PRIBADI YANG DICINTAI MENJADI PASUKAN TERDAHSYAT

PRIBADI YANG DICINTAI MENJADI PASUKAN TERDAHSYAT



*BANGKITNYA PASUKAN TERDAHSYAT*
*SABTU 05 JUNI 2021*
*Ev Iin Tjipto Wenas*

Saudara Hari Ini Tuhan mau berkata :

Setiap kecacatan kita, Tuhan menyambutnya dengan senyum, sampai kapan pun aku memandangnya dengan indah dibalik kecacatan kalian.
Kalian punya keberanian untuk meletakkan dan mengangkat kecacatan kalian kehadapan Raja segala Raja.

Mempelai Wanita: “Kiranya Ia mencium aku dengan kecupan! Kiranya Ia
menghujani aku dengan ciuman-ciumanNya--ciuman ilahi dari RohNya,
mengencangkan ikatanNya denganku, menyatukan aku denganNya,
menyalakan aku dengan api, memperlengkapi aku dengan berbagai senjata! Kami tidak bisa hidup
tanpa cintaMu, seperti dari tanah liat ciumanMu menghidupkan Adam,
sentuh sekali lagi Tuhan sehingga sekali lagi Kau hidupkan kami”.

- Kidung Agung 1:2 (berbagai terjemahan)

Itu sebabnya Tuhan memberikan anugerah demi anugerah, ketekunan, kesempatan, emas iman, Tuhan jadikan benda cawan yang Tuhan pakai untuk makan.
Yang satu bentuknya mimbar yang Dia pakai untuk mengajar.
Setiap benda yang dipakai hari-hari ini terdiri dari jutaan keretakan di hidup kita.

Mempelai Wanita: “Beritahukanlah kepadaku, hai
Kekasih hatiku, di manakah Engkau
menggembalakan domba, di mana Engkau memberi
makan? Jangan aku ditinggalkan, tidak termasuk
dalam orbit kasih sayangMu. Biarkan kami mengenal
jejak iman Abraham, jejak mazmur sang raja Daud
yg dicintai, jejak rasul Paulus sampai Injil tersebar
ke seluruh dunia”.

- Kidung Agung 1:7 (berbagai terjemahan)

Pribadi yang Tuhan cintai, Tuhan bentuk, Tuhan jadikan itu lah pasukan terdahsyat. 
Pasukan terdahsyat bukan terdiri dari orang yang baik, tapi dari jutaan kecacatan yang Dia pulihkan.

Pasukan terdahsyat bergerak dengan keilahian.

Bagian kita adalah berkata seluruh sel di hidup kita menjerit atau menginginkan untuk yang ilahi.

Mempelai Pria: “Seperti bunga bakung; kemurnian di
manusia batiniah di antara duri-duri, demikianlah
kekasihKu di antara gadis-gadis.”
- Kidung Agung 2:2 (berbagai terjemahan)

Duri-duri : Duri Penolakan, Duri Kemiskinan, Duri Kemarahan, Duri Perjinahan, Duri Keserakahan, Duri Kepelitan, Duri Ketidakpercayaan, Duri Ketidaktekunan.

Masih kah ada kelaparan dalam hidup kita?

Masih kah kita menjadi domba yang menantikan sang gembala untuk memberikan makanan?

Mempelai Wanita: “Bagaikan pohon apel di antara pohon-
pohon di hutan, demikianlah Kekasihku di antara kaum
pria. Aku amat menyukai berada & duduk dalam naungan
anugerahNya, dan aku berbunga karenanya. Bahkan
buahNya manis bagi langit-langit mulutku. Aku tinggal
dimana kemuliaanNya tidak pernah pudar.”

- Kidung Agung 2:3 (berbagai terjemahan)

Apa kita menjadi domba yang berlari kepada dunia atau berlari kepada apa yang iblis tawarkan?

Semua membawa pedang, diperlengkapi dengan berbagai
senjata, ahli berperang. Masing-masing dengan pedang
pada pinggang, berjaga-jaga terhadap kedahsyatan
malam, siap sedia untuk apapun dan kapanpun.

- Kidung Agung 3:8 (berbagai terjemahan)

Tuhan berkata, bisakah engkau memilih ? Berdiri disalah satu jejak pahlawan iman.
Berdiri dijejak Kathryn kuhlman ?
Berdiri dijejak Daud?

Tidak ada yang salah dengan Tuhan, Ketika Tuhan membawa engkau kedalam api,
Tuhan sedang membuang kepencundangan mu untuk menjadi pahlawan dihadapan Tuhan.

Tidak pernah salah, Jika engkau dibawa ke lembah untuk mengubah seorang yang munafik, untuk menjadi orang yang mengerti pengampunan, pentahiran yang sejati.

Setiap engkau mari berkata kepada Tuhan, lewati api Mu ke dalam hidupku.
Supaya sekalipun mengalami proses yang menyakitkan tapi yang keluar adalah kemenangan, kesejatian.

Ada begitu banyak duri dalam hidup kita, duri penolakan, duri kemiskinan, duri kemarahan, duri perzinahan, duri keserakahan, duri kepelitan, duri ketidakpercayaan, duri ketidaktekunan sampai untuk menanti Tuhan dalam 1 jam saja kita tidak sanggup.

Tapi hari ini Tuhan mau mengubah kita jadi bunga bakung, sekalipun banyak duri, bisakah kita percaya ?

bisakah kita berkata mari lakukan (just do it)
setiap kali kita mengalami kegagalan reaksi kita adalah kita coba lagi.

Bahkan sampai kekekalan, kalo kita masih gagal kita akan berkata aku coba lagi.
Kita bukanlah orang yang menyerah atau quitter, tapi biar kita orang yang berkata bunga bakung keluar dari hidupku.

Meskipun ditengah banyak duri dalam hidup kita, kita datang dengan menjadi bunga bakung yang penuh pengharapan.

Dunia akan tetap menggila, dengan segala keganasan, pembunuhan, perang, ketidakjelasan dimana-dimana tapi di tengah itu akan tetap ada kepastian dari kekasih kita yang ditancapkan kepada pasukanNya.

Kepastian tidak ada yang bisa menghentikan kita sampai kita melihat lawatan terjadi.

Kepastian karena Dia yang bersabda, Firman tidak akan pernah berhenti sampai menyelesaikan semuanya.

Di tengah berita ketidakpastian, semua pasukannya mendengarkan kepastian.
NOW inilah waktunya lawatan, inilah waktunya pemulihan, inilah waktu kekasih-kekasih Nya tinggal dalam kemuliaan yang tidak pernah memudar.
Jangan fokus kepada dunia, fokus kepada kekasih hatimu, Raja Yeshua.
dengar jejak langkah Nya, dengar tiupan Roh Nya.

Amin

Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer