MEMBANGUN MEZBAH
MEMBANGUN MEZBAH
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Hari-hari ini kita harus Membangun Mezbah Kita
Berikut ini pelajaran lengkap berjudul:
🌿 "Tokoh-Tokoh Alkitab yang Membangun Mezbah"
---
📖 Pendahuluan: Makna Mezbah
Dalam Alkitab, mezbah bukan sekadar tempat mempersembahkan korban, tetapi tempat perjumpaan dengan Allah — tempat di mana manusia menyembah, mempersembahkan diri, memperbarui perjanjian, dan menerima janji Tuhan.
Kata mezbah (Ibrani: mizbeach) berasal dari akar kata zabach yang berarti “menyembelih” atau “mempersembahkan korban”.
Mezbah menggambarkan hati yang tunduk dan taat kepada Allah.
Aspek-Aspek Penting Mezbah Rohani
-
Tempat Persekutuan dan Hadirat Allah (Point of Contact):
- Mezbah menjadi pusat di mana umat dapat bertemu dan bersekutu dengan Tuhan. Ini adalah tempat untuk merasakan hadirat-Nya.
- Dalam Perjanjian Baru, kematian Kristus di kayu salib telah membuka jalan bagi kita untuk datang langsung kepada Allah. Mezbah yang kita bangun adalah tanggapan kita terhadap anugerah ini.
-
Korban yang Berkenan:
- Di Perjanjian Lama, mezbah adalah tempat persembahan korban bakaran dan korban-korban lainnya.
- Di Perjanjian Baru, korban yang sejati adalah persembahan diri kita. Roma 12:1 menasihati kita untuk "mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."
- Korban lain yang berkenan adalah ucapan syukur dan pelayanan kepada Tuhan.
-
Mezbah Doa Keluarga:
- Sangat penting untuk membangun mezbah doa di dalam rumah tangga (Mezbah Keluarga).
-
Tujuan:
- Konsistensi: Menetapkan waktu khusus dan menjadikannya kebiasaan.
- Komunikasi: Bukan hanya berbicara kepada Tuhan, tetapi juga antar anggota keluarga tentang beban dan syukur.
- Pujian dan Penyembahan: Menggabungkan pujian dan penyembahan, mengajarkan anak bahwa ibadah tidak hanya di gereja.
- Dampak: Keluarga yang berdoa bersama akan tetap bersama. Mezbah keluarga berfungsi sebagai perisai dan mendatangkan berkat Tuhan atas keluarga.
-
Menjaga Mezbah Tetap Menyala:
- Artinya, menjaga agar hubungan dan persekutuan dengan Tuhan tidak terputus atau menjadi rutinitas yang membosankan (Jangan Putus Hubungan Dengan Tuhan).
- Dalam hidup sehari-hari, "mezbah" kita adalah hati yang hancur dan merendahkan diri di hadapan Tuhan (Mazmur 51:18-19), yang mengakui bahwa kita tidak dapat menolong diri sendiri dan hanya mengandalkan Tuhan.
---
🕊️ Tokoh-Tokoh yang Membangun Mezbah
1️⃣ Nuh – Mezbah Persembahan Syukur (Kejadian 8:20–21)
Setelah air bah surut, hal pertama yang dilakukan Nuh adalah membangun mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran dari binatang yang tahir.
➡️ Makna rohani:
Nuh mengekspresikan syukur dan penyembahan setelah diselamatkan.
Tuhan mencium bau yang menyenangkan dan berjanji tidak akan memusnahkan bumi lagi.
🕯️ Pelajaran: Mezbah dibangun sebagai respon syukur atas pemeliharaan Tuhan.
---
2️⃣ Abraham – Mezbah Iman dan Janji (Kejadian 12–22)
Abraham dikenal sebagai bapak mezbah karena beberapa kali ia membangun mezbah di tempat Tuhan menampakkan diri kepadanya:
Sikhem (Kej. 12:7) – tempat Tuhan berjanji akan memberikan tanah itu kepada keturunannya.
Betel (Kej. 12:8) – tempat ia memanggil nama Tuhan.
Mamre di Hebron (Kej. 13:18) – tempat ia berdiam dalam hubungan dengan Tuhan.
Gunung Moria (Kej. 22) – tempat ia mempersembahkan Ishak.
➡️ Makna rohani:
Mezbah Abraham melambangkan iman yang taat dan percaya penuh kepada Tuhan.
🕯️ Pelajaran: Mezbah sejati dibangun ketika kita menyerahkan hal yang paling berharga bagi Tuhan.
---
3️⃣ Ishak – Mezbah Ketaatan (Kejadian 26:24–25)
Ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya di Bersyeba dan meneguhkan janji-Nya, Ishak membangun mezbah dan memanggil nama Tuhan.
➡️ Makna rohani:
Ishak belajar taat di tengah kesulitan dan penolakan.
🕯️ Pelajaran: Mezbah adalah tanda bahwa kita memilih taat meski situasi belum berubah.
---
4️⃣ Yakub – Mezbah Perjumpaan dan Pemulihan (Kejadian 35:1–7)
Setelah perjalanan panjang dan banyak kesalahan, Tuhan memanggil Yakub kembali ke Betel untuk membangun mezbah.
➡️ Makna rohani:
Mezbah Yakub adalah tempat pemulihan perjanjian dan kembali kepada hadirat Tuhan.
🕯️ Pelajaran: Mezbah adalah tempat kita kembali dan memperbarui hubungan dengan Tuhan.
---
5️⃣ Musa – Mezbah Kemenangan dan Perjanjian (Keluaran 17:15; 24:4–8)
Di Rafidim, setelah kemenangan atas Amalek, Musa membangun mezbah dan menamainya YHWH-Nissi (“Tuhan Panji-Panjiku”).
Di Gunung Sinai, ia membangun mezbah untuk meneguhkan perjanjian darah antara Allah dan umat Israel.
➡️ Makna rohani:
Mezbah menjadi simbol kemenangan dan perjanjian kekal.
🕯️ Pelajaran: Mezbah adalah tanda kemenangan rohani melalui ketaatan pada firman dan kuasa doa.
---
6️⃣ Yosua – Mezbah Peneguhan Hukum Tuhan (Yosua 8:30–35)
Yosua membangun mezbah di Gunung Ebal sesuai perintah Musa, dan di atasnya ia menulis seluruh hukum Taurat.
➡️ Makna rohani:
Mezbah Yosua menegaskan pentingnya hidup dalam ketaatan pada hukum Tuhan.
🕯️ Pelajaran: Mezbah adalah tempat kita memperbarui komitmen hidup dalam firman.
---
7️⃣ Elia – Mezbah Pemulihan Penyembahan (1 Raja-Raja 18:30–39)
Di Gunung Karmel, Elia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan dan berdoa agar Allah menunjukkan diri-Nya. Api turun dari langit dan membakar korban persembahan.
➡️ Makna rohani:
Mezbah Elia menandakan pemulihan penyembahan sejati dan api Roh Kudus.
🕯️ Pelajaran: Mezbah harus diperbaiki agar hadirat Tuhan kembali memenuhi umat-Nya.
---
🌾 Kesimpulan: Arti Profetik Mezbah Hari Ini
Dalam Perjanjian Baru, mezbah sejati adalah hati kita sendiri — tempat Roh Kudus bekerja, dan kita mempersembahkan diri sebagai korban yang hidup (Roma 12:1).
🔥 Tuhan mencari umat yang:
Membangun mezbah penyembahan pribadi, bukan formalitas.
Menjaga api roh tetap menyala.
Menyembah dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:23-24).
---
✨ Aplikasi Pribadi:
1. Adakah “mezbah” dalam hidup pribadimu — waktu khusus bersekutu dengan Tuhan?
2. Adakah “mezbah keluarga” — doa dan penyembahan bersama di rumah?
3. Adakah “mezbah pelayanan” — ketaatan dalam panggilan dan pelayanan Tuhan?
---
🌺 Doa:
> “Tuhan, pulihkan mezbah hatiku. Nyalakan kembali api kasih dan penyembahan kepada-Mu. Jadikan hidupku persembahan yang harum di hadapan-Mu. Amin.”
JOSHUA IVAN SUDRAJAT
Komentar
Posting Komentar