The Finger of God

Minggu, 27 April 2014
The Finger of God
Petrus Agung

Jari Tuhan disebutkan di dalam Alkitab antara lain:
  • Di jaman Musa: jari Tuhan menulis 10 hukum
  • 10 tulah di Mesir: nyamuk. Ahli sihir menyebut itu sebagai perbuatan trelunjuk Tuhan.
  • Di kitab Daniel: jari Tuhan menulis di dinding tembok kerajaan: "mene-mene-tekel-ufarsin"
  • Di Mazmur : telunjuk Tuhan menciptakan langit
  • Yesus mengusir setan dengan telunjuk Tuhan

Tuhan Yesus tidak pernah menghapus hukum Taurat, tapi menggenapinya.

Tuhan bekerja sangat akurat dan tepat, sesuai yang tertulis dalam Alkitab. Demikian pula bagi hidup kita, Tuhan juga bekerja dengan sangat tepat dan akurat.

Yoh 8: 1-11 – Yesus menyelamatkan wanita yang berdosa dari kematian karena dirajam.
Yesus sedang mengajar rakyat di bait Allah. Kemudian ahli-ahli Taurat dan orang Farisi membawa wanita yang kedapatan berdosa.
Pertanyaan ini sebuah jebakan:
  • Jika dijawab: 'dirajam', Yesus akan dianggap melanggar hukum Romawi (penjajah).
  • Jika dijawab 'ampuni', Yesus akan dianggap melanggar hukum Taurat.

Saat mereka mengajukan pertanyaan, Yesus berhenti mengajar, membungkuk,
menulis sesuatu dengan jariNya. Apakah yang Yesus tulis?
Alkitab mencatat bahwa “jari Tuhan menulis”:
  1. Pada 2 Loh batu : menulis 10 perintah
  2. Di dinding kerajaan Babel: menulis “mene-mene-tekel-ufarsin

Dan ini adalah kali ke-3 kalinya Alkitab mencatat: jari Tuhan menulis

Para penuduh tetap mendesak Yesus, maka setelah menulis dan kembali berdiri, Yesus berkata:

Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. " (Yoh 8: 7b)

Peristiwa yang terjadi di injil Yohanes pasal 8 latar-belakangnya ada di pasal 7. Saat itu orang Israel sedang merayakan pesta Tabernakel/ pondok daun. Salah satu upacara/ prosesi/ ritual perayaan adalah
penuangan air. Di masa itu imam Bait Allah dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok ke-3 membawa bokor/ kendi emas (golden vessel) ke kolam Siloam, lalu mereka mengambil air dari kolam Siloam, sambil mengucapkan: "ini adalah air kehidupan". Sesampainya di bait Allah, mereka mencurahkan air itu di altar.

Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada- Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada- Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."(Yoh 7:37-38)

Di puncak perayaan “hari pondok daun”, Yesus berkata bahwa hari itu Alkitab digenapi: Yesus-lah air hidup "
living water". Air hidup tidak lagi diambil dari suatu tempat, tapi dalam diri kita, jika kita percaya pada Yesus.

Yesus menggenapkan semua yang tertulis di Alkitab:
  • Yesus menubuatkan penghancuran bait Allah. Ini digenapi saat bait Allah dijarah dan dibakar oleh pasukan Romawi yang dipimpin jenderal Titus.
  • Zakaria menubuatkan tentang mesias yang memasuki Yerusalem dengan menunggang keledai. Ini digenapi Yesus 600 tahun kemudian.

Jika nubuatan tentang batu: ternyata terjadi. Apalagi tentang janji Tuhan buat kita. Tuhan tidak pernah lupa akan semua janjiNya!

Peristiwa Tuhan menulis di Yohanes pasal 8 ini menggenapi 2 peristiwa di perjanjian lama.

1. Mereka yang meninggalkan Tuhan, sumber air kehidupan, namanya akan ditulis di debu tanah.
Salah satu ayat yang selalu dibaca pada hari raya Tabernakel:

O LORD, the hope of Israel, All who forsake You shall be ashamed. "Those who depart from Me Shall be written in the earth, Because they have forsaken the LORD, The fountain of living waters." (Yer 17: 13, NKJV)

Orang Israel yang selalu mengikuti perayaan Tabernakel akan hapal ayat ini.
Saat Yesus menulis di tanah, banyak ahli percaya bahwa yang ditulis itu adalah nama-nama mereka. Mereka baru merayakan upacara “air kehidupan”, dan baru mendengar pernyataan ayat di kitab Yeremia. Siapapun di situ yang namanya ditulis di tanah oleh Yesus, akan sadar bahwa jari Tuhan sedang menulis lagi.

2. Yesus hari itu bertindak sebagai imam.
Bil 5: 11 – hukum tentang cemburu, yaitu untuk suami yang mencurigai istrinya ber-zinah.
Suami membawa istrinya dan saksi-saksi kepada imam. Jika tidak ada saksi, maka istri dibawa sendiri, lalu imam akan membungkuk dan menulis nama orang-orang yang terlibat. Debu itu dimasukkan ke air suci. Lalu imam menulis semua kutuk pada sebuah gulungan, dan dimasukkan juga ke air suci. Wanita itu harus meminumnya. Jika benar berdosa, maka kutuk itu akan kena.
Dalam hukum Taurat seharusnya suami mendampingi istrinya saat menghadap imam, dan pelaku yang lain juga dibawa. Tapi hari itu baik pelaku lain dan si suami tidak ikut di bawa menghadap.

Yesus bisa menggunakan cara lain yang mengagumkan manusia, tapi Dia pilih menggenapi Taurat dengan cara yang tepat dan elegan:
  1. Yesus baru saja memberikan “air hidup” dalam perayaan Tabernakel, tapi orang-orang itu datang untuk mencari air kotor, karena punya maksud busuk untuk menjebak Yesus.
  2. Yesus juga berfungsi sebagai imam yang menjalankan tugasnya: menulis, dan mempersiapkan ujian bagi para penuduh: minum cawan kutuk.

Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. " (Yoh 8: 7b)

Ayat ini (Yoh 8: 7b) adalah “cawan kutuk” yang Yesus tawarkan kepada orang-orang yang membawa wanita pendosa itu: sebelum menghakimi pendosa lain, mereka sendiri dihakimi.
Tidak ada yang berani menyentuh batu, karena mereka sadar bahwa dosa mereka banyak.

Di akhir jaman, Tuhan tidak akan berteriak-teriak menyebut dosa kita. Orang-orang akan ke neraka karena dibuat Tuhan sadar akan dosanya sendiri, dan mereka tidak bisa ke surga.

Yesus menulis di tanah, lalu diambil dan dimasukkan ke air suci, lalu dibawa. Di taman getsemani Yesus meminum semua kutuk dosa kita, dan ditanggungNya di kayu salib.

Orang yang percaya Yesus bukan sekedar ber-agama, tapi mereka yang sadar dan tahu bahwa semua dosa dan kutuk dosa dari hidupnya sudah ditanggung dan diminum oleh Yesus. Sebagai gantinya, Tuhan berikan cawan berkat (The Cup of Blessings)

Saat semua orang pergi dan tidak menghakimi, Yesus yang seharusnya berhak menghakimi, ternyata tidak melakukan penghakiman juga.

Jangan menghakimi orang lain! Karena jika tuduhan itu tidak berlaku, maka “cawan kutuk” nya harus diminum si penuduh.

Harusnya kita saling memberkati, bukan saling menghakimi

Kita sudah terima "the cup of blessing", maka dari hidup kita seharusnya keluar mata air kehidupan.

Jangan lagi cari air kotor, air pahit, atau air beracun, karena Tuhan sudah sediakan air hidup.

Kesaksian:
Seorang hamba Tuhan yang sakit di rumah sakit, di telpon oleh hamba Tuhan lainnya. Ternyata itu bukan simpati atau ingin mendoakan, tapi penelepon ingin meyakinkan bahwa si hamba Tuhan benar-benar sakit, sehingga dia bisa gembira. Ini adalah air kotor, yang membuat hati Tuhan sedih.

Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa berduka karena berkat orang lain, atau bersuka karena kemalangan orang lain.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rm 3: 23-24)

Kita orang-orang yang diampuni, dibenarkan, dan kita terima air hidup, bukan air kotor.


Pengejaran dalam kehidupan
Tidak ada yang lebih ajaib dari tinggal di hadirat Tuhan. Sebagian besar manusia mengejar sesuatu dalam kehidupannya. Jika saat kita sampai pada yang kita kejar, tapi tidak ada Tuhan di situ, maka hidup kita hanyalah sebuah kehampaan.

Rata-rata pemasukan perkapita Indonesia 36 jt/ tahun, sementara Qatar 1,2 milyar/ tahun. Saat ini pendapatan perkapita Qatar terbesar di seluruh dunia. Apapun yang diimpikan dunia ada di Qatar, tetapi Qatar juga tercatat sebagai negara dengan angka kecelakaan kendaraan bermotor yang fatal tertinggi di dunia.

Jika kita punya Yesus, kita akan dibawa from glory to glory. Manusia terdiri dari tubuh-jiwa-roh. Jika kekayaan jasmani tergenapi, sebenarnya kita hanya mendapat 30%, karena masih ada faktor jiwa dan roh, dan itu tidak bisa dibeli dengan uang.

Cintai Tuhan lebih dari segalanya, karena hanya di dalam Tuhan : tubuh-jiwa-roh kita utuh digenapi, dan Tuhan berikan dalam takaran yang sempurna.

Yang bisa menikmati kebahagiaan hanyalah mereka yang cinta dan percaya kepada Yesus!

Kamis-Jumat, 1-2 Mei seminar: Cup of Blessings. Rencana akan dibagi replika cawan.
Minggu sore, 4 Mei: kebaktian dengan Morris Cerullo (80 tahun)

Komentar

Postingan Populer