DIDIKAN TUHAN

DIDIKAN TUHAN
SION, 03 Oktober 2017
Ps Robert Lie


Seringkali kita tidak percaya pada pemimpin ketika dia berbicara yang tidak mungkin, yang mustahil, padahal Tuhan itu sedang mendidik kita.

Amsal 3:11 (TB)
11: Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

Banyak yang hanya tahu ayat ini, tapi ketika didikan Tuhan datang, mereka menolak, mereka tidak percaya. Jangan bosan dengan peringatanNya.

Proverbs 3:11 (NLT)
11: My child, don't reject the LORD's discipline, and don't be upset when He corrects you.

Proverbs 3:11 (Holman)
11: Do not despise the LORD's instruction, my son, and do not loathe His discipline;

Semua didikan akan membawa hal yang positif dalam hidup kita.

1. Pengertian didikan
Dalam bahasa Inggris: discipline, chastening, instruction.
Dalam bahasa Ibrani: musar (discipline, chastening, correction, instruction)

Ada 4 fase didikan:
1. Instruction
2. Correction
3. Chastening
4. Discipline

Lebih baik ketika instruksi diberi dan kita salah, kita dikoreksi, bertobat. Jangan sampai kita kena disiplin Tuhan karena kita tidak mau dikoreksi.

Kata musar menunjukkan koreksi yang dilakukan bapak untuk memberikan disiplin moral dan pengembangan karakter seorang anak.

Ketika engkau dididik Tuhan, responmu itu sangat menentukan.




Amsal 6:20 (TB)
20: Hai anakku, peliharalah perintah (musar) ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.

Amsal 3:11 (TB)
11: Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan (musar) TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

Ketika Tuhan memberikan instruction dan engkau pakai otakmu sendiri, hati-hati. Nurut dan berubahlah sesuai dengan didikan Tuhan. Sekalipun orang jatuh berkali-kali dalam dosa, selama orang itu mau dikoreksi dan mau berubah, Tuhan bisa ubah orang itu. Ketika instruksi diberikan dan kita masih bisa salah, itu wajar, karena kita masih manusia. Tapi kalau engkau salah dan engkau mau dikoreksi, Tuhan akan ubah.

The law of first mention.
Kata musar pertama kali muncul di kitab Ulangan 11:2.

Ulangan 11:2-3 (TB)
2: Kamu tahu sekarang — kukatakan bukan kepada anak-anakmu, yang tidak mengenal dan tidak melihat hajaran (musar) TUHAN, Allahmu — kebesaran-Nya, tangan-Nya yang kuat dan lengan-Nya yang teracung,
3: tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya di Mesir terhadap Firaun, raja Mesir, dan terhadap seluruh negerinya;

Jadi apa sebenarnya tujuan hajaran dan didikan Tuhan? Bukan hanya untuk menjadikan kita punya karakter yang baik, tapi didikan juga salah satu cara Tuhan agar kita bisa menjadi saksi Kristus. Saksi atas kebesaran Tuhan, tangan Tuhan yang kuat, dan lenganNya yang teracung. Kalau engkau sedang dididik Tuhan, itu untuk membuatmu memiliki karakter Kristus, dan ketika engkau menang, engkau bisa bersaksi dan menjadi saksi Kristus yang hidup. Semua orang bisa bersaksi, tapi belum tentu jadi saksi. Tapi orang yang menjadi saksi, dia tidak perlu bersaksi, karena dia memang sudah menjadi saksi. Seperti Paulus yang berkata mengenai suratan yang terbuka, bagaimana Tuhan campur tangan, dll.

Kalau engkau sedang dididik Tuhan, nikmati didikanNya. Biar kita tidak hanya menyanyi, tapi memang kita benar-benar suka akan didikan Tuhan. Ketika engkau sudah diperingati Tuhan, cepatlah bertobat, jangan sampai engkau dihajar bahkan didisiplin Tuhan.

2. Apa yang terjadi kalau kita tidak menghargai didikan Tuhan?

Belajar dari Saul.

1 Samuel 15:1-3 (TB)
1: Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
2: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
3: Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

Sauk diberikan instruksi untuk membunuh SEMUAnya, tidak boleh ada belas kasihan. Ini sebenarnya adalah instruksi yang mengerikan, karena semuanya harus dibunuh, karena orang Amalek menghalangi bangsa Israel keluar.

Tuhan sudah menjelaskan kepada Saul untuk menumpas semuanya. Tapi apa yang dilakukan Saul?

1 Samuel 15:7-11 (TB)
7: Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir.
8: Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
9: Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
10: Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
11: "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.

Instruction, correction, chastening, discipline. Saul sangat jelas diberikan instruksi untuk membunuh semuanya, tapi yang dilakukannya, dia menyelamatkan Agag raja Amalek, dan lembu yang terbaik diambil. Saul tidak melakukan tepat yang Tuhan lakukan, dia meremehkan Firman Tuhan.

Lalu bagaimana respon Saul?

1 Samuel 15:13 (TB)
13: Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."

Hal pertama, Saul berbohong dan dia merasa telah melaksanakan Firman Tuhan, padahal dia melakukan hanya SEBAGIAN Firman Tuhan.

Ketika Firman Tuhan datang, didikan Tuhan datang, koreksi diri, jangan merasa dirimu sudah benar dan sudah melakukan Firman Tuhan, tetap koreksi dirimu.

1 Samuel 15:14-15 (TB)
14: Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
15: Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

Hal kedua, Saul menyalahkan orang lain. Ketika dia ditegur Samuel, seharusnya Saul mengoreksi diri dan mengakuinya, tapi dia justru menyalahkan orang lain, menyalahkan rakyatnya.

Sekalipun rakyat salah, seharusnya Saul sebagai raja, harusnya menegur mereka. Yosua pun bahkan menegur rakyat ketika Akhan mengambil emas dan mengakibatkan mereka mengalami kekalahan.

Hal ketiga, Saul mencari alasan untuk membenarkan dirinya, bahkan dengan alasan yang terlihat rohani. Sekali salah tetap salah, tidak ada yang namanya salah untuk kebaikan.

1 Samuel 15:16-21 (TB)
16: Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya: "Katakanlah."
17: Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau, walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel?
18: TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka.
19: Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"
20: Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas.
21: Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."

Ketika dia ditegur, dia merasa benar. Lalu dikoreksi lagi, dia menyalahkan orang lain. Lalu Samuel tegur lagi, dia masih saja membela diri. Sudah dikoreksi yang ke sekian kali, masiiiih saja Saul menyalahkan orang, membela diri. Dosa yang tidak diampuni adalah dosa yang tidak diakui, dan hal inilah yang membuat Saul ditolak sebagai raja.

Kalau engkah sedang dididik Tuhan, buka hatimu dan relakan dirimu untuk Tuhan ajar.

Samuel memberikan Firman Tuhan kepada Saul dengan maksud agar Saul bertpbat dan mengingat siapa dia sebelum dia menjadi raja (ayat 17) dan mengingatkan kembali Firman Tuhan yang harusnya dia lakukan (ayat 18). Tapi bukannya bertobat, justru dia masih saja merasa benar (ayat 20) dan masih saja menyalahkan orang lain (ayat 21).

1 Samuel 15:22 (TB)
22: Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Jangan meremehkan apa yang Tuhan firmankan. Kalau engkau disuruh sesuatu, lakukan dan ikuti semua dengan setiap detailnya, dan juga jangan menunda untuk melakukannya. Saul memulai semua dengan roh, tapi dia mengakhirinya dengan daging karena tidak menerima didikan Tuhan.

Kalau engkau menghargai didikan Tuhan, engkau itu akan mengalami hal yang ajaib.

3. Apa yang terjadi kalau kita menghargai didikan Tuhan

2 Samuel 12:7-12 (TB)
7: Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
8: Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
9: Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
10: Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11: Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12: Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

Saul MELAKUKAN Firman SEBAGIAN, tapi ujungnya mengerikan. Daud mengambil istri orang dan membunuh suaminya dengan cara yang licik, tapi kalau engkau lihat akhirnya, berbeda.

Daud dan Saul sama-sama raja dan sama-sama mendapatkan didikan dari nabi. Ketika itu Daud duduk di tahtanya, dan dia itu ditegur di tahtanya, dilihat semua orang bawahannya. Daud itu orang yang diagung-agungkan, dia mengalahkan berlaksa-laksa, tapi ketika itu dia ditegur secara lantang oleh nabinya di tengah singgasananya. Tapi apa yang jadi respon Daud?

2 Samuel 12:13 (TB)
13: Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Daud ditegur melalui Nabi Natan, tapi responnya langsung mengakuinya, tidak menyalahkan orang lain, dan langsung bertobat! Kalau engkau terima didikan Tuhan, terima dengan sukacita. Yang satu berkata aku sudah melakukan firman Tuhan, yang satu berkata aku sudah berdosa.

Apa yang terjadi ketika Daud bertobat? Memang dia tetap harus menerima konsekuensinya, tapi dia mendapat anugrah dan belas kasihan Tuhan, bahkan akhirnya dia mendapatkan julukan "the man after My own heart".

Saul mendapatkan Firman, merasa melakukan padahal melakukan hanya sebagian. Lalu ketika ditegur, tidak bertobat. Daud tidak mendapat Firman, tapi dia memang melakukan kesalahan, lalu ketika ditegur, dia langsung bertobat.

Seorang yang melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya, ketika ditegur dan dia bertobat, dia akhirnya menjadi the man after God's own heart. Seorang lagi melakukan sebagian Firman Tuhan, dididik ditegur tidak bertobat, ujungnya habis.

4. Bagaimana menghargai didikan Tuhan dalam hidup kita?

- Jangan tolak didikan Tuhan
Amsal 1:7 (TB)
7: Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Hanya orang bodoh yang menolak didikan Tuhan. Banyak yang hanya berkata mau seperti Yesus, tapi hanya mau kuasa dan urapanNya, tidak mau karakterNya, tidak mau sifatNya. Tuhan Yesus yang tidak salah pun disalahkan, difitnah, bahkan akhirnya disalib. Ketika engkau ditegur dan engkau mau bertobat, engkau itu akan menjadi saksi Tuhan yang efektif. Kalau engkau direndahkan, difitnah, mengucap syukur, karena kemuliaannya akan semakin besar, engkau itu sedang dijadikan indah oleh Tuhan. Setiap didikan itu akan membuat kemuliaan Tuhan nyata dalam hidupmu.

- Jangan menganggap enteng didikan Tuhan

Ibrani 12:5 (TB)
5: Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

- Jangan bosan didikan Tuhan
Amsal 3:11 (TB)
11: Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.

Kenapa tidak boleh bosan?
#Tuhan tidak memberi didikan / hajaran pada sembarang orang, Dia hanya menghajar orang yang dikasihiNya

Ibrani 12:6 (TB)
6: karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Amsal 3:12 (TB)
12: Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Tuhan itu menghajar orang yang dikasihiNya, anak yang disayangiNya. Kalau Dia masih mengurusi kita, artinya Dia itu sayang.

#Didikan membuat kita pandai
Amsal 1:3 (TB)
3: untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,

# Didikan lebih berharga dari emas perak
Amsal 8:10 (TB)
10: Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.

# Didikan menjadikan kita bijaksana
Amsal 19:20 (TB)
20: Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

# Didikan membuat kita hidup
Amsal 4:13 (TB)
13: Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.

Amsal 6:23-24 (TB)
23: Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
24: yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.

Ketika Saul sudah menolak didikan Tuhan, hingga akhirnya dia tidak lagi mendengar Firman Tuhan, dan ujungnya dia mati rohani hingga dia mencari Samuel tapi akhirnya Saul mati jasmani.

# Kita orang yang berbahagia jika ditegur dan dididik
Ayub 5:17-18 (TB)
17: Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
18: Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Jangan pernah menolak didikan Tuhan! Kalau hatimu tidak mau dikoreksi Tuhan, berkat Tuhan yang harusnya jadi jatahmu itu bisa hilang. Kalau engkau dididik Tuhan, relakanlah hatimu!




Penulis



Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer