MEMPELAI WANITA DAN PENDAMPING


*MEMPELAI WANITA DAN PENDAMPING*

Matius 25:1-4 (TB)  "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Pagi ini saya mencari Pengertian Gadis bijaksana yang dalam bahasa Inggris nya adalah Bridesmaids.

*Kita adalah Mempelai Wanita Tuhan. Siapakah Pendamping Wanita itu ?*

Para kekasih, saat kerudung diangkat dari Tubuh Kristus, kita akan “melihat” lebih dari yang pernah kita lihat sebelumnya. Hal ini juga disebutkan dalam Why. 1:1, dimana kita belajar bahwa hal-hal yang ditarik dari pandangan mata jasmani ditunjukkan menjadi nyata (dilihat oleh mata) hamba-hambaNya atas apa yang akan segera terjadi.
Saya percaya bahwa terang yang saya lihat bersinar mengelilingi Mempelai Wanita adalah terang yang disebutkan dalam Yes. 60 dan tujuannya terangkum dalam Ef. 5:13: “Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.”

*Pahlawan Wanita*
Dalam Mzm. 68:11 kita melihat sekumpulan besar pengkhotbah-pengkhotbah wanita seperti yang digambarkan oleh Mzm 68. Ini adalah pasukan besar Mempelai Wanita Kristus yang menyatakan kabar baik. Ayat yang berkuasa ini bertindak seorang mempelai wanita yang menghubungkan masa lalu ke masa depan. Dalam Perj. Lama kita melihat nabiah Miriam (Kel. 15:20-21) dan Debora (Hak. 4:4; 5:1-31) membuka jalan bagi para wanita Allah. Dan nyanyian kemenangan menunjukkan kepada kita bahwa akan ada sekumpulan tentara Allah yang akan menyatakan (mengkhotbahkan) Firman Allah setelah Ia menyatakan janjiNya.
Kita tahu bahwa semua janji-janji Allah pasti akan digenapi. Maka sekaranglah waktunya untuk mengubah iman kita menjadi perbuatan seperti yang Tuhan perintahkan untuk semua Orang Percaya lakukan (Mat. 28:19-20). Tuaian sudah penuh, tetapi tuaian ini tidak dapat menuai dirinya sendiri.

Ester adalah seorang wanita yang Alkitab gambarkan sebagai seorang pahlawan wanita. Allah memakainya untuk melindungi umatNya di tengah krisis besar. Kita dapat bertanya pada diri kita sendiri hari ini, “Apakah banyak orang sedang berada di tengah krisis?” Jika jawabannya “ya,” maka saya mengajukan bahwa Allah sedang mencari beberapa pahlawan wanita yang akan mengambil tugas dari Allah di hadapan Raja mereka. Dan bahkan jika tugas-tugas ini bertentangan dengan beberapa hukum (Ester 4:16), ia siap untuk berkata, “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.”

*Perawatan Kecantikan/ Pemurnian*
Dalam kitab Ester kita melihat metode yang digunakan untuk menyiapkan dan menampilkan para wanita sebelum muncul di hadapan raja. Ester menjalani beberapa hal sebelum ia diangkat menuju sebuah posisi kekuasaan di dalam kerajaan. Mari lihat sebuah bagian dalam kitab Ester, merenungkan beberapa perawatan dan prasayarat kecantikan yang dibutuhkan sebelum kita bertatapan langsung dengan Raja kita.

1. Pertama, kita harus siap untuk dipersiapkan. Kita melihat bagaimana Ester telah mematikan segala ambisi, rencana dan hal-hal duniawi lainnya. Bersama Allah sebagai partner kita, kita harus bermimpi besar karena Ia melihat gambaran yang lebih besar. Ester 2:7 memberitahu kita bahwa ia elok dan cantik parasnya. Dan jika kita gali lebih dalam lagi, kita melihat bahwa ayat Alkitab yang Allah hembuskan ini menggunakan istilah yang sama di sepanjang kitab Kidung Agung untuk mendeskripsikan Mempelai Wanita Sang Raja – yaitu anda.

2. Kita harus menjadi seorang Kristiani untuk bertemu Raja Agung kita langsung suatu hari kelak. Jelas dikatakan dalam Yoh. 3:3 bahwa jika seseorang tidak lahir kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.

3. Kita belajar betapa pentingnya untuk diangkat masuk ke dalam sebuah keluarga. Ingat bahwa Ester adalah seorang yatim piatu, tetapi “ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai” (Est. 2:7). Bapa kita di surga memutuskan selangkah lebih maju untuk mengangkat kita sebagai keluargaNya sendiri dengan membawa kita kepadaNya melalui Yesus Kristus (Ef. 1:5).

4. Selama musim pemurnian atau pelatihan untuk bertakhta, kita harus belajar untuk menaati perintah Sang Raja. Ratu pertama menolak untuk taat pada raja dunia dan ia disingkikan dari hadapan raja.

5. Kita juga harus belajar untuk menghormati. Ratu Wasti dengan terang-terangan menghina raja dan kehilangkan posisi kerajaannya.

6. Kita belajar untuk mempercayai Allah bahkan saat Ia membisu. Allah tidak disebutkan satu kali pun di dalam kitab, namun demikian Ia mengatur langkah-langkah Ester dan tahu bahwa ia masuk ke kerajaan untuk saat seperti saat ini.

7. Kita mungkin mengalami perawatan enam bulan dengan minyak mur. Minyak mur adalah minyak yang sangat mahal dan berharga, dan biasanya digunakan untuk membalsem tubuh untuk dimakamkan. 

Minyak ini rasanya pahit namun harum, berasal dari getah kering sebuah pohon yang ditemukan jauh di dalam padang pasir. Ketika getah (mur) dituai, getah ini mengering dengan cepat dan menjadi sia-sia kecuali getah yang mengeras ini ditumbuk atau dihancurkan untuk mengeluarkan inti wewangian ini. Mempertahankan minyak pada “tubuh” untuk periode waktu yang lama akan membuang segala sesuatu yang tidak berkenan.

8. Kita mungkin mengalami perawatan enam bulan dengan rempah-rempah. Jika kita perhatikan urutan di sini, pertama-tama kita melihat “Season of Myrrh (Musim Minyak Mur),” lalu “Season of Spice (Musim Rempah-rempah).” Di musim kedua, ratu bisa mendapatkan apa saja yang ia inginkan. Musim ini adalah suatu musim berkat, kelimpahan, dan kemakmuran – karenanya ia harus bersiap untuk itu.

9. Penting bagi kita untuk berserah dan mengingat perawatan pemurnian yang disyaratkan.

10. Ester 2:9 berkata bahwa Hegai menolong Ester karena ia menyenangkan hatinya dan mendapat kasih sayangnya. Faktanya, ia adalah satu-satunya orang yang dibawa Ester saat ia mendapat kesempatan bertemu raja. Karena Hegai melambangkan Roh Kudus, betapa luar biasanya mengetahui bahwa kita menyenangkan hatiNya dan mendapat perkenananNya, mengetahui bahwa Kerajaan Allah telah memiliki segala sesuatu yang kita butuhkan.

*Mahkota Kerajaan*
Luar biasa bukan mengetahui bahwa perawatan pemurnian membuat kita menjadi semakin seperti Raja? “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Kor. 3:18).

Ester 2:17 memberitahu kita bahwa “Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu.”

Dan selanjutnya dalam Ester 5:2, kita belajar bahwa “Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.” Tongkat emas melambangkan otoritas raja. Maka ketika raja mengulurkan tongkat emasnya dan menawarkan setengah dari kerajaannya, sesungguhnya ia sedang menghibahkan otoritas kepada ratu, sang mempelai wanita. Dengan tanda ini, raja menunjukkan kesediaannya agar sang ratu bertindak atas namanya.

Para terkasih, Bapa di surga sedang menyingkapkan Mempelai Wanita yang Ia pilih bagi PuteraNya, untuk tampil dan bersinar dari satu kemuliaan ke kemuliaan yang lain. Ia menjulurkan tongkat emasnya dan mengundang kita untuk masuk dalam hidup Kerajaan. Beberapa tradisi agamawi akan menghilang di dalam terang, dan semua “Ester” yang selama ini tersembunyi akan maju ke depan untuk menerima mahkota kemuliaan. Firman Allah kekal adanya dan tampaknya Ia masih “memperindah” wanita dan membawa mereka bertemu dengan pria (Kej. 2:22).

Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer