Bahasa Roh

Ibadah Raya Umum 1
Firman Tuhan oleh
Pdt. Ir. Lukas Yoesianto
17 Desember 2017, 08.00
Kemah Daud Ministries Jogja

Orang yang berbahasa Roh adalah orang yang paling tidak mampu di dalam mengerjakan apapun.

Justru karena kita tidak mampu maka berbahasa roh lebih banyak.

Paulus katakan aku berbahasa roh lebih dari semuanya.

Justru karena kita tidak hebat maka kita berpuasa lebih banyak.

Terlalu banyak kelemahan dan terlalu lemah karena itu berpuasa.

Ini bukan karena kita hebat.
Ini bukan karena kita luar biasa.
Tetapi karena sadar bahwa ada banyak janji Tuhan yang belum tergenapi maka berpuasa, berbahasa roh, dan mendapatkan rhema.

Kalau kita tidak mengakses Tuhan. Kalau kita tidak mengejar Tuhan maka tidak bisa mengerjakan semuanya.

Jadi berbahasa roh, puasa, merenungkan firman Tuhan, mempercayai Tuhan dan menyembah Tuhan banyak-banyak bukan karena kita hebat tetapi perwujudan dari ketidakmampuan kita dan banyaknya kelemahan kita sehingga kita harus mencari Tuhan lebih banyak.

Yohanes 2:16

Jangan jadikan rumah Bapaku sebagai tempat berjualan, tempat sarang pencuri

Ketika Yesus tidak melihat Bait Suci berjalan sesuai dengan fungsinya.

Dia mengusir mereka karena itu adalah rumah Bapa. Ini tempat hadirat Bapaku. Ini tempat dimana Bapaku menerima penyembahan.

Apa yang menjadi kepentingan Bapaku terganggu dan terhenti.

Mari naik ke level - Ini milik Tuhan. Ini kehendak Tuhan. Ini rancanganMu.

Ketika daging dan emosi kita tersulut  karena ada ketidakberesan; maka belajarlah punya motivasi untuk kepentingan kita, area kita, namun harus di dorong oleh kepentingan Bapa Surgawi.

1 Tawarikh 17:1

Kita melihat pelayanan tidak bagus; masuklah ke pikiran Tuhan yaitu ini kan pelayanan Bapaku; "tidak boleh tidak bagus karena ini kehendak dan rancangan Bapa harus jadi."

Sudut kepentingan ini harus ada sebagai motivasi hati kita.

Mazmur 65:11
Ini berkat panenan akhir tahun. Aku mau menutup tahun ini dengan berkat. Dia hanya bisa memberkati. Hal terakhir yang Dia lakukan sebelum naik ke Sorga.

Namun, mari kita geser hati kita; naiklah ke bagian dari hati dan pikiran Tuhan yang paling dalam; Saul mengabaikan hadirat Tuhan dan hanya urus singgasananya (jaman Saul - tabut perjanjian di biarkan terbengkelai).

Berbeda dengan Daud.
Dia berusaha bawa tabut itu kembali.

Sama-sama raja Israel tetapi fokus hatinya berbeda.

Yang satu adalah fokus hanya pada diri kita sendiri, bagaimana menyingkirkan

Tetapi Daud fokusnya hanya kepada Tuhan. Ini urusan Bapaku. Ini hadirat Bapaku. Ini kehendak Bapaku.

Bagaimana mungkin aku tinggal di kayu aras sedangkan tabut Tuhan ada di kemah.

Pikiran dan hatinya terarah untuk menyenangkan hati Tuhan.

Kalau firman ini digenapi maka Bapaku akan senang dan puas.

Beralih dan berpikir bukan hanya kita yang senang (fokus diri sendiri) saat firman Tuhan; tetapi ini firman itu merupakan kehendak Tuhan (fokus Bapa) sehingga pada waktu firman itu tergenapi maka Bapaku akan senang dan puas.

Inilah yang disebut dengan cinta akan rumahKu menghanguskan Aku.

Masuklah dalam keajaiban firman bukan semata untuk kepentinganku tetapi Bapa Surgawi senang kalau firman itu digenapi.

Siapa yang mempertahankan janji-janji Tuhan dan kawal semua pergerakan melalui Mezbah Pagi. Pengertian itulah yang membawa hati ini untuk terus membela kepentingan Bapa.

Itulah cinta akan rumahMu menghanguskan Aku.

Kita memberi bukan untuk hanya untuk kepentingan Tuhan namun kepentingan Bapa Sorgawi kita.

Inilah cinta tertinggi (Yohanes 2:17).

Jangan berhenti berharap.
Jangan berhenti memegang janji Tuhan. Namun beralihlah dari motivasi untukku kepada kerinduan Bapa Sorgawi yang harus jadi sehingga Dia disenangkan.

Galatia 4:6

Biarlah apapun yang kita lakukan (berbahasa roh, merenungkan Tuhan, berpuasa, memberi, melayani) fokusnya untuk menyenangkan Bapa Sorgawi.

Cinta akan rumahMu menghanguskan aku.

Amin.

Komentar

Postingan Populer