TUHAN SENDIRI PEGANG KEMUDI BAHTERA

TUHAN SENDIRI PEGANG KEMUDI BAHTERA

Ps Joseph Hendrik Gomulya

"Berfirmanlah Tuhan : “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” (Kejadian 6:3 TB)

"Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah." (Roma 8:5‭-‬8 TB)

"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat."
(Galatia 5:16‭-‬18 TB)

Firman Tuhan diatas berkata bahwa apabila ingin hidup di dalam Roh kita harus mematikan keinginan daging. Kejahatan sangat banyak terjadi karena sangat banyak orang yang hidup didalam daging sesuatu yang sangat tidak mudah untuk diusir dari hidup seseorang dan itu sesuatu yang benar-benar harus dimatikan. Orang yang ingin hidup didalam karya keselamatan adalah orang yang bisa mematikan setiap keinginan dagingnya.

NUH MEMILIH HIDUP DALAM KEBENARAN (MEMISAHKAN DIRI)

"Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:9 TB)

Firman Tuhan diatas jelas sekali mengatakan alasan Nuh mendapatkan kasih karunia dari Tuhan adalah karena dia memilih hidup dalam kebenaran dan tidak bercacat cela. Setiap kita yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus dengan pengorbanannya di atas kayu salib dan kasih karunianya diberikan kepada setiap kita maka kita hidup dalam kebenaran dengan kuasa dari Roh Allah. Jadi mari belajar dari Nuh memilih hidup benar dan berbeda, dimana ketika kita memilih untuk hidup benar maka Tuhan sendiri akan memberikan kesanggupannya, kasih karunia tidak akan diberikan apabila kita jauh dari Tuhan dan hidup dalam kedagingan.

“Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela”

Hidup Nuh yang “tidak bercela” dalam terjemahan lain dikatakan bahwa Nuh memisahkan dan mengkhususkan dirinya. Jadi ketika orang lain memilih untuk hidup dalam kemabukan, pesta pora dan kenikmatan duniawi lainnya, Nuh memilih untuk tidak berada di situ dan lebih memilih untuk menyembah Tuhan sehingga orang lain yang berada sekitarnya bisa melihat gaya hidup Nuh yang berbeda dan iman percayanya yang besar kepada Tuhan.

Banyak orang kristen berpikir bahwa tidak banyak orang Kristen yang hidup dalam dosa karena dosanya sudah ditanggung oleh kematian Tuhan Yesus di atas kayu Sali sehingga banyak orang Kristen tidak mau memilih untuk hidup berbeda dan memisahkan dirinya, mereka lupa bahwa bangsa Israel yang adalah umat pilihan Tuhan sendiri banyak yang masih menyembah berhala. Sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima kasih karunia Tuhan mari memilih gaya hidup yang berbeda dari orang-orang sekitar kita karena apabila kita memilih sama dengan orang dunia (kemabukan, pesta pora dan kenikmatan dunia lainnya) itu seperti kita memilih untuk tidak mendapatkan kasih karunia.

NUH BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN

Seseorang tidak akan mungkin dapat hidup dalam kebenaran tanpa bergaul karib dengan Tuhan yang adalah sebuah kasih karunia karena Tuhan sendiri yang mendekatkan diri-Nya sehingga itu menjadi identitas setiap kita. Apabila setiap kita mengetahui bahwa itu adalah identitas maka kita akan memberikan waktu kita untuk Tuhan lebih daripada menonton TV atau bermain handphone (gadget), dengan siapa kita bergaul itu menggambarkan apa identitas kita. Mari bergaul karib dengan Tuhan dengan bergaul dengan saudara seiman atau bergaul dalam komunitas yang orang yang hidupnya juga bergaul dan bergantung kepada Tuhan. Jangan pernah memilih bergaul dengan orang yang bisa membawa anda menjauh dari Tuhan, yang membuat banyak waktu dan energy anda habis terbuang dengan orang itu.

"Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya." (Kejadian 6:22 TB)

Terlihat hanya seperti sebuah kalimat tetapi itu semuanya itu dirangkai selama 120 tahun lamanya dimana Nuh menghabiskan seluruh uang, tenaga dan hidupnya untuk membangun bahtera seperti yang Tuhan perintahkan kepadanya. Nuh sepertinya mempunyai pilihan karena memang Tuhan memberi kita kehendak bebas tetapi Nuh memilih mentaati perintah Tuhan bahkan tidak mengerjakannya hanya sebagian tetapi seluruh hidupnya. Bagaimana dengan hidup setiap kita, apakah kita harus berada di dalam gereja setiap waktu? Apakah hidup kita harus berada dalam pelayanan saja?

Bahtera berbicara tentang keselamatan, jadi apapun yang kita lakukan apakah membawa keselamatan atau tidak? Apakah tujuannya untuk Tuhan dimuliakan atau tidak? Mari membuat itu sehingga kita mempunyai tujuan untuk Tuhan dimuliakan, contohnya anda berteman dengan seseorang yang latar belakang kehidupannya anda ketahui tidak baik tetapi Roh Kudus menggerakkan anda untuk dekat dengannya dan membawanya kepada Tuhan sampai sungguh-sungguh hidupnya dengan Tuhan (ini adalah contoh anda mempunyai tujuan). Begitu pun halnya dalam pekerjaan, apakah itu membawa keselamatan atau jangan-jangan pekerjaan itu membawa anda semakin menjauh dari Tuhan dan melakukakan hal-hal yang tidak benar. Sebagai anak-anak Tuhan, setiap kita harus menjadi terang dimana pun kita berada termasuk di tempat pekerjaan. Mungkin pemimpin di tempat kerja anda tidak takut akan Tuhan tetapi mintalah kekuatan dan hikmat dari Tuhan sehingga keselamatan itu bisa nyata dan orang bisa melihat perbedaan itu dari apa yang anda kerjakan. Sama halnya didalam berbisnis, ketika anda bergaul dengan Tuhan maka akan ada keselamatan dan tujuan Tuhan dari keputusan yang anda ambil orang melihatnya berbeda karena ada hikmat dari Tuhan yang menuntun dan mengajari anda.

Dalam sebuah penyembahan Tuhan mengajarkan kepada Ps Hendrik bahwa Tuhan sendirilah yang menutup dan mengemudikan bahtera Nuh karena bahtera Nuh tidak mempunyai mesin dan layar sebagai penggerak. Hidup setiap kita sudah diselamatkan oleh Yesus, jadi maukah seluruh bahtera hidup kita dikemudikan oleh Tuhan sendiri? atau maukah setiap gereja Tuhan dikemudikan oleh Tuhan sendiri  dan bukan oleh gembala atau siapa pun? Jadi mari biarkan Tuhan sendiri yang mengemudikan bahtera kehidupan setiap kita agar Tuhan membawa setiap kita sampai kepada tujuan-Nya karena hanya Tuhan yang mengetahui secara tepat tempat dan waktu-Nya. Banyak orang berpikir bahwa meleset sedikit itu tidak apa-apa dibandingkan tidak mengerjakannya sama sekali, yang penting dirinya ada di gereja menyembah Tuhan, yang penting dirinya sudah melakukan pelayanan tetapi orang yang mau melakukan segalanya dalam ketepatan maka dia akan berlutut berdoa dan bertanya apa yang Tuhan inginkan, apa yang ada di hati Tuhan sehingga tepat seperti yang Tuhan inginkan sekalipun dirinya memiliki banyak pilihan dan melakukan banyak hal. Di saat anda mungkin ingin terburu-buru melakukan sesuatu justru itulah waktunya anda harus bersabar dan melakukan tepat seperti yang Tuhan inginkan. Kerinduan hati yang mau melakukan tepat seperti yang Tuhan inginkan dengan memilih berlutut berdoa dan bertanya kepada Tuhan, hati seperti inilah yang Tuhan cintai.

