MEMBONGKAR KEDOK ROH IZEBEL

 *MEMBONGKAR KEDOK ROH IZEBEL*

*PS FERDY GODZALI*



Apakah yang dimaksud dengan roh Izebel?


Dalam kesempatan sekarang ini, saya tidak hanya berbicara tentang “roh Izebel”, tapi lebih fokus membahas mengenai “karakter Izebel”.


Kalau hanya bicara tentang roh, “roh itu bisa diusir dan dia pergi, tapi “karakter” seseorang tidak bisa diusir, tapi harus diubah dengan kekuatan firman Allah”.


Dengan demikian maka “Karakter Izebel”, pengertiannya lebih luas dibanding dengan sekadar “seorang istri yang dominant terhadap suami, atau seorang perempuan yang dominant terhadap orang lain” :


Karakter Izebel juga bergerak pada laki-laki, pada anak-anak dan bisa juga menyusup kedalam gereja-gereja, sehingga bisa membuat “kerusakan fatal di-dalam Gereja dan dalam Pelayanan”.

Karakter Izebel akan berusaha mengendalikan pelayanan dengan berbagai macam cara, termasuk salah satu bentuknya adalah “dengan karunia”.

Demi menyesatkan dan melegalisir dosa, mereka punya pandangan “apa yang ditabur tidak akan pernah dituai”, karena mereka menganggap Tuhan itu baik bahkan sangat baik dan Dia pasti akan selalu mengampuni.

Banyak yang mempunyai prinsip, kalau saya berdosa hari ini dan hari ini saya bertobat, pasti Tuhan mengampuni saya. Memang benar Tuhan mengampuni kita tapi permasalahannya, ada kerusakan yang sudah terjadi dan itu semua tetap harus dituai. Dan untuk menjelaskannya :


Kita akan belajar dari peristiwa Ahab, raja Israel.

Ahab yang jahat dimata TUHAN, akhirnya memang bertobat, tapi tetap saja ada kerusakan yang telah terjadi dan harus ada yang dituai.

Banyak orang Kristen melegalisir dosa, mungkin saja tanpa mereka sadari.

Mereka merasa hari ini sudah bertobat, tapi besok mereka berbuat dosa lagi.

Bagi mereka, seakan-akan tidak ada lagi tanggung jawab “kekristenan yang benar” di dalam mereka.


Seharusnya kalau mereka sudah benar-benar bertobat, berarti mereka pun sudah benar-benar berbalik dari jalan yang salah, ke jalan Tuhan.

Karena pengertian bertobat (Metanoia) yang Tuhan inginkan dari kita semua, adalah “perubahan mulai dari pikiran, sampai seluruh aspek kehidupan kita”.

Mulai dari otak kita ditransformasi sedemikian rupa, sampai kita berubah menjadi “seperti Allah”.

Dalam Wahyu 2 : 20, Tuhan menegur salah satu gereja di Asia Kecil, yang sekaligus merupakan nubuatan bagi Gereja Akhir Zaman, karena adanya pengajar-pengajar atau penyambung lidah Tuhan yang membuat jemaat ter-buai, merasa serba mudah dan nyaman.


Seakan-akan semuanya sudah selesai di kayu salib, sehingga perbuatan me-reka tidak perlu lagi dipertanggung-jawabkan. Ini termasuk ajaran bidat.


Contoh ajaran yang termasuk dalam ajaran-ajaran bidat ini :


Salah satu pernyataan dalam ajaran bidat ini, “sekali selamat, tetap selamat”.

Mereka punya pemahaman, walaupun ternyata di akhir hidupnya, mereka masih berbuat kejahatan, tapi karena pada awalnya mereka sudah diselamatkan, maka merekapun akan tetap selamat, se besar apapun dosa mereka.

Wahyu 2 : 20


2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.


Tuhan Yesus menegur Jemaat di Tiatira :


Mengapa mereka membiarkan “wanita Izebel” yang menyebut dirinya nabiah (penyambung lidah Allah) itu, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Nya, dengan “membenarkan” perbuatan zinah, serta makan persembahan-persem-bahan berhala, artinya melegalisir dosa.

Seakan-akan setelah saudara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, sampai Yesus mati di kayu salib, tidak ada lagi yang namanya pertanggung-jawaban saudara kepada Tuhan.

Ingat! “Hukum Tabur Tuai” tetap berlaku sampai kapanpun.

Inilah yang disebut dengan tanggung jawab.

Ada 5 macam/jenis pengajaran tentang Injil :


Gospel of Prosperity (Injil Kemakmuran)

Jenis pengajaran ini, yang diajarkan di Gereja hanya tentang kemakmuran, uang dan materi, semuanya yang serba enak.

Karena kalau saudara ikut Tuhan, semua urusan keuangan, kesehatan dan segala sesuatunya sudah dijamin oleh Tuhan.

Akibatnya jemaatnya menganggap diri mereka “sudah beres dan diberkati” secara financial, karena Tuhan sudah berkenan kepada saudara.

Banyak orang Kristen memiliki prinsip yang salah karena ajaran seperti ini.

Mereka menganggap jika sudah diberkati secara financial, berarti mereka selalu berkenan dihadapan Allah.

Tapi kalau kamu tidak diberkati secara financial, berarti kamu tidak berkenan dihadapan Allah.

Kita harus memperhatikan yang namanya proses atau pemulihan yang akan terjadi.

Pengajaran “Injil Kemakmuran” ini, sama sekali salah dan sangat menyesatkan.

Gospel of Work (Injil berdasarkan perbuatan)

Pengajaran inipun salah dan atau menyimpang.

Ingat! Saudara diselamatkan bukan karena perbuatan baik saudara, tapi karena anugerah dan setelah saudara diselamatkan maka saudara harus berbuah.

Penyesatan yang terjadi karena pengajaran Injil seperti ini, jemaatnya yakin mereka diselamatkan karena telah melakukan sesuatu, diselamatkan karena mereka orang baik, karena mereka orang benar. Ajaran ini salah!!!

Kita diselamatkan, murni karena anugerah dari Tuhan, bukan karena apapun.

Kita diselamatkan bukan karena ada sunat, ritual-ritual atau ada pantangan makanan, karena Injil jenis ini menghidupkan kembali hukum Taurat dan upacara-upacara di Kemah Suci ataupun di Bait Suci Yerusalem.

Gospel of Cheap Grace (Anugerah murahan)

Pengajaran Injil ini “mengajarkan sekali selamat, sampai kapanpun pasti tetap selamat” dan ini adalah salah salah satu ajaran Calvinis.

Calvin mengajarkan, sekali selamat sampai kapanpun pasti selamat.

Inilah ajaran bidat dan salah fatal, karena akhirnya didalam kekristenan tidak ada lagi rasa tanggung jawab, tidak ada lagi kerinduan untuk hidup kudus, tidak ada lagi kerinduan untuk menjadi pelaku firman.

Pengajaran injil jenis ini sangat menyesatkan.

The Real Gospel of Grace (Anugerah yang benar)

Injil jenis ini mengajarkan :


Bahwa saya hidup karena anugerah dari Tuhan, saya hidup karena kebaikan Tuhan, saya diselamatkan karena Tuhan dan tidak ada yang lain.

Bahwa saya bisa melakukan firman dan segala hal, hanya karena anugerah.

Inilah pengajaran Injil yang benar.

Gospel of Mediocrey

Injil ini mengajarkan untuk mendapatkan keselamatan, harus dengan meng-gunakan atau memakai berbagai macam media.

Ada gereja-gereja yang masih memelihara hari Sabat, ada gereja-gereja yang masih memakai sarana-sarana tertentu untuk berdoa, antara lain berdoa di depan patung-patung orang yang dianggap kudus, termasuk menggunakan sarana-sarana terentu.

Ini pengajaran Injil yang sangat salah dan menyesatkan.

Seharusnya kita berdoa tanpa menggunakan sarana apapun, karena Tuhan Yesus mengajarkan agar kita menjadi penyembah yang benar dan harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran, karena Allah yang kita sembah itu adalah Roh atau dalam bentuk Roh.

Sehingga dikala kita berdoa kepada-Nya, seharusnya tanpa sarana apa-pun yang bersifat fisik atau barang atau menggunakan benda apapun.

Karena “sarana yang paling utama adalah tubuh kita sendiri sebagai bait milik-Nya yang kudus”, dan inilah sarana yang dikehendaki Tuhan bagi kita, untuk beribadah yang benar kepada-Nya.

Sampai dengan Akhir Zaman sekarang ini, para penganut Gospel Mediocrey masih mempraktekkan Injil dengan menggunakan media-media tertentu.


Ada orang percaya berdoa menggunakan kerudung, pakai bendera, didepan patung manusia tertentu dan sebagainya.

Hal ini salah fatal karena pada dasarnya ada roh yang bukan dari Tuhan yang mendorong orang-orang percaya itu untuk memakai sarana-sarana tersebut.

Kondisi lain yang juga tidak dapat dipungkiri, bahwa ternyata karakter Izebel banyak didapati dalam diri istri yang dominant dalam lingkungan keluarganya, atau wanita dominant dilingkungan pekerjaannya.


Oleh sebab itu, hari ini kita tidak membahas tentang istri yang dominant dalam keluarga, tapi kita lebih fokus membahas tentang “Karakter Izebel dalam Gereja”.


Hal pertama yang perlu kita sadari terlebih dahulu, adalah suatu kenyataan pula, bahwa karakter atau roh Izebel ini bisa ada dalam diri kita semua.


Dengan demikian, kalau ada ciri-ciri “karakter Izebel dalam Gereja” tersebut ternyata ada didalam diri kita :


Maka kita harus segera bertobat dengan benar dan sungguh-sungguh.

Karena bila kita tidak bertobat, maka kita akan membawa penyesatan ke dalam gereja.

Bahkan kita bisa membawa penyesatan di tengah lingkungan kita.

Dalam kehidupan sehari-hari :


Istri yang dominant sering “memanfaatkan kasih sayangnya dan kele-mahannya” sebagai kendali.

Istri-istri terkadang menjadi dominant karena dia merasa lemah, lalu dia me-makai kelemahannya itu sebagai suatu kekuatan untuk mengendalikan para suami.

Tapi kenyataannya pula, roh atau karakter Izebel ini, bukan hanya bisa ada pada istri saja, tapi bisa juga ada pada para suami dan pada anak-anak.

Contoh karakter Izabel pada anak-anak :


Misalnya, ada anak yang rewel, menangis-nangis terus karena minta sesuatu, tapi tidak dituruti orang tuanya.

Karena tidak diikuti kemauannya, maka dia banting-banting diri, mengamuk dan marah-marah seperti tak terkendali.

Inilah salah satu contoh roh kendali pada anak-anak.


Pertanyaannya :


Mengapa bisa ada roh kendali pada anak-anak?


Karena adanya cinta kasih yang berlebihan dari orang tua.

Apabila saudara mencurahkan cinta kasih secara berlebihan, maka akhirnya saudara bisa dikendalikan oleh anak-anak saudara sendiri.

Cinta yang berlebihan jangan diterapkan kepada suami atau kepada istri atau kepada anak, karena cinta yang berlebihan tersebut akan “membunuhmu”.


Kalau saudara terlalu mengasihi suami, atau istri atau anak saudara, maka bisa “membunuh” saudara, karena kalau terlalu mengasihi secara berlebihan maka saudara akan bisa dikendalikan atau diatur oleh mereka.

Banyak sekali terjadi, “istri menjadi raja” dalam rumah tangganya, bukan menjadi ratu.

Seharusnya “istri menjadi ratu”, bukan menjadi raja dan ini adalah kesalahan yang fatal.

Karakter Izebel atau roh Izebel, seringkali timbul bertolak belakang dengan “roh pemberontak”.


“Roh kendali” berbeda dengan “roh pemberontak”, tapi ketika kendali tidak terlaksana maka akan terjadi pemberontakan dan intimidasi.


Misalnya :


Saya mengendalikan seseorang dan saya ingin orang itu melakukan sesuatu untuk saya, tapi tidak dia lakukan sesuai keinginan saya.

Karena kendali saya terhadap orang itu tidak dikerjakannya, maka saya kecewa terhadap dia, saya “berontak terhadap dia” dan saya “intimidasi dia”.

Inilah contoh “roh kendali” dan “roh pemberontakan”.


Jadi “roh pemberontakan” muncul dan atau terjadi, karena “kendali” tidak dikerjakan oleh orang yang saudara kendalikan.


Banyak juga anak-anak mengendalikan orang tua, misalnya anak minta se-suatu kepada orang tuanya, selalu dituruti dan diberikan orang tuanya.


Tanpa mereka sadari, orang tuanya ini sedang menaruh racun didalam diri anaknya.


Masalahnya :


Karena saudara sayang sekali kepada anak saudara, maka setiap kali anak saudara minta sesuatu apapun, selalu saudara berikan.

Sebenarnya hal ini bisa merusak karakter si anak, karena ketika satu kali saja kemauan anak tidak dituruti, maka bangkitlah emosi si anak, dia marah pada saudara.

Jika sampai terjadi demikian, kondisi seperti ini sangat buruk sekali.

Jadi, kasih sayang yang berlebihan hanya akan mengundang masalah baru.

Oleh karena itu, Tuhan berkata, “kamu harus lebih dahulu mengasihi Aku dan kamu harus “membenci” orang tuamu dan orang-orang di sekitarmu”.


Banyak orang tidak setuju dengan pengajaran ini, karena mereka berpikir bahwa “Tuhan kejam, sebab mana mungkin kita harus membenci orang tua sendiri.

Kata “membenci” yang dimaksud disini adalah memisahkan kasih ter-hadap sesama, termasuk kepada orang tua sendiri, dengan mendahulukan atau mengutamakan kasih kepada Tuhan.

Mengapa demikian, karena kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama, tidak bisa disamakan.

Saudara baru bisa mengasihi sesama saudara, setelah saudara mengasihi Tuhan terlebih dahulu. Kalau saudara tidak mengasihi Tuhan terlebih dahulu, maka saudara tidak bisa mengasihi sesama saudara.


Kalau saudara mengasihi sesama saudara tanpa kasih dari Tuhan, maka saudara akan mengasihi sesama saudara dengan kasih daging.

Kalau saudara mengasihi sesama saudara dengan kasih daging, maka akan banyak tuntutan.

Jadi, saudara baru mau mengasihi sesama saudara, jika mereka baik kepada saudara, tapi kalau mereka tidak baik kepada saudara, maka saudara tidak akan mengasihi mereka.

Itulah yang dimaksud dengan kasih daging.


Tuhan mau kita mengasihi sesama dengan kasih Allah. Meskipun orang tidak baik kepada saudara, tapi saudara tetap baik kepada orang tersebut.


Memang sulit sekali melakukannya, tapi mulailah tebar kasih dimulai dari lingkungan Yerusalem saudara.


Sebenarnya kasih kepada keluarga, kepada orang terdekat kita adalah acuan kasih terhadap sesama.

Kalau saudara bisa mengasihi orang terdekat saudara tanpa pamrih, dia baik ataupun jahat kepada saudara, maka saat saudara keluar lingkungan saudara maka saudara bisa mengasihi siapapun juga.

Dominasi istri dalam rumah tangga, seumpama seorang perempuan ber-celana panjang yang mengambil alih fungsi imam.


Seorang suami sebenarnya malas ribut, malas bertengkar, tapi istri tanpa dia sadari senang sekali ribut dan akhirnya suami yang dikendalikan.

Inilah salah satu karakter Izebel.

Justru ketika saudara bertentangan dengan seseorang, saudara harus berlaku persuasive dengan dia, sehingga saudara lebih mengenal siapa dia, sehingga saudara bisa mengerti apa yang dia maksud dan apa yang dia inginkan.


Dengan belajar firman, maka saudara tidak akan bisa dikendalikan.

Kalau saudara intim atau dekat dengan Tuhan dan dekat dengan firman, maka saudara tidak akan pernah bisa dikendalikan.

Banyak sekali orang tua yang mudah sekali dikendalikan oleh anak-anaknya, karena cinta kasih yang berlebihan.


Saya kutip dari satu buku, “Roh Izebel bisa dilihat dari mulut yang bagaikan neraka, tapi raut muka bagaikan malaikat” .


Marah dari pagi sampai malam dan dari malam sampai pagi.

Roh Izebel banyak juga ditemukan pada anak-anak.

Maksud orang tua baik, menuruti kemauan anak, karena mengasihi anak, tapi akhirnya si anak yang akan mengatur orang tua.

Saat kemauan anak tidak dituruti maka mereka akan kecewa dan kondisi ini sangat berbahaya.

Usia seorang yang yang sedang meningkat dewasa yang paling riskan ter-hadap stress dan depresi, yaitu usia antara 14-21 tahun. Kalau saat kecil permintaan si anak selalu di berikan oleh orang tuanya, lalu saat sudah besar anak-anak bisa minta yang aneh-aneh, tapi bila tidak dituruti akhirnya anak tersebut bisa stress.


Selama dua tahun terakhir ini, saya banyak melayani anak-anak yang stress.

Penyebab kasusnya hanya satu, yaitu mereka menerima cinta kasih yang ber-lebihan dari orang tuanya.

Kalau anak sudah rewel dan menangis, maka orang tuanya, dengan alasan daripada pusing akhirnya mereka menuruti kemauan si anak.

Tapi ketika anaknya sudah besar, orang tuanya tidak bisa memberi apa yang anak mau, inilah yang menyebabkan si anak memberontak dan bisa stress.

Kalau kasih sayang saudara berlebihan terhadap anak, maka saudara sedang meracuni hari depan anak saudara. Hal ini sangat berbahaya :


Roh atau karakter Izebel akan merenggut sukacita saudara.

Karena saudara akan dikendalikan oleh anak saudara yang punya karakter Izebel dan bahkan dia bisa mengendalikan saudara dari jarak jauh.

Saudara bahkan orang lain bisa dikendalikan seperti robot, orang bisa takut luar biasa kepadanya meskipun si pengendali tidak berada disekitarnya.

Roh Izebel akan membuat orang yang dikuasainya menjadi munafik.


Di depan saudara orang itu bisa baik, tapi dibelakang saudara dia bisa liar.

Kalau saudara yang memiliki karakter Izebel, maka saudara bisa menjadikan “orang lain” seperti robot, saudara menjadikan orang lain munafik.

Inilah ciri-ciri roh atau karaktek Izebel dan tidak boleh ada dalam kita.

Daripada ribut akhirnya saudara mengikuti kemauan orang tesebut, padahal bertentangan dan tidak sejalan dengan hati saudara. Tapi akhirnya saudara ikuti saja daripada membuat keributan. Hal ini tidak bagus sama sekali.


Saya rindu, saudara tidak tidak akan pernah memiliki karakter Izabel, dengan cara benar-benar belajar kehendak Allah, karena bila saudara tidak benar-benar belajar kehendak Allah, maka yang timbul adalah “ego”

Ego inilah yang menjadikan karakter saudara menjadi karakter Izebel, dan ego inilah yang akan menjadi roh kendali, sehingga dengan “ego” ini pula yang akan mengendalikan orang lain.

Bila terjadi demikian, saudara harus bertobat hari ini, supaya jangan sampai saudara mengendalikan orang lain, terutama bagi saudara yang sudah ber-rumah tangga dan juga bagi mereka yang belum menikah.

Jangan kendalikan orang lain.


Setiap orang pasti memiliki ego, tapi kalau ego itu timbul begitu kuat, maka akan menjadi kendali dan biasanya orang yang mengendalikan atau me-ngatur orang lain, adalah karena mereka memiliki luka batin.


Luka batin akan menimbulkan “ego”, dan saat “ego” timbul, maka akan jadi kendali.

Oleh karena itu luka-luka batin didalam saudara harus saudara bereskan.

Yang termasuk luka batin, antara lain rasa direndahkan, rasa tidak di hargai, rasa tidak dihormati, rasa tidak dipedulikan, rasa tidak berarti, rasa diinjak-injak. Semuanya ini harus disingkirkan dari saudara.

Kalau tidak saudara bereskan perasaan-perasaan tersebut, maka saat saudara dekat dengan orang lain, saudara bisa mengatur orang tersebut seperti diatur menggunakan remote control.

Hal ini banyak terdapat pada wanita, misalnya laki-laki yang menyetir mobil tapi perempuan yang mengatur untuk beri komando belok kiri atau kanan.


Mengapa rata-rata wanita seperti itu ?


Pada umumnya karena ada luka batinnya.

Pada laki-laki juga ada yang seperti itu, dalam pelayananpun juga ada.

Kalau ada roh Izebel dalam pelayanan, maka akan terjadi gesekan terus menerus dalam pelayanan, orang tersebut akan bertentangan dengan si A, B dan C, bahkan akan bertentangan dengan semua orang.


Inilah ciri karakter Izebel yang memasuki pelayanan, baik di gereja maupun di Ministry, dia akan terus mengontrol.

Inilah bahayanya jika saudara meremehkan firman, karena hanya dengan firman Tuhan, karakter Izebel ini bisa dihancurkan.

Tuhan meminta kerendahan hati kita supaya kita bisa ditinggikan.

Kalau saudara tidak pernah mau merendahkan diri saudara dihadapan Tuhan, maka sampai kapanpun saudara tidak akan pernah ditinggikan oleh Tuhan.

Oleh karena itu saudara harus berkata kepada Tuhan, “Tuhan, saya siap direndahkan, saya siap diinjak-injak, saya siap diapakan saja, asalkan Tuhan disenangkan dalam hidup saya“.


ADA 7 KARAKTER IZEBEL


Karakter Izebel yang Pertama : “Membuat dan Memperkenalkan Berhala”

1 Raja-raja 16 : 29-30


16:29 Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria.


16:30 Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.


Ahab bin Omri lebih jahat dari siapapun yang mendahuluinya.


1 Raja-raja 16 : 25


16:25 Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang mendahuluinya


Ayahnya Ahab bernama Omri.


Dalam ayat 25, Omri melakukan kejahatan lebih dari pendahulunya.


Dalam ayat 30, berarti kalau Omri lebih jahat dari pendahulunya, maka Ahab jauh lebih jahat dari pada ayahnya, Omri.


1 Raja-raja 16 : 33


16:33 Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya


Ahab menimbulkan sakit hati Tuhan lebih dari pada pendahulunya.


1 Raja-raja 16 : 30-31


16:30 Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.


1 Raja-raja 16:31


16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.


Yerobeam mengajak orang Israel untuk “tidak melaksanakan ibadah kepada Allah dengan benar”.


Yerobeam membuat patung lembu emas pengganti Tabut Perjanjian, sebagai lambang kehadiharan Allah.

Tapi mereka tetap beribadah kepada Allah, dengan menggunakan patung lembu emas itu sebagai media penyembahan.

Sedangkan Ahab mengajak Israel untuk meninggalkan Allah.

Inilah kejahatan yang fatal dari Ahab.


Seakan-akan dosa Yerobeam belum cukup, lalu Ahab mengambil Izebel anak raja orang Sidon menjadi isterinya, sehingga Ahab pergi beribadah kepada Baal mengikuti istrinya itu.


Disini ada “factor sebab akibat”.


Karena Ahab mengambil Izebel sebagai isterinya, maka hal ini menyebabkan Ahab ikut beribadah kepada Baal atas dorongan dari Izebel, istrinya itu.


Oleh karena itu, Karakter Izebel yang pertama adalah “membuat dan memperkenalkan berhala kepada Israel”.


Saudara mungkin berkata, bahwa saudara tidak pernah mengajak orang beribadah kepada Baal atau membawa orang berdoa ke gunung-gunung berhala, misalnya Gunung Kawi.


Kata berhala yang dimaksud disini, bukan hanya berupa patung-patung tuangan, tapi berhala yang paling mendasar, yaitu membangkitkan harga diri saudara.


Misalnya saudara mengajarkan orang lain, kalau dia disakiti maka langsung saja lakukan pembalasan demi harga dirinya.

Inilah yang dimaksud dengan membuat dan memperkenalkan berhala kepada orang yang disakiti itu, dengan memberi nasihat kepadanya agar membalas.

Inilah karakter Izebel yang pertama, yaitu membuat berhala dan memperkenalkannya kepada Israel.


Banyak orang Kristen hari-hari ini tidak pernah merasa bahwa sebenarnya dia telah membuat berhala dengan menyesatkan orang lain dengan menga-jak orang untuk menyembah berhala.


Memang benar saudara tidak melakukan hal tersebut secara nyata, tapi saudara melakukannya dengan cara yang lain yang salah, sehingga saudara menjadikan orang lain menyembah berhala.


Karena berhala yang saudara bangun bisa disejajarkan dengan Tuhan.

Ketika saudara menterjemahkan firman Tuhan dengan salah dan saudara mengajarkan pengajaran yang salah kepada orang lain, akhirnya saudara sedang menyesatkan orang untuk beribadah kepada “Baal”.

Kalau saudara sungguh-sungguh belajar firman Tuhan, maka saudara tidak akan memiliki karakter Izebel.

Karakter Izebel akan terbentuk, jika saudara tidak mengenal firman Tuhan dengan benar.

Jika saudara tidak mengenal firman dengan benar, maka saudara bisa menyesatkan orang dan sebaliknya saudara mudah sekali disesatkan oleh orang.


Saudara jangan memanjakan anak isteri ataupun pacar saudara dengan cara yang salah.

Saudara harus memanjakan mereka dengan kasih yang dari Kristus.

Jika saudara memanjakan mereka dengan kasih dari Kristus, maka saudara tidak membuat dan memperkenalkan mereka kepada berhala.

Karakter Izebel yang Ke-2 : “Membangun Teror dan Ketakutan”

1 Raja-raja 19 : 1


19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,


19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.”


19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.


Elia orang yang hebat karena sudah mencincang 400 orang nabi Baal, tapi dia takut kepada satu orang perempuan, yaitu Izebel.


Nabi-nabi Baal itu sudah begitu lama berteriak-teriak minta api kepada dewa Baal mereka, tapi api tidak turun juga.


Justru saat giliran Elia yang berdoa, Elia bisa menurunkan api dari langit, dan langsung menyambar persembahannya.


Elia bisa menghentikan hujan dan hujan bisa tidak turun selama beberapa tahun.

Elia adalah orang yang hebat, tapi dia takut dengan Izebel.

Saudara bisa bayangkan dampak dari roh atau karakter Izebel ini, misalnya saja roh atau karakter Izebel masuk kedalam gereja melalui saudara dan sau-dara berkata kepada jemaat :


Kalau kamu keluar dari keanggotaan gereja ini, maka kamu bisa terkena kutuk.

Kalau kamu keluar dari keanggotaan gereja ini, maka kamu akan terkena sakit penyakit.

Kalau kamu keluar dari keanggotaan gereja ini, maka kamu akan bermasalah.

Jika demikian, berarti saudara menyebarkan terror ketakutan. Karakter seperti ini tidak boleh ada di gereja ini (Chosen Generation).


Saudara harus benar-benar mencari Tuhan, karena Tuhan tidak akan me-nebarkan ketakutan.


Tuhan tidak pernah memberi saudara dan saya roh ketakutan, tapi Tuhan memberi kepada kita roh keberanian untuk berkata, Dia Allah kita, Dia Bapa kita.

Tapi kalau saudara menebar ketakutan kepada orang lain, inilah yang di maksudkan dengan menebar terror.

Bagaimana jika saudara menonton film setan?


Apakah saudara merasa takut?

Apakah film tersebut boleh dilihat? Tidak boleh!

Kalau saudara tetap menonton juga, bagaimana kalau yang masuk ke dalam saudara adalah roh Izebel?

Itu akan membawa terror di tengah-tengah keluarga saudara.

Karakter Izebel yang Ke-3 : “Mengajak Orang Lain Berdosa”

1 Raja-raja 21 : 5-13


21:5 Lalu datanglah Izebel, isterinya, dan berkata kepadanya: “Apa sebabnya hatimu kesal, sehingga engkau tidak makan?”


21:6 Lalu jawabnya kepadanya: “Sebab aku telah berkata kepada Nabot, orang Yizreel itu: Berikanlah kepadaku kebun anggurmu dengan bayaran uang atau jika engkau lebih suka, aku akan memberikan kebun anggur kepadamu sebagai gantinya. Tetapi sahutnya: Tidak akan kuberikan kepadamu kebun anggurku itu.”


21:7 Kata Izebel, isterinya, kepadanya: “Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu.”


Ahab seorang yang tamak, sebenarnya dia ingin sekali kebun anggurnya Nabot, tapi Nabot tidak mau memberikan kebun anggurnya kepada Ahab.


Dalam perkara ini Ahab masih memiliki belas-kasihan dengan tidak mem-bantai Nabot. Ahab tidak membantai Nabot, karena Nabot mengucapkan firman “milik pusaka tidak boleh dijual”. (Nabot, artinya sukacita dari Tuhan).

Setelah Ahab mendengar Nabot mengucapkan firman, muka Ahab langsung sedih dan Izebel (istrinya Ahab) melihat kesedihan Ahab, sehingga Izebel berkata “kamu raja yang punya otoritas, hancurkan Nabot dengan otoritasmu”.

Tapi Ahab tetap tidak mau menghacurkan Nabot, dan karena Ahab tidak mau menghancurkan Nabot, maka Izebel lah yang bertindak.

21:8 Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot.


Izebel, atas nama Ahab memeteraikan suratnya dengan meterai raja.


1 Raja-raja 21:9-13


21:9 Dalam surat itu ditulisnya demikian: “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.


21:10 Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati.”


21:11 Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam di kotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka, seperti yang tertulis dalam surat yang dikirimkannya kepada mereka.


21:12 Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.


21:13 Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: “Nabot telah mengutuk Allah dan raja.” Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.


Jadi, Karakter Izebel yang ke tiga, adalah “mengajak orang lain berdosa”.


Contoh : Bergosip


Jika saudara senang bergosip tentang si A, berarti saudara sedang membunuh karakter si A secara perlahan. Gosip tidak pernah membangun, tapi gossip akan selalu membunuh dan menjatuhkan karakter seseorang secara perlahan.

Begitu saudara bergosip tentang si A kepada si B, maka si B akan melanjutkan gosipnya lagi kepada si C, akhirnya gossip tentang si A terus berlanjut ke banyak orang. Inilah yang dinamakan “melempari orang dengan batu”.

Jika saudara berbuat demikian berarti saudara orang dursila, sudah bersaksi dusta, sedang memfitnah dan bergosip tentang seseorang. Saat saudara memfitnah dan bergosip tentang seseorang, sebenarnya saudara sedang melempari dia dengan batu dan sebenarnya saudara sedang mengajak orang lain berdosa, seperti yang saudara lakukan.

Orang yang sering bergosip tentang si A, biasanya selalu mencari team supaya sepakat dengan dirinya untuk menjauhkan orang lain. Jadi si pembawa gossip itu sakit dan dia menularkan sakitnya kepada orang lain.

Pertanyaannya :


Apakah ada karakter Izebel dalam diri saudara?

Apakah cukup banyak orang yang melakukan gossip seperti ini?

Ingatlah !!!


Saudara sedang membunuh orang secara perlahan-lahan.

Saudara cari “team”, dan mengajak mereka untuk menjauhi orang tertentu.

Jika demikian, berarti saudara sedang menyesatkan dan membunuh orang.

Ini sangat berbahaya. Kita harus mau akui, bahwa kita masih sering berbuat demikian, karena kita masih memiliki karakter Izebel.


Ayo kita sama-sama bertobat.

Kita tidak usah cari team lagi untuk membela kita, untuk memihak kita.

Jangan cari teman untuk lari dari panggilan, untuk lari dari pelayanan.

Jangan membangun kubu-kubu lagi.

Ingat!!! Jangan cari team lagi, untuk sama-sama berdosa.


Karakter Izebel yang Ke-4 : “Melumpuhkan Pelayanan Profetik”

Ahab memiliki 400 orang nabi palsu dan satu orang nabi yang benar, nabi yang benar itu adalah nabi Elia yang dianggap musuh oleh Ahab.


Akhirnya nabi Elia membantai 400 nabi palsu itu, tapi setelah nabi palsu itu dibantai, Ahab menebar terror, sampai Elia ketakutan, dan pada saat itulah Elia berkata, tidak mau pelayanan lagi.


Elia berpikir untuk apa melayani Tuhan, kalau nyawanya terancam.

Inilah salah satu bentuk melumpuhkan pelayanan profetik, dan banyak sekali orang melakukan ini. Orang mudah sekali memasang stempel sesat.

Ketika saudara bertentangan dengan orang lain, janganlah saudara langsung menganggap mereka sesat.

Penilaian gegabah kita bisa “melumpuhkan pelayanan profetik” orang lain.


Oleh sebab itu, jangan mudah berkata sesat tentang suatu pelayanan.

Jangan mudah menganggap diri kita lebih benar, karena kita sama-sama tubuh Kristus, berarti kita harus sama-sama membangun satu sama lain.

Banyak orang mengajarkan pengajaran-pengajaran sampai orang itu ingin disanjung, banyak juga yang mencari kenikmatan-kenikmatan dunia, banyak orang ke gereja mencari yang menyenangkan telinga mereka.

Tapi banyak sekali orang yang tidak senang dengan khotbah, karena merasa terhakimi dengan khotbah itu, sehingga saudara berkata sesat.

Jika demikian, bahaya luar biasa mengintai saudara karena pada dasarnya saudara tidak mau dikoreksi, tidak mau diubah.


Kalau saudara bersentuhan dengan orang yang pengajarannya berbeda, jangan saudara langsung berkata dia sesat.


Mungkin saudara mengerti lebih jauh, tapi pengajaran orang lain belum tentu sesat karena pengertian mereka belum seperti yang saudara mengerti.


Kadang pengertian kita jauh lebih tinggi dari mereka. Kalau mereka tingkat sekolah dasar, maka mereka tidak akan mengerti apa maksud dari Aljabar, Aritmatik dan segala macamnya.


Jadi jangan sampai yang masih tingkat sekolah dasar ini dihakimi sesat oleh kita.

Kalau saya anak SMA, dan yang lain hanya tahu 1+1=2, apakah saya bisa berkata bahwa mereka sesat?

Kita tidak bisa berkata orang lain sesat, karena kalau kita berkata mereka sesat, berarti kita melumpuhkan pelayanan profetik mereka.

Saudara juga tidak bisa hanya mengejar pengajaran yang hanya menyenang-kan telinga saudara, tapi ketika dosa saudara diusik, dikorek-korek, saudara langsung berkata bahwa khotbahnya menghakimi.


Saudara harus rela dikoreksi, rela diubah, rela dibentuk.


2 Timotius 4 : 3-4


4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.


4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.


Hal ini sama seperti Izebel yaitu mengumpulkan guru-guru untuk memu-askan telinganya.


Yang penting sakit sembuh, dompet tebal, masalah beres, tapi saudara harus memahami bahwa salah satu bentuk cinta kasih Tuhan adalah didikan dan teguran.


Begitu saudara dikoreksi dan ditegur oleh firman, sebenarnya Tuhan sedang mengungkapkan cinta kasih-Nya untuk saudara.

Saudara berpikir cinta kasih Tuhan hanya ketika saudara diberkati, ketika dompet saudara tebal dan tidak ada masalah.

Justru terkadang masalah yang terjadi dalam hidupmu membuat engkau sadar bahwa begitu besar kasih Allah dan Dia tidak pernah menyia-nyiakan saudara.


Melalui masalah yang saudara alami, Tuhan sedang menunjukkan kasih-Nya.

Kalau saudara berjalan bersama dengan Tuhan, maka saudara akan melihat kemuliaan Tuhan.

Tuhan sedang menunjukkan kasih-Nya, jadi kita tidak bisa semena-mena lagi seperti Izebel dengan mengatakan sesat. Ingat! Jangan ada karakter Izebel dalam saudara. Jangan mengajak orang lain berdosa, jangan bergosip, jangan melumpuh-kan pelayanan-pelayanan profetik dengan mengecap mereka sesat.


Belajarlah menerima sebagai tubuh Kristus.


Karakter Izebel yang Ke-5 : “Menjadikan Diri Sebagai Pusat Perhatian”

Apakah yang dimaksud dengan “dosa tenung?” Dosa tenung, bukan hanya ketika saudara pergi ke dukun, tapi saat saudara memberontak kepada orang tua atau kepada sesama saudara, sudah termasuk kedalam dosa tenung.


1 Samuel 15 : 23


15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.”


Terjemahan kata “pendurhakaan” dari bahasa aslinya adalah pemberontakan.


Keras kepala, tidak bisa diatur, tidak bisa diberi nasihat, sama dengan pe-nyembahan berhala.


Dan tanpa saudara sadari hal itu termasuk dalam dosa sihir, hipnotis. Jadi, menghipnotis sama saja menjadikan diri saudara sebagai pusat perhatian.


Kita sudah membahas 5 jenis karakter Izebel, silahkan saudara “introspeksi” apakah ada satu atau lebih jenis karakter Izebel didalam saudara?


Berbahaya sekali jika saudara terus menerus memberontak, keras kepala, dan tidak bisa diatur, karena sama saja artinya dengan dosa tenung dan penyembahan berhala.


Karena engkau menolak firman Tuhan, maka Tuhan menolak engkau juga.

Tapi kalau engkau merendahkan diri, rela diatur dan rela dibentuk, barulah Tuhan berkenan angkat engkau tinggi-tinggi.

Kalau kamu tidak merendahkan diri, tidak rela dibentuk, tidak rela diatur, maka kamu tidak akan pernah ditinggikan oleh Tuhan.

Kalau kamu tidak bisa dinasehati, selalu berontak, berarti kamu sama seperti berhala, bertenung dan sihir, karena kamu jadikan dirimu sebagai pusat perhatian.


Karakter Izebel yang Ke-6 : “Imoralitas atau Tidak Bermoral”

Tidak bermoral, artinya seakan-akan dosa itu sah. Ciri dan karakter Izebel, dia memakai orang-orang dursila untuk bersaksi palsu, berdusta supaya Nabot dibunuh. Ini menandakan bahwa Izebel tidak bermoral. Jadi bersaksi dusta, berbohong sama dengan imoralitas :


Bila saudara suka sekali berbohong, berarti saudara memiliki karakter Izebel.

Saudara akan masuk dalam bahaya, jika tidak mempedulikan hal-hal kecil, misalnya ada yang menelepon saudara dan saudara memerintahkan kepada pembantu yang terima tilpun untuk berkata, bahwa saudara tidak ditempat.

Ini salah satu contoh sederhana yang melambangkan imoralitas saudara, atau tidak bermoral seperti Izebel. Izebel juga bersaksi palsu atau bersaksi dusta.


Hal itu menunjukkan bahwa dia tidak bermoral, tidak peduli dengan ke-kudusan, tidak mementingkan hasrat Allah, baginya yang penting hasrat diri sendiri, “ego” yang harus disenangkan, yang dipentingkan adalah “aku”.


Tujuan kekristenan adalah Tuhan Yesus, tapi bila tujuan kekristenanmu adalah pada “aku” nya saudara, berarti kekristenan-mu salah.

Jika yang saudara pentingkan “aku disenangkan, aku nyaman”, berarti kekristenan-mu kembali ke nol (zero).

Kekristenan seharusnya bukan pada “aku”, tapi pada Tuhan Yesus.


Kalau kekristenanmu masih saja saudara letakkan pada “aku” nya saudara, berarti kekristenanmu masih salah.

Tapi, jika saudara tetap saja tidak peduli dengan dosa kecil, maka saudara sudah ada dalam bahaya.

Setialah dalam perkara kecil, karena dengan demikian barulah Tuhan bisa mempercayakan perkara besar kepada saudara.

Kalau perkara kecil saja saudara tidak setia, maka saudara tidak akan pernah bisa dipercaya dalam perkara-perkara besar.


Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan dusta kecil dan bohong kecil.

Belajarlah berkata benar, bila ya, katakan ya dan bila tidak, katakan tidak.

Dilluar hal itu, bapakmu adalah iblis, karena iblis itu plin plan, raja segala pendusta.

Karakter Izebel yang Ke-7 : “Menolak Teguran”

Izebel selalu menolak teguran, karena merasa dirinya yang paling benar.


Orang yang memiliki karakter Izebel, begitu ditegur langsung cemberut.

Kalau saudara memiliki karakter Izebel, begitu saudara ditegur akan langsung merengut.

Tadi pagi saya pasang status di WhatApp “senyum harus ada di wajah kita”


Bayangkan kalau tidak ada senyum di wajah kita, karena yang dicari orang dunia hanya senyum.

Bisa bayangkan kalau seorang Worship Leader sedang memimpin pujian dan penyembahan, tapi wajah jemaatnya tanpa experesi atau cemberut semua, pasti Worship Leader-nya akan terintimidasi.

Kalau saudara memiliki karakter Izebel maka saudara akan menolak teguran.


Saya ditegur istri saya agar jangan minum, minuman yang dingin lagi, karena baju saya tambah hari semakin sulit dipakainya (saya bertambah gemuk).

Saat saya ditegur apa respon saya? Saya senyum atau cemberut?

Saya hanya senyum saja dan ketika saya senyum, yang menegur langsung melembut.

Kita harus rela menerima teguran, karena teguran membangun kita.


Kalau saudara ditegur oleh firman Tuhan, dan saudara merasa seperti ter-tampar, jangan langsung curiga, apalagi cemberut.

Justru saat saudara merasa tertampar, beri juga pipi kananmu untuk di-tampar, agar saudara berubah menjadi lebih baik.

Kita sudah bahas 7 karakter Izebel, bila saudara merasa punya salah satu atau lebih dari antara 7 jenis karakter itu, saudara harus bereskan hari ini juga. Sekarang kita kembali lihat Ahab.


1 Raja-raja 21 : 1-4


21:1 Sesudah itu terjadilah hal yang berikut. Nabot, orang Yizreel, mempunyai kebun anggur di Yizreel, di samping istana Ahab, raja Samaria.


21:2 Berkatalah Ahab kepada Nabot: “Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang.”


Kalau kebun anggur Ahab lebih baik, mengapa Ahab masih bernafsu merebut kebun anggur Nabot?


Sebenarnya hal ini hanya akal-akalan Ahab saja, karena ketamakannya.


1 Raja-raja 21:3


21:3 Jawab Nabot kepada Ahab: “Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!”


Nabot tidak akan memberikan milik pusaka nenek moyangnya kepada Ahab.


Bilangan 36 : 7


36:7 Sebab milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari suku ke suku, tetapi orang Israel haruslah masing-masing memegang milik pusaka suku nenek moyangnya.


Milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari suku satu yang satu ke suku yang lain, tidak boleh di perjual belikan.


1 Raja-raja 21 : 4


21:4 Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: “Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku.” Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.


Ahab gusar karena Nabot memperkatakan firman untuk menolak keinginannya.


Jadi pada dasarnya Ahab tahu firman, tapi dia tidak berani melangkah.


1 Raja-raja 21 : 15-20


21:15 Segera sesudah Izebel mendengar, bahwa Nabot sudah dilempari sampai mati, berkatalah Izebel kepada Ahab: “Bangunlah, ambillah kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, menjadi milikmu, karena Nabot yang menolak memberikannya kepadamu dengan bayaran uang, sudah tidak hidup lagi; ia sudah mati.”


Izebel jahat sekali, tapi Ahab bukan type raja yang kejam, bukan type raja yang senang dan sering membunuh, namun demikian Ahab adalah type raja yang dikendaikan oleh kekejaman dan atau kejahatan.


Begitu juga saudara dan saya bukan orang yang kejam ataupun jahat, tapi kita seringkali dikendalikan oleh kekejaman ataupun kejahatan.


1 Raja-raja 21:16-20


21:16 Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.


21:17 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya:


21:18 “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.


21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu.”


Ahab seperti anak kecil yang hidupnya dikendalikan oleh keinginannya.


Kalau hidup saudara dikendalikan oleh keinginan saudara, atau dikendalikan oleh kedagingan saudara, berarti sama saja saudara seperti anak kecil.

Jika hidup saudara suka-suka, tidak peduli dengan dosa, hanya mempedulikan diri sendiri, maka saudara adalah anak-anak kecil.

21:20 Kata Ahab kepada Elia: “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?” Jawabnya: “Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.


Ahab menganggap Elia sebagai musuhnya.


1 Raja-raja 21 : 27


21:27 Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban.


Setelah Ahab ditegur Elia, apa yang terjadi? Ahab mulai bertobat.


21:28 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu:


21:29 “Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”


TUHAN tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zaman Ahab, tapi pada zaman anaknya Ahab, barulah TUHAN mendatangkan malapetaka itu.


Dalam hal ini ada “tabur tuai”, apa yang saudara tabur hari ini akan saudara tuai. Mungkin saja saudara tidak menuainya hari ini, tapi anak cucu saudara yang akan menuainya kelak.


Oleh karena itu, jangan bermegah dengan apa yang saudara perbuat hari ini, karena yang akan menanggungnya adalah orang-orang yang engkau kasihi disekitarmu.

Banyak yang berkata, semuanya sudah selesai dan sudah beres, apa lagi yang harus kami pikirkan?

Masalahnya


Memang benar sudah selesai dan sudah beres, tapi walaupun saudara sudah bertobat, ternyata saudara kumat lagi. Saudara bertobat lagi, tapi kumat lagi, sebentar baik, tapi sebentar marah-marah tiada hentinya.

Sebenarnya kondisi saudara ini sama saja artinya “saudara sedang menabur angin dan akan menuai badai di kemudian hari”.

Saya rindu, selama masih ada kesempatan dalam masa penantian kedatangan Tuhan kali yang kedua tidak lama lagi, segera singkirkan semua karakter Izebel dari dalam diri kita :


Saudara harus rela ditegur, saudara harus mau bertobat.

Moralitas saudara harus diperbaiki dan ditingkatkan, jangan berontak lagi.

Jangan jadikan diri saudara pusat perhatian, karena sama dengan tenung.

Saudara tidak boleh melumpuhkan pelayanan-pelayanan profetik lain dengan cepat-cepat menilai dan mengatakan pelayanan lain itu sesat.

Jangan mengajak orang lain berdosa, jangan membangun kubu-kubu lagi.

Jangan membangun terror dengan cara memfitnah dan bergosip lagi.

Jangan membangun ketakutan pada orang lain, dan jangan mendorong orang lain untuk membangun berhala.

Bila saudara berhasil menyingkirkan karakter-karakter Izebel ini dari dalam diri saudara, maka saudara akan dipermuliakan bersama dengan Tuhan. Haleluya !!!


Amin. Beri kemuliaan bagi Tuhan.


TUHAN YESUS MEMBERKATI

Komentar

Postingan Populer