Mengisi Perahu Yang Kosong

MENGISI PERAHU YANG KOSONG

(Minggu pagi, 09/04/2017)

Ps Joseph Hendrik Gomulya


(Lukas 5 : 1 - 11 TB)

Yesus adalah pribadi yang lebih dari cukup yang mampu memuaskan setiap orang sehingga setiap orang yang bertemu dengan-Nya akan meninggalkan segala sesuatunya seperti yang di alami oleh Simon Petrus dan murid-murid lainnya. Setiap orang yang mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya akan merasa lebih dari cukup sehingga segala kenikmatan duniawi tidak di perlukan lagi karena uang, jabatan dan kesuksesan tidak pernah bisa memuaskan orang.

"He noticed two empty boats at the water’s edge, for the fishermen had left them and were washing their nets." (Lukas 5 : 2 NLT)

Yesus melihat 2 perahu yang kosong karena tidak mendapatkan hasil atau gagal mendapatkan ikan semalaman tetapi Tuhan Yesus melihat itu bukan sebagai kegagalan tetapi suatu kesempatan. Anda mungkin merasa gagal seperti Simon Petrus dan murid-murid lainnya yang merasa gagal tetapi ingatlah bahwa kegagalan sering kali yang membawa kita untuk mengosongkan diri, berseru dan berlari kepada Tuhan.

Dari 2 perahu yang kosong ini juga kita bisa melihat bagaimana Tuhan melihat dengan cara yang berbeda, di benak Simon Petrus dan murid-murid yang lainnya mereka sudah gagal karena mereka pulang tidak mendapatkan apa-apa sekalipun telah semalaman mereka berusaha, tidak ada yang mungkin bisa mereka jual atau bawa pulang untuk keluarga mereka yang ada di rumah. Tetapi mari kita melihat perbedaan cara Tuhan melihat, apakah kita bisa melihat bahwa di tengah-tengah kegagalan yang di alami itu adalah sebuah kesempatan dimana perahu yang kosong adalah kesempatan untuk di isi oleh Tuhan.

Ketika anda datang ke gereja dan berkata bahwa perahu hidup anda kosong dimana mungkin bisnis atau pekerjaan anda terasa kosong, ini adalah waktu untuk Tuhan harus naik ke atas perahu hidup anda.

1) IZINKAN YESUS NAIK.

Bukan Simon Petrus yang mempersilahkan Yesus untuk naik ke atas perahunya dan membuat mujjizat tetapi Yesus sendiri yang naik secara tiba-tiba. Begitu pun ketika Yesus naik ke atas perahu anda, anda tidak akan mengetahui kapan waktu-Nya, Dia akan tiba-tiba naik.

Sewaktu anda merasa telah gagal, itu adalah waktu untuk anda mempersilahkan Tuhan Yesus naik ke atas perahu anda karena perahu yang kosong atau kegagalan bukan akhir dari segalanya tetapi itu justru adalah tahapan untuk anda mendapatkan yang lebih banyak dari sebelumnya, untuk anda akan berjalan dengan kuasa lebih dari sebelumnya dan untuk anda mempunyai level pengenalan akan Tuhan lebih dari sebelumnya.

Terkadang ketika perahu sedang penuh atau dengan kata lain hidup sedang diberkati, orang justru melupakan Tuhan dan tidak mengizinkan-Nya untuk naik ke atas perahu hidup anda. Ketika anda begitu sibuk, Yesus tidak mempunyai kesempatan untuk naik ke atas perahu anda bahkan ketika Dia naik anda bisa mengusir-Nya dengan kesombongan. Mari izinkan Tuhan untuk selalu naik ke atas hidup , bisnis, pekerjaan, keluarga dan pelayanan anda dengan selalu mengosongkannya.

2) MENGOSONGKAN DIRI.

"Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu." (Lukas 5 : 3 TB)

Di ayat ini Tuhan Yesus menyuruh Simon Petrus dan murid-murid yang lainnya untuk menolakkan perahu mereka sedikit jauh dari pantai dan mereka tidak menolak perintah itu. Tetapi coba bayangkan apabila perintah itu datang di saat perahu mereka sedang penuh dengan ikan apakah mereka akan mengikuti perintah Tuhan Yesus? Oleh sebab itu kenapa kehidupan orang ketika penuh dengan dirinya maka akan sulit untuk dirinya mendengarkan dan melaksanakan perintah Firman Tuhan karena mereka merasa tidak membutuhkan Tuhan, merasa semuanya (Ekonomi dan keluarga) baik-baik saja dan pastinya akan menolak perintah Tuhan menolakkan perahunya jauh dari pantai karena perahunya sedang penuh.

Apabila diri anda tidak lagi mengikuti dan mendengarkan Firman Tuhan maka ada kemungkinan anda sedang penuh dengan segala permasalahan dan kegagalan anda. Ini adalah sisi yang berbeda yang bisa dilihat karena orang bisa penuh dengan dirinya yang bukan hanya berbicara tentang berkat Tuhan yang penuh tetapi kegagalan yang terus di renungkan dan di resapi yang membuat orang penuh dengan kegagalannya, membuat orang tidak percaya dan melihat lagi kepada Tuhan karena penuh dengan kebenaran diri sendiri. Ini juga yang membuat Tuhan tidak bisa berbicara dan sekalipun juga Tuhan berbicara, perintah itu tidak akan di ikuti.

Ketika anda melihat kegagalan anda sebagai sesuatu yang kosong, itu adalah waktu untuk Tuhan naik ke atas perahu hidup anda dengan mengosongkan diri dan tidak lagi melihat kepada permasalahan anda dengan menyesuaikan dengan sudut pandang Firman. Tuhan menunggu sampai anda merasa bahwa yang di dalam anda sudah kosong dan mengizinkan kemudi perahu hidup anda di kemudikan oleh Yesus dan bukan oleh anda.

Hari itu Simon Petrus melihat dan mendengar sendiri dari atas perahunya, Tuhan Yesus mengajar orang banyak di pinggir pantai dan pastinya dirinya pun ikut mendengarkan Firman yang sedang di ajarkan oleh Tuhan Yesus. Sewaktu anda dengan keadaan yang kosong datang ke gereja dan meminta Tuhan untuk mengemudikan hidup anda berlayar sampai kepada tujuan Tuhan dari mendengarkan setiap Firman-Nya maka anda akan menikmati berkat-nya.

Sewaktu hidup anda dikemudikan oleh Tuhan, layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh karena banyak orang yang berkata bahwa dirinya akan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh apabila tidak mempunyai masalah. Tuhan justru terkadang menginginkan perahu yang kosong yang penuh dengan kegagalan untuk di serahkan sepenuhnya kepada-Nya, untuk Tuhan ubahkan walaupun perubahan itu tidak langsung terjadi secara instan tetapi yang terutama adalah perjumpaan anda dengan Tuhan yang mengubahkan yang didalam anda yang terjadi ketika anda mengizinkan perahu yang kosong itu dikemudikan oleh Tuhan dan di isi dengan Firman-Nya.

Ketika Simon Petrus melihat Tuhan Yesus berada di atas perahunya dan mengajar orang lain, dia tidak melihat perubahan pada isi perahunya karena belum ada ikan yang didapatkan. Ini juga sama seperti ketika anda mengijinkan Tuhan untuk mengemudikan perahu hidup anda yang kosong, anda tidak akan langsung melihat perubahan hidup anda langsung berubah atau permasalahan hidup anda terselesaikan karena ada proses demi proses dan waktu demi waktu. Sering kali orang berpikir bahwa ketika dirinya datang ke gereja maka sepulang dari gereja permasalahan hidupnya secara instant langsung berubah karena ada waktu Tuhan tetapi yang terutama adalah yang di dalam anda Tuhan sudah ubahkan dari dalam.

Ketika yang kosong di dalam anda sudah di isi maka anda akan melihat TUHAN sebagai Tuhan yang Besar, Perkasa, Tuhan yang penuh Kasih dan pengampunan tanpa batas yang terus akan Tuhan kerjakan untuk membuat anda terus berdiri tegak sampai ketika itu menjadi kesaksian bagi orang lain maka akan ada pengurapan yang mengalir dari dalam diri anda yang sudah di isi oleh Tuhan walaupun belum ada perubahan dalam hidup anda karena mujizat yang terbesar sebenarnya adalah ketika Yesus berada di atas perahu hidup anda, ketika yang kosong itu di isi oleh Tuhan ketika anda datang menyembah-Nya, berjumpa secara pribadi dengan-Nya dan mendengarkan setiap Firman-Nya. Perahu yang kosong itu hanya tinggal menunggu waktu Tuhan untuk isi dengan ikan-ikan karena seringkali orang hanya fokus kepada ikannya atau berkat dan bukan kepada Yesusnya.

3). KETAATAN DARI HATI YANG DIUBAHKAN DAN DIBANGUN.

"Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” (Lukas 5 : 4 - 5 TB)

Di sini bisa terlihat bahwa setelah Yesus mengubahkan hati Simon Petrus dari mendengarkan setiap Firman yang disampaikan kepada orang banyak dari atas perahunya maka ketika Tuhan Yesus menyuruhnya ke tempat yang lebih dalam untuk menjala ikan, ke tempat yang tidak pernah mereka datangi setiap kali mereka mencari ikan di malam hari, Simon Petrus dan murid yang lainnya tetap taat.

Laut yang dalam sebenarnya bukan tempat yang tepat untuk menjala ikan apalagi dilakukan ketika hari sudah terang karena teknik dalam menjala ikan yang efisien sebenarnya di tempat yang dangkal menyesuaikan dengan besar jala ikannya dan kebanyakan di lakukan di malam hari karena ketika itu dilakukan di pagi hari ikan tidak akan berada lagi di atas permukaan tetapi berada di dasar yang paling dalam sehingga ikannya akan kabur sebelum terkena jala atau jarring dan Simon Petrus mengetahui ini dengan baik karena dirinya adalah seorang nelayan sehingga berkata kepada Yesus “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa”.

Tuhan mengijinkan untuk memakai cara, kepintaran atau keahlian kita yang memang itu bagus tetapi seizin Tuhan terkadang cara itu bisa gagal untuk kita menjadi orang yang kosong dan kemudian mau mendengarkan setiap Firman dan tuntunan-Nya yang sering kali ajaib dan memang agak terasa aneh.

4) SELALU FOKUS KEPADA YESUS.

“Tetapi karena ENGKAU menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga”

Ketika Simon Petrus sudah mendengarkan Firman dan mendapatkan rhema dari perkataan Tuhan Yesus maka imannya telah terbangun maka dia mau menebarkan jala itu dan bukan oleh Yesus karena sering kali justru kita menginginkan bahwa Yesus yang menebarkan jala itu terlebih dahulu, kita ingin Tuhan Yesus dahulu yang bergerak melakukannya baru kita mau melangkah.

Jala yang gagal, jala yang semalaman tidak mendapatkan ikan tetapi dengan jala yang sama Tuhan Yesus sanggup membuat Simon Petrus dan murid lainnya mendapatkan sejumlah besar ikan. Ketika dikatakan bahwa dunia ini sedang mengalami krisis, kebanyakan orang akan mengganti jala dimana itu bukan waktu yang tepat untuk mengganti jala tetapi anda harus mendokannya terlebih dahulu karena anda mungkin hanya perlu membuat jala tambahan. Jala yang dimaksud disini dalam terjemahan NLT (New Living Translation) ditulis dengan Kata “NETS” atau lebih dari satu jala.

Kebanyakan orang ketika gagal cenderung mengganti jala yang lama dengan jala yang baru padahal Tuhan ingin memakai jala anda yang lama dan kosong untuk di isi penuh oleh Tuhan dimana yang terpenting sebenarnya bukan jalanya atau bukan siapa yang menjala tetapi yang terpenting adalah Yesus berada di atas perahu bersama anda yang menyuruh anda untuk menjala ikannya.

Pemulihan atas ekonomi, hidup dan segala permasalahan lainnya jangan pernah menjadi tujuan utama dari kekristenan anda tetapi hanya Tuhan Yesus yang menjadi tujuan atau fokus utama anda. Berhentilah untuk menyalahkan orang lain, berhentilah untuk menyalahkan suami, istri atau anak-anak anda, berhentilah untuk menyalahkan keadaan, ini adalah waktu apabila satu pribadi berubah maka semuanya akan ikut berubah.

Mari melihat apa yang Tuhan lihat, ketika Dia melihat 2 perahu yang kosong, ketika Dia melihat perahu hidup anda yang kosong, mari izinkan Dia untuk mengisi, mengendalikan dan menatanya serta izinkan Dia untuk berfirman dan memberkati hidup anda dan anda juga bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain dimana semua itu bisa terjadi karena selalu ada Yesus yang berada di atas perahu hidup anda.

Amin, Tuhan Yesus memberkati…

Writer : Untung Bongga Karua

Komentar

Postingan Populer