SELAMAT JALAN PDT JACOB NAHUWAY

SELAMAT JALAN PDT JACOB NAHUWAY



Berita duka datang dari Gereja Bethel Indonesia (GBI ) Mawar Saron Jakarta. Pendiri sekaligus gembala senior Pendeta (Pdt) Jacob Nahuway meninggal dunia pada Selasa, 2 Februari 2021 pukul 08.00 WIB.


Humas GBI Mawar Saron, Stanley menyampaikan bahwa jenazah Pdt. Jacob Nahuway disemayamkan di Gereja Bethel Indonesia Mawar Saron Jakarta, Jl. Kelapa Hybrida Timur, Jakarta Utara.


Tentu saja kabar ini menorehkan duka yang mendalam bagi umat Kristen dan juga para pemimpin gereja di Indonesia. Karena kiprahnya sebagai pelayan pengabaran injil selama lebih dari 50 tahun memberikan dampak besar bagi pertumbuhan pengabaran injil di Indonesia.


Pantas saja jika Pdt. Jacob Nahuway diberi penghormatan sebagai pahlawan iman. Karena sejak dari muda hingga akhir hayatnya, dia memberikan diri untuk menjadi pemberita Injil Tuhan.


Perjalanan pelayanan pria kelahiran Ambon, 25 Februari 1947 ini sendiri begitu menarik. Untuk pertama kalinya, dia memutuskan untuk menyerahkan hidupnya menjadi pemberita injil di usia 14 tahun. Panggilan ini dia dapatkan melalui sebuah ayat Alkitab yang tertulis di Roma 10: 9-15.


Saat itu Pdt. Jacob hanya mengucapkan kalimat sederhana. “Ya, akulah orangnya yang akan memberitakan tentang Dia,” sebagaimana diuliskan dalam bukunya berjudul ‘Anak Desa Jadi Pendeta’.


Pdt. Jacob lalu menempuh pendidikan di Seminari Bethel dan mendapatkan gelar Sarjana Teologi dari Sekolah Teologi Jakarta. Kemudian dia mendapat kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan S2  sebagai Master of Arts dalam Pertumbuhan Gereja dari Seoul, Korea Selatan. 


Setelah itulah, Pdt. Jacob melayani Tuhan melalui kepemimpinannya di GBI Jalan Kwitang, saat ini dikenal dengan GBI Mawar Saron yang terus bertumbuh dan memiliki puluhan ribu jemaat dan puluhan cabang di seluruh wilayah Indonesia.


Pdt. Jacob juga dikenal sebagai pahlawan iman yang tak berhenti belajar. Meskipun sudah menuntaskan gelar masternya, tapi dia memilih untuk melanjutkan pendidikan dan mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Biola University di Los Angeles, California, Amerika Serikat.


Wawasan dan cara pandangnya yang luas justru membuat Pdt. Jacob menjadi pribadi yang semakin rendah hati. Sikap inilah yang membuatnya banyak dikagumi oleh jemaat dan juga rekan-rekan pendeta lainnya.


Semasa hidupnya, dia telah banyak melakukan pelayanan KKR di berbagai wilayah di Indonesia. Bukan saja hanya sebagai pemimpin dan pengkhotbah, sosok pria keturunan Ambon ini rupanya juga memberikan dirinya untuk mengajar sebagai pengajar di Sekolah Alkitab yang didirikannya. 


Pengaruhnya semakin meluas karena keterlibatannya di berbagai lembaga kekristenan. Sehingga dia banyak dipercayakan menjadi bagian penting dalam pergerakan pelayanan di kancah nasional maupun internasional. Seperti menjadi anggota Badan Pertumbuhan Gereja Sedunia, Anggota Badan Karismatik se-Asia, Ketua Badan Misi Dunia Ketiga Untuk Asia dan Sekretaris Umum Badan Misi Asia.


Pdt. Jacob juga terpilih menjadi Ketua Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) selama dua periode sejak tahun 2013 silam. 


Tentu saja tak banyak sosok pemimpin Kristen yang bisa mencapai sederet prestasi seperti dirinya.  Dia bukan saja hanya sebagai pemberita Injil yang hanya tampil di depan mimbar. Tapi Pdt. Jacob juga dengan berani menembus batas-batas pemikiran dengan aktif menjadi penulis, pendiri tabloid Kristen dan proaktif dalam mendukung kebijakan pemerintah. Hingga akhir hayatnya, Pdt. Jacob telah meninggalkan warisan iman yang kekal bagi gereja di Indonesia. Kita patut memelihara semangat dan api iman yang sama sebagaimana dia bagikan selama ini kepada seluruh umat Kristen.


Sebagai informasi, ibadah penghiburan Pdt. Jacob Nahuway akan diadakan pada Selasa (2/2) pada pukul 19.00 WIB di GBI Mawar Saron . Sementara rencana penguburan akan dilakukan di Tempat Pemakaman Sandiago Hill, Karawang pada Rabu (3/2) pukul 09.00 WIB.


Selamat jalan Pdt. Jacob Nahuway. Terima kasih atas warisan iman yang sudah engkau wariskan. 


“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” – 2 Timotius 4: 7-8


Sumber : Jawaban.com

Komentar

Postingan Populer