SHEKINAH GLORY


SHEKINAH GLORY

Apa itu ‘Shekinah Glory’? Kata ‘Shekinah’ tidak tertulis di Alkitab. Berasal dari kata ‘shekinot’ (bahasa Ibrani) dan sebenarnya ada di dalam Alkitab setiap kali disebutkan Allah ‘berdiam’ atau ‘berkediaman di’. Kata ini berarti tempat dimana Allah berada, berdiam atau hadirat ilahi. Kemuliaan ini terlihat saat kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci, juga di padang gurun saat Ia menjadi Tiang Api di malam hari dan menjadi Awan Kemuliaan yang memayungi umat Israel dari sinar matahari gurun yang menyengat. Kehadiran-Nya termanifestasikan oleh cahaya amat benderang dalam Kemah Suci, Bait Suci Yerusalem, juga dalam peristiwa Transfigurasi di gunung dimana Yesus bersinar terang melebihi terangnya mentari saat Ia berbicara dengan Elia dan Musa.
KEINGINAN MUSA MELIHAT ALLAH

Apa Anda ingin melihat Allah dalam kemuliaan-Nya? Tidak ada seorang pun yang bisa melihat kemuliaan Allah dan tetap hidup. Walaupun banyak orang yang telah bertemu Yesus Sang Allah Anak sebagai manusia, mereka bisa tetap hidup karena kemuliaan Yesus ‘terbungkus’ dalam kemanusian-Nya.
Musa juga ingin melihat kemuliaan Allah dan memohon supaya bisa melihatnya.
Tetapi jawabnya: “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.” Tetapi firman-Nya: “Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama Tuhan di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.” Lagi firman-Nya: “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” Berfirmanlah Tuhan : “Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.”
~Keluaran 33:18-23
Allah katakan, “sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup” (ayat 20) jadi Ia membiarkan Musa melihat ‘secuil’ kemuliaan-Nya dari arah belakang, dimana Ia menempatkan Musa di ceruk gunung dan menutupi Musa dengan tangan-Nya sampai Ia berlalu. “Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan”. Allah tahu, tanpa ditutupi tangan-Nya, Musa tak akan tahan. Musa akan mati terpanggang oleh kemuliaan sedahsyat itu. Demikian pula siapapun yang ingin melihat kemuliaan itu.
MUSA BERCAHAYA DENGAN KEMULIAAN ALLAH

Musa turun dari gunung dengan membawa 10 Perintah. Setelah melihat bagian belakang Allah, wajah Musa bercahaya dengan kemuliaan ‘Shekinah Glory’ Allah.
Ketika Musa turun dari gunung Sinai — kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu — tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan. Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia. Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin jemaah itu berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
~Keluaran 34:29-35
Musa memancarkan -memantulkan, merefleksikan- ‘Shekinah Glory’ Allah dan harus mengenakan penutup wajah karena umat Israel takut melihat cahaya yang memancar dari wajahnya. Seperti bulan memantulkan cahaya matahari, bukan memancarkan cahayanya sendiri; demikianlah Musa memancarkan kemuliaan Allah. Bukan kemuliaannya sendiri.

KEMULIAAN YESUS DALAM PERISTIWA TRANSFIGURASI

Yesus sedikit menyingkapkan kemuliaan-Nya di gunung saat Ia mengijinkan Petrus, Yakobus dan Yohanes melihatnya. Ini sebabnya Rasul Yohanes berkata, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:14).
Rasul Yohanes juga menulis,
“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya” (Yohanes 1:4-7).
Yesus adalah gambaran sempurna Allah dan sifat-Nya sebagai Terang. Ini adalah bagian dari ‘Shekinah Glory’, karena itu Yohanes katakan, “kita telah melihat KEMULIAANNYA.”
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: “Berdirilah, jangan takut!” Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
~Matius 17:1-8
Yesus sedikit ‘mengupas’ lapisan kemanusiaan-Nya dan membiarkan 3 murid-Nya menyaksikan apa itu sesungguhnya kemuliaan Allah. Sungguh membuat mereka dikuasai oleh ketakjuban luarbiasa, sebagaimana yang dialami siapapun yang melihat penyingkapan kemuliaan Allah. Manusia yang melihat kemuliaan yang luarbiasa ini akan ‘tersungkur dan seperti orang mati’ (Wahyu 1:17) dengan wajah tertelungkup ke tanah. Itu yang dialami para murid ini. Saat kemudian Yesus naik ke surga, Ia naik juga dengan dikelilingi awan kemuliaan.

PENUTUP
Setiap orang nanti akan melihat Allah dengan segala keagungan, kemegahan dan kemuliaan ‘Shekinah Glory’-Nya dan setiap lutut akan bertekuk di hadapan-Nya. Sebagian akan berlutut dengan sukacita karena Ia adalah Tuhan dan Juruselamat dan Raja mereka, tapi sebagian akan melakukannya dengan ketakutan karena Ia akan menjadi Hakim mereka (Wahyu 20:11-15). Allah tak bisa berdiam dalam diri orang yang tak pernah bertobat dari dosa ketidakpercayaannya dan mempercayai Kristus.
Jika anda yang membaca ini belum mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat anda, sekaranglah waktunya. Putuskanlah hari ini. Jangan menunda lagi karena “sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.” (2 Korintus 6:2). Karena “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia TELAH berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:18).
[Jack Wellman : What is Shekinah Glory? Is This In The Bible?; May 17, 2014]

Komentar

Postingan Populer