Keberadaan Nabi dan Rasul

Keberadaan Nabi dan Rasul



Keberadaan seorang Nabi dan Rasul atas suatu bangsa sesungguhnya sangatlah memainkan peranan penting terhadap 'pembangunan suatu gereja/orang percaya' (Efesus 2:20, 3:4-5) Sebab mereka diberikan oleh Tuhan pola gereja dan diberikan kemampuan untuk merealisasikan setiap 'gambar' yang Tuhan singkapkan mengenai gereja yang memerintah. Tapi permasalahannya keberadaan mereka 'belum diakui secara gamblang' (inilah yg menjadi penyebab orang percaya tidak menerima upah seorang nabi; karena mereka sendiri belum mau menerima sang nabi) Hal ini disebabkan karena beberapa hal:

1. Tipu daya iblis.

Orang percaya ditipu, mereka akhirnya menganggap bahwa rasul dan nabi adalah 'kisah masa lampau' dalam Alkitab yang sudah tidak diperlukan lagi keberadaannya.

Padahal firman Tuhan telah menegaskan eksistensi keberadaan mereka untuk memperlengkapi tubuhNya (Efesus 4:11-16)

2. 'Faktor persaingan dalam tubuh Kristus'

Keberadaan rasul dan nabi seringkali dianggap 'penjarah' dari domba - domba. Keberadaan mereka yang membawa intensitas hadirat Tuhan tertentu membuat umat Tuhan akhirnya 'lebih' menuruti apa kata mereka daripada 'pemimpin lokal' mereka. Sehingga 'bagi para pemimpin rohani yang pribadinya tidak utuh' menilai rasul dan nabi sebagai 'ancaman' dan bukan sebagai 'rekan kerja' untuk membangun Tubuh Kristus.

3. Ada rasa trauma terhadap pelayanan kerasulan dan kenabian.

Tidak bisa dipungkiri, ada beberapa orang yang membawa 'identitas' pelayanan kerasulan dan kenabian yang terus 'memanipulasi' orang percaya. Kecenderungan hati mereka yang dibelokkan oleh iblis menimbulkan perilaku dan tindakan yang menyebabkan kerugian material, emosi, serta kehancuran moral atas hidup orang percaya. Hal ini akhirnya dimanfaatkan oleh iblis untuk menanamkan benih keraguan dan "kebencian" terhadap pelayanan kerasulan dan kenabian. Sehingga ketika rasul dan nabi yang sejati muncul, mereka justru menolak dan menganggap 'sesat' segala yang dilakukan oleh para rasul dan nabi tersebut.

4. Ketidakmauan untuk berubah dan merubuhkan 'pola dan pembangunan' gereja yang salah.

Ada banyak gereja - gereja yang sudah terlanjur bertumbuh menjadi 'raksasa' dengan konsep dasar dan material yang salah dalam pembangunan.

Ketika mereka mendengar kebenaran tentang pola pembangunan gereja yang akurat, maka saat itulah mulai terjadi 'perbantahan' di pikiran mereka. Mereka berpikir tidaklah mungkin mereka 'meninggalkan kesuksesan mereka' demi mempraktekkan kebenaran. Mereka tidak mau membayar harga dari perubahan yang harus mereka jalani.

Karena mereka sudah membayangkan 'efeknya'. Pasti akan terjadi pro dan kontra. Dan bisa saja sejumlah besar jemaat meninggalkan gereja karena tidak mau alami perubahan hidup.

Mereka jadi mengkalkulasi, dan mendapati kerugiannya akan semakin besar menurut pertimbangan mereka.

Sehingga dalam 'hikmat' mereka tersebut, mereka memilih untuk menolak dan mengabaikan apa yang disampaikan oleh para nabi dan rasul.

Namun terlepas dari apapun yang menjadi alasan mereka menolak rasul dan nabi serta pelayanannya, Tuhan tetap berkehendak memakai para Rasul dan Nabi untuk memperlengkapi umatNya dan membangun gerejaNya seturut pola Tuhan. Jadi, jika Tuhan berkehendak, maka tidak ada satupun manusia yang bisa membendungnya. Walaupun mereka tidak mengakui, namun Tuhan tetap mengakui, dan tetap membangkitkan para nabi dan rasul demi pemulihan tubuh Kristus. Cepat atau lambat orang percaya akan menerima dan mengakui pelayanan kerasulan dan kenabian. Saat itu terjadi, maka pemulihan segala sesuatu akan mengalami akselerasi.

Melalui gerejaNya, Tuhan akan bergerak memulihkan kota - kota dan bangsa - bangsa.

Bagian dari mereka yang bergerak dalam pelayanan dan dimensi tersebut adalah 'bertekun' dan terus 'konsisten'  dalam menyampaikan pola gereja yang memerintah.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer