Luka Batin dan Pemulihannya

Luka Batin dan Pemulihannya 

 

 

Hasil gambar untuk Innerhealing
Pendahuluan
Dalam kehidupan ini sering terjadi peristiwa-peristiwa yang menimbulkan goresan-goresan luka dalam diri seseorang. Misalnya goresan-goresan karena ditertawai, disakiti hatinya, ditipu dll. Goresan-goresan ini sering membentuk suatu sikap tertentu dalam diri orang tersebut. Misalnya timbul perasaan mudah curiga, tersinggung, sikap menarik diri dll.

Akibat-akibat luka batin:
  • Kecenderungan menutup diri/mengucilkan diri.
  • Imaginasi yang lemah, sukar membayangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi apalagi membayangkan kehadiran Yesus. Sukar melihat dengan mata rohani.
  • Sukar tumbuh secara rohani, sukar memasuki pengalaman rohani.
  • Pertumbuhan rohani yang lambat, sukar maju.

  • Kesembuhan batin membawa seseorang hidup dalam sukacita. Jika semula ia tidak dapat menahan diri sendiri, maka setelah batinnya sembuh ia akan menerima dirinya karena ia sadar bahwa Allah menerima dirinya apa adanya. Kemuliaan bagi Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang mengasihi kita dan memberikan kesembuhan itu bagi anak-anakNya.

    Tiap perjumpaan dengan Yesus menyembuhkan seseorang.
    Seorang gadis menceritakan keluh kesahnya. Dia seringkali diliputi rasa cemas
    dan bersalah yang berlebihan, setelah melakukan sesuatu yang kurang berkenan di hati orang lain. Sejujurnya, apa yang telah dilakukannya bukanlah menjadi alasan untuk itu. Jadi, sebenarnya dia terlalu sensitif untuk hal yang demikian, karena hanya sebuah kesalahan yang sangat kecil saja, dia harus “menghukum” dirinya sedemikian rupa. Teman-temannya sering kali mencoba meyakinkan gadis ini bahwa perbuatan yang dilakukannya bukanlah suatu masalah. Akan tetapi, perasaan tersebut masih saja membebani dia. Dia menjadi sangat tersiksa sehingga takut bila mendapat suatu tanggungjawab yang cukup besar, karena dia takut mengecewakan orang yang memberikan tanggungjawab tersebut. Dengan demikian, dia harus berjuang untuk menyeimbangkan perasaan dan tanggungjawab yang dijalankannya.
    Setelah mengikuti Retret Penyembuhan Batin, baru dia mengetahui bahwa sebenarnya ada “sesuatu” dibalik semua peristiwa yang dialami selama ini. Usut punya usut, ternyata sewaktu dia berada di dalam kandungan, sang ibu merasa takut hamil lagi, sementara anaknya masih kecil. Sang ibu sangat takut, orang tuanya yang sering turut campur dikeluarganya menjadi marah akibat dia hamil lagi. Selama masa kehamilan, sang ibu ini selalu diliputi rasa takut dan was-was. Dia selalu berusaha membuat hati orang tua dan mertuanya senang, supaya dia tidak dipersalahkan dengan kehamilannya itu.
    Apapun yang dia kerjakan, dibuatnya sesempurna mungkin supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk memarahinya. Dia selalu mengorbankan diri sendiri, apapun akan dilakukan supaya tidak dipersalahkan atas kehamilan tersebut. Semuanya di simpan sendiri dengan rapinya hingga sang suami pun tidak mengetahui perjuangannya. Semuanya dilakukannya secara sempurna dan bila dipandang kurang sempurna dia akan merasa ketakutan, takut mendapat teguran yang pada akhirnya akan mempersalahkan tentang kehamilannya tersebut.
    Setelah gadis ini didoakan penyembuhan batin pada masa dalam kandungan, dia mengatakan bahwa ada suatu dalam batinnya yang lepas dari dirinya. Suatu
    ketenangan dan ketenteraman yang dia rasakan. Hidup terasa menjadi ringan dan tiada beban. Semua tugas-tugas dapat dilakukan dengan ringan dan cepat selesai.
    Pengalaman seperti di atas mungkin juga kita alami. Masih banyak lagi pengalaman-pengalaman negatif yang disebabkan oleh luka batin dan menyebabkan efek-efek yang tidak mengenakkan di masa sekarang.

    Penyebab luka batin
    Setiap kita, manusia, mempunyai alam bawah sadar. Alam bawah sadar, seperti
    komputer yang dapat merekam segala pengalaman dan peristiwa yang pernah dialami selama hidup di dunia ini, baik peristiwa atau pengalaman yang menyenangkan (positif) maupun yang menyakitkan (negatif).

    Definisi luka batin: luka di dalam perasaan (emosi) yang terasa begitu mendalam sehingga sangat menyakitkan dan membekas dalam kenangan atau pikiran.
    Pengalaman luka batin ini dapat dialami selama manusia hidup. Dapat dibagi dalam 4 masa yaitu:

    1.   Masa sebelum kelahiran.
    Bukti menunjukkan bahwa pengalaman luka emosional dimulai pada tahun-tahun pertama kehidupan dan sering terjadi sebelum adanya kelahiran. Bayi di dalam kandungan dapat mengalami trauma secara emosi dan trauma ini dapat dimunculkan pada waktu ia telah dilahirkan. Hasil penelitian para psikolog menunjukan bahwa trauma ini dapat dialami para bayi yang tidak berhasil digugurkan sewaktu masih dalam kandungan. Hal lain yang dapat menjadi pengalaman traumatik secara emosi adalah ketika bayi sulit dilahirkan. Ketika dewasa, pengalaman-pengalaman traumatik ini dapat diingat secara tidak sadar. Walaupun ingatan ini sebatas perasaan dan sulit diidentifikasi, tetapi sering kali sangat menggangu dan sulit diatasi.
    Alam bawah sadar sudah dapat merekam sejak kita berada dalam kandungan. Jadi, apa yang dialami dan dirasakan oleh sang ibu, si janin sudah ikut merasakan dan apa yang dirasakan ini terekam dalam alam bawah sadarnya. Maka dari itu, apabila sang ibu yang sedang mengandung mendapatkan kasih sayang dari orang-orang disekitarnya, ini akan mempengaruhi si bayi yang ada dalam kandungan. Demikian pula bila pada masa kehamilannya dia mendapatkan perlakuan yang kurang wajar ataupun kesedihan-kesedihan yang dialaminya, maka inipun akan sangat berpengaruh bagi si bayi. Lebih-lebih lagi, bila bayi dalam kandungan mendapat penolakan atau tidak dikehendaki dilahirkan atau malah pernah akan digugurkan tetapi tidak berhasil. Ini sangat-sangat berpengaruh pada si anak nantinya. Anak yang pada masa dalam kandungan mendapat penolakan seringkali mengakibatkan si anak menjadi pemberontak, penakut, marah tanpa alasan, dan lain sebagainya. Atau bila si ibu pada masa kehamilannya, dia mengalami tekanan, rasa kuatir dan putus asa, maka si anak juga akan membawa perasaan-perasaan yang dialami si ibu.

    2.  Masa Kelahiran
    Saat kelahiran adalah saat-saat yang singkat tetapi pada saat-saat yang singkat
    itupun tidak luput dari bebasnya akar luka batin. Mungkin terjadi kelahiran yang sulit, dan bila terjadi demikian biasanya menjadikan si anak kurang percaya diri, takut tampil di muka umum, atau juga sering merasa bersalah. Atau kelahiran prematur, si anak akan sering merasa minder, tidak berdaya, dan selalu bergantung dengan orang lain.

    3.  Masa Bayi
    Bayi yang seringkali ditinggal oleh orang tuanya (karena kesibukan orang tua)
    dan diserahkan kepada pembantu, akan membuat si anak mencari perhatian dari orang lain, karena pada waktu bayi kurang perhatian dan kasih sayang sehingga nantinya akan mencari sesuatu yang kurang itu dalam diri orang lain.

    4.  Masa kanak-kanak.
    Masa kanak-kanak juga menjadi masa yang rawan untuk luka batin. Sebagai contoh, ceritera seorang gadis lagi yang semasa kecilnya seringkali mendengar dan menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Ketika peristiwa tersebut terjadi, dia merasa sangat ketakutan dan sebagai anak-anak dia tidak dapat melakukan apa-apa untuk mencegah pertengkaran itu, yang bisa dia lakukan hanyalah menangis. Ternyata peristiwa ini sangat membekas dalam pikiran dan hatinya sehingga pada masa dewasa, bila dia mendengar suatu keributan-keributan dia akan merasa sangat ketakutan dan tak jarang dia akan menangis bila mendengar keributan itu. Akan tetapi, setelah penyembuhan batin dengan mengampuni kedua orang tua dan peristiwa tersebut, maka dia dilepaskan dari ketakutannya.
    Pada masa ini lebih mudah untuk mengidentifikasi luka yang dialami. Namun demikian ada beberapa orang yang mengalami kesulitan untuk dapat mengingat luka yang dialami karena mereka sudah menekan dan melupakan luka-luka tersebut.
    • Salah satu luka emosi yang begitu mendalam adalah pelecehan seksual. Konsekuensi dari pelecehan ini dapat terlihat pada waktu yang singkat dengan adanya gejala kesulitan tidur, mengompol, depresi, gelisah, rasa bersalah dan meningkatnya perbuatan merusak. Namun ada pula yang terlihat pada waktu yang panjang, yaitu adanya masalah kepribadian sampai dewasa di mana dapat terlihat dengan timbulnya kecanduan obat dan alkohol, kesalahan cara makan (eating disorder), keinginan bunuh diri dan rasa rendah diri yang kronis.
    • Salah satu penyebab timbulnya trauma pad masa ini juga adalah perceraian orang tua dan kematian orang tua. Dampak perceraian dapat menyebabkan sulit untuk berelasi dengan orang lain, khususnya dengan lawan jenis
    • Kurangnya perhatian, kasih dan didikan dari orang tua, salah satu atau kedua-duanya. Misalnya Ayah kurang di dalam memperhatikan, mengasihi dan mendidik maka dapat membawa dampak.
      • Kehilangan identitas dan peran seksual anak
        • Bagi yang pria: bisa menderita transeksual atau homoseksual
        • Bagi yang wanita: lesbianisme, pelacuran.
    • Perkataan kasar, seperti: kamu anak yang bodoh, kamu tidak punya otak, kamu anak haram, kamu gendut, kamu jelek. Dapat menyebabkan merusak citra diri seorang anak (self image) sehingga membuatnya rendah diri.
    • Perbuatan kasar, seperti: dipukul apabila bersalah walaupun itu hanya suatu kesalahan yang kecil, disiplin yang berlebihan.
    Pengalaman-pengalaman ini telah merusak kepercayaan mereka sehingga mereka menjadi anak yang egosentris, tidak menghargai relasi yang mendalam, memiliki keinginan untuk menyakiti perasaan orang lain dan bertindak kasar terhadap mereka. Pengalaman terluka sewaktu kanak-kanak membawa dampak yang negatif; bukan hanya secara emosi tetapi juga cara pandang terhadap diri sendiri dan orang lain. Pengalaman luka emosional pada masa ini bukanlah suatu hal yang kecil atau tidak penting. Ini terbukti bahwa pengalaman masa kanak-kanak sangat mempengaruhi periode-periode kehidupan selanjutnyan.

    5.  Masa remaja.
    Masa remaja ataupun masa dewasa (sekarang) pun juga masih dapat menjadi akar dari luka batin. Misalnya seorang yang pernah dilecehkan atau pernah diperkosa. Trauma dan peristiwa yang menyakitkan itu akan sangat membekas dan bisa membuat dia antipati dengan lawan jenis sehingga dia menjadi takut menikah.
    Remaja adalah kelompok yang paling sering mendapat luka emosional. Pengalaman yang mereka alami adalah putus cinta, pengkhianatan kepercayaan dan ketidaksetiaan teman. Orang dewasa menganggap bahwa pengalaman ini merupakan hal yang sepele tetapi tidak demikian dengan mereka. Mereka mengalami luka yang dapat menjadi luka batin. Luka emosi mereka sangat nyata dan dampaknya dapat mempengaruhi pada masa dewasa.
    Remaja sering pula dilukai oleh orang tua. Orang tua tidak mau mengerti keadaan mereka. Bahkan orang tua dengan mudah menghakimi mereka dengan tidak adil. Orang tua tidak menyadari bahwa dunia mereka tidak sama dengan dunia yang sedang dialami remaja. Mereka hanya membandingkan dengan pengalaman mereka sendiri. Hal ini akan mengakibatkan konflik dan luka bagi remaja dan orang tua.
    Remaja dapat pula terluka oleh dirinya sendiri. Mereka terluka karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan dari dunia. Mereka mempunyai sesuatu yang ideal tetapi mereka harus menghadapi hal yang nyata. Mereka terluka dan akibatnya timbul sifat pesimis dalam diri mereka.

    6.  Masa dewasa.
    Pengalaman pada masa kanak-kanak dan remaja dapat timbul kembali dan menjadi salah satu penyebab luka. Namun faktor terbesar adalah rusaknya kepercayaan, seperti perselingkuhan.
    Di dalam kehidupannya, manusia mudah mengalami luka batin. Sadar atau tidak, pada awalnya relasi dijalin dengan adanya kebutuhan, harapan, keinginan, pandangan tertentu terhadap pihak lain. Ketika hal ini tidak dapat dipenuhi maka dapat menimbulkan perasaan benci yang mendalam. Namun demikian, perhatian kita seharusnya bukan pada luka yang kita alami tetapi bagaimana kita berusaha untuk menyembuhkan luka tersebut.

    Respon Psikologi Dari Luka Batin
    • Rasa kehilangan. Luka ini sangat berhubungan erat dengan pengalaman disisihkan dari orang yang dikasihi, khususnya orang terdekat.
    • Rasa marah. Ketika rasa kehilangan sudah tidak dapat ditolerir maka bagi sebagian orang muncul rasa marah menggantikan rasa kehilangan tersebut.

    Tuhan Yesus datang ke dunia ini tidak hanya untuk menebus roh kita, tetapi juga jiwa dan tubuh kita.

    Dasar-dasar Tubuh, Jiwa, Roh
    Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus. Tu han kita (I Tes 5:2-3).

  • Roh : Orang percaya diberi roh yang baru pada saat kelahiran barunya.
  • Jiwa : Luka-luka dalam jiwa/batin dapat disembuhkan oleh Yesus dengan kuasa darahNya.
  • Tubuh : Dipulihkan dari cacad, kelemahan dan penyakit dengan bilur-bilur Yesus.
  • Mat 7:1-3 : Iblis senang merobek-robek jiwa manusia.
  • Mat 10:24-28 : Jiwa dapat dibunuh di neraka.
  • Yes 61:1-3 : Yesus diutus untuk merawat orang-orang yang remuk hati.
  • Maz 147:1-6 : Ia menyembuhkan luka orang yang patah hati (luka batin).


  • Metode penyembuhan luka batin
    Dengan contoh-contoh pengalaman seperti yang disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa efek dari luka batin selain mempersulit dan mempengaruhi dalam kehidupan bersama orang lain. Juga, yang paling dapat dirasakan adalah hilangnya kedamaian dalam hati. Melalui penyembuhan luka batin maka kedamaian yang hilang itu akan dapat diperolehnya kembali. Kedamaian yang sejati adalah yang dari Yesus sendiri, maka dengan penyembuhan batin yang didasarkan atas kasih Allah dan dengan pengucapan syukur kepada-Nya
    maka akan mengembalikan damai yang dari Yesus yang mengatasi segala persoalan (Fil 4:7).
    Penyembuhan tidak akan terjadi hanya dari satu pihak saja. Kedua belah pihak
    harus ada, yaitu si penderita dan Tuhan sendiri. Kita tahu pasti bahwa Tuhan
    selalu terbuka bagi anak-anak-Nya yang datang mohon kesembuhan, jadi tinggal dari pihak yang terluka yang harus bekerjasama dengan rahmat kesembuhan dari Tuhan. Maka dari itu, dalam penyembuhan ini ada syarat-syarat untuk mendapatkan kesembuhan, syarat tersebut antara lain:
    1.  Kemauan dari si penderita untuk sembuh.
    Tuhan sendiri tidak dapat memaksakan rahmat kesembuhan bagi seseorang (lih. Yoh 5:6).
    2.  Bila ada dosa, pertama-tama si penderita harus diajak untuk bertobat terlebih dahulu.
    Dia harus mempunyai keinginan untuk bertobat karena dosa dapat menghalangi karya Tuhan.
    3.  Memiliki iman
    Meski kadang-kadang hal ini tidak mutlak, karena adakalanya Yesus juga menyembuhkan orang yang belum memiliki iman. Hal ini dilakukan oleh Yesus agar nama Bapa dimuliakan melalui karya penyembuhan tersebut.

    4.  Mengingat kembali pengalaman terluka.
    Ini merupakan langkah yang paling sulit karena harus mengalami luka itu kembali. Memang kita telah belajar untuk mengabaikan, mengingkari, menerima luka; dan bahkan meneruskan luka ini kepada generasi berikutnya. Kalau kita tidak mau melakukannya maka kita akan tetap terikat dengan luka masa lalu dan kita tidak percaya kita mampu untuk bebas dari dampak luka yang dialami. Kita perlu untuk melepaskan segala macam bentuk pertahanan yang digunakan untuk menutup perasaan tersebut. Akibatnya akan timbul perasaan berduka. Dengan berduka akan membuat kita tidak lagi menyangkal dan menolak luka yang dialami dan membiarkan kita mengalami dan berusaha pulih melalui perasaan tersebut. Berduka dapat menjadi respon yang menyembuhkan bagi luka batin.
    Dalam doa penyembuhan batin harus ada sikap keterbukaan dari si penderita kepada orang yang akan mendoakan. Sebelum memulai doa penyembuhan batin, dicari dahulu akar-akar terdalam dari luka batin yang menjadi induk dari luka batin tersebut.
    Setelah ditemukan apa akarnya, bisa berdoa dengan imajinasi iman, yaitu dengan mengenangkan kembali peristiwa pahit yang telah terjadi dalam kehidupannya dan kemudian menghadirkan Yesus dalam peristiwa itu.
    Memang cara ini belum tentu semua orang bisa masuk dalam peristiwa pahitnya. Terlebih bagi yang mempunyai luka yang teramat dalam sehingga sangat sulit dan tidak mampu untuk membayangkannya, kadang baru mulai membayangkan sudah ketakutan pada rasa sakit yang pernah dialaminya itu. Bagi kasus yang demikian, si pendoa harus mengambil alih dengan memohon kepada Yesus untuk menuntun kembali ke masa lalunya. Pendoa bisa membayangkan kembali peristiwa tersebut bersama Yesus, berdasar dari cerita si penderita dengan berimajinasi dengan suara keras kemudian si penderita mengikuti tuntunan dari si pendoa.
    Dalam doa bisa membangkitkan iman si penderita dan iman si penderita sendiri bisa melepaskan kuasa Tuhan untuk penyembuhan.

    5.  Mengartikan ulang luka.
    Ketika seseorang mengalami luka batin maka ia dapat menggunakan pikiran untuk merespon perasaan tersebut. Pikiran dapat dipakai menjadi bagian dari perlindungan diri dan membuat suatu strategi untuk dapat mengatasi luka batin dari pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut. Setelah kita mengakui semua hal yang terjadi dan melihat luka batin dengan pikiran yang benar.
    Harus diakui bahwa luka batin telah mengacaukan penilaian kita terhadap orang yang melukai dan diri kita yang dilukai. Kita menilai dia sebagai seorang penjahat dan diri kita sebagai korban. Namun, kita perlu menyadari bahwa Tuhan telah memberikan pikiran, kehendak dan emosi. Kehendak akan mengontrol pikiran dan pikiran akan mengontrol bagaimana kita beremosi. Dengan demikian kita perlu mengubah pikiran kita mengenai hal tersebut. Sehingga ketika kita mempunyai persepsi yang salah terhadap mereka maka kita perlu menyadari bahwa seringkali kita melihatnya dengan kacamaata luka batin kita. Kita tidak dapat memahami apa yang menjadi motivasi mereka. Dengan mengotrol pikiran kita maka kita dapat melihat bahwa mereka pun sama dengan kita: mereka pun sama-sama lemah.
    Kita seharusnya memandang mereka terpisah dari apa yang telah mereka perbuat dan memandang diri kita sendiri lebih dari luka yang kita derita. Ketika kita memandang diri kita sendiri sebagai pribadi maka kita mulai dapat meredakan kebencian kita. Ketika kita memandang diri kita lebih daripada luka yang kita derita maka kita dapat mengenal dengan lebih baik orang yang telah melukai.

    Imaginasi manusia merupakan pintu ke dalam dunia roh. Ada orang-orang yang mempunyai imaginasi yang sensitif terhadap dunia roh, ada yang tidak. Pada waktu mimpi, seseorang masuk ke dunia roh dan pada saat itu pikirannya tidak bekerja (tidur). Orang yang mendapat vision, melihat dalam dunia roh dalam keadaan sadar (pikiran tetap bekerja); orang yang mendapat vision ini mempunyai imaginasi yang sensitif, artinya imaginasinya hidup dan mudah menangkap hal-hal di dalam dunia roh, mudah berkomunikasi dengan alam roh.
    Mazmur fasal 139 merupakan buah renungan Daud tentang kebesaran Tuhan. KehadiranNya yang mencakup setiap titik dalam alam semesta digambarkan dalam imaginasi Daud. Dengan imaginasinya, manusia dapat bergerak ke masa lampau, kini dan yang akan datang.
  • Mat 5:27-28 :Menyatakan apa yang tergambar dikerjakan dalam imaginasi sudah diakui sebagai sesuatu yang sudah ada.
    Perhatikan Ibrani 13:8 yang menyatakan:
    Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

  • Tuhan Yesus tidak berubah. Ia tidak terikat oleh waktu; Ia tidak dibatasi waktu. Ia dapat berada di masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.
    Jika seseorang mengalami luka batin karena suatu peristiwa masa lampau, ia dapat menggunakan imaginasinya untuk masuk ke dalam dunia roh dan menyelesaikan masalahnya. Anda dapat meminta Tuhan Yesus menyatakan kehadiranNya dalam masalah anda tersebut. Ingat bahwa perjumpaan roh anda dengan Yesus selalu memberikan kesembuhan. Ketika peristiwa itu terjadi, anda memang tidak melihat kehadiran Yesus, tetapi anda mengerti bahwa Ia hadir (karena KehadiranNya mencakup tiap titik dalam alam semesta). Anda dapat meminta agar sekarang, ketika anda berdoa untuk inner healing, Yesus menyatakan kehadiranNya dalam imaginasi anda sehingga anda tahu apa yang sebenarnya dilakukanNya pada saat peristiwa itu terjadi.

    6.  Melepaskan rasa marah.
    Kita bisa terlepas dari kemarahan dengan cara mengakui adanya kemarahan itu dan membukanya. Kita menyadari bahwa kemarahan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan bagi semua orang dan dapat membawa dampak yang buruk bagi oran lain. Kita perlu mengakui bahwa kita sering marah. Mengakui kepada diri sendiri, kepada orang yang sudah kita lukai karena sikap permusuhan kita dan mengakui kepada Allah. Mengakui kepada Allah adalah langkah awal untuk memperoleh kekuatan untuk memperoleh kekuatan untuk dapat melepaskan kemarahan dengan benar.

    7.   Semangat untuk mengampuni.
    Orang yang tidak mau mengampuni berarti menghalangi rahmat Allah. Pengampunan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan penyembuhan (lih. Mrk 11:25-26). Pengampunan di sini adalah mengampuni orang yang telah melukai hatinya, mengecewakannya, membencinya dan lain-lain.
    Pengampunan pertama-tama adalah soal keputusan dan bukan perasaan.
    Melepaskan kemarahan dengan benar berarti kita membuat diri kita sendiri secara sukarela tidak lagi mempunyai hak untuk membalas dendam. Ini berarti kita mengampuni atas apa yang telah mereka perbuat. Orang yang tidak melakukan pengampunan berarti orang tersebut akan terus mengalami luka emosional.

    Definisi Pengampunan
    “pengampunan adalah penguasaan terhadap pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan tingkah laku yang negatif; tanpa mengabaikan yang terluka atau marah, tetapi memandang orang yang melakukan kesalahan dengan penuh penerimaan sehingga si pemberi ampun dapat disembuhkan.” (JM Brandsma)

    “pengampunan adalah penerimaan tanpa syarat. Pengampunan tidak saja menerima kesedihan hati yang anda rasakan, tetapi juga menerima orang yang sudah melakukannya dan menerima kerugian yang disebabkan oleh tindakan atau perkataan yang menyakitkan.” (David Augsburger)

    Alasan Mengampuni
    1. Karena sudah mendapatkan pengampunan dari Allah (Mat. 18:21-35).
    Kasih Allah begitu besar dalam mengampuni dosa manusia. Dosa manusia sedemikian besar sehingga Allah harus mengampuninya dengan tidak terbatas. Melalui kematian Kristus di atas kayu salib maka manusia mendapatkan pengampunan. Sebagaimana Alah telah mengampuni manusia berdosa maka manusia pun harus mengampuni sesamanya. Inilah konsep: diampuni maka mengampuni.
    2. Karena mengampuni supaya mendapatkan pengampunan Allah (Mat. 6:12, 14-15).
    Ditujukan untuk umat-Nya melalui panggilan Bapa. Bukan judicial forgiveness tetapi parental forgiveness.
    3. Bukti kasih kepada Allah dan kepada manusia.
    Pertobatan berarti memiliki hati yang menyesal karena dosa, mau meninggalkan dosa dan memiliki komitmen untuk tidak melakukan dosa dan berjalan dalam ketaatan Allah. Ini berarti pertobatan menghasilkan ketaatan. Ketika seorang mengasihi Allah maka ia mentaati perintah Allah (Yoh 14-15). Ini berarti kita harus taat ketika Allah memerintahkan kita mengampuni musuh kita; dan ini merupakan bukti kasih kita kepada Allah dan sesama (Mat. 22:27-29).
    4. Supaya dapat sehat.
    Rasa sakit hati yang terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya kebencian yang dalam dan dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengampunan memberikan kekuatan pada sistem kekebalan tubuh dan menolong menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sedangkan orang yang tidak mau mengampuni mudah terserang penyakit termasuk penyakit kanker dan jantung.

    Tahap Pemberian Pengampunan
    1. Mengerti mengapa menolak untuk mengampuni.
    • Hak memiliki dendam. Suatu yang adil apabila marah. Tetapi menerima kemarahan sebagai respon alami dari luka tidak sama dengan melihatnya sebagai hak untuk marah. Terus mengalami kemarahan sebagai suatu hak dapat membuat kita mengalami akar-akar kepahitan yang kronis.
    • Ketidaksiapan kita untuk membiarkan diri kita tidak berkuasa terhadap orang yang menyakiti kita. Pada awalnya kita merasa diri kita begitu lemah, mudah diserang dan tidak tertolong. Tetapi kemarahan membuat kita memiliki kekuatan sehingga tidak mau melepaskannya.
    • Ketidakmauan untuk melepaskan perasaan berkuasa dalam relasi dengan orang yang melukai saya
    • Menahan pengampunan sebagai suatu penghukuman
    • Memberikan pengampunan apabila diminta oleh orang tersebut, dengan menyatakan penyesalan dan kesedihan mereka dan janji untuk tidak melakukannya lagi.
    2. Memperjelas sifat mengampuni.
    • Mengampuni tidak berarti melupakan. Melupakan luka yang diderita berarti menekan luka itu. Mengampuni bukan berarti menghilangkan ingatan itu. Ingatan itu dapat saja muncul kembali tetapi yang harus terjadi adalah semakin lama luka batin semakin berkurang. Kita bisa saja mengingat luka itu tetapi kita dapat memutuskan untuk kembali mengingatnya. Walaupun diingat maka tanpa adanya luka batin.
    • Mengampuni tidak berarti memaklumi. Seandainya kita memaklumi maka tidak perlu adanya pengampunan. Memaklumi berarti merasionalisasi pikiran kita. Kita perlu melihat walaupun tindakan tidak dapat dimaklumi tetapi kita mau mengampuni orang tersebut. Pengampunan adalah satu-satunya respon dari ketidakadilan seperti ini.
    • Mengampuni tidak berarti mengabaikan. Seringkali kita berusaha mengabaikan luka batin dan mengira inilah pengampunan. Lebih mudah untuk tidak terluka dengan tidak memikirkannya lagi. Kita perlu untuk menghadapinya dengan memikirkan luka dan orang yang telah melukai. Luka ini harus diterima sebagai realita kehidupan. Dengan mengabaikan luka berarti mengubah realita dengan kekuatan dari pemusatan pikiran.
    • Mengampuni tidak berarti memulihkan kepercayaan tanpa syarat. Ini berarti pengampunan kadang-kadang memerlukan kewaspadaan terhadap orang yang melukai kita.
    3. Membatasi pengharapan atas hasil yang diperoleh dari pengampunan.
    Kita perlu untuk realitis terhadap hasil pengampunan. Mungkin tidak dapat memperbaiki hubungan yang telah ada. Mereka bisa saja tidak mau menerima pengampunan kita atau menolak untuk berubah.
    4. Melepaskan kemarahan.
    Pengampunan berarti melepaskan marah, melepaskan hak untuk membalas dendam dan melepaskan hak untuk “menikmati” konsekuensi emosional dari luka. Kita dapat melakukannya perlahan-lahan tetapi tidak berarti lambat.

    Mengalami penyembuhan luka batin memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi apabila kita ingin mengalami kelepasan dari tekanan emosi yang menyesakkan, mengalami sukacita, dan yang terutama mau taat akan firman Tuhan maka marilah kita belajar untuk mengampuni akan setiap hal yang menyakitkan hati kita.

    Penyembuhan dengan cara Tuhan sendiri
    Metode atau cara penyembuhan batin ini adalah sarana manusiawi yang didasarkan pada suatu pengalaman tertentu, namun metode bukanlah hal yang mutlak harus dilakukan dan dipaksakan, karena pada dasarnya karya penyembuhan adalah merupakan karya Roh Kudus. Oleh sebab itu, dalam doa penyembuhan batin ini peranan pendoa sebenarnya hanya sebagai katalisator dan sesungguhnya yang menjadi penyembuh adalah Tuhan Yesus sendiri.

    Berikut ini adalah faktor-faktor penting lainnya untuk penyembuhan luka batin

    Perjumpaan dengan Yesus selalu memberikan kesembuhan. Penyembuhan batin sering terjadi melalui hal-hal berikut ini:
    1. Baptisan kelahiran baru (baptisan air).
      Penerimaan Yesus terhadap dirinya sebagai anak Allah menyembuhkan jiwanya.
    2. Kelahiran baru.
      Kehadiran Yesus dalam hati seseorang memberikan kesembuhan batin tertentu.
    3. Baptisan Roh Kudus.
      Sering Roh Kudus membongkar luka-luka batin dan memberikan penyembuhan tertentu.
    4. Perjamuan Kudus.
      Jika seseorang sungguh menghargai daging dan darah Yesus, ini mempunyai arti yang khusus bagi jiwanya, menyadari bagiannya untuk menderita bersama Kristus (asosiasi). Kesadaran ini memberi- kan kesembuhan jiwa.
    5. Pengakuan dosa dan pengampunan.
      Pada saat seseorang sadar akan dosanya, ada kebebasan dalam jiwanya karena pengampunanNya (I Yoh 1:9).
    6. Pemahaman firman Allah.
      Kebenaran-kebenaran firman Allah mengobati jiwa. Banyak orang datang ke persekutuan doa dengan murung, pulang dengan sukacita karena kebenaran-kebenaran firman Allah yang dibukakan selama penyampaian firman Allah.
    7. Buah Roh Kudus.
      Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, iman, kelemahlembutan dan pengua saan diri menjadi alat yang menyembuhkan. Buah roh yang memancar dari kehidupan seseorang menyem buhkan batin. Misalnya seseorang yang sedang sedih, datang ke tempat orang percaya, sambutannya yang hangat memancarkan buah roh membuat kelegaan tertentu dalam dirinya.
    8. Mimpi, vision, puji-pujian, penyembahan dan pemujaan (praise, worship dan adoration) melepaskan o rang dari luka-luka batin.
    9. Karunia-karunia Roh Kudus.
    Contoh-contoh:
  • Mark 2:5 :Pernyataan kepada orang lumpuh tentang dosanya yang telah diampuni itu menyembuhkan batinnya. Pernyataan: “Hai anakKu…” memberikan kesembuhan.
  • Yoh 4:39 :Wanita Samaria itu juga mengalami penyembuhan batin karena masalahnya dibukakan oleh Yesus secara terang-terangan.
  • Yoh 5:14 :Orang yang lumpuh 38 tahun itu sembuh. Pernyataan “Jangan berbuat dosa lagi” itu juga me rupakan pernyataan yang menyembuhkan batinnya.


  • Suatu hal yang menarik dan sulit untuk dimengerti dengan pikiran kita manusia
    adalah ketika penyembuhan berlangsung, ternyata Tuhan tidak saja menjamah dan menyembuhkan si penderita tetapi juga menjamah orang yang melukai penderita sehingga kembali memulihkan hubungan diantara mereka.

    Contoh penyembuhan luka batin Petrus oleh Yesus
    Dalam Yohanes 21:9-23 dicatat tentang peristiwa penyembuhan batin Petrus. Pada saat-saat mendekati penyaliban Tuhan Yesus, Petrus menyangkal Tuhannya. Hal ini menggoreskan penyesalan di hati Petrus. Peristiwa penyangkalan Petrus ini diceritakan dalam Lukas 22:54-62.
    Ketika Yesus sudah bangkit, Ia memulai penyembuhan batin ini dengan membawa Petrus kepada kenangan tentang saat-saat penyangkalannya, yaitu dengan membawanya pada pertemuan pertama dengan murid-muridNya di tepi danau. Pagi itu, api unggun di pantai mengingatkan Petrus pada saat-saat penyangkalannya, di rumah Kayafas. Kenangan itu menyayat hatinya. Seperti umumnya manusia-manusia lain, Petrus berusaha menutup-nutupi perasaan/luka hatinya. Luka hati ini menimbulkan perasaan tak layak dalam diri Petrus.
    Pertanyaan Yesus, pernyataan Petrus dan pernyataan Yesus dalam peristiwa di tepi danau pagi itu memberi pemulihan kepercayaan Tuhan Yesus kepada Petrus. Tiga kali luka terjadi pada diri Petrus, tiga kali pula Yesus memberikan kesembuhan, sehingga kalaupun saat itu Petrus sedih, namun setelah peristiwa ini Petrus merasakan kelegaan.
    Yesus tidak berhenti sampai di situ. Ia menubuatkan hal-hal yang akan datang dalam kehidupan Petrus. Dengan cara ini Yesus membuat Petrus merasa dihargai kembali. Ia merasa mendapat hak istimewa untuk melayani Tuhan dengan setia, bahkan sampai mati. Pemulihan batin dari perasaan tidak layak ini menyebabkan Petrus sanggup melayani Tuhan dengan setia.
    Orang-orang yang jatuh dalam dosa dan bertobat, biasanya mengalami bahwa kenangan akan dosa-dosanya menimbulkan kesedihan yang mendalam. Hal ini perlu dipulihkan. Dalam peristiwa ini tampak bahwa Yesus menyembuhkan kenangan dalam ingatan Petrus. Jika Petrus suatu kelak duduk berkeliling di sekitar api unggun, ia tidak akan sedih lagi jika teringat akan peristiwa penyangkalannya terhadap Tuhan Yesus, karena ada gambar lain dalam memorinya yang merupakan gambar pemulihan dari peristiwa itu. Inilah semua yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

    Penghapusan Memory
    Apabila sudah disembuhkan dari luka-luka batinnya maka tidak perlu untuk
    mengingatnya lagi. Lebih baik mengingat kasih Tuhan yang telah menyembuhkan dan memulihkan, sehingga itu dapat menjadi kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan selanjutnya.
    Cara yang lebih cepat untuk menyembuhkan keadaan memori seseorang yang berisi rekaman-rekaman yang amat buruk adalah dengan jalan “menghapus”nya dengan mengusir rekaman-rekaman buruk itu dengan nama Yesus.
    Kita tahu bahwa orang dapat melihat dalam imaginasinya karena ia sebenarnya melihat roh-roh bergerak dalam imaginasi itu. Roh-roh yang berasal dari peristiwa buruk itu terekam dalam sel-sel memorinya. Roh-roh itu tetap tinggal dalam memori sampai hari kiamat kelak. Kecuali kalau roh-roh itu diusir dalam nama Yesus. Semua roh-roh dalam bentuk apapun dan pada tingkat apapun harus tunduk kepada nama Yesus.
  • Mark 6:7 : He gave them power over the unclean spirits.

  • Banyak roh-roh dunia ini yang nampaknya baik tapi menurut firman Allah adalah “unclean”.

    =================
    MENGAPA ORANG TERLUKA ?
    I. Karena Penolakan
    • Tidak dikehendaki karena hamil sebelum menikah sah
    • Tidak dikehendaki karena jenis kelamin, tidak sesuai dengan yang diharapkan
    • Proses kelahiran yang sulit.
    • Dipisahkan dari ibu saat melahirkan
    II. Anak Adopsi
    • Sebagai pancingan
    • Supaya suami betah dirumah
    • Supaya ada yang urus di hari tua
    • Yang mau digugurkan
    • Menjadi berontak, sakit-sakitan, tudung kematian
    • Anak perzinahan
    III. Kurang Kasih Sayang
    • Orang tua meninggal / bercerai
    • Orang tua pilih kasih / membeda-bedakan
    • Banyak anak
    • Orang tua yang sibuk dengan urusannya
    IV. Di Lukai (kolose 3:21, Ef 6 :4)
    kata-kata: amsal 15:4,
    • Bapa tidak bertanggung jawab,
    • Otoriter
    V. Di Manja
    Anak tunggal laki-laki /perempuan
    - Karena sakit-sakitan
    - Tidak pernah ditegur ( I Raja-raja 1:5-6)
    Di Khianati
    - Oleh orang yang dikasihi.
    Contoh Simson, Hakim-hakim 16 , (Delila). oleh teman, saudara atau mitra kerja,
    Contoh Yakub dikhianati Laban. Tuhan Yesus di khianati oleh Yudas Isakariot (spirit of Yudah)
    - Oleh atasan / anak buah.
    Contoh Uria dikhianati Daud II sam 11 ;14-16,
    Contoh Saul merasa dikhianati oleh jonathan karena membela Daud I Sam 20 :27 – 33. Absalom mengkhianati Daud
    VII. Trauma
    Trauma Kegelapan,
    Trauma api,
    Trauma Keramaian,
    Trauma Seksual ,
    Trauma Kecelakaan
    Trauma kegagalan sehingga takut lakukan apapun
    AKIBAT DARIPADA ORANG TERLUKA
    Reaksi yang agresif cendrung menolak orang lain, tidak bersedia menerima penghiburan dan pertolongan dari orang lain.
    – Keras hati dan tertutup, tidak mempercayai Firman Tuhan dan orang lain.
    – Perkataan kasar, keras kepala, suka berdebat.
    – Citra dirinya rendah, memandang dirinya tidak mampu sukses, sering sedih dan stres, suka menuduh dan menghakimi, sering mengkritik, iri hati, sombong, perfeksionis, sulit mengampuni, sulit bergaul, tidak merasa puas, suka bohong, membela diri, dan membenarkan diri.
    PERBUDAKAN TERHADAP DOSA SEKSUAL
    1. Keputusan terlibat dalam dosa seksual.
    2. Karena tidak ada kasih sayang dan pengalaman penolakan sehingga akhirnya membutuhkan penghiburan, diterima dalam hubungan seksual.
    3. Masturbasi, Pornografi, hubungan seksual dengan lawan jenis, Homo atau Lesbian.
    4. Roh seksual yang diwariskan oleh nenek moyang, karena orang tua nenek moyang kawin cerai, buka panti pijat, tempat prostitusi, Club malam.
    PEMULIHAN LUKA BATIN
    • Mazmur 33 : 5 – Dia yang membentuk hati manusia
    • Mazmur 147 : 3 – Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.
    • Yesaya 61 : 1 – Merawat orang yang remuk hati
    • Yehezkiel 36: 25 -3 – Kamu Ku berikan hati yang baru.
    1. Lahir Baru
    Dengan orang itu menerima Yesus sebagai Juruslamat.
    2. Terbuka (Maz 32 :5, Ams 28:12, Yak 5:16,)
    – Menelanjangi Iblis dengan cara :
    * Kita mengaku semua dosa dan ikatan
    sebaikya satu persatu,
    * Mematahkan kuasa iblis Memberi tempat
    bagi Firman Tuhan bekerja.
    – Memperoleh jawaban mengapa ada hal-hal yang
    – menutupi jalan hidup kita
    3. Mengampuni
    kita harus mengampuni orang –orang yang pernah melukai kita dan memberkati mereka.
    4. Mencabut semua akar pahit
    5. Darah Yesus menyucikan, membebat, hati kita
    Patahkan
    a. Roh penolakan.
    b.Tudung kematian
    c. Roh perzinahan. Karena lahir dari
    kumpul kebo / hamil diluar nikah
    d. Kegagalan, penyakit dan
    7. Mengajar tentang kasih Bapa, sehingga dia tahu sungguh bahwa Bapa disurga mengasihi hidupnya
    KEHENDAK TUHAN BAGI ORANGTUA & ANAK-ANAKNYA
    Anaknya mengasihi & menghormatinya
    ORANG TUA
    1. Ia mengasihi anaknya tanpa syarat.
    2. Ia sangat menghargai anaknya.
    3. Ia menerima anaknya.
    4. Ada keseimbangan antara kasih sayang dan displin.
    ANAK:
    1. Ia merasa dikasihi, dihargai dan diterima.
    2. Ia merasa aman karena displin orang tua konsisten dan disertai kasih sayang.
    3. Muncul dalam hatinya kasih kepada orang tuanya.
    4. Ia menghormati orang tua sesuai deng k Allah.
    Anak merasa tertolak
    Akibatnya ia menolak orangtuanya
    ORANG TUA
    Dalam hubungannya dengan
    Anaknya :
    1. Kurang memperhatikan anaknya
    2. Kurang menyatakan kasih sayang kpd anaknya
    3. Mendisiplin anaknya terlalu keras
    4. Terlalu sering mengritik anaknya
    ANAK:
    Dalam hubungannya dengan
    Orangtuanya :
    1. Ia merasa tertolak
    2. Akibatnya mengambil keputusan menolak orangtuanya
    3. Walaupun ia ingin mengasihi orangtuanya, kasih tsb tdk dirasakan
    4. Ia tidak menghormati orangtuanya
    Mengalami penolakan dari orangtuanya
    Akibatnya ia menolak orangtuanya
    Akibatnya dalam kehidupannya :
    1. Dia akan mengalami luka batin yang sangat dalam.
    2. Dia akan kehilangan berkat-berkat Tuhan karena tidak menghormati orangtua.
    3. Dia akan memberi kesempatan kepada roh penolakan untuk bekerja di dalam diriny
    8. Jaga Hati
    • Ams 4 ;23, Jagalah hati dengan waspada, bukan hanya sesaat saja, jadi harus berjaga-jaga, berhati-hati secara terus menerus. Karena dari dalam hati kita, akan terpancar keluar air kehidupan, yaitu Roh Kudus akan mengalir dari hidup dalam kita.
    • Matius 15:18-20, hati yang bersih akan mengeluarkan hal yang bersih, tetapi hati yang kotor (rusak, Pahit, sakit, akan keluar hal-hal yang pahit, rusak dan kotor juga).
    Jadi setelah kita dipulihkan harus banyak masuk dalam hadirat Tuhan dalam Doa dan Penyembahan
    9. Hati Yang dipulihkan
    Hati yang dipulihkan yaitu: dapat melihat segi positif dari setiap orang yang dikenal. Punya belas kasihan terhadap kebutuhan orang lain, suka bersakasi, suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, selalu rindu berhubungan intim dengan Tuhan, selalu rindu bersekutu dengan sesama, kehidupan Rohani yang terus bertumbuh dengan pesat.
    Sumber: http://my.opera.com/superHeadQuarter/blog/?startidx=110

    Komentar

    Postingan Populer