Manna Yang Tersembunyi

Manna Yang Tersembunyi

Sumber : Facebook

 

Wah 2:17 ini adalah janji Tuhan kepada jemaat Pergamus, jemaat yang tinggal di takhta Iblis namun tetap setia kepada Tuhan (Wah 2:13). Untuk mereka yang menang Tuhan berjanji akan memberikan kepada mereka manna yang tersembunyi, juga mengaruniakan batu putih yang di atasnya tertulis nama baru.

Note : Yang dimaksudkan dengan “menang” di sini adalah setia berpegang pada ajaran yang benar dan tidak terpengaruh dengan ajaran sesat seperti ajaran Bileam dan ajaran pengikut Nikolaus (Wah 2:14-15).

Nah, apa artinya “manna yang tersembunyi”, “batu putih” dan juga “nama baru” itu? Saya akan jelaskan satu per satu.

1. Manna yang tersembunyi.

Kita semua tahu bahwa manna adalah makanan orang Israel selama pengembaraan di padang gurun (40 tahun) yang diberikan Tuhan dari langit. Manna ini sejenis roti.

Kel 16:14-15 – (14) Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi. (15) Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.


Kata-kata “Apakah ini?” (ayat 15) dalam bahasa Ibraninya “MANNA”. Karena itu maka makanan asing ini dinamakan manna.

Kel 16:35 - Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.


Pada waktu Tuhan memberikan manna kepada orang Israel, Tuhan juga menyuruh mereka mengambil sedikit manna untuk ditaruh di dalam tabut perjanjian dan ditempatkan di dalam ruang maha kudus sebagai bukti bagi generasi Israel selanjutnya akan pertolongan Tuhan kepada bangsa Israel selama pengembaraan.

Kel 16:32-34 - (32) Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir." (33) Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun." (34) Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.


Ibr 9:3-4 - (3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. (4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian.

Kita tahu juga bahwa Israel pernah dihancurkan oleh kerajaan Babel dan Babel membakar habis Bait Allah Salomo dan menjarah hampir semua barang-barang Bait Allah. Lalu di mana tabut perjanjian yang berisi manna itu? Tradisi mengatakan bahwa sebelum pembakaran Bait Allah itu dilakukan, nabi Yeremia melarikan tabut perjanjian itu bersama Kemah Suci dan menyembunyikannya di sebuah gua di gunung Nebo tempat Musa menaikinya dan memandang tanah perjanjian (ada juga yang mengatakan bahwa tabut perjanjian itu disembunyikan bukan di gunung Nebo melainkan di gunung Sinai). Tempat itu rahasia di mana tidak seorang pun tahu hingga saat ini. Kisah ini diceritakan dalam kitab Deuterokanonika 2 Makabe 2:4 dst.

2 Mak 2:4-8 - (4) Dalam naskah itu diberitakan juga hal berikut tentang Yeremia: Atas ilham Tuhan, nabi itu menyuruh supaya Kemah Suci dan Tabut Perjanjian dibawa bersamanya ke sebuah gunung. Gunung itulah yang didaki Musa untuk memandang negeri yang dijanjikan Allah kepada bangsa kita. (5) Ketika Yeremia mendaki gunung itu, didapatinya sebuah gua yang besar. Di situ disembunyikannya Kemah Suci, Tabut Perjanjian dan mezbah ukupan. Lalu tempat masuk ke gua itu ditutupnya rapat-rapat. (6) Beberapa orang yang ikut dengan Yeremia pergi ke sana untuk menandai jalannya, tetapi mereka tidak dapat menemukan gua itu. (7) Mendengar hal itu, Yeremia menegur mereka, katanya, 'Tak ada yang boleh tahu tempat itu sampai Allah mengumpulkan umat-Nya kembali dan mengasihani mereka lagi. (8) Pada waktu itu Ia akan menyatakan di mana benda-benda itu disembunyikan. Maka cahaya kehadiran Tuhan akan kelihatan di dalam awan yang turun seperti dahulu dinyatakan kepada Musa,…”

Dengan demikian manna itu juga tersembunyi di sana dan tidak ada orang Israel yang mengetahuinya. Dari sinilah muncul istilah “manna yang tersembunyi”. Setelah itu muncullah tradisi yang berkembang menjadi keyakinan dalam diri setiap orang Yahudi bahwa apabila Mesias datang, nabi Yeremia pun akan ikut muncul dan mengeluarkan tabut berisi manna dari tempat di mana ia menyembunyikannya selama ratusan tahun itu dan ia akan mengadakan pesta dengan manna / roti itu. Karena kepercayaan semacam inilah maka ada yang mengira bahwa Yesus adalah Yeremia.

Mat 16:13-14 - (13) Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" (14) Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."


Apalagi waktu Yesus memberi makan 5000 orang dengan menggunakan roti. Orang-orang lalu berkata :

Yoh 6:13-14 - (13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. (14) Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."

Karena itu semua orang Israel boleh dikatakan menanti-nantikan kehadiran Yeremia di samping Mesias yang akan mengadakan pesta dengan menggunakan manna / roti dari surga yang tersembunyi itu. Nah, di sini, untuk orang-orang yang menang, yang tetap berpegang pada ajaran yang benar, Yesus berkata kepada mereka :

Wah 2:17 - “…Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi

Itulah latar belakangnya. Tetapi apakah artinya ini bagi orang-orang yang menang? William Hendriksen mengatakan bahwa ‘manna yang tersembunyi’ ini adalah pribadi Kristus sendiri dalam segala kepenuhan-Nya di mana itu tersembunyi bagi dunia ini tetapi dinyatakan bagi orang-orang percaya. Bandingkan :

Yoh 6:33-35 - (33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." (34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." (35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.


Yoh 6:48-51 - (48) Akulah roti hidup. (49) Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. (50) Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. (51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya,…”

Jadi diri Yesus sendiri adalah “manna yang tersembunyi” itu dan manfaat dari ini adalah sebagaimana kata-kata Yesus : “barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi”, “barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”, “barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati”, “jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya”. Dengan kata lain seorang yang makan dari manna yang tersembunyi itu akan memperoleh hidup yang kekal. Jadi ketika Yesus berkata: “Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi” sama artinya dengan Aku akan memberikan hidup kekal kepadanya. Di sinilah kita harus bersyukur karena bagi orang-orang percaya, bagi orang-orang yang menang, kita pasti akan menikmati kehidupan kekal bersama Kristus di sorga nanti. Bukan mudah-mudahan, bukan semoga, bukan “insya Allah”, bukan kemungkinan besar, tetapi PASTI.

Tetapi George Eldon Ladd mempunyai pandangan yang lain. Ia mengatakan bahwa pemberian manna yang tersembunyi kepada orang-orang yang menang ini menunjuk pada ‘perjamuan kawin Anak Domba’ dalam Wah 19:9.

Wah 19:9 - Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.…”


Ini memang merupakan suatu tafsiran yang sangat memungkinkan, mengingat bahwa orang-orang di Pergamus digoda oleh pesta / perayaan kafir. Sekarang kepada mereka ditawarkan pesta ‘perjamuan kawin Anak Domba’. Memang sama seperti Kristus, setelah menolak cara mendapatkan makanan yang ditawarkan oleh setan (Mat 4:2-4) lalu mendapatkan makanan melalui pelayanan malaikat (Mat 4:11b), demikian juga kalau kita bisa menolak kenikmatan dunia yang ditawarkan oleh setan, akan menerima kenikmatan surgawi yang ditawarkan oleh Tuhan. Sebenarnya kedua pandangan ini bisa digabungkan seperti yang dilakukan John Stott :

John Stott - Pahala yang dijanjikan dengan mana setiap surat dari ketujuh surat itu diakhiri adalah pahala untuk diwarisi di surga, bukan di dunia. Demikianlah jiwa kita yang di dunia ini sudah mengecap Kristus, manna rohani kita, akan berpesta dengan Dia untuk selama-lamanya di surga. Dengan menyangkal diri kita sendiri terhadap kemewahan dari daging persembahan berhala dalam hidup ini, maka pesta makan akan lebih mewah dalam hidup yang akan datang. (What Christ Thinks of the Church, hal. 65).

Saya setuju pandangan Stott ini. Jadi boleh disimpulkan bahwa bagi barangsiapa yang menang (setia berpegang pada ajaran yang benar dan tidak menjadi sesat), Kristus berjanji untuk memberikan diri-Nya kepada mereka secara penuh sebagai “manna sorgawi” yang memastikan kehidupan kekal bagi mereka dan itu menjadi jaminan untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya ikut bagian dalam pesta perkawinan Anak Domba Allah di sorga nanti. Apakah saudara merindukan hal ini? Tetaplah setia berpegang pada ajaran yang benar dan jangan menjadi sesat!

2. Batu putih dan nama baru.

Kristus juga berjanji untuk memberikan batu putih kepada setiap orang yang menang.

Wah 2:17 - “…Barangsiapa menang,… Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."


Apa yang dimaksudkan dengan batu putih ini? Ada banyak penafsiran tentang hal ini (10 pandangan). Leon Morris berkata bahwa kita tidak tahu arti pasti dari batu putih ini tetapi yang pasti ini adalah sebuah berkat. Beberapa penafsiran akan saya kemukakan di sini :

  • Barclay mengatakan bahwa pada zaman itu merupakan kebiasaan yang sangat umum untuk membawa semacam jimat. Kadang-kadang jimat itu merupakan logam mulia atau batu mulia, tetapi seringkali hanya berupa sebuah batu biasa (pebble). Pada batu itu tertulis nama seorang dewa, yang akan menolong pembawa jimat itu. Jimat itu dianggap akan menjadi 2 kali lebih efektif, jika tidak seorang pun selain pemiliknya mengetahui nama dewa apa yang tertulis di sana.

Jika tradisi ini yang diacu maka artinya adalah bahwa sebagaimana orang kafir membawa batu yang bertuliskan nama dewa yang mereka anggap bisa menolong mereka, demikianlah orang-orang yang menang akan menerima batu putih yakni jaminan keamanan kekal karena mereka mengenal nama satu-satunya Allah yang benar.

  • William Hendriksen mengatakan bahwa batu putih menunjuk pada kesucian, keindahan, dan kemuliaan (Wah 3:4; 6:2). Batu itu sendiri menyimbolkan ketahanan yang lama. Dengan demikian pemberian batu putih oleh Kristus kepada orang yang menang menunjukkan bahwa orang tersebut bebas dari kesalahan dan dibersihkan dari semua dosa, dan tetap ada dalam keadaan ini selama-lamanya.

  • Penafsir yang lain mengatakan bahwa pada zaman dulu batu putih biasanya dipakai di dalam sebuah pengadilan. Apabila seorang terdakwa dihakimi dan setelah memberikan pembelaannya, maka para hakim yang akan memberikan keputusan apakah seseorang dihukum atau tidak. Apabila seorang hakim merasa bahwa si terdakwa harus dihukum, maka ia akan memberikan sebuah batu hitam kepada terdakwa dan di batu itu tertulis nama hakimnya. Tapi apabila hakim itu merasa bahwa terdakwa tidak bersalah dan karenanya tidak perlu dihukum maka ia akan menyodorkan batu putih kepada si terdakwa dengan nama sang hakim di atas batu putih itu. Dengan demikian pemberian batu putih adalah tanda bahwa seseorang tidak akan menerima hukuman dengan otoritas sang hakim.

Jikalau tradisi ini yang diacu maka ketika Kristus berjanji memberikan batu putih kepada barangsiapa yang menang, itu berarti bahwa Kristus menjamin orang tersebut tidak akan dihukum dalam pengadilan akhir. Dalam pengadilan dunia ini, orang Kristen bisa saja diberikan batu hitam oleh sang hakim dan membuat mereka dihukum / dibunuh di dunia ini, tetapi dalam pengadilan akhir di mana Kristus sendiri yang akan menjadi hakimnya, orang-orang yang menang bukan mendapatkan batu hitam melainkan batu putih yang memastikan bahwa mereka tidak akan dihukum. Bandingkan :

Rom 8:1 - Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

Yoh 5:24 - Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Biar pun penafsiran-penafsiran itu menarik tetapi saya lebih condong pada penafsiran yang mengatakan bahwa pada zaman dulu batu putih digunakan sebagai undangan untuk hadir dalam sebuah pesta. Batu putih ini namanya “TESSERA” dan di atas “TESSERA” ini tertulis nama orang yang diudang. Menurut saya penafsiran ini lebih mungkin mengingat makna dari “manna yang tersembunyi” yang sudah dibahas sebelumnya mengacu juga pada perjamuan kawin Anak Domba Allah dan karena itu sangat cocok bahwa pemberian batu putih di sini dianggap sebagai pemberian undangan resmi untuk masuk dalam pesta perjamuan itu.

Robert H. Mounce - Dalam konteks dari pesta perjamuan Mesias (‘manna yang tersembunyi’), kelihatannya merupakan hal yang terbaik untuk menganggap bahwa batu putih itu adalah tessera yang berfungsi sebagai tanda masuk kepada pesta perjamuan itu. (New International Commentary of the NT, hal. 99).

Jadi bagi barangsiapa yang menang dalam artian percaya kepada Kristus dan teguh berpegang pada ajaran yang benar, tidak disesatkan oleh berbagai macam ajaran sesat, mereka akan mendapatkan undangan resmi dari Kristus Sang pemilik perjamuan itu untuk masuk dalam pesta / perjamuan kawin Anak Domba itu.

Dikatakan bahwa di atas batu putih itu tertulis nama baru yang tidak diketahui oleh siapa pun selain oleh yang menerimanya.

Wah 2:17 - “…Barangsiapa menang,… Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."


Kalau batu putih adalah undangan pesta, maka nama yang tertera di sana sudah pasti adalah nama penerima undangannya dan itu adalah orang-orang yang percaya / orang yang menang.

Tetapi mengapa dikatakan nama baru? Ingat bahwa bagi orang pada zaman itu, nama bukan hanya sebutan tetapi menunjuk pada diri / pribadi penyandang nama itu. Karena itu jikalau terjadi perubahan dalam diri seseorang maka biasanya namanya diganti dengan nama yang baru. Misalnya nama “Abram” diganti menjadi “Abraham, nama “Sarai” diganti menjadi “Sara”, nama “Yakub” diganti menjadi “Israel”, dll. Demikian juga dengan semua orang percaya, di surga nanti kita semua sudah diubahkan dan menjadi sempurna maka perubahan dan kesempurnaan itu digambarkan dengan pemberian nama baru bagi masing-masing kita. Apakah nama baru ini hanya simbol dari perubahan dan kesempurnaan kita, ataukah memang secara hurufiah nama kita di sana diganti, saya tidak tahu. Nama baru ini tidak diketahui oleh siapa pun selain yang menerimanya. Ini berarti bahwa masing-masing kita di surga nanti akan tetap memiliki kepribadian yang berbeda satu dengan yang lain dan hanya kita yang dapat mengenal kepribadian kita sendiri.

Demikianlah 2 hal yang dijanjikan Kristus kepada orang-orang yang menang. Mereka akan diberi makan dari manna yang tersembunyi dan akan mendapatkan batu putih yang tertulis nama baru. Sebagaimana yang sudah saya jelaskan maka secara umum artinya adalah bahwa bagi orang-orang yang percaya dan tetap berpegang pada ajaran yang benar, dan tidak disesatkan oleh berbagai macam ajaran palsu, kepada mereka Kristus sendiri akan memberikan diri-Nya secara penuh sebagai “manna sorgawi” itu. Mereka pasti akan diselamatkan dan juga akan diberikan undangan untuk masuk dalam sukacita pesta perjamuan kawin Anak Domba Allah di sorga nanti. Tentu ini adalah kebahagiaan yang besar dan tiada taranya. Bagi saudara yang sering mendapatkan undangan pesta dunia ini, ingatlah bahwa semewah apa pun pesta di dunia ini, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pesta perkawinan Anak Domba Allah itu. Dan bagi saudara yang mungkin di dunia ini jarang mendapatkan undangan pesta, atau mungkin lupa diundang dan saudara kecewa, atau bahkan tidak pernah mendapatkan undangan untuk pesta, janganlah bersedih hati. Asal saudara percaya sungguh-sungguh pada Yesus, tetap berpegang pada ajaran yang benar maka saudara akan diundang langsung oleh Yesus Kristus pemilik pesta itu.   

Wah 19:6-9 - (6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (9) - Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."…”

Maukah saudara diberikan manna yang tersembunyi dan batu putih itu oleh Kristus? Kalau mau, saudara harus menang dalam artian saudara harus sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, berpegang pada ajaran yang benar dan jangan sampai tersesat.

Tetapi bagaimana bisa tetap berpegang pada ajaran yang benar dan tidak tersesat di tengah-tengah dunia yang penuh dengan nabi palsu dan ajaran-ajaran sesat seperti ini? Bagaimana bisa tidak sesat jikalau ada banyak pendeta yang justru mengajarkan ajaran sesat seperti ajaran pluralisme, inklusivisme, dll? Caranya adalah saudara harus benar-benar percaya pada Yesus. Kalau saudara percaya pada Yesus, saudara adalah domba Tuhan, dan Tuhan akan menjadi gembala saudara. Dia akan menuntun engkau di jalan yang benar. Setelah itu rajinlah belajar Firman Tuhan (ikut kelas Pemahaman Alkitab) secara rutin sehingga saudara benar-benar mengetahui ajaran yang benar dan kuat berpegang padanya tanpa bisa disesatkan oleh angin pengajaran yang bagaimana pun juga. Maukah saudara? Ingatlah dan renungkanlah kata-kata ini :

Luk 14:15 - “…"Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."

Komentar

Postingan Populer