Mengembangkan Sayap Iman

Mengembangkan Sayap Iman

Sumber : www.jawaban.com



Matius 6:26
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 14 ; Matius 14 ; II Raja Raja 13-14

Saya menyukai memberi makan hewan liar di kebun saya. Suatu sore, saya melihat burung Bluejay bertengger sendirian setelah burung lain pergi. Saya mendekatinya diam-diam. Bluejay itu hidup tapi hampir tak bergerak.
 
Burung Bluejay itu tampak terhibur dengan kehadiran saya, jadi saya duduk di tanah di dekat burung itu sampai nyamuk mengerumuni saya. Saya tidak ingin meninggalkan burung itu sendirian tetapi saya harus masuk ke dalam rumah. Saya tidak pernah merawat burung liar sebelumnya. Saya memutuskan untuk menelepon kantor satwa liar setempat di pagi hari.

Sementara itu, saya berdoa, "Tuhan saya menyerahkan burung Bluejay ini di tangan-Mu."
Keesokan paginya, saya langsung memakai sepatu kebun saya dan berjalan ke luar ke tempat burung tersebut semalam berada. Burung itu hilang! Berdasarkan kondisi burung itu, saya meragukannya bisa terbang. Apakah predator telah memakannya? Mungkin kucing tetangga atau burung hantu?

Suami saya merasakan keprihatinan saya. "Di mana kamu menempatkan burung itu?" Dia bertanya. "Saya tempatkan burung Bluejay itu di tangan Tuhan, tapi ini bukan apa yang saya harapkan Tuhan lakukan!"
Jauh di dalam hati, saya tahu bahwa saya tidak percaya Tuhan akan mengurus burung itu, tidak mungkin saya percaya bahwa Dia akan merawat saya. Namun ayat di atas berkata:

"Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" (Matius 6:26).

Tuhan dengan lembut memegang kita. Tak ada hari yang berlalu yang perlu kita khawatirkan, bertanya-tanya, atau takut akan kedaulatan dari jawaban Tuhan. Dia mendengar doa-doa kita dan tahu keprihatinan hati kita. Tebak siapa yang kulihat minum dari air mancur burung saya dua hari kemudian? Burung Bluejay itu!
Bagaimana saya tahu itu adalah burung yang sama? Bulu yang kusut, dia melompat dengan lemas, dan berlama-lama di belakang burung lainnya. Burung Bluejay itu menatapku sesaat sebelum terbang. Aku memandang suamiku. Iman bertambah di hati saya. Saya melihat kembali keluar pintu kasa dan tersenyum.
"Semua akan baik-baik saja," kataku. "Kali ini, saya telah belajar tidak hanya untuk menempatkan burung Bluejay di tangan Tuhan, tetapi seluruh hati saya, juga."

Apa yang membuat Anda kuatir hari ini? Apakah ada situasi yang Anda kuatirkan? Apakah Anda merindukan kepastian akan hidup kekal? Jika demikian, Anda dapat menempatkan kekhawatiran Anda di tangan Tuhan yang besar.

Ingat, tangan Yesus terpaku di paku di Kalvari sehingga Anda dapat dimerdekakan, diampuni dan tanpa beban. Di kayu salib, Yesus telah membayar harga tertinggi untuk memenangkan cinta Anda. Pertimbangkan bahwa, Yesus tetap yakin pada Tuhan bahkan ketika Ia digantung di Salib dalam keadaan sekarat dan dipermalukan dan sepertinya ditinggalkan.

Di mana keyakinan Yesus berasal? Menurut kitab Lukas, Dia mengerti kemampuan dan kekuatan tangan Tuhan. 

Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. (Lukas 23:46)
yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." (Lukas 24: 7 )

Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. (Kisah Para Rasul 2:24)

Berikut adalah doa yang saya sarankan:

Tuhan, aku remuk hati hari ini. Perjuangan hidup telah membebani saya . Namun, saya setuju dengan Daud, pemazmur yang menulis bahwa Tuhan tidak membenci hati yang patah dan remuk (Mazmur 51:17). Engkau menyambut aku dihadapanmu apa adanya diriku. Aku tahu bahwa keinginan-Mu adalah untuk memulihkan, membangun, menyembuhkan dan membersihkan aku. Aku menyerahkan hidupku kepada-Mu lagi. Aku percaya dengan iman bahwa Engkau lebih dari mampu mengambil apa yang rusak dalam diriku, memperbaikinya dan memulihkanku lagi. Betapa aku membutuhkanmu, Tuhan. Aku bergantung pada kasih karunia yang Engkau yang menjangkau ke bawah untuk menyentuhku. Aku berikan pujianku hari ini. Tidak ada yang seperti-Mu. Hanya Engkau yang mampu membuat apa yang kosong dan membuatnya menjadi penuh sesak. Apakah Engkau akan melakukan itu di hatiku sekarang? Aku meminta memberikan sukacita kepadaku --- bukan kebahagiaan yang sementara, melainkan sukacita yang melimpah, yang membuat batinku puas, yang datang sebagai hasil dari kasih Yesus yang berlimpah yang tinggal di dalam saya. Amin.

Komentar

Postingan Populer