Berdoa Dengan Kasih Agape

Berdoa Dengan Kasih Agape
Pdt. Steven Agustinus

Pada kemarin malam, tiba - tiba saja Tuhan menaruh nama sepasang suami istri untuk saya doakan. Dari hal itu saya belajar sesuatu :

1. Bahwa untuk mengubahkan seseorang, hal tersebut harus dimulai dari Roh yang menggerakan kita untuk berdoa bagi orang tersebut.
Perubahan seseorang sangatlah bergantung dari kedaulatan Tuhan. Oleh karenanya, betapa penting diri kita untuk terus terbuka terhadap pekerjaan Roh Kudus. Pekerjaan Roh yang kita alami akan membuat kita dapat menangkap isi hati Bapa yang ingin melihat seseorang menjadi selaras sesuai dengan agenda surgawi. Sehingga keberadaan kita dapat menjadi portal untuk firman Tuhan mengenai kehidupan orang tersebut dapat tergenapi diatas muka bumi ini. Bagian kita adalah memperkatakan apa yang menjadi firman Tuhan atas mereka. Baik itu di atmosphere doa kita ataupun ketika bertemu dengan orang tersebut. Oleh karenanya betapa pentingnya kita mengalami pekerjaan Roh senantiasa (merenungkan firman - berdoa dalam roh - mengimajinasikan firman - memperkatakan firman). Hal ini bukan untuk kepentingan kita, melainkan kepentingan surga. Tuhan ingin memakai diri kita untuk mengubahkan kehidupan banyak orang lewat kuasa doa. Sehingga akan ada banyak orang yang telah ditetapkan Bapa dapat masuk ke dalam agenda kerajaan surga.

2. Doa yang mengubahkan seseorang adalah doa yang dilandaskan dari KASIH yang menguasai batin kita.
Tuhan menghendaki kita berdoa dengan akurat, berdoa se turut kehendakNya dengan sikap hati yang benar.
Matius 22:37-40 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: &Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.&
Ayat tersebut memang tidak berbicara secara spesifik tentang mendoakan seseorang. Tetapi itu adalah sikap hati yang harus kita miliki sebagai orang percaya dalam mengekspresikan diri dalam hidup sehari - hari, termasuk saat berdoa. Berdoa tanpa mencintai Tuhan hanyalah rutinitas agamawi yang akan membuat kita semakin agamawi. Tetapi ketika kita berdoa karena mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan maka kita akan semakin serupa dengan Dia.
Begitupun saat kita berdoa bagi seseorang atau sekelompok orang, Tuhan menghendaki kita mempunyai sikap hati yang mengasihi (agape) orang tersebut. Karena itulah dimensi rohani yang membuat kita dapat terkoneksi dengan isi hati Bapa. Di dalam hati Bapalah terdapat firman yang dirancangkan Tuhan untuk orang tersebut. Ketika kita meraih firman tersebut dan memperkatakannya maka akan terjadi perubahan yang nyata atas orang yang kita doakan. Karena kita tidak lagi berdoa menurut kemauan kita, tetapi kita berdoa seturut dengan kemauan Roh. Jika Tuhan sudah berkehendak, maka tidak ada siapapun dan apapun yang dapat menghalangi firman Tuhan tergenapi.
Namun sikap hati dan dimensi rohani kasih Agape tersebut hanya dapat kita peroleh ketika kita masuk hadiratNya dan mengijinkan RohNya membersihkan serta menjernihkan batin kita dalam penyembahan. Semakin kita masuk lebih dalam mengekspresikan hati kita saat menyembah, maka Bapa akan mencurahkan kasihNya kepada kita.

3. Kasih Bapa yang memenuhi batin kita akan membuat kita sanggup menjadi pelaku firman setiap harinya.
Salah satu tantangan yang cukup besar dalam kehidupan sehari - hari adalah mengasihi sesama. Seringkali ada saja konflik yang terjadi dengan orang terdekat ataupun orang lain. Rasa kesel, benci, kecewa, dendam, biasanya akan datang membuat iritasi hati kita ketika konflik terjadi. Terkadang sumber permasalahannya bukan pada orang lain, melainkan diri kita sendiri yang masih dicetak dan dibentuk oleh pola hubungan antara sesama dunia ini.
Oleh karenanya, betapa pentingnya hati kita terus dikosongkan dari pola dunia ini yang selalu mengisi hati kita dengan cinta diri sendiri, uang dan dunia. Ketika kita berinteraksi denganNya dalam penyembahan kita, maka hadiratNya akan mencetak hati kita seturut dengan hatiNya. Ia akan mencurahkan kasih ilahi dan memenuhi hati kita dengan anugerah kasihNya. Dengan demikian barulah kita bisa melihat sesama kita seperti Bapa melihat mereka.
Dasar itulah yang sangat kita butuhkan untuk menjadi pelaku firman (Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri). Kita bisa berinteraksi dengan sesama dalam kondisi hati yang tulus, bersih dan penuh kasih ilahi sehingga orang dapat mengalami lingkupan kasih ilahi melalui kehidupan kita.
Konflik batin sesungguhnya adalah bentuk ketidataatan kita terhadap firman Tuhan. Dengan adanya kasih ilahi, maka hidup kita akan sepenuhnya menjadi pelaku firman dalam kehidupan sehari - hari. Kita dapat mencintai Tuhan dan mencintai sesama tanpa pergumulan, sebab kasihNya memenuhi batin kita. Dan melalui hidup kita yang dipenuhi kasih ilahi, kita mempunyai kuasa menaikkan doa yang berkuasa mengubahkan kehidupan orang yang kita doakan. (Ps. Steven Agustinus)


Rekomendasikan kerabat anda untuk menerima renungan melalui WA :
Kirim data melalui WA ke nomor 089677839824 dengan format : nama_no WA_kota tempat tinggal.
Atau add nomor 089677839824 ke group yang rindu untuk mendapatkan renungan.
Thanks. GBU

Komentar

Postingan Populer