Seringkali hal yang kelihatannya bagus dan menguntungkan tetapi justru bukan itu yang Tuhan inginkan sehingga benar-benar sangat perlu untuk setiap kita berlutut berdoa bertanya kepada Tuhan apa yang diinginkan-Nya. Seringkali bahkan hal yang sepertinya sulit dan tidak mungkin terjadi tetapi kalau itu yang Tuhan inginkan maka Tuhan akan membuka jalan serta terjadi pembalikan keadaan untuk membuat berhasil apa yang anak-anak-Nya kerjakan.

Seperti Nuh bergaul karib dengan Tuhan karena mengetahui bahwa hanya Tuhan yang mengetahui apa yang tepat. Bergaul disini adalah berjalan naik dan turun bersama-sama dengan Tuhan (Walk up and down with God). Jadi bergaul dengan Tuhan bukan hanya saat kita dibawah oleh Tuhan naik keatas tetapi juga sewaktu kita dibawa turun oleh Roh Tuhan. Terus bergaul dan bergantung kepada Tuhan maka Tuhan yang sama akan membawa setiap kita naik lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Ketika bergaul dengan Tuhan dan firman-Nya mungkin saja kita bisa salah, tetapi jangan takut karena ketika kita bergaul karib dengan Tuhan maka Roh Tuhan sendiri yang akan menuntun kita karena Tuhan sanggup membuat sesuatu yang keliru untuk di putar balikkan menuntun hidup kita menjadi hidup yang berkemenangan.

Jadi mari belajar untuk melakukan sesuatu dalam ketepatan dalam setiap pelayanan apakah itu dalam pelayanan musik, tarian dan berkotbah menyampaikan isi hati Tuhan untuk memiliki hati yang tidak cepat puas karena orang yang rindu melakukan segala sesuatu dalam ketepatan maka hatinya tidak akan pernah cepat puas karena apabila itu meleset sedikit saja maka ibaratnya anak panah maka itu akan dilesatkan kembali sampai benar-benar tepat pada sasaran. Seperti seorang pemanah yang menyadari bahwa memanah seadanya itu tidak ada artinya tetapi memanah secara tepat itu sangat penting sehingga diperlukan untuk kita melatih diri dengan berdoa dan melakukan tepat seperti yang firman Tuhan ajarkan atau menghidupi setiap firman-Nya dengan tepat dimana penilaiannya bukan dari orang lain tetapi oleh kita sendiri ketika jujur dengan Roh Tuhan.

Orang terkadang bisa melakukan sesuatu dengan tepat apabila melakukan sesuatu seperti apa yang diinginkannya. Sangat berbeda apabila ingin melakukan tepat seperti yang Tuhan inginkan karena seringkali kita harus mematikan kedagingan, membayar harga dan menyangkal diri untuk melakukan yang tepat.

Mari percaya bahwa Tuhan sendiri yang mengemudikan hidup, pelayanan dan rumah tangga setiap kita. Ketika Tuhan yang mengemudikan maka Tuhan sendiri yang akan membawa setiap kita sampai kepada tujuan. Bahtera Nuh ketika berhenti di pegunungan Ararat persis di hari ketiga, sama seperti Yesus yang mati dan 3 hari kemudian dibangkitkan. Ini bukan kebetulan karena Tuhan sendiri yang mengetahui waktu dan hari yang tepat, jadi apabila kita dituntun oleh Tuhan maka Tuhan akan menuntun kita waktu dan hitungannya tepat. Jadi mari mengandalkan Tuhan dalam hidup setiap kita dan ijinkanlah Tuhan yang mengemudikan hidup kita.




Jurnalis : Untung Bongga Karua

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Komentar

Postingan Populer