Menangkap Warisan Rohani


Menangkap Warisan Rohani
Ev. Iin Tjipto Wenas

Bahan Renungan : 1 Samuel 25 : 2 – 44

1 Samuel 25 : 1 Daud menjadi begitu emosi dan ganas pada hari – hari itu karena Daud sedang kehilangan Samuel, Samuel dipanggil pulang oleh Bapa di Surga. Janji Tuhan atas hidup Daud sampai pada waktu Samuel meninggal belum tergenapi dalam hidup Daud.

Ayah saya adalah idola dan warna dalam hidup saya, namun Tuhan panggil saya untuk menjadi gembala dan mengurusi banyak orang yang tidak mampu. Walaupun ayah saya adalah idola dan warna dalam hidup  saya, namun ayah saya tidak memaksakan warnanya dalam hidup saya. Ayah saya mempunyai panggilan sebagai seorang nabi. Saya menemukan warna dan kedalaman dengan Tuhan ketika saya kuliah di Belanda. Saudara harus menemukan panggilan Tuhan dan menemukan kedalaman dengan Tuhan secara pribadi. Temukan warna hidupmu.

1 Samuel 25 : 2 – 3 Nabal adalah seorang keturunan Kaleb, namun Nabal tidak mempunyai sifat dan warna hidup Kaleb. Nabal adalah seorang yang bebal dan bengis. Sedangkan Kaleb adalah seorang yang setia, arti nama Kaleb adalah anjing yang setia. Kaleb adalah seorang yang rendah hati, ia mau mendukung Yosua. Kaleb adalah seorang yang menyala – nyala dihadapan Tuhan. Kaleb sebagai orang kedua yang mendukung peperangan yang dilakukan.
Untuk menerima warisan rohani diperlukan keseimbangan rohani. Kita harus mempunyai tudung rohani. Seorang tudung rohani tidak boleh memaksakan warna hidupnya. Warna adalah sifat, gaya, panggilan Tuhan dalam hidup tudung rohani.

Untuk menerima warisan rohani, kita harus belajar mengenai kesetiaan. Saya banyak belajar dari ayah saya, sewaktu kami sekeluarga liburan ke Amerika, walaupun usia beliau sudah lanjut, dia masih tetap melayani. Ayah saya mengangkat kopernya, koper istrinya, koper ibu Nany dan koper saya. Sewaktu itu dihotel tidak dilengkapi dengan Lift. Saya juga banyak belajar dari beliau mengenai kesetiaan beliau membersihkan rumah sehabis kebaktian, menggulung karpet, membereskan alat musik, walaupun sekarang sudah banyak orang yang membantunya.

Warisan Rohani yang lain selain kesetiaan adalah Hati Hamba. 1 Samuel 25 : 3 Abigail adalah seorang yang bijak dan cantik. Abigail mempunyai arti buah. Abigail mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dan mengenal hati (1 Samuel 25 : 17). Jika komunikasi kita putus dengan tudung rohani maka kita akan menjadi orang bebal. Oleh sebab itu kita tidak boleh putus komunikasi dengan tudung rohani kita, komunitas kita. Untuk melakukan komunikasi yang baik kita perlu pengertian karena komunikasi setiap orang mempunyai bahasa yang berbeda.

Ketika saya sedang kelelahan dan capai, saya mempunyai sahabat – sahabat yang bahasa komunikasi yang berbeda. Ada sahabat yang membawakan saya dokter dan saya disuruh check up, ada yang membawakan saya makanan kesukaan saya pedas dan asam, ada yang bahasa komunikasinya rohani, kita harus perang dan pasti ada celah yang harus ditutup.

Komunikasi disertai dengan pengertian akan menjadi berkat dan menjadi jembatan. Komunikasi yang disertai pengertian akan menjadi tudung buat banyak orang.

Abigail mempunyai pertimbangan dan pemikiran yang luas dan dalam. 1 Samuel 25 : 18 Abigail tahu ada waktunya berbicara, ada waktunya diam. Abigail juga mengerti protokoler kerajaan, ketika ia menghadap Daud, ia membawa persembahan dan persembahan itu datang lebih dulu kepada Daud. Jadi kita harus belajar mengerti protokolernya Tuhan.

1 Samuel 25 : 23 Abigail sujud menyembah di depan Daud, Abigail mempunyai kerendahan hati.

1 Samuel 25 : 24 – 28 Abigail memiliki protokoler, ia mempunyai pengertian yang sangat dalam, punya ketajaman. Kita harus menggabungkan semua yang ada untuk menerima warisan rohani. Amin.


By His Grace


Joshua Ivan S   

Komentar

Postingan Populer