa terlepas? Karena di hari yang sama, Yesus mendatangi tahta iblis dan berkata, “Halo, kita ketemu di sini. Semua dosa manusia, sudah Aku tebus. Genap seperti yang dikatakan Bapa-Ku. Tumit-Ku sudah diremukkan, sekarang bagian Aku yang meremukkan kepalamu.” Pada saat itu, iblis dilucuti dari segala kuasanya. Dan kemudian Yesus berkata, “Yang mau keluar, mari keluar dengan Aku.” Oleh karena itu, mereka mengalami kebangkitan orang mati secara massal. Dan hal ini akan terjadi lagi. Kita akan melihat oma opa kita yang percaya kepada Yesus akan muncul dan kita juga akan dibawa Tuhan ikut bersama dengan Dia di dalam pengangkatan Gereja Tuhan.
Iblis berkata, “Gila, kita ditipu.” Pada hari itu hancur semua yang sudah dilakukan iblis. Yesus merampas jiwa-jiwa yang ada untuk pergi bersama dengan Dia. Dan pada hari yang ketiga, Yesus bangkit dari antara orang mati. Dan kita semua berkata, “Terima kasih Tuhan, Engkau sudah bangkit daripada orang mati.”
Yeremia 29:11 (TB), “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Jeremiah 29:11 (NIV), “For I know the plans I have for you,” declares the Lord, “plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future.”
Rancangan-Ku bagimu adalah rancangan yang membuat kamu berkelimpahan dan sejahtera, dan bukan untuk mencelakai engkau, rencana untuk harapan dan masa depan.
Yesus menyelesaikan bagian-Nya. Dia melepaskan yang terpenjara, yaitu orang-orang kudus-Nya. Mereka semua bangkit bersama Yesus, dan pada saat yang bersamaan, tahta iblis dihancurkan.
Lukas 4:5-8, “Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"”
Iblis pernah meng-claim bahwa semua kuasa telah diberikan kepadanya. Tetapi pada saat tahtanya dihancurkan, segala kuasa telah diberikan kepada Yesus.
Sebelum naik ke Surga, di dalam Matius 28:18-20 dikatakan bahwa, “Yesus mendekati mereka dan berkata, “Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.””
Yesus sudah bangkit, oleh karena itu mari kita juga bangkit.
Percaya pada Yesus, terima Dia jadi Tuhan dan Juruselamat pribadimu. Dan katakan bahwa aku mau menerima penebusan dn rancangan-Nya yang ajaib.
Amin
20 April 2014
Komentar
Posting Komentar