KUASA PUJIAN DITENGAH BADAI

Kuasa Pujian di tengah badai
Ringkasan kotbah Hansur, 24 Februari 2019
Pembicara: Pdm. Julita Manik


Banyak orang menyalahkan Tuhan krn punya masalah yg besar dan tdk ada jalan keluar, tetapi Daud justru memuji memuliakan Tuhan dititik titik terberat dalam hidupnya, Magnify The Lord (dlm bahasa ibrani Gadol = memperbesar Tuhan,spt melihat menggunakan telescope) bukan melihat masalah yg besar tetapi Tuhan yg besar.

Berjalan bersama Yesus bukan berarti tidak ada badai, seringkali supaya kita belajar sesuatu. Markus 4:35 & 37 - yang punya ide untuk bertolak ke sebrang adalah Yesus, tapi ditengah perjalanan saat ada badai, Yesus didapati sedang tidur. Seringkali kita melihat “kok Tuhan hanya diam saja? apakah Tuhan ga peduli masalahku? pdhal Tuhan yg ajak untuk menyebrang.

Yesus ajak murid-muridnya supaya mereka tahu bahwa Yesus bukan hanya bisa menyembuhkan penyakit, tp Yesus juga bisa mengatasi segala yang tidak bisa dikontrol oleh manusia, yang diluar kendali kita. (badai, iklim ekonomi, inflasi, pergerakan dollar)

Penulis lagu menulis lagu dengan berbeda-beda, ada yg mellow, ada yang senang menulis lagu sukacita, kemenangan. dan bani Korah menulis Mamur 84:1 - Lebih naik satu hari pelataranMu, daripada seribu hari ditempat lain.

Kalau kita ga belajar melihat hati bani Korah kita pasti ga akan setuju, tentu kita semua maunya di ruang maha kudus. tapi bani korah ini punya hati yg luarbiasa. Pekerjaan pelayanan bani Korah adalah penjaga pintu, pelayanan yg tdk dilihat banyak orang, tapi kalau Tuhan tempatkan mereka disitu, mereka mau kerjakan agar bs terus dekat dengan Tuhan. mungkin tidak dapet popularitas dan bukan di mimbar tetapi mereka adalah orang-orang yang mau kerjakan bagian mereka terus dengan sukacita sekalipun hanya bs dipintu

Bersambung ... 👇🏻👇🏻👇🏻

Komentar

Postingan Populer