PERSIAPAN MEMASUKI TANAH PERJANJIAN

*PERSIAPAN MEMASUKI TANAH PERJANJIAN*


Jika kita mencermati kisah-kisah Alkitab, maka kita akan menemukan ada satu tulisan dimana menceritakan tentang bagaimana bangsa Israel menyiapkan diri untuk memasuki tanah perjanjian. Momen tersebut digunakan untuk resolusi, perenungan, dan perencanaan atas hal-hal apa saja yang akan dilakukan ketika memasuki tanah perjanjian. Karena itulah, kita akan belajar 5 prinsip persiapan untuk memasuki tanah perjanjian dengan tujuan untuk mengalami pemulihan dan kelimpahan.

Dalam kitab Yosua pasal 1-5, menceritakan masa-masa awal di padang gurun untuk siap menguasai atau menduduki tanah perjanjian. Tanah perjanjian tidak hanya berbicara tentang geografis atau sebuah tempat, tetapi diartikan sebagai kehendak Allah dalam hidup kita yang harus digenapi supaya segala tujuan dan karya agung Tuhan nyata di dunia ini.

Dalam Yosua pasal 1, judul perikop adalah : Perintah Tuhan kepada Yosua untuk merebut tanah Kanaan. Masuk ke tanah perjanjian merupakan sebuah keharusan/kewajiban/sesuatu yang merupakan rancangan Tuhan, bukan manusia, sehingga dikatakan pula bukan merupakan pilihan. Tanah Kanaan berarti sesuatu yang Tuhan rancang/inginkan bagi orang Israel, agar tidak tinggal di Mesir. Dengan pola pikir yang sama, mari kita siapkan diri untuk masuk kepada Janji/maksud Tuhan/rencana Tuhan dalam hidup kita, yaitu mengalami Pemulihan dan Kelimpahan.
Yeremia 29:11, dikatakan “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Kehendak Tuhan yaitu untuk memberikan pemulihan dan kelimpahan bagi setiap pribadi kita/masing-masing secara spesifik. Dalam nats Efesus 5:15-17, dikatakan agar kita mengerti kehendak Tuhan bagi hidup kita.
5 hal yang harus dipersiapkan untuk memasuki/mengalami kehendak Tuhan dalam hidup (memasuki tanah perjanjian kita), adalah:


1. Yosua pasal 2, “Pengintai-pengintai di Yerikho”

Mengapa pengintai diutus ? tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran supaya ada pewahyuan, visi, penglihatan tentang apa yang ada didepan mereka. Poin pertama yaitu MILIKI PEWAHYUAN/VISI/PENGERTIAN AKAN KEHENDAK TUHAN, yang khusus dan unik bagi dirinya.

Pewahyuan didapatkan ketika kita bergaul karib dengan Tuhan. Untuk bisa mendapatkan pewahyuan, diperlukan telinga yang tajam untuk mendengar suara Tuhan, seperti kisah Pemulihan Gerbang Domba (cerita Nehemia).

2. Yosua pasal 3, “Menyeberangi Sungai Yordan”

Sungai Yordan menggambarkan kenyataan hidup/realita/kehidupan sehari-hari. Poin kedua yaitu MENANG TERHADAP KENYATAAN HIDUP DALAM PIKIRAN KITA. Isilah pikiran kita dengan pengetahuan tentang Alkitab, sehingga menghasilkan rhema. Jangan penuhi pikiran kita hanya dengan kenyataan hidup, batas-batas duniawi yg penuh dengan ketidakmampuan, kekuatiran, kegagalan, dan sebagainya.

Tetapi, penuhi dengan Janji-janji Tuhan, Prinsip-prinsip Firman, dan kebenaran Firman yang pasti memberikan kekuatan dan pemulihan melalui pikiran kita untuk kehidupan kita.

3. Yosua pasal 4, “Kedua belas batu peringatan”

Setelah bangsa Israel meninggalkan sungai Yordan, Yosua mengajak untuk membuat mezbah/prasasti/tanda untuk mengingat kebaikan Tuhan dan segala apa yang pernah Tuhan lakukan untuk bangsa Israel. Poin ketiga yaitu INGATLAH SEGALA YANG PERNAH TUHAN LAKUKAN PADA KITA.

Jika kita senantiasa melakukan hal ini, maka kita akan selalu mengucap syukur atas segala sesuatu yg Tuhan lakukan untuk kita, dan sekaligus membuat tanda bahwa segala sesuatu yang ada didepan kita/yang akan terjadi dihari-hari kedepan adalah merupakan rahasia Tuhan dan kita senantiasa berharap dan hanya mengandalkan Tuhan untuk mampu menjalaninya.

4. Yosua pasal 5. “Penyunatan dan hari raya Paskah di Gilgal”

Penyunatan diartikan sebagai menanggalkan manusia lama.

Dalam Efesus 4:21-24, menceritakan tentang menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Poin keempat yaitu TANGGALKAN MANUSIA LAMA DAN KENAKAN MANUSIA BARU. Yosua belajar untuk bisa menang maka perlu perang, tetapi itu adalah pikiran yang selazimnya.

Tetapi tidak demikian bagi Yosua, dia melakukan sesuatu yang Tuhan ingin lakukan dan menggunakan cara-cara baru yang dikehendaki Tuhan, yaitu meninggalkan manusia lama, prinsip-prinsip kehidupan yg lama, dan menggantinya dengan prinsip-prinsip baru. (sunat daging, sunat hati).

5. Yosua pasal 5:13, “Panglima Balatentara Tuhan”

Poin kelima yaitu ALAMI TUHAN SECARA PRIBADI (ENCOUNTER).

 Jika kita mengalami dan menghidupi hidup kita dengan prinsip-prinsip FirmanNya, maka kita mengalami hadiratNya disepanjang kehidupan kita. Hadirat Allah nyata dalam hidup kita maka pasti akan membawa perubahan yang radikal pula dalam hidup. Pertobatan yang radikal akan menghasilkan pertumbuhan yang radikal, pemberian yang radikal akan menghasilkan tuaian yang radikal.

Dalam Yosua 5:13-15, Yosua berkata, kawan atau lawan ? ini berbicara tentang keberpihakan. Mengapa Tuhan tidak menjawab ? Karena Tuhan ingin menyatakan bukanlah kehendakmu, tetapi kehendakKu, bukanlah strategi/pikiranmu, melainkan strategi/pikiranKu yang jadi atasmu.

Mari jemaat Tuhan… persiapkan dirimu untuk memasuki tanah perjanjianmu, yaitu kehendak Allah dalam hidupmu untuk mengalami Pemulihan dan Kelimpahan, dibumi seperti disorga, sehingga rancangan Tuhan dapat tergenapi dan membawa kemuliaan bagi NamaNya….Amin……

Komentar

Postingan Populer