PERJANJIAN TUHAN

*PERJANJIAN TUHAN*

Secara umum manusia memahami kata perjanjian sebagai keterlibatan antara dua pihak yang mengadakan ikatan atau kontrak kerjasama yang disertai dengan syarat-syarat  atau sangsi yang harus dipenuhi oleh pihak- pihak yang membuat perjanjian itu. Pada intinya perjanjian yang dibuat adalah untuk kepentingan bersama dan menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Jika salah satu pihak merasa tidak puas atau melanggar syarat dalam kesepakatan itu maka sangsi diberlakukan atau perjanjian dibatalkan. Tidaklah demikian dengan perjanjian Allah. Dalam perjanjian antara Allah dengan manusia, Allah-lah yang memanggil untuk mengadakan perjanjian dan inti dari perjanjian itu adalah penyaluran kasih karunia dan keselamatan yang akan diberikan Allah berdasarkan kedaulatan-Nya. Berbeda dengan perjanjian yang dibuat oleh manusia yang berdasarkan kesepakatan bersama, perjanjian Allah disusun dan ditetapkan oleh Allah sendiri, bersifat umum dan juga khusus. Seperti contoh perjanjian pelangi antara Allah dengan Nuh maupun perjanjian antara Allah dengan Abraham yang bersifat umum dan berlaku kekal selamanya. Adapun perjanjian Sinai antara Tuhan Allah dengan bangsa Israel bersifat khusus dan berlaku sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Marilah kita melihat perjanjian-perjanjian itu.

*Perjanjian Nuh*

Perjanjian dengan Nuh adalah perjanjian tak bersyarat antara Allah dengan Nuh (secara khusus) dan umat manusia (secara umum). Setelah peristiwa air bah, Allah berjanji kepada umat manusia kalau Dia tidak akan lagi menghancurkan dunia ini dengan air bah (baca di kitab Kejadian pasal 9). Allah memberikan pelangi sebagai tanda perjanjian-Nya, berjanji bahwa seluruh dunia ini tidak akan lagi dimusnahkan dengan air bah. Sekaligus sebagai pengingat kepada umat manusia kalau Allah bisa-dan-akan menghakimi dosa (2 Pet 2:5).

*Perjanjian Abraham*

Perjanjian dengan Abraham (Kej 12:1-3, 6-7; 13:14-17; 15; 17:1-14; 22:15-18). Melalui perjanjian ini, Allah menjanjikan banyak hal kepada Abraham. Allah sendiri yang secara langsung menjanjikan kalau “nama Abraham akan menjadi masyhur” (Kej 12:2); keturunannya “seperti debu tanah banyaknya” (Kej 13:16); dan dia akan menjadi “bapa sejumlah besar bangsa” (Kej 17:4-5).

Allah juga berjanji mengenai suatu bangsa yang disebut Israel. Faktanya, batas-batas geografis dari Perjanjian dengan Abraham ini dinyatakan lebih dari satu kali di kitab Kejadian (12:7; 13:14-15; 15:18-21). Janji lain yang diberikan melalui perjanjian dengan Abraham ini: “kaum di muka bumi ini akan mendapat berkat” melalui keturunan langsung dari Abraham (Kej 12:3; 22:18). Janji ini terkait Mesias, yang akan lahir melalui garis keturunan Abraham.

*Perjanjian Musa*

Perjanjian dengan Musa (Ul pasal 11). Perjanjian dengan Musa adalah perjanjian yang bersyarat antara Allah dengan bangsa Israel. Berkat bagi mereka jika taat. Kutuk bagi mereka jika memberontak. Sepuluh Perintah Allah adalah bagian dari perjanjian ini (Kel pasal 20). Termasuk hukum Taurat lainnya, yang kurang lebih berisi 600 perintah- kurang lebih 300 perintah dan 300 larangan. Kitab yang mengisahkan sejarah di Perjanjian Lama (dari kitab Yosua sampai kitab Ester) menjelaskan dengan detail kisah ketaatan dan pemberontakan bangsa Israel terhadap hukum Taurat. Ulangan 11:26-28 menyatakan dengan jelas berkat dan kutuk yang terkait ini.

*Perjanjian Lewi*

Perjanjian Tuhan Allah dengan suku Lewi.

Perjanjian Tuhan dengan suku lewi merupakan tindak lanjut dari perjanjian Sinai dimana Harun dari suku Lewi diberikan tugas sebagai Imam bangsa Israel yang mengatur segala keperluan peribadatan bangsa Israel kepada Tuhan. Pinehas cucu Imam Harun membunuh seorang Isreal yang telah mencemarkan peribadatan Israel dengan perempuan kafir penyembah berhala yang menyebabkan Tuhan murka dan menulahi orang Israel. Atas tindakanya itu Tuhan membuat perjanjian denganya ;

Sebab itu katakanlah: Sesungguhnya Aku berikan kepadanya perjanjian keselamatan yang dari pada-Ku untuk menjadi perjanjian mengenai keimaman selama-lamanya bagi dia dan bagi keturunannya, karena ia telah begitu giat membela Allahnya dan telah mengadakan pendamaian bagi orang Israel.” ( Bilangan 25 :12-13 )

*Perjanjian Tuhan Allah dengan bangsa Israel di gunung Sinai*

Keluhan bangsa Israel dalam perbudakan di Mesir didengar Allah dan Ia mengingat akan perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Israel. Allah lalu mengutus Musa menghadapi Firaun dan memimpin bangsa Israel keluar dari tanah mesir menuju ke tanah kanaan tanah yang di janjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka.

Keluaran 2:24  Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Keluaran 3:10  Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.”

Dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan tepatnya di kaki gunung Sinai Tuhan Allah kembali membuat perjanjian yang kali ini berlaku antara Tuhan Allah dan seluruh bangsa Israel bangsa keturunan Abraham. Perjanjian Tuhan Allah kali ini dilengkapi dengan segala ketetapan dan peraturan menjalankan kehidupan bangsa Israel yang tertulis yang disebut HUKUM TAURAT yang disertai dengan berkat dan kutuk bagi bangsa ini. Apabila mereka mematuhi segala hukum-hukum itu maka besarlah berkat yang akan diterima mereka, sebaliknya bila mereka melanggar maka hukuman-hukuman akan menimpa mereka. Bangsa Israel menerima seluruh hukum Taurat sebagai bagian dari perjanjian mereka dengan Tuhan Allah.

Segala peraturan yang harus ditaati serta berkat dan hukuman dari perjanjian Tuhan Allah dengan bangsa Israel ini dapat dibaca secara lengkap dalam kitab keluaran pasal 20-31, kitab Imamat dan kitab Ulangan. Tanda meterai dari perjanjian Allah kali ini adalah darah lembu jantan sebagai korban keselamatan yang diambil Musa lalu disiramkanya ke atas bangsa itu.

Kel 24:8  Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: “Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa berkat dan kutuk menyertai perjanjian Tuhan Allah kali ini. Apabila bangsa Israel menuruti segala hukum-hukum Allah maka berkat melimpah akan menyertai bangsa ini, namun sebaliknya bila mereka ingkar maka hukuman akan menyertai mereka. Demikianlah yang segera terjadi bahwa hanya beberapa waktu berselang setelah mereka menerima hukum taurat dari Musa, mereka telah mengingkarinya dengan melanggar larangan Allah untuk menyembah allah lain dan membuat patung yang menyerupai apapun lalu sujud menyembahnya. Ketika Musa terlalu lama berada di atas gunung Sinai untuk menerima dua loh batu yang berisi tulisan jari Allah mengenai hukum taurat, bangsa Israel segera ingkar dengan membuat patung lembu tuangan sebagai allah mereka..

Keluaran 32:1  Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: “Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir  —  kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”

Keluaran 32:4  Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”

Murka Tuhan Allah bangkit dan Dia ingin segera menghukum mereka dengan memusnahkan mereka namun tetap memelihara Musa, namun Musa mengingatkan Tuhan Allah akan perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Israel untuk membawa bangsa itu ke tanah yang sudah dijanjikan-Nya .

Keluaran 32:13  Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.”

Tuhan Allah terikat dengan perjanjian-Nya bahwa hukuman-hukuman akan menyertai mereka bila mereka ingkar maka hukuman tetap dijalankankan bagi siapa yang tidak memihak Musa. Tuhan Allah menulahi bangsa itu dan tiga ribu orang mati dibunuh pada kejadian itu. Inilah awal kejahatan bangsa Israel yang akan dilakukan mereka berulang-ulang melanggar hukum taurat Tuhan.



*Perjanjian Daud*

Perjanjian dengan Daud (2 Sam 7:8-16). Perjanjian ini menegaskan soal “benih” terkait perjanjian dengan Abraham. Janji Allah kepada Daud sangatlah jelas. Allah berjanji kalau garis keturunan Daud akan “kokoh selama-lamanya di hadapan-Ku dan takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya” (ayat 16). Jelas, takhta Daud yang dijanjikan belum ada saat ini. Kelak, akan datang keturunan dari Daud yang akan bertakhta dan berkuasa sebagai raja. Itulah Yesus Kristus (Luk 1:32-33).

Komentar

Postingan Populer