DIA DATANG UNTUK MEMBERI HIDUP YANG BERKELIMPAHAN


*DIA DATANG UNTUK MEMBERI HIDUP YANG BERKELIMPAHAN*
*Pdt Lukas Yoesianto*


Malam hari tiba-tiba saya merasa ketakutan tentang banyak hal; tentang keluarga, anak, pelayanan, pekerjaan, dll. Ini berlangsung hingga pkl.  02.30. Dalam hati, saya berseru kepada Tuhan, “Tuhan, besok saya akan berkotbah tentang pemulihan segala sesuatu, namun sampai pagi ini saya merasa ketakutan, kuatir, dan cemas tentang banyak hal.”  

Sehingga saya susah tidur. Ketakutan ini sudah saya tengking tidak pergi. Sudah membaca dan mengucapkan ayat-ayat firman Tuhan juga tetap saja tidak ada perubahan. Pkl. 02.30 Roh Kudus berkata, " Berdoalah." Ketika saya mulai berdoa, Tuhan ingatkan  hal berikut ini.

*Pemulihan berasal dari kata Apokatastasis, artinya:*

Dikembalikan seperti keadaan semula sebelum manusia jatuh dalam dosa. Dikembalikan seperti kondisi pada awal manusia diciptakan.

Pemulihan seperti orang sakit yang disembuhkan seperti pada waktu belum sakit.

Dipulihkan batas-batas kita seperti pada waktu Tuhan menentukan batas-batas kita semula.
Batas yang mengecil karena kekalahan dan kegagalan dipulihkan. Batasan keuangan yang mengecil dalam hidup saya yang terjadi bertahun-tahun akhirnya Tuhan pulihkan. Batasan-batasan itu dikembalikan. Bahkan awal tahun, Tuhan beri tanda ajaib, dari orang yang ajaib.

*Yesus Mengajarkan Doa Bapa Kami (Matius 6:9-10)*

*"Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”*
Ini bukan doa yang normatif, tetapi sungguh-sungguh riil.  Yesus pun adalah Tuhan yang riil, nyata, bukan Tuhan yang normatif. Saya berdoa, suatu waktu, hadiratNya benar-benar nyata. “Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakmu di bumi seperti di sorga." Artinya pulihkan hidupku di bumi ini seperti di sorga.
Batasan doa, batasan baca firman, batasan penyembahan, batasan pelayanan dan batasan kerohanian dalam hidup kita yang mengecil akan Tuhan pulihkan. Pemulihan Segala Sesuatu, berarti batasan-batasan hidup kita yang mengeceil dikembalikan pada destiny yang Tuhan tetapkan semula. Tuhan akan mendorong kita kembali, agar batasan-batasan itu diperluas.

Waktu-waktu ini adalah hari-hari yang serius. Kita harus terus memperbaiki semua, perluas batasan hidup saudara. Salah satu yang sering jadi masalah adalah soal keuangan. Tiap hari kita bergumul dengan uang, tetapi kalau kita tidak tahu kebenaran tentang uang, satu sisi kita akan cinta uang. Padahal cinta uang itu akar dari kejahatan. Uang itu akan mencintai saudara, dan seluruh sifat mamon diturunkan pada Saudara.

Jika Saudara mencitai uang dan uang mencintai saudara, semua sifat mamon akan diturunkan.  Saudara akan diberi kekuatiran yang luar biasa, sehingga tidak bisa terlepas dari uang. Satu sisi kita akan dibikin miskin karena uang menjauhi saudara. Dua hal ini tidak benar. Kitalah yang harus taklukkan mamon, dan tahu dimana posisi uang.
Uang akan menipu dengan kekayaan hidup, dengan anggapan bahwa semua bisa dibeli dengan uang. Contoh, pria yang ingin mengikut Yesus. Dia tanya, " Guru apa yang harus aku lakukan untuk ikut Tuhan, "Lalu Tuhan nyatakan, "Jualah hartamu dan ikut Aku." Tapi pemuda itu tidak mau dan meninggalkan Yesus. Uang bisa menjadi hamba yg baik dan juga bisa menjadi tuan yang jahat.

*Yesus Datang Memberi Hidup Yang Berkelimpahan*

*Yohanes 10:10 (TB)  - “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.*

Sebelum kita lahir, pencuri itu sudah datang, dia sudah ada. Pekerjaannya hanya satu, mencuri. Pada waktu kecil, kita ditimang, orang tua kita katakan, "Anakku, besok kamu besar menjadi orang yang nurut orang tua, takut akan Tuhan..." Tetapi kenyataannya iblis mencuri semua yang baik. Saat anak masih kecil sudah tidak taat dan hormat pada orang tua, tidak takut kepada siapa pun, orang tua, guru, maupun guru sekolah Minggu.  Ini adalah bukti bahwa pencuri sudah datang, dan sudah mencuri semua yang baik dalam hidup kita. Dia bukan hanya mencuri tetapi juga membunuh dan membinasakan.

Namun Yesus datang untuk memberi hidup dan hidup yang kelimpahan. Artinya Tuhan akan mengembalikan segala sesuatu yang telah dicuri oleh iblis. Ayo bergegas, jangan dilewatkan. Caranya bagaimana, sadar dan bertobat.

Kenalilah dimana kesalahan Saudara dan dimana kejatuhan saudara. Sadar dan bertobatlah, supaya Saudara mengalami kelegaan. Yesus katakan: "Aku datang." Tuhan akan mendatangi Saudara dengan cara yang berbeda. Dia akan memanifestasikan pribadiNya.  Ketika Saudara berdoa atau menyembah, Dia akan mendatangi saudara, sehingga saudara dengan mudah merasakan hadiratNya. Saat membaca firman, Firman itu makin hidup, karena Dia datang dalam pembacaan firman Saudara. Ia membuat tulisan firman itu menjadi hidup. Tuhan datang dalam  doa saudara, tiba-tiba doa menjadi hal yang menyenangkan.  

Kejadian 35:1

Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu." Tuhan menampakkan diri kepada Yakub, dan selanjutnya beberapa kali Tuhan menampakkan diri kepadaNya.

1 Korintus 15 :3-8

“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. ...Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.”

Paulus katakan, “apa yang telah kuterima sendiri,” artinya saat itu Paulus bertemu dengan Yesus secara langsung.

Kepada Jemaat ini Tuhan nyatakan, “Aku akan menampakkan diri lebih lagi pada jemaat ini.” Berarti, di hari-hari ke depan, hadiratNya akan makin nyata dalam hidup kita.

*Roma 8:31-32*

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

*Disarikan dari kotbah Pdt. Ir. Lukas Yoesianto di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries Jogja pada tanggal 20 Januari 2019.*



Komentar

Postingan Populer