Mendapatkan Jodoh Dari Tuhan



Mendapatkan Jodoh Dari Tuhan
Ev. Drg Yusak Tjipto Purnomo


Saya sering menjumpai orang-orang yang menanyakan tentang jodoh. Namun dalam banyak hal, mereka sering hanya mau melihat dari sisi luarnya saja atau penampilannya saja. Untuk mendapatkan jodoh dari Tuhan harus bertanya dan berdoa kepadaNya. Sebaiknya jangan tergesa-gesa karena kalau Anda hanya melihat dengan mata jasmani saja, belum tentu orang itu merupakan pasangan yang cocok buat anda. Kerap kali Anda tidak mengetahui dan tidak pernah memikirkan banyak hal yang tak terduga. Bila kita mencari pasangan, yang kita lihat adalah wajah, penampilan, potongan, harta, pekerjaan dan hal-hal lain yang kelihatan luarnya saja.

Saya pernah bertemu dengan orang yang hanya terpesona pada kaki wanita, kemudian saya tanya, apakah dia mau kawin dengan kaki ? Dari hal inilah kita mengetahui bahwa apa yang kita lihat dari luar belum tentu akan seperti apa yang ada di dalam.

“,.... janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku tidak menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” (1 Samuel 16 : 7)

Saya pernah mengalami karena orang yang diberikan Tuhan bukanlah selera saya dan saya tidak mau dengan dia. Jadi sebelum saya bertemu dengan calon istri saya, Tuhan sudah memberitahu kepada saya bahwa Oei Kiat Nio adalah jodoh saya.

Pada waktu pertama kali saya melihat dia, saya mengatakan kepada Tuhan bahwa dia bukanlah tipe orang yang saya sukai. Waktu saya diskusikan dengan Tuhan bawa dia bukan selera saya, saya banyak ditanya oleh Tuhan dan saya tidak bisa menjawab. Akhirnya Tuhan bertanya, “Kamu mau menuruti Aku, atau menuruti dirimu sendiri ? Saya menjawab “Menurut Engkau.” “Ya sudah, alami !” jawab Tuhan.

Kemudian saya menyerah pada Tuhan dan mulai mengadakan pendekatan dengan dia dan kami berpacaran selama 13 tahun. Ketika itu watak saya keras sekali. Saya maunya menang sendiri, diktator, suka memerintah dan tidak mau kompromi. Kalau saya akan pergi berpacaran saya berkata : “Nanti jam lima sore saya akan datang dan menjemput, tidak lebih dari semenit tidak kurang semenit. Kalau saya datang kamu belum siap, saya akan tinggal.” Dan betul ketika saya datang, dia belum siap maka saya tinggal.

Pernah kami mengalami pergi ke pesta dan ketika pesta belum selesai saya mau pulang, maka dia begitu terburu-buru supaya bisa membonceng saya sampai tidak sempat memakai sepatunya, sehingga sepatunya harus dijinjing karena takut saya tinggal. Padahal melewati jalan besar, berpakaian pesta, membonceng sepeda motor sambil membawa sepatu ditangannya.

Sekarang biarpun istri saya terlambat, saya didalam mobil dan sudah saya nyalakan mesinnya, tetap saya tunggu hingga sepuluh menit dan dia masih berkata : “Sayang, tunggu sebentar ya.”

Saya masih sabar menunggu, padahal dulu kalau seandainya kami akan pergi, saya sudah bertanya dulu : “Akan pergi jam berapa ?” Dia menjawab : “Jam Sepuluh.” Ketika sudah jam sepuluh, saya sudah ada dimobil dan dia belum siap, maka saya masuk ke kamar, berganti pakaian dan tidur.

Apakah anda bisa membayangkan memiliki suami atau kekasih yang modelnya seperti saya dulu itu, sengsara tidak ? Dalam pengiringan akan Tuhan, kita mau enak di depan atau enak di kemudian ? Mau bayar dimuka atau dibelakang ? Kalau kita pilih sendiri pasangan kita, dan setelah menikah kecewa : “Mengapa pasanganku ternyata seperti ini ?”

Tuhan akan berkata : “Dulu siapa yang pilih ? Karena kamu tidak tahu apa yang ada didalam calon pasanganmu itu apa dan kamu hanya melihat diluarnya saja.”

Dari situ saya diajar Tuhan untuk belajar secara nyata dan setelah itu barulah saya mengetahui bahwa Tuhan itu luar biasa. Sekarang kami sudah menikah 40 tahun dan bahagia sekali. Ternyata orang yang diberikan oleh Tuhan itu adalah yang terbaik. Sebab selama hidup di dalam pernikahan itu, pencobaan demi pencobaan tetap ada. Jadi tidak mungkin tidak ada pencobaan. Tidak mungkin orang yang sudah menikah tidak akan menghadapi pencobaan, itu sangat lucu.

Pencobaan itu pun tidak ringan tetapi cukup berat dan setelah saya mengalami semuanya saya baru mengetahui, bahwa apa yang saya alami dari Tuhan memang yang terbaik.

“Tuhan Allah berfirman : “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2 : 18)

Dari kata Sepadan didalam ayat tersebut, kita mengetahui bahwa jodoh itu pasti cocok dan tepat. Coba Anda membuat dos untuk isi makanan, maka antara tutup dan bagian bawahnya pasti pas, tidak kekecilan dan tidak terlalu besar. Dari hal itu bisa anda bayangkan bahwa Tuhan pun bila memberikan jodoh pasti pas dan cocok. Tetapi cocok bagi Tuhan tidaklah sembarangan, ada ukurannya sendiri-sendiri.

Dalam pencarian kita untuk mendapatkan jodoh dari Tuhan, kadang-kadang Tuhan dengan jelas memberitahu kita melalui FirmanNya secara langsung, mungkin lewat mimpi, penglihatan, suara Tuhan yang audible dan lain-lain. Tetapi mungkin juga anda mulai bergaul secara alami yaitu mulai mengadakan pendekatan sebagai teman dan berdoa pada Tuhan untuk mengetahui apakah dia itu jodoh yang dari Tuhan. Ketika anda mengadakan pendekatan, janganlah dengan cara dunia yaitu mengejarnya begitu rupa sehingga akhirnya tidak minta pimpinan Tuhan tapi bertindak menurut keinginan daging kita. Jagalah kekudusan hidup anda karena hal itu sangat penting buat anda yang akan masuk dalam pernikahan kudus didalam Tuhan.

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, f  supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan g  yang hidup 1 , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa h  dengan dunia i  ini, tetapi berubahlah 2  oleh pembaharuan budimu, j  sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak k  Allah: apa yang baik, yang berkenan l  kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:1-2

Untuk mengetahui apakah orang itu calon pasangan hidup anda, selalu bertanyalah kepada Roh Kudus. Karena Roh Kudus akan memberitahu kepada kita. Janganlah anda bingung tetapi bedoalah : “Tuhan ini jodohku apa bukan ya ? Kalau bukan jodohku singkirkan saja dari dalam hatiku dan jangan sampai terluka hatiku. Tetapi kalau ini dari Tuhan beri aku kemantapan hati dan beritahu aku dengan jelas Tuhan, supaya aku tidak salah pilih.”

Ketika anda jatuh cinta dengan seseorang berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan jawaban dari Tuhan. Ini pernah dialami oleh anak saya, ketika dia mulai dekat dengan seorang gadis, Tuhan berkata itu bukan jodohnya, saya berkata kepada dia : “Nak, doa dulu, ini bukan jodohmu.”

Tidak kok pah, sebab hanya bergaul, jawabnya. “Hati-hati lho bukan jodohmu !” Saya peringatkan lagi. “Tidak apa-apa sebab hanya bergaul.” Jawabnya menyakinkan saya. Ternyata setelah mulai makin erat, dia baru sadar, karena Tuhan bicara : “Itu bukan jodohmu !” Maka dia mulai bingung sebab sudah terlanjur akrab.

Kemudian keduanya saya panggil dan saya berkata : “Kalian ini bukan jodoh dari Tuhan, tapi kalau kalian minta sungguh-sungguh pada Tuhan dan setia mengasihi Tuhan lebih dulu, mungkin diberi, tapi bayar harganya dulu sekarang ! Silahkan pilih !”

Lalu keduanya bingung dan mulai doa puasa. Setelah melewati berbagai macam masalah pergumulan, akhirnya mereka berpisah. Saya tidak mau melarang, karena kalau Tuhan memberi ijin, keduanya saya terima, mau bergaul terus terserah mereka. Tetapi saya berkata : “Jangan berbuat percabulan sebab kalau nanti pisah, jangan sampai ada yang cemar !”

Saya tidak pernah kuatir karena Tuhan yang menetapkan jodoh kita masing-masing. Kalau dilarang kedua-duanya susah, sebab hati sudah terlanjur cinta. Kalau Tuhan berkata pisah ya pisah dan kalau jodoh ya jodoh.

Jodoh dari Tuhan seringkali kelihatannya tidak cocok dan bukan selera kita. Kalau kita sudah punya kriteria khusus dan kita berpegang pada hal itu, maka akan menghambat kita untuk mendapatkan jodoh yang dari Tuhan. Selalu bertanyalah sama Roh Kudus yang menuntun kita setiap hari. Jangan berpikir yang mana.... yang mana ! Yang penting Tuhan yang memilihkan dan itu pasti yang terbaik buat kita. Bila kita akan mencari jodoh, berdoalah sungguh-sungguh, karena segala sesuatu yang ada didalam dia, kita tidak mengetahuinya.

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. b " 1 Korintus 2 : 9
Writer Resume : Ivan Sudrajat S   

Komentar

  1. Terima kasih pak untuk berkat tulisan ini. Sy sekarang sedang berdoa untuk pasangan hidup, walaupun sy belum tahu tapi sy percaya bahwa Tuhan sediakan yang sevisi denganku. Mohon dukungan doa pak dan ibu juga.

    Merry

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas ceritanya Pak. Saya jd ingin bercerita..
    Sebelum saya pdkt dan pacaran dengan pasangan saya, saya selalu berdoa seperti yang dituliskan di atas : “Tuhan ini jodohku apa bukan ya ? Kalau bukan jodohku singkirkan saja dari dalam hatiku dan jangan sampai terluka hatiku. Tetapi kalau ini dari Tuhan beri aku kemantapan hati dan beritahu aku dengan jelas Tuhan, supaya aku tidak salah pilih.”
    Namun Tuhan selalu mendekatkan saya dengan dia. Selama 3 tahun kami pdkt akhirnya dia mengutarakan perasaannya dan meminta untuk kami berpacaran. Saya meminta waktu selama 2 minggu untuk memantapkan hati saya dan berdoa memohon petunjuk dari Tuhan. dalam masa 2 minggu itu Tuhan tetap mendekatkan saya dengannya, dan akhirnya saya menerimanya menjadi pacar saya. Kami berpacaran hingga 5.5 tahun lamanya. Saya sangat merasakan kehadiran Tuhan diantara kami berdua. Kami sering berziarah ke Goa Maria bersama, melakukan pelayanan gereja bersama, setiap minggu ke gereja dan beribadah bersama. Saya sangat senang, krn bersama dengannya, membuat saya pribadi menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Setiap hari saya bersyukur karena mempunyai kekasih yang seperti dia, sesuai kriteria yg pernah saya tuliskan dalam buku 12 tahun yang lalu.
    Sampai pada akhirnya pada tahun ke-4 kami berpacaran dia pergi karena pekerjaan ke Batam (saya di Jogja), kami menjalani LDR 1 tahun lamanya. Saat dia pulang ke Jawa, kami tetap melakukan rutinitas yang biasa kami lakukan. Misa bersama, ziarah ke Goa Maria, berdoa bersama. Saya selalu setia menunggu dia hingga selesai kontrak 1 tahunnya.
    Tepat 1 tahun selesai sudah kontraknya di Batam. Saya sangat senang karena Tuhan menyertai kami, memberikan kami kekuatan, dan berhasil menempuh ujian ini. Saya sudah menunggu kepulangannya, namun dia terus menunda2 kepulangannya sampai 1 bulan. Di saat dia menunda kepulangannya, kami malah lebih jarang komunikasi, padahal dia sudah tidak bekerja disana :) Dia terasa lebih sibuk dari biasanya, dan saya yang tidak pernah mengekang dia serta selalu percaya padanya hanya bisa menerima, karena yaah.. hubungan LDR mau dikekang juga untuk apa, tidak ada yg bisa menjamin :) Saya juga hanya bisa mendoakan yg terbaik untuknya, saya hanya bisa percaya padanya, selebihnya biar Tuhan yg bekerja :)
    Akhirnya waktu yang saya nanti2kan datang. Kepulangannya :)
    Namun, begitu kami bertemu, dia langsung memutuskan hubungan kami :")
    Alasannya krn dia mempunyai perempuan lain disana. Mereka mulai dekat sejak mantan saya ini tidak bekerja lagi. Sejak mantan saya dekat dengan perempuan itu, kata2nya menjadi kasar, dia juga jarang mengikuti misa gereja, dan sekali ke Goa Maria karena diajak oleh kakaknya. Saya sangat sedih, padahal kami sudah merencanakan tanggal untuk penerimaan sakramen di gereja.
    Setiap hari saya menangis, saya mencoba untuk bangkit dan melepaskan dia. Namun semakin saya mantap untuk melepaskannya, hati saya terasa sangat hancur. Ketika saya memutuskan untuk bertahan dan menunggunya, saya merasa hati saya baik-baik saja, walaupun tidak berkomunikasi sama sekali dengannya :")
    Kira-kira, apa ya, maksud Tuhan? :")
    Tuhan, apa arti semua ini? Aku masih tidak mengerti :")

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer