Berorientasi Pada Pekerjaan Lebih Dari Pada KehendakNya 1



Berorientasi Pada Pekerjaan Lebih Dari Pada KehendakNya 1
Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo



Hal ini sering terjadi di level pertama Hamba Yang Merasa Berjasa. Para pelayan Tuhan, hamba Tuhan, Pendeta yang hidup dilevel ini merasa berjasa dan merasa mampu, memiliki kecenderungan berorientasi pada pekerjaan pelayanan. Aktifitas pelayanan, serta berbagai kegiatan yang luar biasa merupakan fokus mereka. Sebab para pelayan Tuhan ini beranggapan bahwa melakukan tugas pelayanan seperti itulah yang membuat seseorang itu mendapat perkenan Tuhan.

Bahkan lagi sementara ada perasaan berdosa jika ia menganggap dirinya tidak bisa habis-habisan selama 24 jam sehari dalam pelayanan. Pada tingkat yang Ekstrim tidak jarang yang kemudian mengerjakan pelayanan apa saja yang dapat dikerjakan secara membabi buta. Kesehatannya diabaikan, keluarganya tidak terurus, bahkan kehidupan rohaninya tidak diperhatikan, persekutuan pribadinya dengan Tuhan jadi kacau karena hanya demi pelayanan dan pekerjaan.

Padahal jika kita memperhatikan kehidupan Yesus, perkenan yang Tuhan dapatkan dari BapaNya tidaklah didapatkanNya dalam pekerjaan pelayananNya. Sebelum Yesus mengajar, sebelum Yesus menyembuhkan orang sakit, sebelum Yesus menderita disiksa, disalibkan, mati lalu dibangkitkan, sebelum berbuat apapun BapaNya sudah menyatakan perkenananNya. Jadi aktifitas pelayanan tidak ada sangkut pautnya dengan perkenan Tuhan.

Firman berkata :
Yesus dibaptis Yohanes
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes p  untuk dibaptis 1  olehnya. 3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" 3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka q  dan Ia melihat Roh Allah r  seperti burung merpati turun ke atas-Nya 2 , 3:17 3 lalu terdengarlah suara dari sorga s  yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku t  yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. u "  (Matius 3 : 13 – 17)

Perhatikan apa yang Firman Tuhan ungkapkan disini. Yang membuat Tuhan Yesus mendapat Perkenan Bapa ialah saat Ia melakukan kehendak Bapa. Dan kehendak Bapa janganlah diterjemahkan dengan kegiatan atau aktifitas pelayanan atau pekerjaan. Sebab Bapa juga ada kalanya berkehendak agar kita berdiam diri. Juga didalam pekerjaan pelayanan pun yang utama adalah mengerti apa yang menjadi kehendakNya. Dengan demikian melakukan pekerjaan, pelayanan secara membabi buta tanpa mengetahui apa yang menjadi kehendakNya adalah tindakan yang sia-sia, bahkan cenderung ceroboh. Ya ceroboh karena bisa membawa kerusakan yang fatal.

Contohnya begini ; jikalau saya seorang penjahit dan saudara datang kepada saya sambil membawa bahan atau kain yang sangat mahal. Saudara bermaksud meminta saya membuatkan pakaian atau gaun dari kain tersebut. Maka sebelum saya memotong kain tersebut, saya harus bertanya terlebih dulu modelnya seperti apa yang anda ingini, juga saya harus mengukur terlebih dulu ukuran badan anda. Bagaimana jika tanpa bertanya saya langsung memotong-motong kain tersebut dan saya membenarkan perbuatan saya itu hanya karena saya seorang penjahit ? Tindakan tersebut adalah tindakan yang ceroboh dan berakibat fatal. Bisa dipastikan bahan kain yang sangat mahal itu akan terbuang sia-sia.

Demikian pula halnya dengan pekerjaan pelayanan. Apakah karena saudara menyandang predikat Pendeta, Nabi, Rasul, Pengajar, Gembala dan Penginjil maka saudara berhak berbuat apapun dengan jiwa-jiwa yang begitu mahal itu ? Bisakah karena predikat itu saudara melakuan apa saja yang anda pandang baik tanpa bertanya apa yang menjadi kemauan Pemilik jiwa-jiwa dan gereja ? Tetapi pada kenyataannya betapa nseringnya praktek-praktek seperti itu dijalankan didalam keseharian kita. Tidaklah mengherankan jika begitu banyak pelayanan yang buahnya justru tidak baik. Dan jika demikian halnya, mungkinkah kegiatan seperti itu mendapat perkenan Bapa ?

Sebenarnya kehendak Tuhan dan pekerjaan pelayanan bukanlah dua hal yang bertentangan. Seharusnya pekerjaan pelayanan dilakukan karena kita tahu itulah yang Tuhan kehendaki kita lakukan. Kita melayani setelah kita tahu apa yang Tuhan mau, bagaimana cara melakukannya dan dengan sikap hati yang bagaimana kita melakukannya serta tujuan Tuhan atas semuanya itu jadi mengetahui kehendakNya dan melakukan kehendakNya yang paling utama.

Tuhan Yesus sendiri berkata : Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak g  Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. h (Yohanes 4 : 34)

Lihat Tuhan Yesus pertama-tama berbicara tentang melakukan kehendakNya, baru kemudian Dia berbicara tentang menyelesaikan pekerjaanNya. Pekerjaan yang bagaimana ? Yaitu pekerjaan yang sesuai dengan kehendak BapaNya.

Lebih Jauh Tuhan Yesus berkata : Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, b  sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. c " (Yohanes 8 : 29)

Yesus pergi karena diutus Bapa, bukan karena keinginanNya sendiri. Sehingga kemanapun Yesus pergi, Bapa menyertaiNya. Dan penyertaan Bapa berlangsung tanpa henti, sebab Yesus senantiasa, tanpa henti berbuat apa yang berkenan kepada Bapa. Di tingkatan ini ada bahaya yang amat besar. Sebab kombinasi dari ketiga sikap diatas tadi ternyata bisa membawa dampak yang amat buruk. Sebab mereka yang merasa berjasa, merasa mampu dan berorientasi pada pekerjaan pelayanan akan menjadi hamba yang sangat independent, bahkan terhadap Tuhannya. Mereka bahkan tidak peduli apakah yang mereka kerjakan itu berasal dari Bapa atau dari diri sendiri. Semuanya dijalankan berdasarkan seleranya sendiri, dan pada ujungnya adalah kebanggaan sendiri. Disinilah tempat yang paling subur terjadinya kekacauan-kekacauan didalam gerejaNya, sebab kedagingan manusia yang mendominasi.

Tuhan Yesus Berkata :
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! c  akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, d  melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku 7  yang di sorga. e  7:22 Pada hari terakhir f  banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan 8 , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat g  demi nama-Mu juga? 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu 9 ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! h "  (Matius 7 : 21 – 23)

Tuhan Yesus hanya memperhatikan apakah kita melakukan kehendak Bapa atau tidak. Yang diperhitungkan bukan aktifitas kita, tetapi apakah kita melakukan apa yang Bapa kehendaki. Bahkan aktifitas kita akan dihakimi jika dikerjakan berdasarkan kemauan dan selera kita sendiri. Kata “Pembuat Kejahatan” disini artinya adalah Unauthorized, atau sesuatu yang dikerjakan tanpa wewenang dari Bapa.

Sudahkan kita yakin bahwa apa yang selama ini dikerjakan adalah apa yang Tuhan inginkan ? Atau jangan-jangan wewenang yang dimaksud adalag firman Logos yang kita imani sendiri ?

Kita adalah anggota tubuh Kristus. Kita mempunyai bagian serta tugas yang khusus dan berbeda. Juga cara mengerjakannya pun mestinya khusus seperti yang Bapa tetapkan. Wewenang seperti inilah yang kita perlukan supaya kelak kita jangan disebut sebagai pembuat kejahatan. Yang paling berbahaya dari semuanya itu adalah pernyataan Tuhan Yesus bahwa pada saat didepan Tahta PengadilanNya. Pada saat itulah Dia baru akan berterus terang kepada kita. Artinya bagi banyak pelayan Tuhan kebenaran diatas masih merupakan sesuatu yang tersembunyi. Ya tersembunyi karena seringkali disebabkan oleh kedegilan hati serta kesombongan semata.

Mereka yang masih terus berkutat dilevel penghambaan ini sangat rentan dengan kejatuhan. Sebab seperti yang dikatakan Firman Tuhan bahwa kesombongan mendahului kejatuhan.

Kecongkakan u  mendahului kehancuran, dan tinggi hati v  mendahului kejatuhan. w (Amsal 16 : 18)

Bersambung....

Sumber :
Buku Jalan Penghambaan Rahasia Mencapai Garis Akhir
Halaman : 21 – 27
Media Injil Kerajaan 

Komentar

Postingan Populer