"Hadirat Tuhan harus nyata apapun aktifitas dan kegiatan kita"

"Hadirat Tuhan harus nyata apapun aktifitas dan kegiatan kita"

Pastor Steven Agustinus


Ada satu anak rohani saya saat dlm liburan menuliskan pengalamannya bersama Tuhan. Berikut adl tulisannya:
 

"Hadirat Tuhan harus nyata apapun aktifitas dan kegiatan kita"
 

Kalimat ini berbicara kuat dalam batin saya beberapa hari ini.
 

Trip perjalanan wisata kali ini memang memberi warna yang berbeda, maksud saya bukan secara fisik, tetapi kerohanian.

Kalau dulu saya melakukan liburan, kecenderungannya persekutuan dengan Tuhan juga ikutan libur. Berdoa merenungkan Firman menjadi sesuatu yang tidak diprioritaskan.
 

Ini yang berbeda dalam perjalanan kali ini, seperti Tuhan begitu menguasai keberadaanku.
 

1. Tuhan tersenyum 


Saya mendapati seperti sebuah pengertian yang tiba tiba saja tahu, ketika kita melakukan sesuatu untuk menjagai diri kita untuk tetap berada di hadiratNya, waktu yang sama Tuhan seperti tersenyum penuh bahagia dan kebanggaan.


Kalau seorang Bapa sudah tersenyum seperti itu maka sudah selesai. Tidak perlu lagi ada pergumulan, tidak perlu lagi kuatir apalagi takut. SELESAI.


2. Apa yang selama ini kita sudah bangun akan termanifestasi.

Ketekunan dan kekonsistenan kita dalam membangun diri kita selama ini akan memunculkan jati dirinya ketika ada sesuatu hal yang berbeda dari biasanya terjadi dalam diri kita. Dengan kegiatan yang baru dan berbeda, maka apa yang sudah kita bangun selama ini akan termanifestasi.
 

Trip kali ini saya merasakan betul, bahwa sejak awal tahun saya mulai bisa konsisten dan bertekun didalam Tuhan. Khususnya setelah mengalami sebuah titik terobosan pada waktu menjalani sebuah langkah ketaatan, dimana sekitar 2 bulan lalu, pada saat ada liburan pengganti staff akibat SOAR, awalnya bersama istri kami merencanakan untuk berlibur, namun saya seperti didorong untuk berlibur bersama Tuhan yaitu dengan melakukan doa puasa khusus, saya melakukan komitment unuk doa puasa selama tiga hari tidak makan hanya minum air putih, dan sepanjang hari dipakai unuk berdoa, merenungkan firman, deklarasi, baca alkitab, bersyukur istri pun memahami keputusan saya dengan sukacita.

Sehingga sebenarnya tidak mengherankan apa yang saya rasakan, saya nikmati bersama Tuhan saat ini. Buahnya menjadi nyata dan dapat dimakan.


3. Jadikan setiap kegiatan berbeda menjadi media tepat untuk kita mengukur takaran keberadaan Tuhan.

Dengan kita melakukan sebuah kegiatan yang berbeda, perlu kita pahami bahwa pada saat itu dapat dijadikan moment untuk mengukur diri kita. Sehingga setiap kegiatan dapat menjadi media pengukur ketebalan hadirat Tuhan.

Apabila kita sedang liburan lantas persekutuan dengan Tuhan juga libur artinya ada yang salah. Alarm pengukur kita minus. Sebaliknya ketika didapat semakin ada kegiatan baru semakin tebal lebar hadirat Tuhan artinya sudah sesuai keinginan hati Tuhan.


Cara cek paling mudah mengenai hadirat Tuhan dalam kegiatan kita yang baru dan berbeda : cek ada atau tidak suara Tuhan didalam kegiatan tersebut.


Kalau tidak ada artinya tanda bahaya bagi kita, responi dengan tindakan aktif lakukan pembelajaran membangun manusia roh.


4. Berada dalam hadiratNya menghindarkan kita hidup dalam cengkraman roh agamawi.


Dengan kegiatan baru dan berbeda dari kebiasaan, seperti membawa angin segar, membawa dimensi atmosfer yang berbeda, ada kondisi dan situasi berbeda. Saya dapati bahwa cara Tuhan berbicara kepada saya juga seperti "berbeda" karena Tuhan sungguh sungguh Tuhan yang kreatif. Dalam perjalanan wisata kali ini, bisa dikatakan setiap moment Tuhan berbicara melalui peristiwa peristiwa kecil yang terjadi sepanjang perjalanan. Dari waktu persiapan, waktu berangkat, waktu menunggu pesawat, waktu sampai tempat tujuan, waktu perjalanan ke tempat tempat wisata......banyak sekali Tuhan berbicara. Kondisi pikiran saya seperti terkonek dengan frekwensi surga. Begitu saja paham. 


Apa yang saya alami benar benar membungkam roh agamawi yang ada. Saya awalnya merencanakan waktu persekutuan seperti waktu normal, yaitu waktu khusus di pagi hari sekitar jam 6 pagi. Namun yang terjadi sepanjang hari seperti waktu indah bersama Tuhan, saya menikmati hadirat Tuhan disaat yang sama juga menikmati hadirat keindahan wisata. 


Bagian kita untuk membungkam roh agamawi adalah dengan mengikuti ayunan flow frekwensi Tuhan dalam berkomunikasi dengan kita.‪#‎AkuCintaTuhan‬ (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer