PEREMPUAN SAMARIA

PEREMPUAN SAMARIA
Youth Fire Higher Than Ever
Sabtu, 3 Februari 2018

Ev. Gabby Poernomo

Yohanes 4

Yohanes 4 (Percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria). Pada masa itu, orang Yahudi tidak mau berbicara dengan orang Samaria,demikian juga dengan orang Samaria pun tidak suka dengan orang Yahudi. Samaria dulu pernah menjadi bagian dari Israel. Tapi karena dosa yang dilakukan Raja Israel di masa lalu, membuat Yudea dan Samaria terpisah. Karena mereka tidak taat, Tuhan mengijinkan bangsa lain menaklukan Israel pada saat itu. Bangsa Israel menjadi tawanan bangsa Syria. Dan sebelum menghabiskan bangsa Israel bangsa Syria mengeluarkan orang orang Samaria terlebih dahulu dan memasukkan bangsa bangsa asing ke Samaria. Hingga bangsa Samaria kawin mengawinkan dengan orang orang asing. Sejak saat itu di mata bangsa Yahudi bangsa Samaria tidak lagi bangsa yang murni atau kudus. Bukan lagi bangsa Yahudi asli. Dan sejak itu ada tradisi semacam permusuhan antara bangsa Yahudi dan bangsa Samaria. Mereka tidak mau berbicara dan bersahabat satu dengan yang lain. Ketika Tuhan Yesus berbicara dengan perempuan Samaria, perempuan Samaria itu terkejut karena ada seorang yahudi yang mau berbicara dengannya mengingat adanya jurang permusuhan diantara kedua bangsa ini sejak lama. Orang Samaria masih memegang Taurat sama seperti bangsa Yahudi dan sama halnya seperti bangsa Yahudi, orang Samaria pun menanti nantikan datangnya Messias sang Juru Selamat. Mengingat semua sejarah antar 2 bangsa ini, percakapan antara Yesus dan perempuan Samaria ini menjadi sangat menarik untuk dicermati.

4:1Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes4:2–meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, –4:3Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.4:4Ia harus melintasi daerah Samaria.

Pada ayat ke 4 disebutkan bahwa Ia HARUS melintasi daerah Samaria. Mungkin jalan melalui Samaria adalah jalan yang tercepat untuk ditempuh. Tetapi dari sisi Rohani saya percaya Tuhan selalu punya maksud dan Tujuan. Tuhan juga tahu bahwa ada seseorang di Samaria yang akan Ia temui, seseorang yang begitu rindu dan haus bertemu Tuhan. Seseorang yang membutuhkan Tuhan. di Sumur Yakub inilah titik pertemuan antara Juru Selamat dengan orang yang memerlukan keselamatan. Ini semua menunjukkan betapa baiknya Tuhan. Tuhan berinisiatif menemui perempuan itu. Sama halnya perempuan Samaria, kita pun memiliki turning point atau meeting point dimana dulu pertama kali kita berjumpa dengan Tuhan dan hidup kita diubahkan. Bagi Tuhan, jumlah, gender, usia bukan hal yang Tuhan permasalahkan, tetapi hadirat Tuhan dan Tuhan sendiri selalu hadir dan menghampiri mereka yang haus dan lapar akan Tuhan. Tuhan sebagaimana banyak dicatat dalam Alkitab, adalah pribadi yang sangat perduli pada orang orang terbuang, orang orang yang hancur hati.

Hal lain yang menarik dari cerita tentang pertemuan Tuhan Yesus dan perempuan Samaria ini adalah waktu mereka bertemu, yaitu SIANG HARI. Pada kebiasaanya, orang menimba air disumur adalah pada sore hari dan bukan siang hari. Artinya perempuan ini sengaja menimba air pada saat sepi tidak ada orang. Dia sengaja menghindari orang, sebab hidup perempuan ini dianggap rendah oleh orang orang lain. Tapi disisi lain dia haus dan lapar akan Tuhan. Tetapi dia tahu kemana menemukan Tuhan. dia merasa hidupnya tidak layak. Jika anda merasa atau mengenal ada orang yang hidupnya terisolasi dari dunia luar, terbuang dari dunia luar, mereka butuh uluran belas kasihan. Dimana ada masalah, ada kekacauan dan ada kerinduan akan kehadiran Tuhan, Tuhan Yesus ada disana. Dan kabar baik yang harus kita catat dan ingat : BAHWA TIDAK ADA SEORANGPUN YANG TERLALU JAHAT ATAUPUN TIDAK LAYAK BAGI BELAS KASIHAN TUHAN. TUHAN MENGASIHI KITA MESKIPUN KITA MASIH HIDUP DALAM DOSA. KITA SEMUA BERHARGA DI MATA TUHAN. TUHAN MENGASIHI KITA APAPUN KEADAAN KITA. DIA MENGASIHI KITA SEBAGAIMANA ADANYA KITA.

4:5Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.4:6Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.4:7Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”4:8Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.4:9Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)4:10Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”

Perempuan Samaria ini sangat terkejut ketika menemui Tuhan Yesus, seorang Yahudi datang berbicara dan meminta minum kepadanya. Perempuan samaria ini belum tahu bahwa Yesus adalah Tuhan pada saat itu. Tuhan Yesus berbicara dengan perempuan samaria ini tidak dengan penghakiman. Tuhan menghampiri dengan kasih. Kitapun hendaklah demikian dengan saudara saudara kita yang belum mengenal Yesus. Jika kita rindu mereka mengenal Kristus, perkenalkan Kristus melalui Pribadi NYA yang penuh kasih penuh pengampunan dan belas kasihan.

(Yohanes 4:10) Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” 4:11Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?4:12Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?”4:13Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,4:14tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”4:15Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.”

Terjadi percakapan lebih dalam lagi antara Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria itu. Tuhan berbicara mengenai apa yang Tuhan berikan tidak sama dengan apa yang dunia berikan.Tuhan memberikan air hidup yang mampu memenuhi dahaga hati kita, dimana tak satupun dan apapun di dunia ini yang bisa memuaskannya. Tuhan tahu bahwa perempuan samaria ini haus dan lapar akan Tuhan. Sisi hidupnya ada yang kosong yang hanya Tuhan saja yang dapat mengisinya. Manusia diciptakan dengan 3 macam kebutuhan, yaitu Jasmani, Jiwani dan Rohani. Faktor kebutuhan yang ke 3 yaitu Rohani, hanya dapat di isi oleh Tuhan yang menciptakan kita, dan tidak dapat digantikan oleh apapun juga. Inilah yang dunia tidak mengerti. Dunia mencari cari tetapi tidak menemukan jawaban, sebab jawaban itu hanya ada didalam Yesus. cukup banyak kita melihat orang orang dunia yang terkesan memiliki segalanya secara materi dan kekuasaan tetapi hidup mereka kosong dan hampa, sebab sesungguhnya yang mereka butuhkan adalah Yesus. Dunia tidak bisa memberi kepuasan, akan selalu merasa kurang dan kurang, tidak pernah ada kata cukup. Tetapi didalam Tuhan kita menemukan kepuasan yang membuat kita puas dan kenyang. Tuhan memberi lebih dari sekedar materi maupun kekuasaan. Karena itulah ketika perempuan samaria itu mendengar tentang air hidup yang memuaskan, ia pun ingin Tuhan memberikannya kepadanya.

.”4:15Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” 4:16Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.”4:17Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,4:18sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.”4:19Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.4:20Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.”4:21Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.4:22Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.4:23Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.4:24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

TUHAN Menyatakan Isi HatiNya kepada Perempuan Samaria, nota bene adalah orang yang tidak benar.

Pada perjumpaan pertama, perempuan samaria itu hanya mengenal Yesus sebagai orang Yahudi. Tetapi ketika terjadi percakapan lebih dalam, pengenalan perempuan samaria itu semakin dalam tentang siapa yang ada dihadapannya dan mulai mengerti bahwa yang ada dihadapannya adalah “nabi” utusan Tuhan. Setelah perempuan Samaria itu mulai mengenal Dia, Tuhan mulai masuk ke rahasia kehidupan pribadi perempuan itu.

4:25Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.”4:26Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.”

Perempuan Samaria ini menunjukkan pencariannya akan sang Juru Selamat. Setiap orang memerlukan Juru Selamat. Meskipun sebagian besar orang Thailand tidak mengenal Tuhan, tetapi mereka mengerti bahwa ada SESUATU YANG BESAR yang menguasai alam semesta. Sesungguhnya setiap manusia Tuhan sediakan sejak semula satu ruang kosong didalam hidupnya yang hanya Tuhan saja yang bisa mengisinya. Perempuan Samaria ini merupakan salah satunya, yaitu orang yang haus akan Tuhan tetapi tidak tahu mencari kemana. Dan pada ayat ke 26 4:26Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Tuhan Yesus menyatakan diriNya kepada perempuan ini. Banyak orang dunia yang juga mengalami hal yang sama. Mereka tahu ada satu yang MAHA KUASA yang mereka tidak kenal. Karena itu bersyukur sebab Tuhan sangat baik. Tuhan sendirilah yang menyatakan diriNYA kepada kita semua. Ketika perempuan ini tahu bahwa Yesus yang ada dihadapannya adalah Tuhan yang ia cari, ia tinggalkan sumur dan air yang semula menjadi tujuannya. Ia pergi berlari dan memberitakan kabar baik perjumpaan tentang Yesus di sumur Yakub. Setiap orang yang memiliki perjumpaan pribadi dengan Tuhan pasti akan mengalami perubahan hidup yang radikal. Mereka akan meninggalkan hidup mereka yang lama, yang sia sia, dan berbalik kepada Tuhan. meninggalkan segala yang mereka miliki dulu dan mengutamakan Yesus dihidupnya, sebab mereka tahu bahwa Yesus adalah segalanya bagi mereka. Kita melihat dan mendengar begitu banyak orang ketika mereka berjumpa dan menerima Yesus mereka meninggalkan segalanya dan menerima resiko penolakan dan aniaya karena cinta yang luarbiasa kepada Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan selalu membawa roh kita menjadi berkobar kobar dan bergairah.

Komentar

Postingan Populer