MEMBUKA PINTU-PINTU MUJIZAT


*MEMBUKA PINTU-PINTU MUJIZAT*

Saudara, saya percaya, kunci untuk membuka pintu-pintu mujizat adalah engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

#1 Taat akan Firman Tuhan

Jendral Naaman

Masih ingat yang terjadi kepada Naaman? Naaman adalah seorang jendral tentara kerajaan Aram. Tapi kalau dia buka jubahnya, dia penuh dengan kusta. Saudara tahu, penyakit kusta tidak bisa disembuhkan pada zaman itu. Lalu dia dengar berita ada Nabi Elisa di Samaria. Dia datangi di depan rumahnya, dia pikir Nabi Elisa yang akan keluar, tapi ternyata malah bujangnya, Gehazi, yang keluar.

Gehazi katakan, “Demikian Firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi, kalau mau pintu mujizat kesembuhan dibukakan bagimu, mandilah 7 kali di Sungai Yordan.”

Tapi respons pertama Naaman adalah dia menjadi gusar. Namanya juga pemimpin di sebuah bangsa, dia pikir Nabi Elisa sendiri yang akan datang menyambutnya, tahu-tahu bujangnya yang keluar. Dia bilang, “Saya pikir Nabi itu akan keluar menggerak-gerakkan tangan di atas penyakitnya. Lagipula kenapa nggak di sungai Albana dan Parpar yang lebih bersih, kenapa mesti di sungai Yordan yang kotor?”Kenapa sih? Nggak logis.

Tapi untung dia punya pegawai yang berhikmat, yang berkata "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."

Jendral Naaman mikir juga. Logikanya mulai jalan. Laki-laki kan begitu ya, biasa pakai logika. Cuma mandi tujuh kali doang, siapa tahu sembuh? Dan apa yang terjadi? Tuhan pun membuka pintu kesembuhan untuk Naaman. Kusta itu disembuhkan, karena Dia adalah Tabib Agung, tidak ada yang mustahil bagi Dia!

Saudara, ketaatan adalah kunci bagi pintu-pintu mujizat dibukakan bagi kita semua. Amin!

Janda di Sarfat

Janda di Sarfat, waktu musim kekeringan, miskin semua, bagaimana seorang janda miskin ini dipelihara pada musim kekeringan? Orang kaya pada musim kekeringan bisa bertahan, tapi janda ini hanya punya tepung dan minyak. Saudara, Tuhan memelihara orang-orang yang membutuhkan Tuhan, orang-orang miskin, yang butuh pertolongan Tuhan. Tuhan utus Nabi Elia datang pada janda di Sarfat ini. Dia bilang, “Beri aku minum,” janda itu kasih. Lalu, “Kasih aku roti.” Nah ini pergumulannya. Janda ini bilang, “Tepung dan minyak hanya tinggal sedikit, setelah kami makan, kami akan mati.”

Elia dengan enteng, “Buatkan aku roti, nanti Firman Tuhan katakan tepung dan minyak ini tidak akan habis-habis.” Saudara, keadaan tidak langsung saat itu juga tepung dan minyak tahu-tahu jadi banyak.

Pertanyaannya apakah Saudara dan saya percaya, bahwa Tuhan yang akan membukakan pintu-pintu mujizat untuk kita semuanya? Apa yang membuat kita tidak langsung melangkah untuk taat. Karena logika kita!

Janda ini menimbang-nimbang. Dia mikir, kalau dibikin roti, makan berdua sama anaknya, mungkin kita bisa makan 7 hari. Siapa tahu nanti di hari kelima ada yang memberi roti supaya kita bisa memperpanjang hidup lagi beberapa waktu. Tapi kalau ini saya kasih pada Elia, waduh, kemungkinan besar, paling saya 4 hari bertahan hidup. Kesempatan pertolongan lebih sedikit lagi. Tetapi, ada Firman Tuhan sampaikan bahwa Tuhan akan pelihara selama musim kekeringan, bahwa minyak dan tepung tidak akan habis. Firman Tuhan artinya yang ngomong adalah Tuhan Allah Israel. Kalau Dia ngomong itu tidak mungkin gagal.

Ada pergumulan. Tapi akhirnya janda ini memilih untuk taat sekalipun risikonya besar, yaitu mati kelaparan.

Saudara, ketaatan mungkin ada risikonya. Tapi Tuhan tidak pernah ingkar janji. Mari renungkan, ketaatan pada Firman Tuhan membukakan pintu kesembuhan, keuangan, bagi Janda di Sarfat dan banyak lagi yang terjadi waktu kita taat Firman Tuhan.

Perempuan yang pendarahan 12 tahun

Masih ingat, perempuan yang pendarahan 12 tahun? Dia saat itu berpikir, “Asal kujamah saja ujung jubah-Nya, pasti aku akan sembuh!”

Bagaimana dia bisa memiliki kepercayaan seperti itu? Ayat Firman Tuhan katakan, iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Perempuan itu mungkin sering mendengar mengenai mujizat-mujizat yang Yesus lakukan, dan imannya pun tumbuh, sehingga waktu dia sendiri benar-benar lihat Yesus, dia melihat Sumber Kesembuhan, Sumber Mujizat, Sumber Berkat, dan Sumber Pemulihan itu sendiri. Imannya bangkit, “Asal kusentuh saja maka aku akan sembuh!”

Pertanyaannya, apakah Dia ada bersama Saudara dan saya? Bicara soal percaya, maka pintu-pintu itu akan dibukakan. Tahun 2014, kita harus radikal habis-habisan, kita 100% taat akan Firman Tuhan. Amin?

Mendingan kita taat sebelum kepepet. Tuhan itu Maha Pintar, Dia tahu caranya membuat orang jadi taat, dipepet dan saat kepepet, tidak ada pilihan lain. Sebaiknya kita taat sebelum dipepet. Amin!

Bagaimana caranya taat akan Firman Tuhan?

(1) Baca dan lakukan Firman Tuhan

Ah saya mau makan bubur, tidak mungkin kita doa saja lalu buburnya datang ke sini. Ada caranya. Kita harus melangkah untuk membeli dan mengambil bubur itu.

Yang paling utama adalah kita harus baca Firman Tuhan. Tuhan tidak pernah menyusahkan anak-anak-Nya. Tuhan kasih yang gampang, hanya baca Alkitab.

Yosua 1:8, Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.Ayat Firman Tuhan ini berbicara mengenai disiplin dan setia, dan kita akan beruntung karena pintu-pintu akan dibukakan sehingga kita berhasil mengatasi setiap masalah.

Sudah berapa tahun jadi orang Kristen, dan sudah berapa kali kita sudah selesai baca dari Kejadian sampai Wahyu? Kita sering merasa, kita kepingin mendapatkan mujizat. Tapi kita maunya tidak melakukan sesuatu tahu-tahu mujizat datang. Saudara, mujizat itu butuh iman. Mujizat terjadi setelah menaati Firman Tuhan. Kalau tidak melangkah, tidak akan terjadi apa-apa. Naaman, Janda di Sarfat, dan perempuan yang pendarahan dua belas tahun itu, semua mengalami mujizat terjadi setelah mereka melangkah.

Kita bisa berkata, saya mau taat dengan Firman Tuhan, saya tidak mau main-main lagi, saya mau radikal! Tapi kalau tidak pernah baca Alkitab, Saudara tidak akan pernah tahu harus taat pada apa. Kita semua ingin mujizat, tapi mungkin kita tidak percaya mujizat. Percaya sama ingin itu beda. Ingin belum tentu dapat. Percaya itu pasti dapat.

Perempuan yang pendarahan tidak bilang, “Saya ingin sembuh.” Bukan sekedar ingin, tapi dia percaya, “Kalau saya pegang, saya akan sembuh.”

(2) Banyak baca Firman Tuhan

Alkitab ini harus banyak-banyak dibaca supaya kita tahu Firman Tuhan. Yesus berkata, Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup.

Saudara, Yohanes berkata, pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama2 Allah, dan Firman itu adalah Allah sendiri. Alkitab itu adalah Allah sendiri!

Saudara, baca Alkitab bukan sebagai syarat jadi anggota gereja, tapi Alkitab itu harus dibaca karena kita mau punya hubungan dengan Tuhan. Kita mau kenal Yesus lebih dalam lagi.

Saya baca Alkitab bukan karena saya jadi Pendeta, bukan jadi pengerja. Saya baca Alkitab sejak saya lahir baru, saya melatih diri saya untuk baca Alkitab setiap hari. Saya paksa diri saya untuk baca.
Setiap kali saya dalam pergumulan, selalu ada ayat-ayat yang muncul mengingatkan saya dalam mengambil keputusan. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, ayat-ayat itu akan muncul waktu kita dalam persimpangan. Waktu kita harus memutuskan ayat A dan B, tiba-tiba ayat-ayat itu muncul, dan kita cocokkan dengan kebenaran Firman Tuhan.

Ayo, masuk PINTU-PINTU MUJIZAT, perubahan radikal harus terjadi. Jemaat Tuhan tidak ada yang biasa-biasa saja, tapi semua harus mengalami mujizat demi mujizat. Ayo sehari baca 10 pasal! Saya boleh menyaksikan, Firman Tuhan itu sangat powerful, sangat dahsyat. Saudara harus alami itu sungguh-sungguh. Haleluya!
#2 Tidak menyangkal nama-Ku

Tidak menyangkal nama-Ku itu namanya percaya. Sekalipun kepepet, tetap percaya pada Yesus. Kondisi rasanya dalam titik penghabisan, Saudara tetap percaya, tidak menyangkal nama Yesus. Perempuan yang pendarahan 12 tahun, sudah berobat tabib demi tabib, ke mana-mana, dan uangnya habis-habisan. Sudah di titik paling rendah. Tapi dia percaya pada Yesus.

Saudara, tidak menyangkal berarti kita percaya secara habis-habisan, radikal dengan Tuhan sampai Yesus datang.

Ada seorang hamba Tuhan yang pernah menyangkal Tuhan, namanya Simon Petrus. Waktu dia lihat Yesus ditangkap dan tidak berdaya apa-apa, dia berpikir, “Kalau Tuhan tidak bisa tolong diri-Nya sendiri, bagaimana Dia bisa tolong saya?” Pemikiran Petrus ini sebetulnya logis, kan?

Waktu ada budak perempuan bilang, “Engkau adalah salah satu pengikut Yesus, orang Galilea juga, logatmu juga sama.” Petrus sumpah, swear, dia menyangkal. Karena Dia tidak percaya Yesus sanggup tolong dirinya.

Kalau hari-hari ini terjadi seperti ini. Kalau kita minta tolong pada Tuhan, saya minta yang terjadi adalah A. Kesembuhan, mujizat, saya minta ini Tuhan, tapi yang kita alami yang tidak kita harapkan, itu yang terjadi, dan kita lihat seolah-olah Yesus tidak berdaya apa-apa untuk persoalan yang kita hadapi. Saudara dengar baik, jangan menyangkal nama Tuhan!

Waktu Petrus menyangkal Tuhan tiga kali. Setelah itu dia menyesal habis-habisan, karena Petrus di hati yang paling dalam sangat-sangat mencintai Yesus. Kalau Petrus tidak cinta Yesus, benci pada Yesus, tidak masalah menyangkal Tuhan. Dengar baik, saya percaya Saudara di tempat ini adalah orang-orang yang sangat mencintai Yesus dan Yesus sangat-sangat-sangat-sangat-sangat mencintai Saudara semua. Dia berikan nyawa-Nya untuk Saudara dan saya!

Apa yang terjadi waktu Petrus sangkal Tuhan? Yohanes 21, Petrus sedang bersama dengan 6 teman yang lain, tiba-tiba Petrus bilang mau kembali tangkap ikan lagi deh. Petrus rasa tidak layak untuk terus ikut Tuhan. Dan 6 temannya juga semua frustrasi, mereka ikut Petrus tangkap ikan.

Mereka adalah keturunan nelayan, mereka tahu persis tempat dan waktu yang tepat untuk menangkap ikan tapi mereka tidak dapat ikan! Hari sudah pagi, mereka mungkin berkata satu sama lain, “Aneh, dulu biasanya kita dapat ikan banyak di sini, aneh ya. Kok nggak dapat juga ya?”

Mungkin Petrus dalam hatinya, “Ya kalian perginya sama saya sih, udah tahu saya lagi berdosa mana mungkin diberkati.” Saudara kita juga suka begitu kan? Kita suka menghakimi diri sendiri akan sesuatu yang belum tentu sesungguhnya terjadi.

Ketika itu hari mulai agak siang, Yesus ada di pinggir pantai, berkata "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Mereka menjawab, "Tidak ada."

Lalu Yesus bilang pada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh."

Petrus mungkin pikir, kita udah tebarkan jalan dari tadi tidak dapat ikan, tidak ada salahnya deh tebarkan lagi aja. Dan di tempat yang dangkal, mereka menangkap 153 ikan yang besar-besar! Bukankah itu mujizat? Dapat 2-3 ekor yang besar di tempat dangkal itu saja sudah mujizat, tapi ini 153 ekor ikan besar-besar. Bagaimana mungkin bisa terjadi di waktu yang tidak tepat di tempat yang tidak tepat?

Tahun 2014 orang mungkin bilang bukan tahun yang bagus, usaha ini tidak cocok buat kamu, kamu kerja tidak pas tempatnya, orang mungkin berkata hal-hal yang membuat kita down. Kalau kamu mulai bisnis ini, tidak cocok untuk tahun ini.

Di tempat dan waktu yang tidak tepat, mereka mengalami mujizat, kenapa? Karena Yesus hadir di situ! Yesus tidak pernah datang dengan tangan kosong, Dia akan membawa kunci untuk membuka pintu-pintu mujizat bagi Saudara dan saya!

Tuhan itu sangat pintar banget untuk membangkitkan anak-anak-Nya. Petrus dibangkitkan imannya melalui berkat. Saat dia pikir tidak mungkin lagi diberkati karena sudah berdosa, tapi ternyata Tuhan menunjukkan masih sayang sama dia, sehingga dia berani lagi untuk bangkit. Mungkin ada yang down dan hanya mau jadi jemaat saja. Satu waktu mungkin ada yang jatuh dalam dosa, berpikir, "Yah Tuhan, sudahlah saya tidak pantas, tapi saya sekedar ke gereja saja deh Tuhan, jadi jemaat yang biasa-biasa." Padahal tidak ada orang Kristen yang biasa-biasa, karena Allahnya luar biasa! Amin!

Yohanes bilang, "Itu Tuhan!" Itu pasti Yesus! Kalau tidak pasti tidak mungkin ini banyak begini ikannya! Petrus pikir, Tuhan masih sayang pada saya. Dia berpakaian lalu terjun berenang

Kalau kita seperti Petrus ketemu Tuhan di pinggir pantai, mungkin kita akan bilang, "Tuhan Yesus ke mana aja kemarin-kemarin sehabis disalib?" Tapi pasti saat itu Petrus tidak tahu harus ngapain. Mau minta maaf bingung, mau klarifikasi bingung, harus bagaimana?

Saudara, tapi yang luar biasa, Tuhan yang mulai duluan, Tuhan yang berinisiatif, seperti tahun 2014, ini Tuhan katakan Tuhan yang buka pintu-pintu mujizat, itu inisiatif dari Tuhan.

Tuhan bilang, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Petrus jawab, "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Lalu kata Yesus, "Gembalakanlah domba-dombaku."

Yesus tanya sampai ketiga kalinya, "Apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedihlah hati Petrus. Petrus saat itu sedang cari peristiwa untuk membuktikan dia mengasihi Yesus, tapi dia hanya temukan di dalam hatinya bahwa dia berdosa-berdosa-dan-berdosa, dia pernah menyangkal Yesus.

Sedihlah hati Petrus dan dia berkata, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Petrus kira-kira bermaksud begini, Tuhan, sekalipun aku buat dosa, aku menyangkal engkau, aku tetap mencintai engkau di hati yang terdalam. Lalu Yesus berkata, "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Sebetulnya yang membuat pintu mujizat dibuka adalah satu pertanyaan: "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"

Kalau dipikir-pikir, seharusnya Petruslah yang bilang, "Tuhan apakah Engkau mengasihi aku?" Petrus tidak berani tanya itu, karena dia takut ditolak, dia pernah menyangkal Yesus. Dia takut Yesus bilang, enak aja minta dikasihi, kamu pernah menyangkal Aku!

Suami istri kalau lagi konflik, mungkin ada yang bilang, "Kamu masih sayang ngga sih sama saya?" Pertanyaan seperti ini bukan bertujuan untuk, "Kalau nggak nanti kucari yang lain!" Tapi pertanyaan itu sesungguhnya mengandung kerinduan bahwa sekalipun kita sedang konflik, aku tetap mau disayang sama kamu!

Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari segalanya? Salahkan kalau saya tafsirkan, bahwa Yesus sangat mengharapkan tetap disayang oleh Petrus? Ini yang membuat Petrus hancur, dia rasa tidak layak sama Tuhan. Tapi Yesus bilang, "Tetap sayangi aku seperti dulu, ya Petrus. Cintai aku dengan kasih yang mula-mula." Petrus hancur hati di situ. Itu yang menyebabkan waktu Petrus pada akhir hidupnya ditangkap tentara Roma, dia tidak menyangkal Yesus. "Aku tidak layak disalibkan dengan cara seperti Tuhanku." lalu dia disalibkan terbalik. Dia tidak lari lagi, dia tidak menyangkal Yesus lagi.

Joshua Ivan

Komentar

Postingan Populer