Perak Darah

Perak Darah
Perak Darah Pdt. Petrus Agung Purnomo
Minggu, 27 Maret 2011

Uang oleh bangsa Yahudi disebut sbg ‘kesef damim’ yg artinya silver blood = perak darah.

Buat mereka uang bukan sekedar benda fisik yang berada dalam dompet mereka, namun di seluruh tubuh mereka selama masih hidup terkandung uang itu, seperti hanya darah yang ada di seluruh tubuh mereka.

Jika uang adalah perak darah, yang di dalamnya ada darahnya, darah siapa ?
Jika ini adalah darah manusia dan pada akhirnya digunakan dengan tidak benar, ada kejahatan di dalamnya, lalu tercecer, terjatuh dalam kejahatan, dapat menciptakan kutuk (Kej 4 : 10-12).

Jika Anda pegang uang dan menggunakannya utk kejahatan, akibatnya sgt mengerikan.

Sesama orang Yahudi sangat mengenai arti uang sbg perak darah, sehingga mereka tidak pernah ingkar janji / menipu satu sama lain, karena dapat mendatangkan kutuk.

Seberapa pentingkah ‘darah’ itu ?
Dalam Kel 4 : 24-26 ada perjanjian darah antara Allah dan dgn manusia sejak zaman Abraham melalui sunat, yang bila tidak dilaksanakan berakibat kematian.

Untuk orang Yahudi : uang darah tsb dari Abraham, berupa berkat Abraham.
Kita ?

Untuk orang dunia : darah manusia biasa.
Untuk orang percaya : darah perjanjian (Yesus).

Sikap kita dalam memperlakukan uang sebagai perak darah :

Belajar dari orang Yahudi. Bila digunakan dengan salah akan mendatangkan kutuk, namun bila digunakan dengan benar akan mendatangkan berkat.

Punya sikap hati tidak suka berhutang, apalagi tidak membayar hutang.

Saat beri persembahan kita harus bertanya Tuhan dalam ketepatan.

Saat mengembalikan persepuluhan, berarti kita ‘menyunat’ uang untuk Tuhan.
Tuhan berjanji berkatNya akan dilimpahkan pada kita, namun harus dari kedua belah pihak (ada syaratnya – kerjasama dari si calon penerima berkat), lakukan syarat / bagian kita, maka Tuhan akan lakukan bagianNya.

Tapal Batas Darah
1 Sam 17 : 1 disebutkan ‘efes damim’ = the boundary of the blood = garis batas darah

Saat pasukan Israel berperang melawan pasukan Filistin, dari pihak Filistin dipimpin oleh Goliat (salah satu raksasa Filistin). Selama 40 hari Goliat hanya datang dan memaki-maki bangsa Israel dan Allahnya di suatu batas tertentu, yaitu di efes damim, namun tidak maju berperang menyerang Israel. Dari pihak Israel sudah ketakutan tak berkutik.

Mengapa Filistin tidak maju menyerang ?
Karena mereka tahu adanya efes damim (garis batas darah), bila mereka melampaui efes damim, maka mereka pasti kalah.

Hingga muncul Daud yang kemerah-merahan, datang menantang Goliat.
Goliat memandang remeh Daud sehingga maju melampaui efes damim, akibatnya hanya dengan sebutir batu, Goliat langsung dikalahkan.

1 Taw 11 : 11-14 juga disebutkan ‘pas damim’ = efes damim
Garis / tapal batas darah ini merupakan batas perlindungan Tuhan atas anakNya.

Kita dapat berdoa meminta Tuhan membuat garis batas darah ini dalam kehidupan kita, untuk mendapat perlindungan dari Tuhan, dengan cara meminta darah Yesus ‘menutup bungkus’ / ‘melingkupi’ / ‘selubungi’ diri kita.

Iblis tahu tentang garis batas darah ini dan tidak berani melanggar krn akibatnya mati.

Yesus sendiri saat disalibkan, papan di atasNya ditulis dalam 3 bahasa yang artinya ‘Yesus orang Nazaret’ :

Bahasa Ibrani, dimana mata uangnya bergambar ‘domba’, yang melambangkan darah anak domba = kematian Yesus.

Bahasa Yunani, dimana mata uangnya bergambar ‘berkas gandum yang dituai’, yang melambangkan tuaian luar biasa.

Bahasa Romawi, dimana mata uangnya bergambar ‘wajah kaisar dengan 7 bintang di atasnya’, yang melambangkan Yesus menjadi raja di atas segala raja.

Ini adalah nubuatan bahwa kematian Yesus (mencurahkan darah anak domba), akan membawa pada penuaian jiwa-jiwa buat Tuhan yang luar biasa, yang ujungnya Yesus dimuliakan sebagai raja di atas segala raja.

Memperluas Tapal Batas
Dimana batas darah dalam hidup Anda ? Apakah sempit atau luas ?

Luk 16 : 1-9 à kecerdikan dalam menggunakan mammon (uang).
Setiap kali Anda menaruh hidup & keuangan di area tertentu, batas darah Anda akan melebar ke sana.

Uang memegang pengaruh yang penting, karena itu pergunakan dengan cerdik untuk memperluas tapal batas darah Anda, jadikan pemberian uang sebagai perangsang bagi banyak orang. Pengk 9 : 13-16 ; Ams 11 : 24-26 ; Ams 18 : 16 ; 2 Kor 9 : 1-15

Paulus sendiri mengajarkan kita untuk lebih memprioritaskan Tuhan dalam menggunakan uang kita, berupa persembahan yang dilakukan ‘tiap hari pertama pada tiap-tiap Minggu’ (1 Kor 16 : 2), dan bukan pada hari terakhir.

Semoga pengajaran ini dapat membukakan pemahaman baru ke kita untuk lebih meng-optimal-kan kebenaran Firman Tuhan untuk melakukan langkah strategis dalam kehidupan kita.

Ayo… kita berkemenangan dalam Tuhan !

(via Ezekiel Johan Yedija)

Komentar

Postingan Populer