PEMBINASA KEJI

Pembinasa Keji

Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan…Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.”
Matius 24:15, 16, 21

Pembinasa keji" berasal dari bahasa Ibrani: shiqquts shomem, yang artinya "kekejian yang membinasakan".
 Frasa tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai to bdelygma tes eremoseos, dengan arti yang sama.
Dari ayat yang dikutip di atas dapat diketahui bahwa Pembinasa keji yang dimaksudkan Tuhan Yesus sudah pernah dinubuatkan oleh Nabi Daniel. Tuhan Yesus mengacu pada Dan 9:27; 11:31; 12:11.

Dalam PL, ungkapan shiqquts shomem dipakai baik untuk para pemuja berhala (orang) maupun untuk barang (benda) yang begitu membangkitkan kejijikan dan kebencian bagi orang Yahudi. 
Dalam Mrk 13:14, kata "berdiri" (Yunani: hestekota) memakai partisipal jenis maskulin, yang mengindikasikan bahwa Pembinasa keji yang dimaksud adalah orang atau manusia.
Sedangkan ungkapan "tempat kudus" jelas mengacu pada Bait Suci di Yerusalem.

Jika melihat sejarah, nubuat Daniel tersebut sudah tergenapi.
Pada tahun 168 SM, Antiokhus Epifanes, raja Seleukid dari Siria menajiskan Bait Suci dengan menempatkan patung Dewa Zeus di dalamnya, yang jelas adalah suatu kejijikan bagi orang Yahudi.

Namun nubuat tersebut pasti belum sepenuhnya tergenapi, sebab Tuhan Yesus mengingatkan kembali nubuat tersebut kepada murid-muridNya yang hidup pada zamanNya.

Yesus memberi tahu bahwa pembelajaran tentang kekejian yang membinasakan harus berfokus pada kitab Daniel (Matius 24:15).
Ketika seseorang mempelajari buku Daniel dengan teliti, ia akan menemukan bahwa kekejian yang membinasakan itu bisa dibagi menjadi 3 bagian.
Bagian-bagian itu adalah: kekejian yang membinasakan pada zaman Daniel (yang berhubungan dengan bait suci yang pertama); kekejian yang membinasakan pada zaman Yesus (berhubungan dengan bait suci yang kedua); dan terakhir kekejian yang membinasakan pada akhir zaman (yang melibatkan seluruh gereja Kristen).

Matius 24:16
maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan…

Apakah yang dimaksud “dengan melarikan diri ke pegunungan?”
Saya yakin bukanlah suatu kebetulan kalau kunci dari kalimat ini ada di pasal dengan nomor yang sama(pasal 24):

Mazmur 24:3-6
Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" 24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela

Satu-satunya perlindungan dan bagaimana kita bisa menghadapi kekejian yang membinasakan ini adalah dengan memberikan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan Yesus, intim denganNya (selalu mencari wajahNya), mengasihi sesama sebagaimana Tuhan Yesus mengasihi mereka dan menyembahNya dengan cara yang diajarkan firmanNya (bersih tangannya dan suci hatinya).
Jika kita memiliki KasihNya yang penuh kuasa lewat kehidupan intim kita dengan Tuhan, maka pasti lah kita mampu menghadapi si pembinasa keji di akhir jaman ini.

Contoh pahlawan iman yang melawan spirit pembinasa keji adalah Corrie Ten Boom.
Beliau bersama kakaknya Betsie, ditawan di kamp Nazi.
Namun mereka tetap setia mencari Wajah Tuhan di Kamp tsb, bahkan dengan sembunyi-sembunyi mengadakan group doa.
Sesudah keluar dari kamp itu, beliau kembali lagi mengunjungi Jerman, bertemu dengan pengawas kamp yang dulu menyiksa dia.
Corrie Ten Boom mengampuninya dan berdoa untuk dia.
Dengan Kasih Tuhan yang begitu kuat di dalamnya,
Beliau mampu bertahan dan keluar menjadi pemenang.

Love never fails.


Sumber: Rick Joyner, Manna Sorgawi dan Amazing Facts.

Komentar

Postingan Populer