YUSUF DAN PERKENANAN TUHAN

YUSUF DAN PERKENANAN TUHAN



Kejadian 39:2-3 (TB) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. 

Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, 


Shalom 


Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus, hari ini Roh Kudus memberikan Rhema Tentang Yusuf dan Perkenanan Tuhan dalam hidup Yusuf.


Yusuf (Joseph) berasal dari bahasa Ibrani yôsêph - יוסף artinya Jehovah has added atau Jehovah Menambahkan. Dari Akar Kata yâsaph artinya makin bertambah, Melakukan lebih lagi.


Perkenanan Tuhan turun atas hidup Yusuf sehingga Membuat Yusuf Mengalami Prosper, Prosper dari bahasa Ibrani tsâlach tsâlêach צלח צלח artinya : untuk maju, makmur, membuat kemajuan, berhasil, menjadi menguntungkan.


*TUJUH HAL YANG KITA PELAJARI DARI YUSUF*


1. Hati yang penuh penerimaan

Kita seringnya merespon kesulitan hidup dengan bertanya, “Mengapa harus aku?” Tetapi Yusuf malah meresponi pengalaman pahitnya dengan menerima keadaan tersebut. Ia menerima statusnya sebagai budak, bekerja sebagai pelayan Potifar. Dan ketika dia dilemparkan ke dalam penjara ia terus bekerja keras.


Pelajaran: Yusuf mengajarkan bahwa hanya dengan menerima kondisi saat inilah kita bisa melangkah maju dan menjadi sukses.


2. Pekerja keras

Yusuf tidak berusaha melawan orang-orang yang telah memperbudak dia. Dia benar-benar membantu mereka untuk menciptakan kesejahteraan. Hal ini terjadi di rumah Potifar dan di penjara. Mereka menyadari bahwa Yusuf adalah sosok yang memiliki bakat dan diberkati.


Pelajaran: Jika kita tidak bekerja keras melalui kesulitan kita, orang lain mungkin tidak akan pernah melihat kemampuan besar yang ada di dalam kita.


3. Penuh dengan kesabaran

Yusuf percaya bahwa Tuhan akan memberkatinya melalui mimpi-mimpinya. Maka dari itu, dia melewati pencobaan tersebut dengan kesabaran, sebab dia percaya berkat terselubung akan terjadi. Bersamaan dengan kesabarannya itu pula Yusuf mencari solusi. Setelah menafsirkan mimpi tukang roti dan keju, dia meminta pelayan memberitahukan kesusahannya itu. Setelah itu, dia terus bekerja di penjara sembari mempercayai waktu Tuhan akan tiba.


Pelajaran: Mengingat berkat-berkat Tuhan memang menjadi cara terbaik untuk bisa menumbuhkan kesabaran dalam diri.


4. Berintegritas

Ketika istri Potifar mencoba merayu Yusuf, ia pun memilih untuk menghindar. Dia menyadari bahwa dirinya harus benar-benar menjadi kekudusan di hadapan Tuhan jika ingin mendapatkan berkat-berkat-Nya.


Pelajaran: Memilih untuk tidak terjerumus dalam godaan adalah ujian integritas yang sangat sulit.


5. Penuh kerendahan hati

Ketika Yusuf dipanggil untuk menafsirkan mimpi Firaun, dia bisa saja merebut pujian dari raja untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, dia justru memberikan segalanya kepada Tuhan. “Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun. (Kejadian 41: 16)”.


Pelajaran: Yusuf tahu Tuhanlah yang telah mengerjakan segala hal dalam kehidupannya sehingga yang patut dipuji dalam hal itu adalah Tuhan.


6. Penuh belas kasihan

Yusuf berhak membalaskan dendam atas pelakuan saudara-saudaranya, potifar dan penjaga penjara di masa lalu. Tetapi dia memilih untuk memberkati mereka. Dia membantu Potifar dan penjaga penjara untuk menciptakan kesejahteraan negeri. Dia menafsirkan mimpi dan mengusulkan upaya menyelamatkan bangsa Mesir dari kelaparan yang berkepanjangan. Dia benar-benar hidup sebagaimana Yesus mengajarkan kita untuk hidup saling mengasihi hingga di masa ini (baca Matius 5: 44).


Pelajaran: Mampu melepaskan rasa dendam akan membantu kita untuk melewati pencobaan hidup.


7. Memiliki hati yang mengampuni

Ketika Yusuf menyampaikan identitasnya kepada saudara-saudaranya, lalu dia berkata, “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. (Kejadian 45: 5)”. Dia tahu bahwa kesulitan yang terjadi ternyata menciptakan perkara besar. Karena itu dia mengampuni mereka sepenuhnya. Sebab ketika kita mengampuni, kita melepaskan segala kepahitan dan amarah yang dapat menghambat kita mencapai kemajuan hidup.


Pelajaran: Kesulitan justru membantu kita untuk mengasah karakter yang benar dalam menghadapi masalah.


Kenapa kita perlu menjadi Yusuf? Sebab Yusuf dapat membuat ekonomi sendiri dan Gereja harus menjadi Yusuf di masa akhir jaman. Kita selalu bersiap sedia di masa masa akhir jaman dan kita perlu terus mendoakan bangkit nya Yusuf- Yusuf diakhir zaman, bersamaan dengan mendoakan damai buat Yerusalem, karena waktu kita mendoakan Yerusalem maka Tuhan akan memberkati kita.


Tuhan memberikan suatu terobosan dalam masa kesukaran


Sekalipun Yusuf mengalami masa masa kesukaran, tapi dia tidak tinggal tetap dan kita dapat liat dia sekarang bahwa Tuhan membawa dia keluar sehingga dia dapat hidup tanpa masalah sampai pada masa akhir kehidupanya. Jangan sampai kita menjadi orang yang ketika keluar dari suatu permasalahan lalu kita kembali jatuh ke dalam permasalahan yang sama, dan berputar-putar sekitar masalah terus.


Yusuf hidup pada awal 30 tahunnya dengan kesukaraan tapi sisa 80 tahun dalam kehidupannya, tidak ada lagi kesukaran bagi nya (Kejadian 41:44-46), dan ketika kita dalam keadaan yang berkelimpahan, kita akan lupa masa kesukaraan kita (Kejadian 41:47-48).

Tapi jangan berhenti hanya dalam tahap kerinduan dan menginginkan saja tapi kita perlu siapkan diri kita untuk hidup dalam kelimpahan yang sebenarnya. Yusuf telah menerobos kesukarannya dan pada waktu dia kehilangan banyak hal, dia terus memposisikan diri untuk menerima kelimpahan sampai kelimpahan itu datang dan menjadi kenyataan dalam hidupnya.


Untuk dapat berada dalam tempat kelimpahan kita perlu dapat melihat hal hal yang orang lain tidak bisa, kita harus dapat melihat pandangan yang lebih jauh dari pada sekedar masalah kita (Kej 41:38-39). Saudara saudara Yusuf menolak dia dan apa yang dia mimpikan, tapi ingat bahwa rencana Tuhan telah menentukan kita masing masing untuk sesuatu yang kita dapat lihat, sekalipun bagi pandangan kita adalah suatu jalan yang buntu tapi Tuhan tetap menyediakan kelimpahan dan terobosan.


*RAHASIA PERKENANAN TUHAN ATAS YUSUF*


Apa rahasianya PERKENANAN TUHAN diberikan pada seseorang?


*KARAKTER*


Perhatikan kisah Kain & Habel di Kejadian 4:3-5 yang sama-sama mempersembahkan sesuatu untuk Tuhan, namun hanya persembahan Habel yang diindahkan Tuhan, dan perkenanan Tuhan ada atas Habel. Kenapa? Karena Habel melakukan yang berkenan dihadapan Tuhan


Perkenanan diberikan pada seseorang karena orang tersebut melakukan sesuatu yang berkenan; berkenan = acceptable, diterima oleh...


Jadi perkenanan Tuhan diberikan pada seseorang, karena orang tersebut melakukan apa yang berkenan di mata Tuhan! Melakukan apa yang berkenan ini berhubungan dengan KARAKTER.


Karakter didefinisikan sebagai tabiat/kebiasaan, suatu sistem keyakinan/kebiasaan yang mengarahkan tindakan seseorang, contohnya: ekonomi keluarga terpuruk – anggota keluarga juga terpuruk – saya salah satu anggota keluarga – saya juga akan terpuruk = jadi pesimis/putus asa. Dari alur ini bisa disimpulkan bahwa karakter terbentuk oleh PIKIRAN. Sejak kecil seseorang dibentuk dari pikiran-pikiran yang dipengaruhi oleh orangtua, keluarga dan sekelilingnya sehingga terciptalah tabiat/kebiasaan = karakternya itu.


Lalu jika memang sudah terbentuk, bisakah karakter itu diubah?

Banyak orang yang berkata tidak bisa karena itu sudah menjadi tabiat orang tersebut; tapi sesungguhnya dalam Tuhan (oleh kuasa Roh Kudus), karakter bisa diubah walaupun sulit karena yang harus dihadapi adalah diri sendiri, tapi akan mudah jika mau berserah dan taat pada Tuhan.


Bagaimana cara merubah karakter manusia?

Karakter terbentuk oleh pikiran, pola pikir yang mengarahkan tindakan seseorang.


Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (KJV: And be not conformed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God).


Perubahan karakter (jadi tidak serupa dengan dunia ini) karena adanya pembaharuan/perubahan pikiran.


Roma 12:3 Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman.


Pola pikir diubah melalui penguasaan diri.


Galatia 5:22, penguasaan diri merupakan salah satu buah Roh, sedangkan buah Roh diperoleh karena hidup oleh Roh bukan oleh daging, Galatia 5:16.


Penguasaan diri adalah buah Roh yang dihasilkan karena hidup dalam pimpinan Roh (Kudus).


Jadi kesimpulannya, karakter bisa diubah jika kita mau hidup dalam pimpinan Roh (hidup oleh Roh) yaitu dengan menyalibkan daging atau keinginan diri sendiri, Galatia 5:24.


Yusuf mendapat perkenanan ayahnya dan Tuhan karena dia punya karakter yang baik, karakter yang menarik hati ayahnya dan juga Tuhan (Kejadian 37:2, Yusuf tidak berbuat jahat seperti saudara-saudaranya yang lain, Kejadian 39:7-12, Yusuf takut akan Tuhan dan tidak mau berzinah walaupun ada kesempatan 'baik').


*KAIROS*


Kairos adalah kata Yunani kuno yang artinya adalah: saat/waktu yang tepat/benar. Kata waktu dalam bahasa Yunani ada 2 macam: chronos dan kairos, chronos bicara mengenai waktu yang ada, seperti jam berapa, hari apa, dan sebagainya. Tapi dalam PB, kairos dipakai untuk menggambarkan: the time when God acts, waktunya Tuhan bertindak; contoh dalam Markus 1:15 kata-Nya: Waktunya telah genap, dalam bahasa aslinya berbunyi: the kairos is fulfilled.


Walaupun karakter dasar Yusuf baik, namun masih ada karakter Yusuf yang harus diproses oleh Tuhan (Kejadian 37:5-11) sehingga Yusuf tidak langsung meraih apa yang Tuhan janjikan. Proses Yusuf memakan waktu 13 tahun (sejak umurnya 17 tahun sampai dengan dia diangkat menjadi kuasa atas Mesir pada usia 30 tahun). Jadi, kairos Tuhan untuk Yusuf adalah saat usia Yusuf 30 tahun dan dia telah menyelesaikan prosesnya Tuhan.


BEING A GOD`S FAVOUR MAKES US DIFFERENT Kejadian 39:1-23


Ayub 2a:21-23b ….berhasil karena God`s Favour tidak hanya sikap yang menetukan keberhasilan. 22 tetapi Tuhan menyertai Yusuf sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya 23 karena Tuhan menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil.


Yusuf selalu berhasil dalam perkerjaannya bukan berati tidak mengalami ujian-ujian, dari sejak umur 17 tahun, saat menerima janji Tuhan, terus mengalami ujian-ujian ?Mazmur 34:20 ” Kemalangan orang benar banyak tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu. Sepanjang hidup Yusuf selalu ada perkenanan Tuhan atau God`s Favour dan ini yang membuat Yusuf selalu berhasil!


Mari Kita Siapkan Wadah Hidup Kita dan Terus Membangun Hubungan yang Intim Dengan Tuhan, Biar Perkenanan Tuhan turun di dalam hidup kita. Amin


Jatiwangi 19 February 2022

Only By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer