PENGHALANG TEROBOSAN

 PENGHALANG TEROBOSAN



Penghambat terbesar yang menghalangi seseorang untuk menerima terobosan dan perubahan hidup yang permanen adalah mentalitasnya.


Selama kita belum bisa mengimajinasikan perubahan dan kemajuan yang ingin kita nikmati sampai emosi kita berubah jadi antusias serta bersemangat, artinya mentalitas kita belum mengalami perubahan. Mentalitas yang belum (tidak) berubah adalah penghambat terbesar dalam hidup kita.


Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  

Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (1 Korintus 2:9-10)


1. Ada banyak hal yang sebetulnya sudah Bapa sediakan bagi kita tapi tetap belum bisa kita nikmati karena belum 'terlihat atau terdengar' bahkan sama sekali tidak terbayangkan.


2. Roh Kudus selalu berkeinginan untuk menyatakan apa yang sudah Bapa sediakan bagi kita.


Permasalahannya, seringkali mentalitas atau cara pandang yang kita miliki tentang diri kitalah yang memblokir apa yang Roh Kudus coba lakukan dalam hidup kita.


3. Untuk membongkar batasan mental yang selama ini menjadi penghalang, kita harus mengkondisikan diri untuk mulai mengimajinasikan hal-hal baru yang kita dengar pernah dialami oleh orang lain.


a. Setiap terobosan yang pernah dialami oleh seseorang merupakan 'tugu peringatan' yang menyatakan bahwa Tuhan memberi ruang untuk terjadinya hal-hal baru.


b. Jika Tuhan melakukan sesuatu dalam hidup seseorang, artinya Dia juga bisa melakukan hal yang sama dalam hidup kita. Dia tidak pernah pandang bulu.


c. Untuk mengalami terobosan rohani yang sama, kita membutuhkan keberanian iman dan level ketulusan hati yang sama seperti yang sudah dimiliki oleh orang yang pertama kali mengalami terobosan.


4. Setahap demi setahap, saat mentalitas kita terus alami pembaharuan, keberanian dan 'kreativitas' iman yang kita miliki juga akan terus berkembang.


a) Kita memiliki cukup iman untuk meresponi setiap firman yang Roh Kudus bawa dalam hidup kita (Ibrani 4:2).


Setiap kali Roh menyatakan satu bagian firman atau janji Tuhan, kita jadi memiliki cukup keberanian untuk mengimajinasikan berbagai kemungkinan yang bisa Tuhan lakukan dalam hidup kita.


b) Takaran iman yang kita pakai untuk meresponi firman yang Roh Kudus nyatakan sangat dipengaruhi oleh kualitas terobosan rohani yang pernah kita alami secara pribadi.


Mulailah untuk mengembangkan takaran iman dalam hidup kita dari hal-hal yang sederhana. Contoh: Jika Roh mulai menyingkapkan kebenaran tentang mukjizat dan tanda ajaib yang kreatif, maka mulailah dengan mengimajinasikan bagaimana doa dan deklarasi iman yang kita miliki, dalam sekejap menyingkirkan awan tebal atau hujan yang ada.


Dari situ perlahan mulai kembangkan takaran iman dalam hidup kita untuk mulai 'merambah' ke berbagai area lain dalam kehidupan sehari-hari.


c) Dengan takaran iman dalam hidup kita terus bertumbuh, maka doa deklarasi yang kita naikkan dalam hadirat Tuhan jadi memiliki dinamika Roh yang kuat. 


Semakin kuat dinamika Roh yang kita munculkan dalam doa, usaha kita mempengaruhi dunia roh jadi makin efektif. Dan hal itu tentu saja membuat kehidupan sehari-hari kita jadi terus alami terobosan dan perubahan. #AkuCintaTuhan


Ps. Steven Agustinus

Komentar

Postingan Populer