SYARAT PENGANGKATAN BENNY HINN

SYARAT PENGANGKATAN BENNY HINN

Terjemahan Bernike Imelda

Apa yang Harus Dilakukan untuk Ikut Pengangkatan

Doa: “Tuhan aku bersyukur buat belas kasihan, kebaikan dan anugerahMu. Buat kami  semua menerima FirmanMu mengenai bagaimana mempersiapkan diri untuk Pengangkatan, mempersiapkan diri untuk Hari KedatanganMu. BagiMu segala kemuliaan dan hormat dan pujian. Amin”

Saya ingin mengajar apa yang perlu kita lakukan untuk bersiap, supaya kita tidak tertinggal dari Pengangkatan. Saya ingin sampaikan hal-hal yang harus kita lakukan. Mungkin bagi beberapa orang ini tidak mudah, tapi dalam pandangan saya sangat mudah. 

 Istilah Pengangkatan (Rapture) tidak disebut dalam Alkitab namun peristiwa besar diambilnya gereja tertulis. Dalam 1 Tesalonika 4 dikatakan dengan jelas bahwa mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Saat Saudara baca 1 Korintus 15 kita semuanya akan diubah dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir dan kita akan bersama Tuhan selamanya.
Jadi Paulus mengatakan sebuah misteri bahwa tidak semua kita akan mati.

 Sebagian besar dari gereja akan diangkat dan ada yang tertinggal. Yang tertinggal akan dibunuh oleh antikris. Dalam Wahyu 6, 7, 18 dan bagian-bagian lain di Alkitab.

 Saudara lihat sebagai contoh di Wahyu 6 saat meterai pertama dibuka dikatakan “aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh karena Firman Allah. Ini adalah orang-orang yang dibunuh oleh antikris karena menolak memakai tandanya, menolak untuk menyembah dia. Dikatakan juga di Wahyu 7 tentang sekumpulan orang besar tak terhitung banyaknya yang memakai jubah putih. Seorang dari tua-tua bertanya kepada Yohanes, “Siapa mereka?” dan Yohanes menjawab, “Aku tidak tahu.” Dia menjawab, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar”. Artinya mereka ada dalam masa kesesakan dan mereka mati. Di pasal lain dikatakan tentang Babel, “Keluarlah umatKu” Babel adalah gereja yang palsu. “Keluar” berarti ada umat yang tertinggal dan mengalami kesesakan. 
Jadi bagaimana supaya kita tidak melewatkan Pengangkatan dan siap untuk Kedatangan Tuhan? Haleluya! 

Lukas 21: 36
 “Berdoa senantiasa supaya kamu dianggap layak untuk luput dari semua hal-hal ini yang akan segera terjadi dan untuk berdiri di hadapan Anak Manusia.”

Lihat pada Lukas 21. Dalam Lukas 21 Tuhan mengatakan seperti pada Matius 24:5.

 Tuhan mengatakan, “Jangan tertipu, ada banyak yang akan datang dalam namaKu..” Jadi sebelum kedatangan Tuhan akan ada banyak penyesatan, berita perang, bangsa bangkit melawan bangsa, gempa bumi,dan mereka akan menganiaya kamu…ini terjadi pada gereja awal dan setelahnya. Tapi perhatikan ini yang penting sekali:setelah Tuhan mengatakan, “Kamu akan dikhianati oleh keluarga, dibenci oleh orang karena namaKu. Dalam kesabaranmu, kamu akan memperoleh jiwamu (Lukas 21:19). 

Ayat 20 “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara , ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.” Ini terjadi pada tahun 70 M saat Yerusalem dikepung tentara dan bangsa Israel meninggalkan tanah itu selama 2000 tahun. Ayat 21, 22 “Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis…” ini ditujukan kepada bangsa Israel bukan pemandangan global. Ini bukan masa depan, ini telah terjadi. “Sampai genap waktu bangsa-bangsa”. Ini digenapi tahun 1967, karena tahun 1967 Yerusalem dibebaskan dan dikembalikan kepada bangsa Yahudi, menggenapi Lukas 21:24. Jadi ini semua sudah di belakang kita. Mulai ayat 25, kita masuk ke masa depan. “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan” ini di masa depan karena kita belum melihatnya.

 Jadi antara ayat 24 dan 25 ada rentang 2000 tahun. Sebelumnya Tuhan berbicara tentang bangsa Israel saja. Sekarang Tuhan berbicara kepada bangsa-bangsa, di mana akan ada banyak ketakutan, gelombang laut, Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 

Nah, dari ayat 25 dan selanjutnya, Tuhan bicara tentang masa kesesakan besar. Tanda pada matahari, bulan, bintang, gelora laut, perubahan cuaca, hati orang menjadi takut. Ada kehancuran kota-kota di mana-mana akibat gempa bumi. Kuasa langit akan goncang. Dalam kata lain kejatuhan meteor. Ini hari-hari murka besar. Dan mereka akan melihat Anak Manusia datang dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Ini bukan Pengangkatan. Ini saat Tuhan datang dengan para orang kudusNya. 

Di ayat 28 dikatakan, “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” Kita sekarang telah melihat permulaan dari hal-hal ini. Apa yang telah kita lihat? Hati orang menjadi takut, kita melihat guncangan-guncangan, tapi belum pada kepenuhannya. Sekarang perhatikan. Tuhan katakan generasi di mana semua ini mulai meningkat, generasi yang disebut dalam Matius 24: 22, dan Lukas 21:32 “Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.” 

Sekarang, di ayat 29, “Perhatikan pohon ara.” Ini adalah Israel. Kebangkitan Uni Soviet, bangkitnya USA sebagai adikuasa, ini untuk menggenapi ayat 29. Ayat 34 “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” 

Lukas 21: 36 “Berdoa senantiasa supaya kamu dianggap layak untuk luput dari semua hal-hal ini yang akan segera terjadi dan untuk berdiri di hadapan Anak Manusia.” Hal-hal ini apa? Yang telah mulai terjadi yang disebutkan dalam ayat 25. 

Yang pertama, bagaimana mempersiapkan diri untuk diangkat adalah: waspada, jangan tertidur. Ini bukan waktunya untuk tidur. Bangun. Saudara tidak bisa berjaga tanpa mengetahui Firman Tuhan, tanpa mempelajari Firman dan situasi sekarang dan mengkaitkannya. Untuk waspada, harus berjaga. Ini kunci yang saya ingin sampaikan. Bagaimana berjaga-jaga. Saya bisa berjaga kalau saya tahu saya berjaga untuk apa. 
Saya perlu tahu pesan nabi-nabi, Firman Tuhan dari Kejadian sampai Wahyu.

 Saya akan memberitahu Saudara bagaimana belajar Firman Tuhan. Ini sangat penting. Saya juga harus mempelajari Israel. Saya harus mempelajari nubuat-nubuat tentang Israel. Alkitab bicara tentang satu bangsa. Orang Yahudi. Israel. Kita sedang melihat sebuah buku Yahudi, ditulis orang-orang Yahudi, bicara tentang Mesias Yahudi, bicara tentang bangsa dan penebusan orang Yahudi, dan tentang bangsa Israel milik Allah yang adalah bangsa-bangsa non Yahudi yang dicangkokkan ke pohon zaitun.

 Jadi penting menyadari bahwa masa depan kita terkait dengan masa depan Israel. Saudara tidak bisa melupakan Israel dan menjadi orang Kristen yang benar. Saudara tidak bisa membenci Israel dan menjadi orang Kristen yang baik. Jadi nomor satu adalah Saudara tahu Firman Tuhan, dan Firman Tuhan adalah Alkitab orang Yahudi, ditulis buat dan oleh orang Yahudi, bagaimana Tuhan berurusan dengan bangsa Yahudi. Perjanjian Baru ditulis oleh orang Yahudi. Paulus menerima sebuah misteri bahwa Tuhan melibatkan bangsa-bangsa bukan Yahudi untuk menjadi bagian pohon zaitun. Rasul Petrus yang pertama menerima pewahyuan tersebut di Jaffa di rumah Simon penyamak kulit, kemudian dia pergi ke Syria dan memberitakan Injil kepada Kornelius, orang non Yahudi pertama yang menerima keselamatan dengan seluruh keluarga dan tetangganya.

Jadi saat Saudara tahu Firman, Saudara harus mempelajari Israel. Perhatikan peristiwa-peristiwa penting di Israel. Saudara tidak akan siap menyambut Tuhan kalau Saudara tidak mempelajari dua gambar. Apa yang Alkitab katakan, dan apa yang kita lihat terjadi di Israel. Hari ini kita melihat sesuatu yang luar biasa. Matius 10:23 Tuhan memerintahkan pada para rasul untuk berkotbah di Israel dan Tuhan mengatakan, “Sebelum kamu selesai berkotbah Aku akan kembali.” Israel adalah negara yang kecil. Hanya 332 mil dari utara ke selatan. 14 mil dari barat ke timur. 

Mereka belum memberitakan Injil dan tahun 70 M bangsa Israel tercerai berai. Injil harus diberitakan kepada orang Yahudi, di tanah mereka. Mereka kembali 2000 tahun kemudian di tahun 1948. Saat itu tak seorang Yahudi pun siap mendengar Injil. Karena holocaust, perang Salib, dan sebagainya. Mereka mengidentifikasi orang Kristen sebagai orang-orang yang membunuh mereka. Mereka tidak siap menerima Injil saat mereka kembali tahun 1948. Mereka mulai mendengar Injil di tahun 1970-an dan hanya sedikit. Hanya hari ini untuk pertama kali, Injil diberitakan di Israel dan orang Yahudi mulai diselamatkan. Ini memberi tahu saya bahwa jam bergerak cepat, dipercepat. Saat saya tahu Injil telah diberitakan kepada orang Yahudi, Tuhan Yesus telah hampir di depan pintu. Haleluya.

Perhatikan apa yang akan terjadi. Lihat yang di spiritual dan natural. Saya merekomendasi Saudara memperhatikan Israel, nubuatan dan bangsa-bangsa di sekitar Israel. Tidak usah mengkhawatirkan berita lainnya. Fokus itu saja. Saya mengharapkan Tuhan datang dalam 20 tahun ini. Tidak akan lebih lama lagi. Karena saya memberhatikan apa yang terjadi pada Israel.

 Saya melihat Kejadian 15, Tuhan berkata kepada Abraham bahwa Israel akan di Mesir selama 400 tahun dan generasi keempat akan kembali. Ini berarti satu generasi adalah satu tahun. Jika Saudara melihat Mat 24:32 dan Lukas 21:22 Saudara mendapatkan gambaran yang utuh bahwa generasi yang memulai kembali adalah generasi yang kembali tahun 1948. Sekarang tahun 2020. Kita punya 28 tahun tersisa. Saya tidak menentukan tanggal, hanya menetapkan masa. Pengangkatan akan terjadi di dalam tahun yang tersisa ini. Bersiaplah. Berjagalah.

Yang kedua, berjaga-jagalah setiap saat sambil berdoa, supaya kamu dianggap layak untuk luput dari semua hal-hal ini yang akan segera terjadi dan untuk berdiri di hadapan Anak Manusia. Doa adalah kunci kedua untuk persiapan kita. Jangan dianggap sepele. Kita harus kembali dengan lutut kita kepada Tuhan tidak seperti biasanya. Doa harus menjadi tiap hari dan prioritas. 

Akan sangat berbahaya jika Saudara melewatkan doa harian. Jika Saudara melewarkan doa Saudara akan mulai berkarat, setelah berkarat, berkabut, dan Saudara akan mengalami retakan dan Iblis bisa masuk ke dalam celah retakan tersebut. Berdoalah dan damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran Saudara. Saudara tidak akan cemas jika Saudara berdoa. Setiap hari saya berdoa, dan saya merasakan saya makin siap buat kedatangan Tuhan. Jika saya melewatkan doa, segala hal akan menjadi serba salah. 

Yang ketiga, Yesus berkata dalam ayat 34 “jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi. Dalam bahasa Yunani “Hatimu jangan menjadi berat” dengan pesta-pesta, kemabukan, dan kekuatiran akan hidup ini. Saya tidak berkata Saudara pergi ke bar dan jadi mabuk. Tapi urusan-urusan (cares) kehidupan ini. Paulus mengatakan kepada Timotius bahwa prajurit Kristus tidak akan dijerat oleh persoalan-persoalan hidup ini. Berhenti menonton TV, berhenti membaca buku yang duniawi, berhenti mendengar music yang tidak diurapi. Berhenti mengikuti orang yang tidak diurapi Roh Kudus. Saya mohon kepada Saudara, berhenti melihat dan mendengar yang duniawi. Saya mengambil keputusan dalam hidup saya untuk berhenti menonton TV jaringan dan saya tidak pernah sedamai ini. Ya, saya minta Saudara menonton TV kabel. Ini tidak membuat orang bahagia, ya. Saudara pilih saja, menutup diri terhadap dunia atau Tuhan menutup diri terhadap Saudara. Berhenti menonton berita yang membuat stress. Saya tidak pernah merasa begitu damai. Ini tidak berarti semua anggota keluarga mengikuti saya. Sebagai orang Kristen kita berdiri sendiri. Saat di hadapan Kristus kita akan berdiri sendiri. Kita akan menghadap tahta pengadilan Kristus seorang diri. Saat itu pertobatan sudah terlambat. 

Jangan terjerat oleh urusan-urusan dunia ini. Fokuskan pikiran Saudara kepada perkara di atas. Nasihat saya kepada Saudara lepaskan diri Saudara dari jerat duniawi bahkan anggota keluarga yang masih duniawi. Anggota keluarga yang tidak berjalan bersama Yesus dapat mencemari Saudara. Perhatikan supaya engkau tidak jatuh.

Saya bahagia saat saya berhenti menonton TV. Saya menyelesaikan Alkitab tiap 4 bulan jadi dalam 1 tahun saya menyelesaikan 3 kali. Saya mengesampingkan yang lainnya. Pagi ini saya baca Alkitab dan saya merasa sangat diberkati.

 Tuhan Yesus mengatakan bahwa kalau kita mengasihi bapak ibu anak-anak lebih daripada Tuhan kita tidak layak mengikut Dia. Waktu kita bersama Tuhan adalah yang paling penting. Saya mengasihi cucu-cucu saya tapi waktu untuk Tuhan adalah nomor satu. Penting bagi Saudara untuk melepaskan diri dari jerat urusan-urusan dunia termasuk keluarga. Ada orang yang begitu disibukkan oleh pelayanan dan keluarga sampai tidak punya waktu untuk Tuhan. Ini berbahaya dan mematikan. 

Yang keempat, fokuskan perhatian kepada surga, dan mulai hidup di sini seperti di kehidupan nanti. Ini yang keempat Saudara perlu lakukan jika Saudara ingin siap untuk pengangkatan. Jika Saudara ingin menjadi dewasa di dalam Tuhan, kuat di dalam Tuhan,

 Saudara harus mulai hidup untuk kehidupan yang akan datang sekarang. Saudara tidak akan ke Surga dan mendapati betapa kecewanya Tuhan kepada Saudara, karena surga di mulai di sini. Apa yang Tuhan Yesus katakan, “Aku datang supaya hidupmu berkelimpahan. Di sini” Tuhan tidak berkata , “nanti kalau engkau kembali ke surga”. Tuhan berkata “Aku datang ke bumi supaya hidupmu berkelimpahan di sini.” 

Jadi kita secara hurufiah ada di surga sekarang. Kita adalah manusia surgawi sekarang. Keinginan kita adalah surgawi sekarang. Kita tidak bisa membiarkan dunia menyusup ke dalam hidup kita. Kita tidak bisa membiarkan apa yang di luar sana mempengaruhi cara berpikir dan cara hidup kita. 
Dunia sedang diributkan dengan apa yang terjadi di USA. Saya tidak tahu apa-apa sampai Tuhan memberi tahu saya. Saya telah menemukan damai sejahtera saya dan saya tidak mau kehilangan itu untuk apapun. Baik untuk tahu sesuatu terjadi supaya kita sungguh-sungguh berjalan dengan Tuhan, sungguh-sungguh berdoa untuk yang benar-benar penting. 

Yesus tahu tentang menara yang jatuh dan membunuh orang-orang, tentang orang-orang yang dibunuh Pilatus, tetapi Tuhan begitu diliputi yang surgawi dan bahkan penyaliban tidak mempengaruhinya. Para orang kudus yang menjadi martir saat dibakar bahkan mereka menyembah Tuhan dengan damai sejahtera. Ini adalah orang yang tidak dijerat oleh urusan duniawi.

 Saya tidak menyuruh Saudara menyepi ke biara-biara di gunung-gunung. Tidak. Tapi jangan putus koneksi dengan Surga. Karena surga telah memilih Saudara, Saudara tidak punya pilihan untuk memilih surga juga. Abraham dalam Ibrani 11 dikatakan mencari kota yang di surga sana. Dia memilih hidup sebagai orang asing di dalam tenda di dunia ini dan menantikan kota sorgawi. Musa menolak disebut putra dari Putri Firaun. Dia melepaskan dirinya dari koneksi dengan Mesir dan mengikatkan diri dengan umat Tuhan dan Tuhan sepanjang hidupnya. Paulus di kitab Filipi mengatakan semua kuanggap rugi: keluargaku, pendidikanku, reputasiku, semua kuanggap rugi bagi pengenalan akan kemuliaan Kristus Yesus Tuhanku.

Nasihat ke 5 ada di 2 Petrus 3. Petrus mengatakan kepada gereja bahwa dunia ini tidak akan berlangsung lama. Ini yang penting: Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup (ayat 11). Jadi nasihat saya berikutnya adalah hidup kudus. Seperti apa kita harus menjadi? Dalam semua perbuatan yang kudus dan keilahian.

 Jika Saudara ingin siap Saudara harus hidup kudus. Saudara tidak bisa menjadi kudus jika Saudara dijerat oleh dunia ini, karena polusinya akan mencemari Saudara. Tuhan berkata, “Kuduslah kamu sebab Aku kudus.” Tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat Tuhan. Tidak ada pezinah, orang cabul, orang yang tidak tahir yang dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Ini waktunya untuk memurnikan hidup Saudara. Ini waktunya hidup yang dikuduskan. Ini waktunya hidup yang disalibkan. “Aku disalibkan bersama Kristus. Aku hidup tetapi bukan aku yang hidup tetapi Kristus hidup dalamku. Hidupku yang kuhidupi sekarang dalam daging, bahkan hidup naturalku adalah hidup oleh iman Anak Allah.” Inilah hidup yang kudus. 

Apa yang dikatakan Petrus dalam bagian ini, tidak hanya kita hidup kudus, tapi menantikan dan mempercepat kedatangan Tuhan. Bagaimana kita siap menyambut kedatangan Tuhan kalau kita tidak menginginkan kedatangan Tuhan. Ingini dan percepat kedatangan Tuhan. Mulai menantikan kedatangan Tuhan. Saudara tidak mungkin menantikan kedatangan Tuhan tanpa berseru untuk itu. Datanglah Tuhan Yesus. Saat seruan itu datang dari hatimu, Saudara telah siap. 

Satu hal lagi, mempercepat, berarti mempercepat hari itu. Jadilah aktif, duduki, beritakan Injil. Dia yang memenangkan jiwa-jiwa akan bersinar seperti bintang-bintang di surga dan dia yang memenangkan jiwa adalah bijak. Mengapa karena memenangkan jiwa berarti Saudara siap untuk kedatangan Tuhan. Ladang telah siap dituai. Jangan berlambat-lambat. Jika Saudara memenangkan jiwa, api di dalam Saudara akan makin panas. Saat kita menginjil, ada api kudus yang membara dalam diri kita. 

Saat saya berkotbah di Dallas, Texas. Ada seseorang bernama James. Dia minta untuk berbicara dengan saya. Tak lama kemudian dia menangis. Dia telah menjadi alkoholik sejak usia 13 tahun. Saya berdoa untuk dia. Saya tumpangkan tangan ke atasnya. Sesuatu dalam diri saya menggelora dengan indah. Kami ceritakan kepadanya tentang Yesus. Lakukan itu, Ada banyak orang yang lapar. Lakukan hari ini. Ceritakan mereka tentang Yesus.

 Dengarkan hati saya. Mulai lepaskan diri Saudara dari jerat duniawi, fokus dan kaitkan diri Saudara pada panggilan surgawi.

Doa: 
Bapa di dalam Nama Tuhan Yesus, siapkan setiap mereka Tuhan, tidak satupun terlewat oleh peristiwa mulia ini saat Engkau kembali, bagi gerejaMu untuk menjadi kudus sebagaimana Engkau kudus. Engkau berkata kepada Abraham, “Hiduplah denganKu dan jadilah sempurna”. Letakkan dalam diri mereka kelaparan akan FirmanMu yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Beri mereka cinta kepadaMu lebih dari yang pernah mereka miliki sebelumnya. Sehingga kami setia kepadaMu Tuhan Yesus sampai akhir. Apapun harganya bahkan dengan nyawa kami, kami siap mengorbankan nyawa kami karena kami mencintaiMu. Dan saat yang mulia itu datang Engkau berkata, “Sabaslah hambaKu yang setia, milikmulah kerajaan BapaKu. Aku beri Engkau kemuliaan. Amin.

Komentar

Postingan Populer