SIBUK SEKALI

SIBUK SEKALI



Luk 10:38-42
Persekutuan kita dengan Tuhan adalah hal yang harus kita pertahankan dan kita bawa ke level selanjutnya.  Sebab kita tahu tanpa persekutuan dengan Tuhan maka semua yang kita kerjakan akan menjadi sia sia. (1 Kor 15:58) Itu sebabnya kita harus terus terhubung dengan Tuhan dengan memastikan selalu ada pekerjaan Roh dan firman dalam hidup kita. Memastikan selalu ada aliran air hidup yang kita alami bahkan terus meningkat menjadi sungai yang besar dalam hidup kita.
Beberapa tanda seseorang terganggu persekutuannya dengan Tuhan adalah :

1. Mudah terganggu oleh sesuatu hal
Dari Kata 'sibuk sekali' saya mendapat pengertian mudah terganggu.

Ketika seorang mulai kehilangan persekutuan dengan Tuhan atau hubungan dengan Tuhan terganggu maka akan sangat mudah untuk seseorang jadi terganggu oleh kondisi, keadaan bahkan dengan orang orang yang ada di dekatnya. Itu sebabnya orang yang bersangkutan menjadi mudah marah, mudah lelah, mudah sakit hati. Bahkan hal hal kecil sekalipun seperti bom yang siap meledak baginya. Orang tersebut mulai terganggu dengan hal yang sebenarnya jika dalam keadaan normal, artinya persekutuan dengan Tuhan terjaga maka tidak akan jadi masalah buatnya.

Banyak kasus yg terjadi dalam rumah Tuhan disebabkan karena adanya orang-orang yang kehilangan persekutuan dengan Tuhan sehingga mudah terganggu oleh banyak hal di sekitarnya.

2. Mudah kuatir

Seringkali ada banyak hal hal sederhana yang bisa membuat orang yang bersangkutan menjadi sangat takut, cemas bahkan kuatir - kadang kala bersikap seperti orang yang tidak memiliki iman dan pengharapan. Dan hal itu disebabkan karena terputus atau terganggunya persekutuan dengan Tuhan.

Dari kekuatiran inilah muncul banyak masalah dan penyakit yang ditimbulkan. Seringkali kekuatiran ini mengkondisikan kita menjadi orang yang  mudah bereaksi negatif terhadap kejadian yang kita dengar atau alami.

3. Mudah menyalahkan orang lain
Orang yang persekutuan pribadinya dengan Tuhan sedang terputus atau terganggu selalu akan mudah menyalahkan orang lain.

Bahkan Tuhan saja bisa di persalahkan. Orang-orang yang sedang kehilangan persekutuan dengan Tuhan seharusnya mengevaluasi diri dan merenungkan apa yang seharusnya dilakukan untuk mengambil langkah-langkah pemulihan diri. Tanpa terjadinya pemulihan, seringkali kondisi ketidak akuratan tersebut justru akan dimanfaatkan oleh Musuh untuk dipakai menjadi alat untuk mempersalahkan, melukai orang-orang lain yang berinteraksi dengan dirinya.

4. Merasa sendirian atau kesepian
Bahkan di tengah keramaian sekalipun kita bisa merasa sepi. Bahkan dalam tugas pelayanan, kita bisa merasa seperti di tinggalkan sendiri atau seakan akan tidak ada yang perduli untuk membantu kita.

Perasaan ini muncul dan tidak bisa kita kuasai disebabkan karena hubungan kita dengan Tuhan sedang terganggu.

Bahkan seorang sekaliber Elia pernah alami merasa sendirian ketika hubungannya dengan Tuhan terganggu. Padahal sebelumnya Elia seorang diri membunuh ratusan nabi baal. (1 Raja 19:9-18)

Bagaimana memulihkan persekutuan dengan Tuhan ?

1. Miliki tekad dan pertobatan
Menyadari bahwa di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa apa.

Yohanes 15:5 (TB)  Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

2. Meluangkan waktu duduk di kaki Tuhan dan kembali meng-input diri kita dengan firman.

Ini adalah keputusan kita untuk kembali mencari wajah Tuhan untuk memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan.

3. Mulai membangun skala prioritas yang akurat

Memilih bagian yang terbaik akan membuat apa yang kita miliki tidak dapat di curi musuh. Memilih bagian yang terbaik maka tidak ada yang hilang dari hidup kita. Bagian terbaik yang kita pilih tidak akan pernah hilang. Bahkan justru akan terus Tuhan tambahkan dalam hidup kita.

Mulailah memprioritaskan Tuhan dalam segala hal dan tidak menyibukkan diri dengan banyak perkara yang tidak perlu.

4. Masuk ke tempat yang lebih dalam
Banyak orang dalam persekutuan dengan TUHAN hanya puas ketika bisa menangis, bulu kuduk merinding dan merasakan berbagai sensasi lainnya.

Namun Tuhan mau kita masuk ke dalam realita hadiratNya lebih lagi. Dengan masuk ke tempat yang lebih dalam kita akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Kisah Petrus dalam Lukas 5:1-11 menceritakan bahwa ketika bertolak ke tempat yang lebih dalam, Petrus diubahkan bukanlah menjadi penjala ikan namun menjadi penjala manusia. Hal yang sama kita tidak akan lagi sekedar diberkati, alami kelimpahan dan kesuksesan namun Tuhan membawa kita berfungsi sebagai BaitNya di bumi ini untuk membawa perubahan bagi umat manusia. Persekutuan kita dengan Tuhan tidak boleh hanya mencapai berkat namun harus mencapai isi hati dan kerinduan Tuhan.

Yehezkiel 47:1-12
Semua perjalanan rohani harus dilanjutkan, tidak boleh puas sampai di satu titik. Selama ada kesempatan, kehidupan Ilahi yang Tuhan berikan harus terus meningkat bukan makin turun. Hal yang sama kita tidak boleh puas hanya sampai semata kaki, selutut bahkan sepinggang. Kita memang merasakan ke-indah-an dan luar biasa, namun Tuhan berkeinginan untuk kita menjadi seperti sungai bagi banyak orang.

Lewat kehidupan kita, air kehidupan bisa dibagikan kepada banyak orang. Namun untuk itu bisa terjadi, kita harus mau stretch out-mengembangkan kapasitas rohani yang kita miliki. Itu sebabnya persekutuan kita dengan Tuhan tidak boleh dangkal, kita harus masuk ke tempat yang lebih dalam. Dengan perbesaran kapasitas yang kita miliki maka kita akan dimampukan Tuhan berfungsi sebagai BaitNya di bumi ini.

Itu sebabnya persekutuan kita dengan Tuhan harus ditingkatkan dan di bawa ke level yang baru. Sehingga kita bukan hanya menyentuh berkat dan penyediaan Tuhan namun kita bisa menyentuh bangsa bangsa.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer