Bapa Di Surga

Bapa Di Surga



Pengenalan akan Bapa disurga setiap hari harusnya dapat terus bertumbuh.

Karena memang Dia adalah bapa kita. Sudah sewajarnya kita sangat mengenalNya karena kita memang adalah anakNya. Hubungan kita pun denganNya dari hari ke hari sudah sewajarnya semakin dekat. Sebutan 'Bapa di Surga' bukanlah menunjukkan bahwa Dia adalah pribadi yang berada jauh di surga, melainkan ada di dalam diri kita.

Kapanpun dan dimanapun kita ingin berinteraksi denganNya, Ia selalu ada bagi kita. Dan senantiasa menuntun kita bertumbuh dalam hikmat serta kematangan. Bahkan bertumbuh dalam keyakinan dan iman percaya terhadap Dia.
Keberadaan manusia saat jatuh dalam dosa telah teramat sangat merusak gambaran Bapa di surga. Figur bapa lahiriah yang harusnya merepresentasikan Bapa disurga dirusak sedemikian parah oleh iblis.

Sehingga ada banyak generasi selanjutnya tidak beroleh gambaran yang utuh mengenai Bapa di surga. Akhirnya keberadaan Tuhan menjadi sangat sulit dijangkau, sulit dipahami, sangat abstrak, dan SULIT

DIPERCAYA!! Bahkan untuk menjembatani hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia akhirnya menciptakan agama. Dimana penjelasan tentang Allah coba dijabarkan oleh manusia dalam berbagai tulisan dan pengajaran. Yang pada akhirnya jembatan tersebut justru menjadi 'jarak' yang memisahkan dan jalan pemahaman serta ritual yang rumit untuk manusia semakin sulit berinteraksi denganNya.

Oleh karenanya Yesus datang ke atas muka bumi ini sebagai Anak Allah untuk menyatakan bahwa Tuhan adalah Bapa bagi diri manusia. Hal ini seketika menghancurkan berbagai jarak yang selama ini justru 'memisahkan' (krn konsep pikir yang salah tentang Tuhan) antara manusia dengan Tuhan. Bahkan Yesus merubuhkan tembok keagamawiaan dan merobek tirai bait suci (melalui darahNya) yang selama ini menghalangi manusia untuk berinteraksi secara dekat dengan Bapa di surga.

Ada banyak ayat firman dimana Yesus memperkenalkan dan merepresentasikan Bapa di surga. Namun ada dua perikop yang sangat membekas di hati saya:

Matius 7:9-11  Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Yohanes 14:8-9  Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Dari perikop  - perikop diatas saya mendapatkan beberapa pemahaman tentang Bapa disurga:

1. Ia Bapa yang tidak terbatas. Ia sanggup mencipta apa yang tidak ada menjadi ada, dan apa yang mustahil menjadi mungkin.

2. Bapa disurga telah menyediakan segala yang terbaik bagi kita anak - anakNya. Segala kebutuhan sandang, pangan, dan papan telah tersedia untuk kita.

3. Bukan suatu hal yang 'tabu' jika kita meminta sesuatu kepada Bapa di surga. Tidak perlu merasa sungkan dan enggan meminta sesuatu kepadaNya. Sebab selama permintaan kita bertujuan untuk menyelesaikan kehendakNya diatas muka bumi ini, maka hal itu sebaiknya kita perkatakan dihadapanNya.

4. Ia adalah Bapa yang baik. Namun bukan 'baik' versi kita, melainkan 'baik' versi Tuhan. Sebab 'baik' versi kita mempunyai definisi beroleh berkat, berkat, dan lebih banyak berkat lagi dari Bapa. Sehingga hubungan kita hanya 'sebatas berkat'.

Padahal berkat terpenting adalah PRIBADI dari Bapa itu sendiri. Buat apa kita beroleh berkat jika akhirnya kehilangan sumber berkat. Bukankah saat kita menyatu denganNya dalam iman percaya dan persekutuan denganNya artinya kita telah beroleh segalanya? Jika kita telah beroleh segalanya artinya kita tidak lagi membutuhkan apapun. Yang kita butuhkan hanyalah pengenalan akan Dia!

5. Saya seperti tersadarkan dan terdorong untuk berdoa bagi orang - orang tertentu yang selama ini jauh dari Tuhan. Doa saya bagi mereka agar mereka alami perjumpaan dengan Bapa di surga. Karena sebenarnya mereka memiliki seruan hati dan kebutuhan yang sama seperti Filipus.

Saya percaya, ketika mereka alami perjumpaan dengan Bapa, maka itulah yang menjadi titik balik mereka.

Mereka akan Tuhan pakai seperti Ia memakai Filipus. Mereka akan menjadi sangat mudah bergerak seturut keinginan RohNya.

Kemanapun dan dimanapun Tuhan mengutus, mereka akan berkata 'Ya'. Dan siap melakukan apapun juga demi kerajaanNya. Bahkan dari mulut mereka akan keluar pengajaran yang membuat banyak jiwa - jiwa alami perjumpaan dengan Yesus!

6. Menjadi doa saya juga, agar saya dari hari ke hari bisa merepresentasikan Bapa disurga.

Sehingga akan ada banyak jiwa - jiwa yang bisa dipulihkan lewat kehidupan saya.

Saya percaya, realita surga akan semakin nyata diatas muka bumi saat pewahyuan tentang Tuhan sebagai Bapa semakin jelas dalam hidup kita.

Dan waktu pemulihan segala sesuatu pun sedang semakin nyata diatas muka bumi dengan adanya pewahyuan tentang Bapa disurga! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

  1. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer